**TOKEN2049, SINGAPURA** - Di tengah konferensi kripto terbesar di Asia, TOKEN2049 yang diadakan di Singapura pada 18 dan 19 September, CoinDesk Indonesia berkesempatan untuk berbicara dengan _Head of DeFi Wallet_ Telegram, Jordan Dunne; Presiden TON Foundation, Steve Yun; dan _Director of Developer Relations_ TON Foundation, Anthony Tsivarev, terkait kerja sama yang dijalin antara _blockchain_ dan aplikasi _messaging_ atau bertukar pesan tersebut.

Saat ini, Telegram dan TON Foundation sedang mempersiapkan _wallet_ yang terintegrasi di aplikasi bertukar pesan tersebut. Dunne mengungkapkan bahwa alasan utama mereka ingin mengintegrasikan _wallet_ dengan Telegram adalah karena adopsi Web3 yang selama ini dianggap sulit. 

"Orang-orang harus menginstal aplikasi baru atau melakukan hal-hal sulit untuk mengetahui aplikasi mana yang aman. Salah satu yang menarik adalah mencari cara untuk tidak perlu menginstal lebih banyak aplikasi namun tetap bisa berinteraksi dengan Web3," kata Dunne. 

Penggunaan Telegram sebagai tempat untuk pengintegrasian adalah karena, menurut Yun, aplikasi tersebut merupakan tempat yang menarik untuk melakukan eksperimen.

"_Blockchain_ ada di dunia ini agar kita dapat menjadikan interaksi _peer-to-peer_ tanpa izin, dan kami merasa Telegram merupakan media sosial yang berbeda, yang memang dasarnya sudah menjadi platform _peer-to-peer_," jelas Yun. "Dalam percakapan dan interaksi, banyak hal yang dapat didesentralisasi, misalnya seperti pembayaran, atau _bots_ untuk menyelesaikan masalah yang harusnya membutuhkan pihak ketiga."

Dalam pembayaran yang dimaksud Yun ini, pengguna dapat menggunakan dua jenis pembayaran di TON Space yang ada di Telegram, yaitu _custodial_ dan _self-custodial_. _Custodial_ berarti mereka dapat mengirim dana tanpa kesulitan dan pihak ketiga, sedangkan _self-custodial_ membuat pengguna dapat menjadi bagian dari proyek berbasis TON.

"Kami berencana merilis ini ke publik pada November, jadi ini semacam permulaannya. Kami juga memiliki _layer_ yang berbeda yaitu TON Connect, yang merupakan sebuah protokol yang memungkinkan Anda menggunakan _wallet_ di dalam aplikasi mini di dalam Telegram," kata Yun. "Ini cukup mudah karena Anda tidak perlu mengunduhnya, tidak perlu mendaftar. Hanya satu klik ke TON _wallet_ dan ya, Anda dapat melakukan transaksi."

Dengan visi yang besar untuk mempermudah adopsi massal Web3 kepada pengguna, Dunne dan Yun sudah memikirkan terkait salah satu hal yang penting, yaitu keamanan _wallet_, terlebih karena _wallet_ ini akan terintegrasi dengan Telegram.

"Kami menghabiskan banyak waktu untuk memastikan TON Space terpisah dari _wallet_ inti karena _wallet_ inti merupakan layanan _custodial_ sedangkan TON Space _self custodial_," kata Dunne. "Kami juga memastikan dapat mengetahui kapan _address_ orang-orang disebarkan, dan memastikan bahwa _seed phrase_ mereka disimpan hanya di perangkat mereka saja karena kami tidak menyimpannya di _server_ kami."

Selain keamanan, mereka juga berniat membangun _super application_ Web3 dengan platform aplikasi mini dan sistem baru yang berbasis di aplikasi tersebut. _Super app_ ini mirip dengan aplikasi WeChat di Tiongkok yang mana aplikasinya dapat digunakan langsung untuk pembayaran dan terhubung dengan Web3. Terhubung dengan aplikasi tersebut, terdapat juga _layer_ infrastruktur dengan _wallet_ dan TON Connect. 

