Bitcoin (BTC) adalah tipe aset digital yang dikenal dengan nama aset kripto atau _cryptocurrency_. Bitcoin bisa digunakan untuk membayar berbagai hal, tetapi lebih sering dianggap sebagai aset digital yang setara dengan emas. Aset kripto seperti bitcoin (dengan huruf awalan “b”) dinamakan “kripto” karena aset ini menyimpan informasi menggunakan kriptografi, dan mengkodekannya dengan cara khusus. Cara Jaringan Bitcoin atau “Bitcoin newtork” (Huruf besar “B”) menjalankan transaksi adalah dengan menyelesaikan masalah kriptografis. 

## Sejarah Bitcoin
_Cryptocurrency_ atau aset kripto diluncurkan pada Januari 2009 - segera setelah krisis finansial pada 2008. Bitcoin dengan cepat menjadi mata uang digital terdesentralisasi pertama yang sukses di dunia. “Terdesentralisasi” sederhananya berarti bahwa tidak ada satu pun entitas, perusahaan, atau pemerintahan yang memiliki atau mengontrol Bitcoin. Kenyataannya, siapapun yang memiliki koneksi internet bisa membantu cara kerja dan mengatur jaringan Bitcoin. 

Bitcoin diciptakan oleh developer anonim, atau beberapa developer, dengan nama samaran “Satoshi Nakamoto”. Sampai saat ini, belum ada yang mengetahui identitas asli Nakamoto. 

Transfer uang menggunakan [glossarytip word="bitcoin"]Bitcoin[/glossarytip] serupa dengan mengirim uang melalui e-mail. Transaksi dilakukan dengan cepat, dan yang terpenting, tidak membutuhkan bantuan dari pihak ketiga (seperti bank) untuk memproses transaksi. Ini merupakan salah satu keunggulan dari menggunakan bitcoin. Alih-alih mempercayakan bank untuk menahan dan transfer uang, aset kripto membiarkan orang-orang bisa mengontrol kekayaan mereka secara penuh tanpa campur tangan pihak ketiga. 

Serupa dengan _e-mail_, bitcoin juga tidak memiliki bentuk fisik. Artinya, pengguna tidak bisa menahan bitcoin seperti uang tunai di rekening bank. Semua aset kripto, termasuk bitcoin, hadir dalam bentuk digital dan setiap pencatatan data transaksi didistribusikan secara publik pada buku besar yang transparan yang disebut dengan blockchain. 

Satu bitcoin terdiri dari 100 juta unit yang lebih kecil yang disebut “satoshis”. Pikirkan itu sebagai satu dollar Amerika Serikat yang setara dengan 100 sen. Ini artinya setiap orang bisa membeli sampai sekecil 0.00000001 bitcoin dan bisa mengirimkannya ke orang lain juga dalam jumlah kecil. 

Persediaan bitcoin dibatasi sampai 21 juta koin. Ini artinya jumlah bitcoin yang beredar tidak akan lebih dari 21 juta koin. Limit pasokan ini telah diprogramkan pada sumber kode Bitcoin oleh Satoshi Nakamoto sejak pertama kali dirilis. 

Setiap kali block baru ditemukan melalui proses yang disebut dengan mining atau penambangan, sejumlah bitcoin tersebut akan diberikan kepada sang miner atau penambang dan hadiah tersebut dikenal dengan istilah block reward.  Setelah jumlah bitcoin di sirkulasi pasar sudah mencapai 21 juta, tidak akan ada bitcoin lagi yang beredar.


Bitcoin (BTC) adalah tipe aset digital yang dikenal dengan nama aset kripto atau _cryptocurrency_. 

Apa itu Bitcoin ?

Setelah mengetahui apa itu bitcoin, mari kita pelajari cara kerja bitcoin. Ada dua komponen utama dalam Bitcoin, yakni jaringan Bitcoin dan blockchain Bitcoin. _Bitcoin network_ atau jaringan Bitcoin merupakan sistem pembayaran elektronik _peer-to-peer_ yang online dan dioperasikan serta diatur oleh komunitas terdistribusi global yakni para kontributor yang disebut juga dengan istilah node. Node sederhananya adalah seseorang atau sekumpulan orang yang bertugas untuk memverifikasi dan/atau mencatat transaksi pada blockchain Bitcoin. Siapapun di dunia bisa berpartisipasi dalam jaringan dan menjadi node. Yang dibutuhkan adalah akses listrik dan koneksi internet yang baik. 


Blockchain Bitcoin merupakan database yang merekam seluruh transaksi bitcoin. Blockchain adalah teknologi buku besar terdistribusi yang melibatkan penyimpanan data transaksi pada block digital yang terhubung dengan chain atau rantai. Ketika seseorang ingin mengirimkan bitcoin kepada user lain, biasanya akan dikirimkan ke digital wallet (perangkat lunak yang berfungsi sebagai dompet digital) milik user tersebut. Sang pengirim harus menyiarkan transaksi tersebut ke semua node di jaringan Bitcoin. Pemberitahuan transaksi tersebut serupa dengan meneriaki semua orang, “Hey semuanya, aku memberikan si A senilai 0,5 BTC!”

Di dalam transaksi, orang yang mengirimkan bitcoin menyertakan wallet address atau alamat dompet digital user penerima koin dan jumlah koin yang dikirimkan. Alamat ini disebut dengan istilah public key.  Ada dua tipe kunci yang membentuk digital wallet kripto:
Private key: kode rahasia yang hanya boleh diketahui oleh pemilik wallet saja yang berfungsi untuk mengakses konten-konten yang ada di wallet. 
Public key: alamat yang bisa diketahui oleh publik untuk mengirimkan atau menerima aset kripto. 

Cara mudah untuk memahaminya adalah dengan mengibaratkan public key sebagai alamat rumah, semua orang bisa menemukannya dan mengirimkan apapun kepada alamat tersebut. Di sisi lain, private key diibaratkan sebagai kunci depan rumah. Itu adalah sesuatu yang disimpan baik-baik dan hanya bisa diakses oleh pemilik rumah saja. Transaksi ini ditandatangani secara digital oleh pengirim untuk menunjukkan legitimasi transfer, dan akan ada iuran kecil yang terpotong dan akan diberikan pada penambang yang akan mencatatkan transaksi tersebut ke blockchain. 

Node spesial pada jaringan Bitcoin, atau yang disebut sebagai mining nodes, kemudian akan bersaing untuk memenangkan hak untuk memasukkan transaksi tersebut dan transaksi lainnya ke block selanjutnya pada blockchain. Karena blockchain bitcoin itu publik dan bisa dijalankan oleh semua orang, maka dibutuhkan sistem yang menjamin bahwa seluruh pengguna yang berpartisipasi itu berniat baik. Caranya adalah dengan mengharuskan para mining node untuk memiliki beberapa hal seperti daya komputasi, waktu, dan listrik yang besar untuk bisa membuka kunci block selanjutnya pada blockchain. Ini dikenal dengan sebutan proof-of-work. Sebagai contoh, Bitcoin menggunakan tipe hashing function yang dikenal dengan SHA-256, yang mengambil input apapun dan mengubahnya menjadi kode 64-karakter. Jika kita mengambil kata “CoinDesk” dan mengubahnya ke kode hash SHA-256, maka kodenya akan menjadi: 7e7a91f75a4a765b2cecab3d093f3dfd586f2539ac0544765650b9a27c139e42. 

Menariknya, jika kita mengganti input bahkan hanya dengan satu karakter, maka hash-nya juga akan berbeda secara keseluruhan. Sebagai contoh, hash untuk “FoinDesk” adalah: 1ac19a9538d961d0df467764685481c7b83dbb9a7efd81ade098b541eb2d8061

Karena setiap hash itu sangat acak dan uni, hampir tidak mungkin untuk bisa memprediksi hash apa yang akan diperoleh dari tiap input. Ini yang membuat pencarian kode yang tepat untuk membuka kunci block Bitcoin baru itu sangat sulit. Pada dasarnya ini hanya merupakan trial and error sampai miner bisa menemukan hash yang tepat. 

Ketika seorang miner sukses menciptakan _hash_ yang tepat, mereka akan memenangkan hak untuk menambahkan batch baru dari sekumpulan transaksi ke dalam sebuah block baru dan menambahkannya ke dalam mata rantai (chain).  Block Bitcoin baru tersebut tercipta kira-kira setiap sepuluh menit. 

Sebagai imbalan atas usaha para miner, mereka akan menerima sejumlah bitcoin yang dikenal dengan istilah block reward, serta mendapatkan setiap iuran (fees) yang ada di dalam transaksi yang mereka masukan ke dalam block baru tersebut. Block reward Bitcoin dirilis berdasarkan jadwal yang sudah terprogramkan. Setiap 210,000 block, jumlah bitcoin yang akan diberikan kepada miner akan terbagi dua, proses ini dikenal dengan nama halving. Sistem ini perlahan akan mengurangi pasokan bitcoin baru yang masuk ke sirkulasi pasar sampai nanti tidak ada lagi koin Bitcoin yang bisa ditambang. 