Dua hal yang mereka sangat perhatikan ketika membangun _super application_ ini adalah GameFi dan DeFi. Menurut Yun, GameFi sangat mudah karena pengguna hanya cukup memainkan gim dengan teman atau sendiri, kemudian mendapatkan aset _non-fungible tokens_ (NFT), dan mendapatkan aset ke pasar sekunder.

"Sedangkan DeFi, kami tidak hanya memikirkan soal DeFi klasik, tapi juga aplikasi mini Telegram di TON, yaitu DeFi sosial. Kita sama-sama tahu bahwa banyak komunitas kripto di Telegram dan memiliki kanal pelatihan dengan saling tukar sinyal serta prediksi kripto. Nah, dengan itu, Anda hanya tinggal klik luncurkan aplikasi mini dan apa yang Anda ingin lakukan, misalnya memasang posisi, langsung terjadi. Sederhana," kata Yun. 

Meski begitu, Dunne dan Yun masih harus menghadapi berbagai tantangan seperti memuluskan _layer_ infrastruktur mereka yang diisyaratkan akan selesai dalam enam bulan ke depan. Saat ini mereka dalam fase riset dan pengembangan sehingga berfokus pada pengembang.

"Kami akan meluncurkan _swaps_, dukungan _staking_, dan lainnya dalam beberapa bulan ke depan, sesuai dengan yang ada di _roadmap_," kata Dunne. 

Mereka juga masih menghadapi tantangan terkait lisensi operasional yang harus dimiliki jika ingin beroperasi di negara-negara yang memiliki regulasi kripto khusus, misalnya Indonesia. 

Sebelum menutup pembicaraan, Dunne dan Yun membicarakan terkait iklan atau _ads_ yang menarik pengguna agar menggunakan platform Web3 mereka. Menurut Yun, fokus utama mereka adalah menyederhanakan proses _boarding_ karena dengan fitur yang mereka miliki, misalnya dengan gim, mereka dapat menggaet pengguna dengan biaya _ads_ yang cukup murah. Tidak hanya itu, mereka juga mempersiapkan program insentif bagi pengguna dengan menggunakan Toncoin. Terlebih, Toncoin ini akan menjadi inti dari seluruh ekosistem mereka. 

"Jika ingin melakukan transaksi, harus membayar biaya dengan Toncoin. Untuk mempertahankan keamanan jaringan melalui validator yang melakukan _staking_ juga dengan Toncoin. Jadi Toncoin akan menjadi sesuatu yang _native_ untuk setiap interaksi dengan _blockchain_," kata Yun.

Adopsi Web3 dianggap sulit bagi sebagian orang awam. Dibutuhkan beberapa tahapan termasuk penginstalan aplikasi baru yang seringkali membutuhkan berbagai penyesuaian untuk mengoperasikannya. Dengan kerja sama antara TON Foundation dan Telegram, pengguna tidak perlu melakukan instal aplikasi baru untuk berinteraksi dengan Web3.

Alasan utama mereka ingin mengintegrasikan wallet dengan aplikasi bertukar pesan adalah karena adopsi Web3 yang selama ini dianggap sulit. (Foto CDI)

large_93-20 September-Kerja Sama TON Foundation dan Telegram Mudahkan Pengguna Masuk ke Web3.jpg

medium_93-20 September-Kerja Sama TON Foundation dan Telegram Mudahkan Pengguna Masuk ke Web3.jpg

small_93-20 September-Kerja Sama TON Foundation dan Telegram Mudahkan Pengguna Masuk ke Web3.jpg

thumbnail_93-20 September-Kerja Sama TON Foundation dan Telegram Mudahkan Pengguna Masuk ke Web3.jpg

93-20 September-Kerja Sama TON Foundation dan Telegram Mudahkan Pengguna Masuk ke Web3.jpg

Token2049: Kerja Sama TON Foundation dan Telegram Mudahkan Pengguna Masuk ke Web3