Setelah transaksi disiarkan, para node di jaringan Bitcoin akan berebut untuk memverifikasinya. Mining node yang berhasil memasukkannya ke block baru pada blockchain dan mencatatnya secara permanen. Ini yang membuat setiap transaksi di blockchain itu immutable atau tidak bisa diubah. Karena setiap node di seluruh jaringan Bitcoin yang tersebar di seluruh dunia merekam kopian transaksi yang sama, maka siapapun yang berusaha untuk mengubah salah satu dari transaksi tersebut harus mampu untuk meretas perangkat semua orang dan mengubahnya, yang mana tentunya hampir tidak mungkin dilakukan. 



Ada dua komponen utama dalam Bitcoin, yakni jaringan Bitcoin dan blockchain Bitcoin. 

Bagaimana Cara Kerja Bitcoin?

Siapakah yang sebenarnya menciptakan bitcoin? Bitcoin pertama kali disebutkan pada dokumen teknikal sebanyak sembilan lembar yang dikenal dengan sebutan white paper. Berjudul “Bitcoin: A Peer-to-Peer Electronic Cash System”, dokumen ini dipublikasikan pada 31 Oktober 2008 oleh penulis dengan nama samaran Satoshi Nakamoto. Sangat sedikit informasi yang diketahui mengenai Satoshi Nakamoto, selain keahliannya dalam programming komputer dan ketertarikannya terhadap kriptografi. 
Dalam sebuah e-mail, Nakamoto mengatakan bahwa ia telah mengerjakan Bitcoin sejak pertengahan 2007. Dua tahun kemudian, protokol Bitcoin secara resmi diluncurkan. Kemudian, pada April 2011, Satoshi mengirimkan sebuah e-mail yang menyatakan “Aku telah berpindah fokus pada hal lain. Kini ini telah berada di tangan yang tepat yakni Gavin [Andresen] dan semuanya.” Kemudian Nakamoto menghilang selamanya. Menurut profil yang dibuat oleh Nakamoto pada situs web P2P Foundation, bionya menyatakan bahwa ia adalah seorang pria, berusia 35 tahun, dan berasal dari Jepang. Namun belum tentu fakta ini akurat. 

Nakamoto pun berusaha keras untuk menutupi identitasnya. Tetapi itu tidak menghentikan orang-orang untuk mengklaim gelar pencipta Bitcoin itu. Banyak orang yang mengakui bahwa dirinya adalah Satoshi selama beberapa tahun belakangan, termasuk kepala peneliti Craig Wright, penulis “The Generation Bitcoin” yaitu Jörg Molt, bahkan seorang pekerja di NHS Inggris yakni James Bilal Caan. 

Anggota komunitas kripto juga telah memiliki prediksi terhadap beberapa orang yang bisa jadi merupakan sang pencipta bitcoin, mereka adalah Hal Finney dan Nick Szabo. Hal Finney merupakan seorang ilmuwan komputer, insinyur perangkat lunak, dan anggota kelompok kriptografi pelopor yang dikenal sebagai istilah cypherpunks. Ia tinggal di kota kecil, yang juga ditinggali oleh seorang pria bernama Dorian Satoshi Nakamoto, yang mana banyak orang percaya menjadi orang yang menginspirasi Finney untuk membuat nama samaran tersebut. Finney juga menjadi orang pertama yang menerima transaksi bitcoin dari Satoshi Nakamoto pada 2009. Ia juga menjadi sosok pionir yang mengemukakan sistem Proof-of-Work di blockchain Bitcoin. 

Kemudian Nick Szabo juga merupakan seorang ahli komputer. Szabo menguraikan mata uang digital terdesentralisasi pertama, bernama bitgold, pada 1998. Banyak fitur desain bitgold yang digunakan pada pembuatan bitcoin. Kaitan yang menarik antara Szabo dan Nakamoto yaitu adalah bahwa Hal Finney dan tokoh-tokoh terkemuka lainnya pada saat itu memiliki kontak rutin dengan pencipta Bitcoin. Namun, tak pernah ada pesan yang terkirim antara Szabo dan Nakamoto. 

Hal menarik lainnya adalah bahwa di kebudayaan Jepang, nama tengah itu diletakkan di depan, menjadi Nakamoto Satoshi. “NS” secara kebetulan merupakan inisial dari Nick Szabo. Dalam sebuah e-mail antara Nakamoto dan Hal Finney pada 2009, sang pencipta Bitcoin juga membicarakan bagaimana alamat bitcoin yang mereka hasilkan secara random kebetulan berisi inisial mereka. (1NSwywA5Dvuyw89sfs3oLPvLiDNGf48cPD). Sampai saat ini hampir tidak mungkin bagi kita untuk mengetahui identitas asli dari sang pencipta Bitcoin. Namun, memang lebih baik seperti ini adanya mengingat pergerakan aset kripto yang juga masih terus berevolusi. 



Sampai sekarang belum diketahui siapa pencipta bitcoin. 

Siapakah Pencipta Bitcoin?

(Disclaimer): 
_Konten baik berupa data dan/atau informasi yang tersedia pada CoinDesk Indonesia hanya bertujuan untuk memberikan informasi yang bisa dijadikan rujukan/referensi belaka, dan tidak boleh ditafsirkan sebagai saran untuk berinvestasi. Apa yang disebutkan dalam artikel ini bukan merupakan segala jenis dari hasutan, rekomendasi, penawaran, atau dukungan untuk membeli dan menjual aset kripto apapun. Perdagangan di semua pasar keuangan pasti melibatkan risiko dan bisa mengakibatkan kerugian atau kehilangan dana. Sebelum berinvestasi, seseorang harus selalu melakukan penelitian menyeluruh dan mencari nasihat dari profesional._

Untuk membeli bitcoin, dibutuhkan empat hal yaitu: 
_Bitcoin wallet_
_Bitcoin exchange_
_Proof of identity_
_Payment method_

Dompet bitcoin sederhananya adalah tipe perangkat lunak yang menyambungkan dengan jaringan Bitcoin. Ketika ada bitcoin wallet baru diciptakan, public key dan private key berfungsi sebagai alamat pengiriman/penerimaan dan menjadi kunci untuk membuka wallet masing-masing. Penting untuk dicatat bahwa user jangan pernah memberikan private key kepada pihak ketiga, sama seperti kamu tidak memberikan kunci rumah atau PIN ATM kepada orang lain. 

Ketika mengatur akun pada bitcoin exchange, seluruh platform akan memiliki built-in servis wallet digital yang secara otomatis menyimpan bitcoin milikmu. Meski begitu, ini tidak dianggap aman. Bahkan platform yang paling aman sekalipun bisa diretas dan kamu tetap berkemungkinan untuk kehilangan saldo yang ada di dalamnya. Para pengguna direkomendasikan untuk segera mentransfer bitcoin yang dibeli dari exchange dan memindahkannya ke layanan wallet yang lebih aman. 

_Hardware wallet_ merupakan alat berbentuk fisik berukuran kecil yang bisa menyimpan bitcoin secara offline, dan ini dianggap sebagai opsi paling aman untuk menyimpan kripto. Tiga perusahaan terdepan yang menyediakan solusi hardware wallet yakni Ledger, Trezor, dan KeepKey. “Selalu langsung membeli aset kripto situs vendor resmi agar yakin bahwa kamu mendapatkan alat yang otentik yang belum dibongkar. Ada juga beberapa jumlah perangkat lunak dompet bitcoin gratis yang bisa diunduh di laptop dan ponsel. Untuk daftar dompet bitcoin yang telah di peer-review,  segera kunjungi bitcoin.org. 

Setelah memiliki wallet, kamu kini harus menuju exchange yang memungkinkan user untuk sign up, dan terhubung ke rekening bank untuk membeli bitcoin. Untuk orang yang suka berpergian, ada cara yang mudah dan gratis, yakni dengan mengunduh aplikasi mobile trading yang bisa memungkinkan user membeli bitcoin dalam satu klikan saja. Untuk sign up, dibutuhkan SIM, KTP, atau paspor sebagai bukti kebenaran alamat. Setelah sign up, user harus mengisi deposit yang saldonya diisi dari rekening bank yang terhubung. 




Setelah mengetahui arti, cara kerja, dan asal Bitcoin, berikut adalah cara membelinya. Sebelum beralih ke sini, perlu diketahui bahwa:


Ini Cara Membeli Bitcoin 

Bitcoin 101

Crash Course

BTC-101.jpg


Ethereum merupakan platform perangkat lunak atau _software_ berbasis _blockchain_ yang pertama kali digagas pada 2013 dan diluncurkan resmi pada 2015. Serupa dengan Bitcoin, Ethereum juga memiliki mata uang atau aset kriptonya sendiri yang dapat digunakan sebagai alat pertukaran  melalui internet, yang disebut dengan ether (ETH).