Industri game Web3 kini berkembang pesat menjadi salah satu sektor yang paling diminati oleh komunitas. Dengan semakin meningkatnya adopsi terhadap game berbasis teknologi Web3, sektor ini diproyeksikan tumbuh signifikan, dengan nilai pasar yang diperkirakan mencapai [USD305 miliar](https://www.globenewswire.com/news-release/2024/10/18/2965370/0/en/Blockchain-Gaming-Business-Research-Report-2024-2030-Global-Market-to-Grow-by-Over-305-Billion-Rising-Popularity-of-Play-to-Earn-Models-Drives-Growth-NFTs-Expands-Opportunities.html) pada tahun 2030.

Menyambut tren ini, tim pengembang berbakat menghadirkan [Legend of Arcadia](https://legendofarcadia.io/) (LoA), sebuah game RPG kartu yang dibangun dalam dunia cerita luas, terinspirasi oleh game terkenal Kingdom Hearts. 

LoA adalah game RPG berbasis kartu yang terinspirasi oleh Kingdom Hearts. LOA dibangun dengan teknologi terbaru untuk _gamer_ modern, didukung oleh blockchain. Pemain dapat menikmati game ini secara gratis di perangkat seluler, dan bersosialisasi secara _real-time_ dengan gamer dari seluruh dunia melalui mode game PvP yang imersif dengan menukar NFT.

## Keunikan Hero NFT

Dalam LoA, pemain dapat memperoleh token melalui berbagai aktivitas dan strategi yang melibatkan Hero NFT mereka. Setiap Hero NFT memiliki keunikan tersendiri berkat sifat genetik acak, termasuk penampilan dan kemampuan yang terbentuk dari lebih dari lima triliun kombinasi genetik. Dengan lebih dari 48 atribut dasar, lebih dari 40.000 variasi keterampilan, dan lebih dari 28 juta kombinasi gen, tidak ada dua Hero NFT yang sama.

Dengan dukungan AI, tim pengembang juga memperkaya dunia LoA melalui penciptaan karakter-karakter baru dan alur cerita yang mendalam. Sistem ini mendorong retensi pemain, terutama melalui permintaan musiman dan berbagai fitur yang dirancang untuk meningkatkan volume perdagangan dalam game.

LoA akan memiliki total pasokan 40.000.000 token _native_ $ARCA yang didistribusikan di antara tujuh _pool_, di mana setiap _pool_ akan dibagi lebih lanjut menjadi berbagai tingkat peringkat berdasarkan jumlah Gacha Point yang diperoleh.

Pemain dapat memperoleh token $ARCA melalui berbagai aktivitas dalam game, seperti mengikuti _event_ khusus, penyesuaian karakter, atau bertarung dalam mode PvE dan PvP. Event khusus ini tidak hanya mengubah penampilan karakter, tetapi juga memberi keuntungan gameplay, seperti peningkatan kekuatan tambang. 

Selain itu, pemain juga dapat melakukan _staking_ token untuk mendapatkan hadiah, termasuk NFT gratis dan pembagian hasil penjualan NFT, yang menambah nilai investasi mereka di LoA.

## Diberdayakan oleh Komunitas

LoA dibangun dengan visi operasi berbasis komunitas dalam ekosistem Web3, mendorong keterlibatan aktif melalui umpan balik dan inovasi yang cepat. 

Tim pengembang menghabiskan dua tahun terakhir untuk menyempurnakan model ini berdasarkan pengalaman di perusahaan game ternama seperti Tencent dan Hero Entertainment. Hasilnya adalah komunitas dengan lebih dari 60.000 anggota aktif yang terus memberikan dukungan serta umpan balik konstruktif.

Siklus umpan balik yang solid menghasilkan strategi inovatif untuk meningkatkan keterlibatan komunitas, seperti pengujian alpha berbasis _esports_ yang melibatkan pemain untuk membentuk tim dan berkompetisi. Hal ini melahirkan Guild Alter Ego yang menjadi salah satu pendukung terbesar dalam membantu pemain baru beradaptasi dengan LoA.

Dalam tiga bulan pertama kampanye, LoA berhasil mencapai lebih dari 100.000 pengguna terdaftar dengan biaya pemasaran minimal, serta memiliki tingkat retensi hari berikutnya dan tujuh hari yang mencapai 75% dan 56%, jauh di atas rata-rata industri. 

Dengan dukungan lebih dari 10 investor, termasuk Animoca Brands dan OKX Ventures, LoA terus mengembangkan kontennya, menghadirkan lebih banyak opsi Hero NFT dan peluang bagi pemain untuk mendapatkan token $ARCA.

## Rencana Masa Depan LoA

Legend of Arcadia terus menghadirkan berbagai aktivitas dan peluang dalam game yang memikat, memastikan keberlanjutan komunitas dalam jangka panjang. Game ini juga merencanakan peluncuran mode PVE dan multipemain yang memungkinkan pemain bekerja sama dalam tim untuk menghadapi tantangan dalam pertempuran waktu nyata. 

LoA dijadwalkan meluncur pada November 2024, dengan janji akan terus memperkaya pengalaman dan menghubungkan pemain dalam ekosistem yang dinamis dan bernilai.

Kenali lebih jauh tentang [Legend of Arcadia](https://legendofarcadia.io/).

**Baca juga: [Mengenal Polkadot, Inovasi Blockchain untuk Dukung Interoperabilitas Web3](https://www.coindesk.id/berita/sponsor/mengenal-polkadot-inovasi-blockchain-untuk-dukung-interoperabilitas-web3)**


LOA dibangun dengan teknologi terbaru untuk gamer modern, didukung oleh blockchain. 

small_Arcadia.png

thumbnail_Arcadia.png

Arcadia.png

Mengenal Legend of Arcadia, Game RPG Web3 yang Didorong Komunitas

0G Foundation, pengembang sistem operasi AI terdesentralisasi pertama yang dibangun untuk aplikasi on-chain, mengumumkan akan meluncurkan penjualan node pertamanya atau 0G AI Alignment Node pada 11 November 2024. 

Menurut keterangan resmi pada Selasa (22/10/2024), penjualan menjadi langkah strategis dalam menciptakan jaringan AI yang aman, andal, dan sejalan dengan kepentingan kemanusiaan. 0G AI Alignment Node yang akan dijual memiliki peran penting dalam menjaga integritas dan transparansi operasi AI di jaringan 0G. 

Node ini berfungsi untuk memantau perilaku AI, mendeteksi penyimpangan dari protokol yang telah ditetapkan, dan memastikan kepatuhan terhadap standar etika. Dengan demikian, AI tidak hanya dihalangi dari perilaku curang atau berbahaya, tetapi juga terjamin keselarasan operasionalnya. 

Selain itu, node-node ini juga memperkuat ketahanan jaringan dan meningkatkan kemampuan untuk menghindari sensor melalui distribusi kontrol terhadap penyejajaran AI.

Operator node akan berhak untuk mendapatkan hingga 15% dari total pasokan token ekosistem 0G selama tiga tahun mendatang. Insentif ini diharapkan dapat mendorong peningkatan kemampuan dalam mengamankan dan memantau jaringan. Dengan menjalankan 0G AI Alignment Node, partisipan akan berperan krusial dalam memastikan perilaku yang benar dari node penyimpanan data, _data availability_ (DA), dan model-model AI, sekaligus menjaga integritas sistem AI dan data di jaringan 0G. 

Selain imbalan tersebut, peserta juga akan menerima insentif tambahan dari ekosistem 0G yang lebih luas, sebagai bentuk pengakuan atas peran vital mereka dalam menjaga platform AI yang aman dan terdesentralisasi.
## Penjualan Node bagi Komunitas

Penjualan node ini memberikan kesempatan berharga bagi komunitas untuk turut memiliki dan menjadi bagian dari sistem operasi AI terdesentralisasi 0G. Dengan 32 tingkatan unik dan harga yang kompetitif mulai dari 0,05 ETH per node, 0G Foundation memastikan bahwa setiap individu memiliki kesempatan yang sama untuk berpartisipasi dalam mendukung pertumbuhan dan desentralisasi jaringan ini.