Perbedaannya dengan Bitcoin, Ethereum juga memungkinkan para _developers_ atau pengembang untuk membuat aplikasi mereka sendiri di atas _blockchain_ Ethereum. Hal ini mirip dengan aplikasi yang sering kamu gunakan di smartphone. 

Jadi, perbedaan utama dari kedua jaringan Bitcoin dan Ethereum yakni aplikasi yang dibuat di jaringan Ethereum bersifat decentralized_ atau terdesentralisasi. Inilah yang melahirkan istilah _decentralized applications_, atau dapps.
 
Lalu, apa maksud dari semua ini? Jadi ketika kita melihat aplikasi biasa di _smartphone_, mereka biasanya berjalan dan dikembangkan oleh satu perusahaan, seperti Snapchat, Pocket dan Google Maps. Perusahaan-perusahaan ini cenderung memiliki kepemilikan penuh terhadap aplikasi tersebut dan seringkali mengumpulkan informasi-informasi dari pengguna, menyimpannya, dan menggunakannya untuk tujuan bisnis, seperti menjual iklan. Dengan kata lain, informasi pribadi pengguna akan digunakan demi kepentingan keuntungan perusahaan. 

Jika pemerintah ingin menutup satu aplikasi, maka mereka secara teoritis mereka bisa mendatangi perusahaan tersebut dan meminta perusahaan untuk menutup segala operasinya. Jika aplikasi tersebut berada di bawah yurisdiksi pemerintah, maka pemerintah juga berwenang untuk memaksa perusahaan aplikasi untuk tutup. Hal ini yang membuat aplikasi biasa lebih rentan tersandung sensor dan bermasalah dengan pemerintah. 

Di sisi lain, apa yang akan terjadi jika terdapat aplikasi yang berjalan secara otonom, tidak membutuhkan perusahaan untuk mengaturnya, dan tidak dapat ditutup oleh pemerintah, atau siapapun? Inilah yang menjadi esensi dari aplikasi terdesentralisasi. Ketahanan terhadap sensor menjadi alasan besar mengapa dapps menarik bagi banyak orang. 

Mudahnya, kamu bisa menjadikan internet sebagai contoh yang bagus. Tidak ada yang memiliki internet dan tidak mungkin untuk menutup apapun yang ada di internet secara keseluruhan saat ini.  Ini disebabkan karena Internet memungkinkan semua orang bebas menyebarkan informasi, yang mana kebebasan ini tidak pernah ada sebelumnya. Hal ini tentunya mampu menciptakan dunia di mana ada banyak layanan-layanan yang hadir secara _online_, contohnya adalah e-commerce dan media sosial. 

Dapps juga memberikan cara baru bagi kita dalam urusan finansial. Kini, kita dapat meminjam atau meminjamkan uang langsung kepada siapapun di dunia ini tanpa harus melalui perantara bank. Maka dari itu, mengirimkan uang kepada orang yang tinggal di suatu negara yang tidak memiliki fasilitasi perbankan yang memadai seperti hipotek tak akan lagi menjadi masalah jika sudah ada dapps. 

Dengan dapps, kamu bisa melewati masalah-masalah tersebut dan meminjam langsung dari orang yang berada di manapun di dunia ini hanya dengan bermodalkan _smartphone_ dan koneksi internet.

Karena dapps berjalan secara otonom, tidak ada yang mengumpulkan data kamu dan menjualnya ke pihak ketiga. Hal ini merupakan keuntungan yang besar jika kamu khawatir terhadap keamanan data privasimu. 



Ethereum pertama kali digagas pada 2013. 

Apa Itu Ethereum? 

Ethereum dapat dipecah menjadi 3 komponen utama, yakni Jaringan Ethereum, Blockchain Ethereum, dan _Ethereum Virtual Machine_ (EVM). Jaringan Ethereum mirip dengan jaringan Bitcoin, termasuk pemeliharaan dan pengoperasiannya yang dilakukan oleh sekelompok grup kontributor terdistribusi yang dikenal dengan istilah _node_. _Node_ ini menjalankan beberapa tugas, termasuk menyebarkan dan mencatat transaksi, begitu juga menambahkan catatan transaksi tersebut ke blockchain Ethereum.

Sama juga dengan Bitcoin, Ethereum memiliki mata uang atau aset kripto sendiri yang dinamakan ether (ETH). Aset digital ini menjadi bahan bakar pada ekosistem Ethereum. Segala aktivitas yang berjalan pada Ethereum, entah itu pergerakan dana antara _wallet_ atau ketika pengguna ingin menggunakan dapps, semua aktivitas itu akan disimpan di blockchain sebagai data transaksi. Untuk memasukkan data transaksi ke blockchain, terdapat biaya yang harus dibayarkan kepada penambang, bahan bakar ini disebut sebagai _gas fee_. 

Biaya bahan bakar atau _gas fee_ ini  beroperasi dengan sistem lelang. Pengguna yang memasukkan biaya bahan bakar yang lebih besar, maka transaksi mereka akan lebih cepat dimasukkan ke blockchain. 

Ethereum bahkan menggunakan sistem _Proof-of-Work_ yang seruoa juga dengan sistem yang berjalan pada jaringan bitcoin ketika menambahkan blok baru ke blockchain mereka. Namun, saat ini Ethereum pelan-pelan berusaha untuk tidak menggunakan pertambangan lagi demi sistem yang lebih efisien.

Terlepas dari beberapa kesamaan antara jaringan Bitcoin dan Ethereum, terdapat satu perbedaan signifikan yang membuat blockchain Ethereum lebih rumit dibandingkan blockchain Bitcoin. Jaringan Ethereum bukanlah hanya sebagai buku besar terdistribusi  untuk mencatat transaksi, Ethereum juga harus menjalankan sebuah program komputer spesial yang dikenal dengan istilah _smart contract_. 

_Smart contract_ memang terdengar mewah dan keren, namun itu sebenarnya hanya bagian dari kode yang bisa secara otomatis mengirimkan transaksi ketika mereka menerima input tertentu. Dikembangkan oleh tim Ethereum, kontrak pintar adalah alat ajaib yang bisa membuat dapps bekerja dan dapat dibuat oleh _developer software_ untuk melakukan banyak sekaligus. Sebagai contoh,  kamu dapat membuat sebuah dapp dengan kontrak pintar yang secara instan memberikan pinjaman uang kepada satu pihak setelah pihak tersebut mendepositkan jumlah dana jaminan yang sesuai ke dalam suatu alamat _crypto wallet_. Dalam hal ini, input_ yang memicu kontrak pintar untuk menjalankan transaksi adalah dengan **penerimaan dana kepada _wallet_ tertentu.** Sederhana, bukan? 

Jadi, hanya dengan satu program komputer sederhana, kamu dapat membuat aplikasi yang bisa memberikan pinjaman uang kepada orang tanpa harus diawasi dan dijalankan oleh seseorang. Ini bisa menjadi inovasi yang praktis, cepat, dan efisien. 

Kumpulan dari seluruh akun, saldo, dan kontrak pintar yang dibuat dan dijalankan di blockchain Ethereum kini merupakan bagian dari "state" milik Ethereum. Setiap kali blok baru yang berisi transaksi baru dan kode _smart contract_. ditambahkan ke blockchain Ethereum, maka _state_ Ethereum akan berubah. Maka dari itu, _state_ Ethereum akan selalu berubah.

Ketika kode _smart contract_ baru telah dibuat dan ditambahkan ke dalam blockchain, maka kontrak tersebut akan dijalankan dalam lingkungan komputer yang disimulasikan yaitu **Ethereum Virtual Machine** (EVM).
Perlu diingat bahwa _smart contract_ adalah program komputer yang akan melakukan sesuatu ketika suatu kondisi tertentu tercapai. Jadi, hanya dengan menaruhnya di dalam blockchain tidaklah cukup, maka dibutuhkan sesuatu yang dapat membuatnya memproses aksi-aksi tersebut.

Setiap _node_, yakni orang yang berpartisipasi dalam jaringan Ethereum dan bertugas memverifikasi dan mencatat segala transaksi, data, dan _state_, memiliki EVM mereka sendiri. Setiap _node_ menjalankan _smart contract_ di EVM mereka sendiri dan saling mengecek dengan node lain untuk memastikan agar mereka mendapatkan _output_ atau hasil yang sama. Hal ini mirip dengan sejumlah murid di kelas yang mengerjakan ujian dengan soal yang sama dan saling memeriksa jawaban satu sama lain demi memastikan bahwa jawaban mereka benar.



Ethereum dapat dipecah menjadi 3 komponen utama, yakni Jaringan Ethereum, Blockchain Ethereum, dan Ethereum Virtual Machine (EVM).