Melalui partisipasi ini, para peserta tidak hanya berkontribusi dalam membentuk masa depan AI, tetapi juga berkesempatan menikmati manfaat jangka panjang dari kepemilikan dan partisipasi aktif dalam ekosistem. 

"Tujuan kami adalah memberdayakan komunitas terdesentralisasi, dan penjualan node ini adalah langkah penting untuk mewujudkan visi tersebut—penjualan ini bukan hanya untuk investor atau mitra, melainkan untuk mereka yang ingin membantu membangun infrastruktur AI yang lebih transparan,"  jelas Michael Heinrich, CEO ZeroGravity Labs.

Penting untuk diketahui bahwa penjualan node secara _whitelist_ akan dimulai pada 11 November 2024 pukul 12.00 UTC dan akan berlangsung selama dua hari, khusus bagi pengguna yang terdaftar di _whitelist_. Sementara itu, [penjualan secara publik](http://www.node.0g.ai) akan dibuka pada 13 November 2024 pukul 12.00 UTC, dan terbuka bagi semua peserta yang memenuhi syarat di negara-negara tertentu. 

Calon peserta diharapkan untuk meninjau syarat dan ketentuan terkait dengan penjualan node melalui tautan [_disclaimer_](node.0g.ai/disclaimer) di situs web resmi 0G.

## Tentang 0G Foundation

0G Foundation adalah organisasi yang berdedikasi pada inovasi dan pengembangan sistem operasi AI terdesentralisasi pertama di dunia. Dengan fokus pada penciptaan infrastruktur yang terbuka, transparan, dan skalabel, 0G Foundation berkomitmen untuk membangun ekosistem yang berkelanjutan di mana AI berfungsi sebagai kebaikan publik. Melalui kolaborasi strategis, inisiatif komunitas, dan teknologi mutakhir, 0G Foundation terus menjaga integritas dan keberlanjutan jangka panjang dari jaringan 0G.

**Baca juga: [Avail Gandeng Symbiotic untuk Tingkatkan Skalabilitas Blockchain](https://www.coindesk.id/berita/avail-gandeng-symbiotic-untuk-tingkatkan-skalabilitas-blockchain)**


Node AI dari 0G berfungsi untuk memantau perilaku AI, mendeteksi penyimpangan dari protokol yang telah ditetapkan, dan memastikan kepatuhan terhadap standar etika. 

small_0g-alignment-ai.png

thumbnail_0g-alignment-ai.png

0g-alignment-ai.png

0G Foundation Bersiap Luncurkan Penjualan Node AI Pertama 

PayPal baru-baru ini mengumumkan bahwa para pebisnis di Amerika Serikat yang menggunakan layanannya kini dapat membeli, menjual, atau menyimpan aset kripto langsung dari akun bisnis PayPal mereka. 

Menurut [rilis pers](https://newsroom.paypal-corp.com/2024-09-25-PayPal-Enables-Business-Accounts-to-Buy,-Hold-and-Sell-Cryptocurrency) pada Rabu (25/9/2024), fitur baru ini memungkinkan _merchant_ di AS untuk mengatur aset kripto mereka di akun PayPal. Adapun layanan ini tidak akan tersedia di negara bagian New York pada peluncuran awalnya.

Selain itu, PayPal kini memungkinkan para pebisnis di AS untuk mentransfer aset kripto secara eksternal ke _wallet_ pihak ketiga yang memenuhi syarat. Pemegang akun bisnis PayPal dapat mengirim dan menerima token kripto yang didukung ke dan dari alamat blockchain eksternal.

Jose Fernandez da Ponte, Wakil Presiden Senior untuk Blockchain, Kripto, dan Mata Uang Digital di PayPal, menyatakan bahwa sejak diluncurkannya fitur untuk pelanggan ritel PayPal dan Venmo agar dapat membeli, menjual, dan menyimpan aset kripto dalam dompet mereka, pihaknya telah mempelajari banyak hal tentang bagaimana konsumen ingin menggunakan aset kripto mereka.

"Para pemilik bisnis semakin menunjukkan keinginan untuk memiliki kemampuan kripto yang sama seperti yang tersedia bagi konsumen. Kami sangat senang dapat memenuhi permintaan tersebut dengan menyediakan layanan baru ini, memberdayakan mereka untuk berinteraksi dengan mata uang digital dengan mudah," ujarnya.

## PayPal Semakin Merangkul Kripto

PayPal terus membuat langkah signifikan untuk meningkatkan penggunaan aset kripto di platformnya. Pada tahun 2020, PayPal mengumumkan bahwa pelanggan dapat membeli, menjual, dan menyimpan kripto langsung dari akun PayPal dan Venmo mereka. Kemudian pada tahun 2023, PayPal meluncurkan stablecoin sendiri yang dipatok dalam dolar AS, uakni PayPal USD (PYUSD).

Pada April 2024, PYUSD diaktifkan sebagai instrumen pendanaan di platform Xoom, yang memungkinkan pengguna melakukan transfer ke luar negeri tanpa biaya transaksi jika menggunakan PYUSD. Baru-baru ini, PYUSD juga telah tersedia di blockchain Solana, memberi pengguna lebih banyak fleksibilitas dan kontrol dengan adanya pilihan untuk menggunakan beberapa blockchain dalam transaksi mereka.

**Baca juga: [Apa yang Salah dengan Stablecoin PayPal?](https://www.coindesk.id/berita/apa-yang-salah-dengan-stablecoin-pay-pal)**


Fitur ini memungkinkan merchant di AS untuk mengatur aset kripto mereka di akun PayPal.

thumbnail_PayPal_Cryptocurrency.jpg

PayPal_Cryptocurrency.jpg

Pebisnis di AS Kini Bisa Jual Beli Kripto Lewat Akun PayPal

Solana Mobile, anak perusahaan dari pengembang blockchain ternama Solana Labs, mengumumkan nama resmi dari ponsel kripto generasi keduanya yakni Seeker. Ponsel ini dijadwalkan akan diluncurkan pada tahun 2025.

Mengutip laporan dari [CoinDesk](https://www.coindesk.com/markets/2024/09/19/solana-unveils-details-of-second-crypto-phone-seeker/) pada Kamis (19/9/2024), General Manager Solana Mobile, Emmet Hollyer, menyatakan bahwa Seeker akan membawa peningkatan signifikan dibandingkan ponsel kripto pertama Solana, yakni Saga. Ponsel Seeker akan dilengkapi dengan baterai yang lebih tahan lama, kamera dengan performa lebih kuat, dan desain yang lebih ringan, menjadikannya peningkatan perangkat keras utama dari Saga.

## Fitur Unggulan Solana Seeker

Salah satu fitur utama yang menjadikan Saga menarik sebagai alternatif ponsel pintar seperti iPhone dan Android adalah peluncuran toko aplikasi independen yang dikenal sebagai Dapp Store. Toko ini memungkinkan pengembang untuk membuat dan meluncurkan aplikasi kripto tanpa harus membayar biaya tinggi yang biasanya dikenakan oleh Apple App Store dan Google Play.

Dapp Store pada Seeker menghadirkan peningkatan dibandingkan versi sebelumnya, dengan fitur pencarian aplikasi yang lebih baik. Peningkatan ini dimungkinkan berkat lonjakan minat dari pengembang aplikasi. Jika pada peluncuran Saga hanya beberapa tim yang terlibat dalam pembuatan aplikasi, kini semakin banyak tim yang menghubungi Solana Mobile untuk mendapatkan panduan dalam mengembangkan aplikasi khusus untuk Seeker, menurut Hollyer.