Bagaimana Cara Kerja Ethereum?

Ethereum merupakan hasil kerja _programmer_ asal Kanada-Rusia, Vitalik Buterin, ketika ia masih berusia 19 tahun. Sejak belia, Buterin telah dikenal sebagai orang yang berbakat dan memiliki ketertarikan terhadap matematika dan komputer. Menurut laporan, salah satu mainan favoritnya ketika masih anak-anak adalah Microsoft Excel. Dirumorkan juga bahwa ia belajar fasih berbicara bahasa Mandarin hanya dalam waktu beberapa bulan.

Sebelum menciptakan Ethereum, Buterin pernah membuat sebuah media yang berfokus pada kripto bernama Bitcoin Magazine pada 2011 bersama dengan temannya yang juga menyukai teknologi, Mihai Alisie. Dalam waktu yang berdekatan, Buterin juga ikutserta menulis sebuah paper tentang _Colored Coins_, yakni token yang merepresentasikan aset dunia nyata berdasarkan blockchain Bitcoin.

Pada 2013, dokumen yang ditulis oleh Buterin berjudul _Ethereum Whitepaper_ mengejutkan berbagai komunitas kripto. _Paper_ ini menjelaskan tentang blockchain baru, generasi kedua, yang tidak hanya memungkinkan orang untuk mengirim aset bernilai melalui internet seperti Bitcoin, namun juga memungkinkan para _developer_ atau pengembang untuk membuat aplikasi otonom yang terdesentralisasi
Dan ditenagai oleh program komputer tipe baru yang dikenal dengan istilah _smart contract_  atau kontrak pintar. _Ethereum Whitepaper_ tersebut berhasil menarik perhatian para penggemar kripto berpengaruh, yang kemudian ikut menjadi bagian dari _founding member_ Ethereum pada Desember 2013. Mereka termasuk CEO Decentral, Anthony Di Iorio, CEO IOG, Charles Hoskinson, Mihai Alisie, dan Amir Chetrit.

Pada 2014, terdapat tiga orang tambahan yang bergabung ke dalam tim Ethereum, yaitu mantan eksekutif Goldman Sachs, Joseph Lubin, dan dua _programmer_ komputer ahli yakni Gavin Wood dan Jeffrey Wilcke. Di tahun yang sama, Charles Hoskinson dan Amir Chetrit mundur dari jabatannya sebagai _co-founder_.  Pada 2015, giliran Anthony Di Iorio, Joseph Lubin, dan Mihai Alisie yang mundur untuk memulai proyek baru. Gavin Wood dan Jeffrey Wilcke juga berpindah dari Ethereum, meninggalkan Vitalik sebagai co-founder pertama sekaligus terakhir yang masih aktif bekerja di protokol tersebut.


Ethereum diciptakan oleh Vitalik Buterin ketika berusia 19 tahun. 

Siapa Pencipta Ethereum?

Hal-hal bergerak dengan sangat cepat di dunia kripto, dan teknologi Ethereum yang dibuat pada 2014 lalu itu telah dianggap ketinggalan zaman. Meski begitu, telah disiapkan proyek yang akan membangkitkan Ethereum kembali, yakni Ethereum 2.0. 

Ethereum 2.0, atau yang dikenal juga dengan istilah _Serenity_, merupakan _uprade_  besar yang bertujuan untuk membuat proyek kripto terbesar kedua di dunia ini menjadi lebih cepat, efisien, dan berskala.

Kamu mungkin telah mendengar bahwa pertambangan kripto membutuhkan energi yang besar. Dan meskipun hal itu baik untuk keamanan, mekanisme tersebut hanya dapat memproses jumlah transaksi yang terbatas per detik. Di kondisi sekarang, Ethereum mengonsumsi sekitar 44,49 terawatt hour (TWh) per tahunnya, yang setara dengan konsumsi energi tahunan satu negara Peru. Namun setelah peningkatan Ethereum 2.0, jaringan tersebut diantisipasi untuk setidaknya lebih hemat 99,95% dalam penggunaan energi. Penghematan energi ini mungkin terjadi karena Ethereum sedang berpindah dari jaringan yang menggunakan sistem pertambangan _Proof-of-Work_ menjadi sistem _Proof-of-Stake_. 

Disebut juga dengan istilah _Casper_, sistem _Proof-of-Stake_ Ethereum ini melibatkan pengguna jaringan untuk mengunci koin mereka agar dapat menjadi kontributor di jaringan, supaya tak lagi menggunakan alat komputer mahal dan mengonsumsi banyak energi. Setiap _staker_ harus mengunci 32 ether atau mengikuti _staking pool_ dan menggabungkan ether mereka dengan orang lain untuk berpartisipasi dalam membuat blok baru di blockchain PoS Ethereum.

Peningkatan Ethereum 2.0 berjalan dalam beberapa fase, dalam peningkatan awal meliputi:

- Phase 0: Rantai Beacon dan peluncuran _Proof-of-Stake_

- Phase 1: Menggabungkan blockchain Ethereum yang baru dengan yang lama.

- Phase 2: Pengenalan rantai "shard" dan teknologi roll-up
- Phase 3: Peningkatan keamanan


Phase 0 diluncurkan pada Desember 2020 dan Beacon merupakan blockchain terpisah dari Ethereum yang telah memperkenalkan sistem _Proof-of-Stake_. Beacon juga bertanggung jawab atas pembuatan blok baru, verifikasi transaksi, _staking reward_, dan mengatur blockchain Ethereum baru yang dinamakan _shard chain_.

Pada fase pengembangan besar selanjutnya, rantai Beacon Ethereum akan dihubungkan pada jaringan Ethereum utama yang kemudian menggantikan sistem _Proof-of-Work_ yang boros energi dengan _Proof-of-Stake_. Para _stakeholder_ jaringan yang dikenal dengan istilah _validator_ akan mulai memproduksi blok, memverifikasi transaksi, dan mengatur keamanan blockchain menggantikan penambang setelah Ethereum dan Eth 2.0 bergabung.

 Setelah penggabungan, akan dibutuhkan beberapa tambahan _upgrade_ minor. Tugas pengembang Ethereum selanjutnya adalah untuk memberikan izin _sharding_, yang akan menciptakan beberapa mini-blockchain baru. 

Setiap _shard_ bertanggung jawab untuk memverifikasi transaksi mereka sendiri, tanpa harus seluruh jaringan yang memverifikasi setiap transaksi. Rantai Beacon akan menjadi koordinator utama antara setiap _shard_, yang secara acak akan mengutus siapa _validator_-nya. 

Dengan berjalannya PoS dan _sharding_, pengembang Ethereum akan membuat pengembangan lebih lanjut untuk meningkatkan keamanan jaringan. Hal ini termasuk menambahkan fitur anonimitas untuk melindungi identitas _validator_ di balik proposal blok. Hal tersebut juga termasuk meningkatkan teknologi baru seperti _Verifiable Delay Function_ (VDF) untuk melindungi keacakan lebih jauh dari pengutusan _validator_ dan memungkinkan para penipu lebih sulit untuk mengganggu jaringan. 


Ethereum 2.0 dikenal juga dengan sebutan Serenity. 

Apa Itu Ethereum 2.0?

Ethereum 101

ETH-101.jpg

Ether (ETH) merupakan token utama dari blockchain Ethereum sekaligus menjadi mata uang kripto terbesar kedua di dunia berdasarkan kapitalisasi pasar. Serupa dengan mata uang kripto terbesar yakni bitcoin, ether dapat digunakan untuk pembayaran langsung kepada orang lain tanpa membutuhkan pihak ketiga seperti bank.

Tujuan jangka panjang Ethereum lebih dari sekadar transaksi keuangan. Pengembang perangkat lunak dapat membuat aplikasi mereka di Ethereum, mulai dari platform terdesentralisasi untuk pinjam-meminjam uang hingga jaringan media sosial.

Untuk seluruh aplikasi berbasis Ethereum, ETH berperan sebagai "fuel" atau bahan bakar. Segala aktivitas yang dilakukan di blockchain tersebut membutuhkan sejumlah ETH untuk bisa memberikan tenaga supaya aplikasi bisa berjalan, maka dari itu ETH berperan  sebagai bensin atau bahan bakarnya. 

Dalam jaringan Ethereum, ether bisa digunakan untuk hal-hal berikut:
- Pembayaran: Serupa dengan bitcoin, ether bisa digunakan untuk pembayaran. Pengguna Ethereum dapat mengirim ether ke pengguna lain. Dan serupa dengan uang tunai, pembayaran tidak membutuhkan pihak ketiga untuk memproses atau menyetujui transaksi.
- Sumber tenaga bagi aplikasi terdesentralisasi: Ether dibutuhkan untuk menggunakan aplikasi terdesentralisasi (DApps) berbasis Ethereum, mulai dari staking (mengunci akses kripto di wallet untuk mendapatkan keuntungan) token-token ERC20 untuk yield farming (meminjam mata uang kripto lewat DApps) hingga menyelesaikan fungsi pemungutan suara.
- Biaya transaksi: setiap aktivitas Ethereum yang dilakukan, mulai dari pembayaran hingga menggunakan DApps, membutuhkan biaya transaksi.

## Tanya Jawab Tentang Ethereum
### 1. Bagaimana cara menggunakan ether?
Pertama-tama, pengguna Ethereum harus menentukan terlebih dahulu dompet/wallet yang ingin mereka gunakan untuk menyimpan ether. Ether dapat dibeli menggunakan mata uang fiat (mata uang yang resmi dikeluarkan oleh bank sentral dan didukung oleh pemerintah suatu negara) seperti US dollar atau dengan mata uang kripto lain di berbagai exchange.

### 2. Mengapa ada biaya ether (ether fees)?

Tiap kali pengguna mengirimkan atau menerima koin ERC20 melalui DApps, akan ada biaya transaksi yang harus dibayar. Hal itu terjadi karena saat ini Ethereum menggunakan para penambang atau yang dikenal dengan istilah miners untuk memvalidasi transaksi pada jaringan. Para penambang ini harus menggunakan alat khusus untuk menambahkan transaksi baru ke blockchain. Jadi biaya ether  ini akan menjadi keuntungan bagi para penambang yang memproses tiap transaksi ke blockchain. 

Sebelum London hard fork (pembaruan yang tidak kompatibel dengan sebelumnya karena memperkenalkan fitur baru), Ethereum menggunakan sebuah sistem lelang untuk menentukan bagaimana penambang memilih transaksi yang mana yang hendak diproses duluan. Semakin tinggi biaya yang ada di transaksi, semakin tinggi juga kesempatan transaksi tersebut untuk diprioritaskan oleh penambang di pelelangan. Bagaimanapun, biaya ini sangat tidak terprediksi dan bisa naik secara signifikan apabila jaringan Ethereum sedang ramai.

Sebuah biaya pokok ditetapkan sebagai bagian dari Ethereum Improvement Proposal (EIP) 1559 pada 2021 untuk membuat struktur biaya lebih dapat diprediksi bagi para pengguna Ethereum. Alih-alih memakai sistem lelang, kini biaya ditentukan secara algoritmik berdasarkan seberapa banyak pengguna yang aktif di jaringan pada waktu tersebut. Tip atau biaya tambahan dapat ditambahkan sesuai keinginan pengguna supaya transaksinya bisa berjalan lebih cepat, namun hal tersebut sifatnya opsional.

### 3. Apa itu Ethereum gas?

Biaya transaksi Ethereum dihitung dari seberapa banyak "gas" atau bahan bakar yang dibutuhkan dari aktivitas yang dilakukan pengguna.

Setiap aktivitas menghabiskan sejumlah gas berdasarkan kekuatan komputasional yang dibutuhkan dan seberapa lama kekuatan komputasional tersebut harus berjalan. Biaya transaksi dihitung dengan cara, berapapun limit gas yang ditentukan dikalikan dengan biaya pokok ditambah tip (apabila ingin menambahkan tip).

Apabila dijadikan rumus, akan menjadi seperti ini:
unit gas (limit) x (biaya pokok + tip)

Dengan cara ini, ether sering dijuluki sebagai "minyak digital" karena boleh dikatakan ether dipakai untuk membayar sesuai jarak yang ditempuh.

### 4. Apa kegunaan ether untuk DApps?

Ether adalah bahan bakar untuk DApps di dalam jaringan. Misalnya, bayangkan kita menggunakan DApps berbentuk catatan yang dibuat di jaringan Ethereum. Kemudian catatan tersebut digunakan untuk menulis daftar kegiatan tanpa batas yang disimpan di blockchain. Untuk menambahkan daftar baru di dalam catatan tersebut, kita harus membayar biaya transaksi menggunakan ether.

DApps sendiri menggunakan ether dengan cara yang berbeda-beda. Ketika pengguna ingin membuat catatan baru, secara langsung aplikasi catatan tersebut mengingatkan pengguna untuk membayar. Metamask, sebuah wallet ERC20 yang dibuat di browser bertugas membantu mengingatkan pengguna karena Metamask terletak di pojok browser. Metamask bisa langsung tanggap membantu untuk penyelesaian transaksi.

### 5. Apa perbedaan ether dan Ethereum?

Ethereum adalah keseluruhan jaringannya, dan ether adalah token utama yang ada di dalamnya.

### 6. Ada berapa banyak ether?

Menurut penyedia data Messari, sekarang ada lebih dari 119 juta ether.

Setiap 12 detik akan terbentuk sekitar lima ether baru. Namun lebih daripada itu, peraturan ekonomi ether adalah open-ended (terbuka, tidak terbatas) dan selalu berubah setiap ada proposal perkembangan baru yang disetujui oleh komunitas pengembang Ethereum. Ketika bitcoin membatasi suplainya hanya 21 juta bitcoin, ether tidak memiliki limit suplai maksimal.

### 7. Ada berapa token Ethereum yang dibuat pada awalnya?

Sebanyak 60 juta token dibeli oleh pengguna saat kampanye penggalangan dana Ethereum pada 2014. Kemudian ada 12 juta token yang dimiliki oleh Ethereum Foundation, sebuah grup peneliti dan pengembang yang bekerja mengembangkan teknologi Ethereum.


Foto: pixabay/WorldSpectrum. Dimodifikasi oleh CoinDesk Indonesia. 

Ether merupakan mata uang kripto kedua terbesar di dunia yang memiliki volume transaksi terbesar dibanding aset digital lainnya. Tapi apa sebenarnya fungsi ether dalam jaringan Ethereum?


Apa itu Ether?

Ethereum merupakan proyek kripto terbesar kedua di dunia berdasarkan kapitalisasi pasar dan yang pertama mengenalkan fungsi _smart contract_. 

Ethereum adalah platform perangkat lunak yang terdapat di blockchain yang utamanya digunakan untuk mendukung salah satu mata uang digital atau kripto bernama ether (ETH). Seperti aset kripto lainnya, Ethereum bisa digunakan untuk mengirim dan menerima nilai secara global tanpa membutuhkan pihak ketiga.

Pertukaran nilai merupakan _use case_ (situasi tertentu saat produk atau jasa dapat digunakan) utama dari blockchain Ethereum hari ini, yang biasanya dilakukan lewat token utama milik mereka yakni ether. Tapi, banyak juga pengembang yang berjalan dengan mata uang kripto tersebut karena potensi jangka panjang dan visi ambisius para pengembang. Mereka ingin menggunakan Ethereum untuk memberikan pengguna atas kontrol lebih terhadap keuangan dan data dalam jaringan (daring) mereka sendiri. Ide ambisius ini, yang membuat Ethereum dijuluki sebagai "komputer dunia", telah mendapat banyak kritik bahwa itu tidak mungkin terjadi. Namun jika eksperimen-eksperimen yang mereka lakukan berhasil, akan muncul aplikasi yang sangat berbeda dibandingkan Facebook dan Google, yang secara sadar atau tidak sadar, dipercayai pengguna dengan data mereka. 

Tujuan Ethereum memungkinkan agar pengguna memiliki kembali kontrol dengan bantuan blockchain, sebuah teknologi yang mendesentralisasi data, jadi ribuan orang di seluruh dunia ini memiliki salinannya masing-masing. Pengembang dapat menggunakan Ethereum untuk menciptakan aplikasi tanpa pengendali yang mana berarti data pengguna tidak bisa diganggu gugat oleh pembuat layanan.

Ethereum pertama kali digagas pada 2013 oleh Vitalik Buterin, seorang pengembang yang pada saat itu berusia 19 tahun. Ia juga merupakan penggagas dalam pengembangan teknologi Bitcoin dan blockchain agar mempunyai kegunaan lain selain untuk bertransaksi.

Ketika Bitcoin diciptakan dengan tujuan untuk mengusik perbankan daring dan transaksi hari ke hari, pencipta Ethereum ingin menggunakan teknologi yang sama untuk mengganti pihak ketiga di internet, pihak yang menyimpan data dan melacak instrumen keuangan yang kompleks. Aplikasi-aplikasi ini membantu pengguna lewat banyak hal, seperti membuka jalan bagi pengguna untuk bisa membagikan foto-foto liburan dengan teman, misalnya. Namun aplikasi-aplikasi tersebut dituduh menyalahgunakan kontrol yang diberikan pengguna untuk menyensor data atau dengan sengaja menyebarkan data pengguna yang sensitif dalam peretasan.

Platform Ethereum kemudian diluncurkan pada 2015, mengubahnya yang semula gagasan menjadi jaringan yang nyata dan berfungsi.