Selain itu, Dapp Store pada Seeker juga akan menyediakan pelacakan yang lebih canggih terkait hadiah token yang diperoleh pengguna. Hollyer mengantisipasi bahwa Seeker akan menjadi perangkat yang memungkinkan pengguna memperoleh banyak keuntungan dari berbagai proyek yang menawarkan hadiah bagi pemilik ponsel.

## Peningkatan Fitur Khusus Kripto

Seeker juga akan menggabungkan peningkatan khusus untuk pengalaman kripto. Ponsel ini akan dikirimkan dengan dompet kripto yang dirancang khusus, yang terhubung langsung ke penyimpanan kunci Seed Vault yang dipartisi pada perangkat. Fitur ini memungkinkan pengguna melakukan transaksi kripto dengan lebih mulus dibandingkan pada ponsel Saga.

Seeker juga menawarkan lebih banyak fleksibilitas bagi aplikasi pihak ketiga dengan memungkinkan akses ke data internal seperti GPS, data seluler, dan perhitungan lainnya yang biasanya dibatasi oleh produsen perangkat. Meskipun ini membawa tantangan tersendiri terkait privasi, Hollyer menjelaskan bahwa data ini sangat bernilai, terutama untuk proyek-proyek kripto yang membangun jaringan infrastruktur fisik terdesentralisasi (DePIN).

Solana Mobile bekerja sama dengan jaringan seluler Helium dan tim DePIN lainnya untuk memahami jenis data sensor yang akan dimanfaatkan di Seeker. Data "knalpot digital" ini dapat membantu tim melacak pertumbuhan dan kinerja infrastruktur fisik mereka dengan lebih baik. Hollyer melihat ini sebagai peluang luar biasa bagi pengguna untuk terlibat, berinteraksi, dan bahkan mendapatkan penghasilan.

Peluncuran Seeker merupakan taruhan besar kedua bagi Solana di ranah perangkat kripto setelah perjalanan awal Saga yang hampir mendekati kegagalan. Namun, ponsel Saga mulai diminati ketika para _trader_ kripto menyadari bahwa mereka dapat membeli perangkat tersebut untuk mengumpulkan airdrop token yang nilainya lebih besar dari harga perangkat itu sendiri, termasuk meme coin Solana BONK yang sangat populer pada akhir tahun 2023.

Keberhasilan ini mendorong Solana Labs untuk semakin serius dalam mengintegrasikan kripto ke dalam perangkat seluler dengan menciptakan perangkat keras dan perangkat lunak yang khusus. Baik Saga maupun Seeker dibangun di atas perangkat yang mendukung Android, dengan toko aplikasi khusus bagi pengembang kripto di ekosistem Solana.

Antisipasi terhadap model baru Seeker sangat kuat. Pada awal tahun 2024, Solana berhasil mengumpulkan hingga 140.000 _pre-order_. Komitmen pembeli juga membantu Solana Mobile mendapatkan akses yang lebih baik ke _supply chain_, sehingga memungkinkan produksi Seeker lebih efisien dibandingkan dengan edisi pertama.
“Ketika kami mengumumkan ponsel ini dan orang-orang melihat bahwa kami telah menjual 100.000 unit ponsel, tim-tim ekosistem sangat antusias,” ungkap Hollyer.

**Baca juga: [Pre-Order Smartphone Solana Saga “Chapter 2” Telah Dibuka, Harga Mulai Rp7 Jutaan](https://www.coindesk.id/berita/pre-order-smartphone-solana-saga-chapter-2-telah-dibuka-harga-mulai-rp7-jutaan)**



 General Manager Solana Mobile, Emmet Hollyer, menyatakan bahwa ponsel baru ini akan membawa peningkatan signifikan dibandingkan ponsel kripto pertama Solana, Saga.

solana-seeker.avif

Solana Ungkap Rincian Smartphone Kripto Keduanya

Token2049: Kerja Sama TON Foundation dan Telegram Mudahkan Pengguna Masuk ke Web3

Pelajari Lebih Lanjut

Berlangganan pada Newsletter mingguan kami

Cerita Terkait