## Ethereum dan internet yang terdesentralisasi

Untuk mengenal lebih lanjut tentang Ethereum, ada baiknya untuk mengenal tentang perantara terlebih dahulu. 

Sekarang perantara ada di mana-mana. Di balik layar, mereka membantu kita menyelesaikan segala jenis kegiatan digital. Gmail membantu kita mengirim surel, Venmo membantu kita mengirim 10 dolar kepada teman.

Artinya, segala data personal kita, baik itu informasi finansial dan lainnya, disimpan dalam komputer orang lain, yang mana merupakan cloud (penyimpanan awan) dan server yang dimiliki perusahaan seperti Facebook, Google atau PayPal. Bahkan artikel ini pun disimpan di server yang dikontrol oleh perantara. 

Menurut desentralisasi, struktur ini bermasalah karena minimnya kontrol langsung dari pengguna. Hal tersebut memungkinkan adanya sensor, yang mana perantara dapat masuk dan mencegah pengguna melakukan sesuatu, entah itu membeli saham tertentu atau menulis pesan di media sosial atau bahkan langsung memblokir.

Gagasan dari Ethereum adalah mengubah cara kerja aplikasi di internet, memberikan pengguna kontrol lebih yaitu mengganti perantara dengan kontrak pintar (kontrak terprogram yang perjanjiannya dicatat dalam kode komputer di blockchain) yang menjalankan peraturan secara otomatis.

Banyak orang yang percaya bahwa internet memang seharusnya terdesentralisasi. Kemudian banyak gerakan bermunculan dengan inovasi baru untuk mencapai tujuan tersebut. Ethereum merupakan salah satu teknologi yang tergabung dalam gerakan tersebut.

## Tanya Jawab Tentang Ethereum

Kenapa Ethereum dan Bitcoin berbeda?

Bitcoin adalah inspirasi untuk Ethereum. Dua-duanya merupakan mata uang kripto. Teknologi yang digunakan juga sama-sama blockchain. Namun, Bitcoin lebih sering digunakan sebagai _store of value_ (tempat penyimpanan nilai) seperti emas, sedangkan Ethereum memiliki gagasan untuk mendesentralisasi aplikasi dan layanan, dari jaringan media sosial hingga perjanjian finansial yang lebih kompleks.

## Kenapa Ethereum dijuluki _World Computer_?

Banyak pendukungnya menilai Ethereum sebagai "komputer dunia" yang dapat mendesentralisasi internet. 

Dengan Ethereum, _server_ yang tersentralisasi digantikan dengan ribuan _node_ (infrastruktur yang bertanggung jawab untuk bertindak sebagai titik komunikasi yang dapat melakukan berbagai fungsi) yang dijalankan secara sukarelawan oleh semua orang di seluruh dunia yang mana membentuk sesuatu istilah yang bernama _World Computer_. Harapannya adalah pada suatu hari, semua orang di dunia dapat menggunakannya.

Bagaimana cara aplikasi di Ethereum bekerja?

_Browsing_ melalui _app store_ membuat kita melihat berbagai macam bentuk-bentuk pengembang dalam merepresentasikan aplikasi perbankan, kesehatan, hingga bertukar pesan. Tujuan jangka panjang dari komunitas Ethereum adalah membuat aplikasi yang sama dengan yang sudah disebut sebelumnya, namun bekerja dengan cara yang berbeda di belakang layar. Singkatnya, tujuan aplikasi di Ethereum adalah mengembalikan kontrol data dari jenis layanan kepada penggunanya.

Aplikasi di Ethereum yang menawarkan fungsi seperti itu dikenal dengan aplikasi terdesentralisasi atau decentralized applications (DApps). Pengguna membutuhkan ether, token asli Ethereum untuk menggunakan DApps.

## Apa langkah Ethereum selanjutnya?

Perlu diketahui bahwa Ethereum dipenuhi oleh skeptisisme yang sehat. Misalnya, Ethereum belum _scalable_ (kemampuan blockchain untuk menangani jaringan), yang artinya jaringan tersebut kini belum bisa untuk menampung banyak pengguna. Ethereum belum bisa mewujudkan gagasan "komputer dunia" yang mengganggu platform tersentralisasi.

Adapun Ethereum 2.0 yang rilis pada 1 Desember 2020 berfokus untuk memperbaiki isu-isu tersebut. Teknologi yang membantu menangani jaringan seperti Raiden cukup membantu masalah skalabilitas (perubahan ukuran atau skala untuk menangani permintaan jaringan) juga. 

Foto: pixabay/WorldSpectrum. Dimodifikasi oleh CoinDesk Indonesia. 

Ethereum merupakan proyek kripto terbesar kedua di dunia berdasarkan kapitalisasi pasar dan yang pertama mengenalkan fungsi kontrak pintar.


Apa itu Ethereum?

Ethereum merupakan proyek yang pertama kali memperkenalkan aplikasi terdesentralisasi; yang merupakan teknologi pembuka jalan untuk DeFi dan NFT.

Vitalik Buterin, seorang pengusaha dan pemrogram berdarah Rusia-Kanada yang tinggal di Toronto, pertama kali membayangkan tentang Ethereum di umurnya yang masih 19 tahun.

2011 menjadi tahun ketika Buterin tertarik dengan Bitcoin. Ia menjadi _co-funder_ dari portal berita _online_ yakni Bitcoin Magazine, yang menjadi tempatnya menulis ratusan artikel tentang mata uang kripto. Buterin kemudian membuat _wallet_ yang mengutamakan privasi yakni Dark Wallet, serta membuat _marketplace_ yang bernama Egora. 

Dalam perjalanannya, timbul ide mengenai Ethereum di kepalanya. Ethereum adalah sebuah platform yang terinspirasi dari Bitcoin, namun berpotensi melampauinya dalam hal fungsinya untuk urusan finansial. 

Buterin kemudian merilis _white paper_ (sebuah artikel yang berisi penjelasan mengenai sebuah proyek untuk memberi kejelasan kepada investor dan calon pengguna) pada 2013. Ia menjelaskan sebuah platform alternatif yang memungkinkan pengembang untuk membuat sendiri aplikasi terdesentralisasi menggunakan bahasa pemrograman yang sudah ada di dalamnya. Banyak pengembang tertarik kepada gagasan tersebut karena aplikasi-aplikasi baru akan menjadi mudah diakses bagi pengguna global, sangat aman, dan lebih cepat untuk dibuat karena tidak ada layanan perantara untuk mengintegrasikannya.

Untuk mencapai hal tersebut, Ethereum membuatnya mudah dengan inovasi bernama _smart contract_, yakni kode yang dengan otomatis menciptakan hasil yang diinginkan ketika suatu kondisi tertentu berhasil tercapai. Menciptakan Ethereum membuat Buterin dianugerahi Beasiswa Peter Thiel (Thiel Fellows 2014) 2 atau program dua tahun yang buat oleh miliarder Peter Thiel pada 2014. Atas penciptaan Ethereum, Buterin akan memperoleh uang sebesar USD100,000 dari program ini untuk digunakan pada proyek lainnya selama dua tahun kedepan. 

## Tanya Jawab Tentang Ethereum

### Siapa saja orang di balik Ethereum?

Setelah Buterin mengungkapkan _white paper_ Ethereum, beberapa pengembang lain turut bergabung seperti CEO dari IOG Charles Hoskinson, CEO Decentral Anthony Di Iorio, dan Pendiri Akasha, Mihai Alisie. Selain mereka bertiga, Buterin juga memperkenalkan dua member baru di dalam tim mereka, yaitu:

_Co-founder_ Dr. Gavin Wood yang mengerjakan banyak hal di awal pemrograman dan menjadi arsitek dalam platform tersebut. Ia juga menulis _yellow paper_ Ethereum, yaitu semacam pedoman teknikal yang berisi garis besar dari spesifikasi _Ethereum Virtual Machine_ (EVM). EVM ini berperan menangani keadaan _ledger_ (buku besar) dan menjalankan _smart contract_. 
Co-founder Joseph Lubin yang menemukan ConsenSys, sebuah _startup_ yang fokus untuk menciptakan aplikasi-aplikasi terdesentralisasi.

### Berapa banyak uang yang dimiliki Buterin?

Sejak data dan informasi transaksi di Ethereum bersifat publik, pengguna dapat melihat berapa banyak uang yang disimpan Buterin dalam bentuk ether, token milik Ethereum.

Di dalam _address_ utamanya, Buterin diketahui memiliki 333.348 ether atau setara dengan USD405 juta ketika artikel ini terbit.

### Seperti apa awal mula Ethereum?

Demi memajukan proyek Ethereum, Buterin dan pendiri lainnya mengadakan kampanye penggalangan dana pada Juli 2014 yang mana partisipan dapat membeli ether, token Ethereum yang berfungsi sebagai bagian dari proyek tersebut.

Mendapat lebih dari USD18 juta, penggalangan dana tersebut dianggap yang paling sukses saat itu. Kemudian satu tahun setelahnya, mereka meluncurkan Frontier pada 30 Juli 2015. Frontier memang bukan platform yang atraktif, namun _command line interface_ menawarkan platform tersebut kepada pengembang untuk membuat aplikasi terdesentralisasi mereka sendiri. 

_Smart contract_ kemudian berkembang pesat menjadi ekosistem yang kita ketahui sekarang, berisi ratusan pengembang dan bahkan menarik perhatian raksasa teknologi seperti IBM dan Microsoft.

Dana hasil penggalangan dan pengembangan proyek Ethereum yang berjumlah USD18 juta tersebut kini dikelola oleh Ethereum Foundation, sebuah entitas non-profit yang berbasis di Zug, Swiss.

Foto Vitalik Buterin : Sharable. 
Dimodifikasi oleh CoinDesk Indonesia. 

Ethereum merupakan proyek yang pertama kali memperkenalkan aplikasi terdesentralisasi; yang merupakan teknologi pembuka jalan untuk DeFi dan NFT.


Aplikasi di jaringan Ethereum bertujuan memberikan pengguna atas kontrol yang lebih besar terkait data online_ mereka. Dengan menggunakan aplikasi-aplikasi tersebut berarti pengguna harus mengerti cara membeli, menyimpan dan menggunakan token asli Ethereum yang disebut ether atau ETH.

Jika protokol Ethereum, yang dijuluki "komputer dunia", berkembang sebagaimana yang diharapkan pendukungnya, ia dapat menyediakan alternatif untuk platform teknologi seperti Facebook dan Google. Jika pengguna merasa bahwa perusahaan raksasa teknologi seperti Meta dan Google telah melakukan pelanggaran privasi atas informasi pribadi kalian, maka jaringan Ethereum-lah solusinya. Secara umum, jaringan Ethereum menjadi alternatif yang dapat memberikan para pengguna atas kontrol lebih terhadap informasi digital mereka.

Meski begitu, kendali penuh pengguna tetap ada syaratnya, yakni segala hal harus menggunakan mata uang ether. Setiap aktivitas yang dilakukan di aplikasi Ethereum, meskipun hanya mengirim pesan pendek ke platform mikroblog, pasti akan dikenakan biaya ether walau jumlahnya kecil. Dengan membayar ether, pengguna bisa memaksimalkan berbagai macam aplikasi di platform tersebut.

Aplikasi-aplikasi pada jaringan Ethereum, atau yang disebut dengan aplikasi terdesentralisasi (DApps), tidak gratis karena terbatasnya sumber komputasi di platform Ethereum. Semakin banyak yang menggunakan teknologi blockchain Ethereum, semakin tinggi pula biaya yang harus dibayarkan. Dengan tingginya jumlah layanan yang ada sekarang ini, harga Ethereum juga ikut meningkat.

Hal tersebut menunjukkan bahwa Ethereum masih terus berkembang sampai saat ini. Ethereum 2.0 merupakan hasil pengembangan bertahap yang dikerjakan untuk mengatasi permasalahan _scalability_ (kemampuan suatu sistem, jaringan, atau proses untuk menangani penambahan beban yang diberikan) Ethereum. Ethereum 2.0 secara teoritis akan membuat biaya lebih murah sekaligus memperkuat keamanan jaringan.

Aplikasi di jaringan Ethereum mungkin tidak seintuitif aplikasi yang kita gunakan sehari-hari, namun selagi memiliki ether dan komputer atau smartphone, semua orang bisa mengaksesnya.


## Apa itu Ethereum wallet?

Sebelum memiliki ether, harus ada tempat untuk menyimpannya. Maka dari itu kemudian dibuatlah Ethereum _wallet_. Seperti dompet pada umumnya, dompet ethereum dibuat untuk menyimpan nilai dari ether.

Kebanyakan _wallet_ ini bukan berbentuk fisik, melainkan aplikasi digital yang dapat diakses lewat _smartphone_ atau laptop. Dompet digital menyimpan uang digital dalam bentuk aset kripto atau mata uang kripto seperti bitcoin dan ether.

Dompet ether menyimpan _private key_ atau kunci pribadi pengguna, yang merupakan sebuah kunci rahasia untuk mengakses ether. Setiap kunci terdiri dari huruf dan angka yang disusun sedemikian rupa seperti ini:

073d9dbee8875e7c91422d80413c85ba5e8e9fe7cad5dc001871dac882d07f2f

Hanya pemilik kunci pribadi yang dapat mengakses dompet mereka. Ada beberapa tipe dompet ethereum yang dibuat khusus untuk menyimpan kunci publik, yaitu:
1. _Desktop wallet_ (dompet desktop)
2. _Mobile wallet_ (dompet smartphone)
3. _Hardware wallet_ (dompet fisik)
4. _Paper wallet_ (dompet kertas)

Pilih salah satu yang paling aman dan nyaman menurut pengguna. Ini disebabkan karena selalu ada dua konsep terkait keamanan dan kenyamanan ini, yakni bahwa semakin nyaman _wallet_ digunakan, maka keamannya juga semakin buruk, begitu juga sebaliknya. 

Ketika berurusan dengan dompet aset digital atau mata uang kripto, ada satu hal yang harus selalu diingat: menghilangkan _private key_ berarti kehilangan seluruh ether yang dimiliki, selamanya. Hal ini lebih besar masalahnya daripada sekadar lupa _password_ untuk layanan daring. Masalah ini menjadi salah satu kekurangan Ethereum yang tak memungkinkan pengguna mandiri. Ketika ada masalah, tidak ada pihak perantara terpercaya sehingga tidak ada perantara yang bisa menolong pengguna untuk mengembalikan kunci tersebut. 

## Dompet desktop dan mobile

Dompet desktop terdapat di PC atau laptop, ada juga beberapa dompet yang lebih portabel, bahkan bisa dijalankan di _smartphone_. Beberapa lainnya bisa diakses melalui PC dan _smartphone_.

Dompet di desktop, mobile, ataupun web dibagi menjadi dua tipe, yaitu:

_Custodial_: dompet _custodial_ akan mengurusi kunci publik, mirip dengan password untuk mengakses uang pengguna. _Custodial Wallet_ ini cocok untuk orang yang baru mengenal Ethereum atau sangat kawatir lupa atau kehilangan kunci publik mereka. Namun dengan tipe dompet seperti ini, artinya pengguna masih bergantung pada perantara yang mana masih memiliki risiko _wallet_ yang diretas. 
_Non-custodial_: _non-custodial  wallet_ membuat pengguna harus mengontrol sendiri kunci publik.

Keberadaan dompet desktop dan mobile yang bisa diakses via laptop atau ponsel pintar yang terhubung dengan internet membuatnya membuatnya menjadi _wallet_ yang kurang aman. Pakar menyarankan untuk menyimpan hanya sedikit uang di dompet tersebut dan menyimpan lebih banyak uang di_hardware wallet_ atau _paper wallet_. 

## Hardware wallet

Hardware wallet atau dompet fisik aset kripto yang berbentuk fisik. Dompet ini merupakan sebuah perangkat elektronik sebesar jempol tangan yang menawarkan keamanan yang tinggi. Perangkat ini dibuat khusus untuk keamanan dan tidak terhubung dengan internet. Segala transaksi ether bisa dilakukan tanpa internet sama sekali sehingga membuat _hardware wallet_ lebih aman untuk menyimpan banyak ether karena sulit untuk diretas.

Ledger dan Trezor merupakan dua dompet fisik paling populer yang dapat digunakan untuk menyimpan ether.

## Paper wallet

Opsi lain untuk menyimpan kunci pribadi adalah dengan mencetak atau menulisnya di kertas dan menguncinya di tempat aman. Itulah _paper wallet_ atau dompet kertas.

MyEthereumWallet atau MEW merupakan kedua layanan populer untuk menghasilkan _generate key pairs_ yang dikirim langsung ke komputer pengguna, bukan ke server sebuah situs web. Menyimpan kunci pribadi di server sama saja dengan mempercayai perantara yang mana sama seperti dompet _custodial_. Kunci tersebut juga menjadi lebih rawan diketahui apabila situsnya diretas.

Pengguna yang melek teknologi dapat menghasilkan _generate keys_ melalui _command-line interface_ di komputer biasa yang kemudian digunakan untuk memasukkan perintah melalui teks, asalkan telah menginstal paket kriptografi yang diperlukan. 

Seperti yang sudah sering dikatakan, kehilangan kunci pribadi berarti kehilangan ether yang  dimiliki. Latihan terbaik adalah dengan menghabiskan sejumlah waktu untuk membuat beberapa salinan kunci pribadi dan menyimpannya di tempat-tempat yang aman.


## Apa kegunaan ether?

Apa yang bisa dilakukan pengguna ketika mereka memiliki ether? 

Ketika pengguna memiliki ether, mereka bisa menggunakannya sebagai fuel atau bahan bakar aplikasi terdesentralisasi atau decentralized applications (DApps) yang mirip dengan aplikasi yang sering digunakan sekarang, tapi tanpa perantara.

DApps diciptakan dari _smart contract_ atau kontrak pintar Ethereum, kode yang secara otomatis menjalankan persetujuan jadi pengguna tidak harus bergantung pada perantara untuk menjalankan peraturan.

Contoh DApps adalah sebagai berikut:
CryptoKitties: sebuah permainan mengumpulkan dan mengerami kucing digital yang lucu. Inovasi Ethereum memungkinkan pengguna memiliki kontrol lebih terhadap koleksi digital mereka. Misalnya, kucing digital milik pengguna tidak bisa dihapus, tidak seperti _permainan_ lain yang mana koleksinya tergantung kebijakan perusahaan game tersebut. 
PeepEth: PeepEth merupakan alternatif desentralisasi dari Twitter. Twitter memiliki kemampuan untuk menghapus akun dan cuitan jika perusahaan menganggapnya tidak baik. PeepEth berbeda, karena meskipun moderator tetap membuat _feed_ utama bersih dari spam dan postingan yang tidak layak, _peeps_  yang ditulis di PeepEth tidak bisa dihapus. 
DeFi: _Decentralized Finance_ atau keuangan terdesentralisasi adalah istilah untuk berbagai aplikasi keuangan yang dibuat di atas ethereum.

Beberapa aplikasi Ethereum memiliki token sendiri yang berasal dari ether. Untuk bisa memilikinya, pengguna harus menukarkan ether mereka dengan token khusus milik aplikasi. Contohnya seperti Decentraland, sebuah dunia virtual tempat pengguna dapat membeli tanah virtual. Decentraland berbeda dengan game lain yang tidak menggunakan teknologi blockchain karena pengguna dapat mengontrol game-nya, bukan bergantung pada suatu entitas seperti perusahaan.

Data dari _State of DApps_ mencatat bahwa ada sekitar 3 ribu DApps yang ada di jaringan Ethereum. Memang banyak proyek dan layanan yang menjanjikan, namun pengguna tidak disarankan untuk mengirim ether ke aplikasi tidak jelas.

Foto: pixabay/elifxlite. Dimodifikasi oleh CoinDesk Indonesia.

Aplikasi terdesentralisasi di jaringan Ethereum memberi para pengguna atas kontrol yang lebih banyak. Sebagai gantinya, pengguna harus bertransaksi menggunakan ether atau ETH, token milik Ethereum. Untuk mengenal lebih jauh, yuk intip cara  menggunakan Ethereum.


Bagaimana Cara Menggunakan Ethereum?

_ERC-20 Ethereum Token Standard_ merupakan sebuah _blueprint_ atau rencana untuk membuat _fungible token_ atau token sepadan yang kompatibel dengan jaringan Ethereum yang lebih luas. Ethereum, atau ether adalah mata uang kripto yang memungkinkan pembuatan berbagai macam aplikasi, termasuk token yang tidak membutuhkan perantara untuk dioperasikan, tidak seperti aplikasi tradisional. 

Standar token ERC-20 telah meresap ke seluruh ekosistem kripto. Banyak token populer, seperti _stablecoin_ (aset digital dengan harga stabil) *tether* dan layanan oracle (sistem manajemen database relasional) *Chainlink* yang sesungguhnya merupakan token-token ERC-20 dibalik layar. 

Token ERC-20 merupakan aset digital yang bisa dibuat oleh siapapun namun lebih sering dibuat oleh organisasi dan perusahaan teknologi. Setiap token memiliki _utility_ atau kegunaannya masing-masing, dan mengizinkan pengguna untuk menyetujui pilihan terkait masa depan dari suatu proyek, atau memberikan hadiah kepada pengguna jika sudah melakukan hal tertentu. 

Token ERC-20 biasanya dijual secara khusus lewat berbagai macam penawaran demi mengumpulkan dana awal untuk pengembangan proyek. Dulu, terdapat kritik terhadap token kripto karena banyak menarik tren yang akhirnya menjadikan token sebagai alat untuk melakukan penipuan. Banyak proyek yang menggalang dana saat maraknya _initial coin offering_ (sarana dalam mengumpulkan dana melalui penawaran suatu jenis koin baru) pada 2017 malah dilaporkan gagal membuahkan hasil untuk investor mereka.

ERC-20 menstandarisasikan fungsi utama dari setiap token, yang artinya semua token yang dibuat menggunakan kerangka kerja tersebut dapat bekerja satu sama lain, begitu juga dengan layanan yang kompatibel dengan ERC-20 seperti MyEtherWallet dan Metamask.

Untuk mengerti fungsi ERC-20, akan dijelaskan masalah-masalah yang ditemui pencipta token ketika mereka membuatnya dari nol, yakni:

Pembuatan _smart contract_ atau kontrak pintar: kontrak pintar mempunyai peran penting untuk menentukan berapa banyak suplai maksimal token, bagaimana token bersirkulasi, seperti apa jadwal terbitnya, dsb. Kontrak pintar juga mengurus fungsi-fungsi seperti menanyakan saldo pengguna dan memfasilitasi pemindahan token. Menyusun kontrak pintar merupakan proses yang memakan waktu, sulit, dan membutuhkan tim pengembang yang sudah ahli. Penyusunannya juga bisa sangat mahal dan mempunyai efek yang merusak jika kontrak pintar tersebut tidak disusun dengan benar.
Dukungan dari _wallet_ dan _exchange_: menciptakan token  tanpa menggunakan standar yang sudah terintegrasi dengan baik seperti kerangka kerja ERC-20  sama saja artinya dengan bekerja dua kali untuk membuat token _compatible_ dengan layanan pihak ketiga seperti _wallet_ dan _exchange platform_. 

## Tanya Jawab ERC-20

### Bagaimana karakteristik ERC-20?

Di level tinggi:
Ethereum: setiap token ERC-20 diluncurkan di jaringan Ethereum
_Smart contract_: setiap fungsi token diatur oleh kontrak pintar, memastikan tidak ada individu atau entitas yang bisa dipercaya untuk mengoperasikan token kripto. Kode akan otomatis dijalankan ketika peraturan dan kondisi telah dicapai. Misalnya, ketika mentransfer token ke orang lain, pengguna tidak harus mempercayai pihak ketiga manapun untuk membantu mengirimkan token itu ke orang lain.

Setiap ERC-20 memiliki fitur yang perlu diimplementasikan oleh pengembang. Elemen utamanya mencakup:
_totalSupply_: sebuah fungsi yang menguraikan _total supply_ dari token. 
_balanceOf_ : menunjukkan seberapa banyak token di sebuah _address_
_transfer_ : mengirimkan kepemilikan token dari satu pengguna ke pengguna lain.

### Apa yang bisa pengguna lakukan dengan token?

_Crowfunding_ : Terkadang pencipta aplikasi di Ethereum dapat memilih untuk menggalang dana untuk proyek mereka. Sebagai timbal balik, para investor akan menerima token yang baru terbit sebelum peluncuran resmi dengan harga grosir.

_Voting rights_ : Token bisa digunakan sebagai hak bersuara dalam pengambilan keputusan untuk masa depan suatu proyek. Jadi, semakin banyak token yang dimiliki pengguna, semakin besar juga pengaruh mereka di setiap pemungutan suara.
_Represent physical objects_ : sebuah token bisa merepresentasikan kepemilikan (_ownership_) aset seperti emas.
_Transaction fee_ : Setiap transaksi Ethereum (termasuk tokennya) dikenakan biaya transaksi. Jika jaringan sedang sibuk, biaya (atau yang dikenal dengan _gas/fuel_) bisa membantu transaksi untuk diproses lebih cepat. Biaya tersebut dipotong dari token yang dimiliki pengguna.
Fitur baru: Terkadang _builder_ membutukan token untuk membayar fungsionalitas proyek mereka, namun membutuhkan lebih dari token Ethereum, yakni ether. Jadi, mereka menciptakan token baru dengan fungsi yang dibutuhkan. 

### Bagaimana dengan masa depan _Ethereum token standard_ ?

Di balik banyaknya kegunaan yang dimiliki standar token ERC-20, terdapat pula kekurangannya. Masalah kritisnya muncul setelah standar token ERC-20 pernah digunakan untuk mencuri setidaknya USD3 juta. Masalah kedua yakni jika transaksi Ethereum sedang ramai, proses transaksi biasanya memakan waktu yang lama.

Maka dari itu, pengembang membutuhkan waktu untuk menyelesaikan seputar masalah ini dan masalah-masalah lainnya dari ERC-20. Pengembang juga telah bereksperimen dengan standar alternatif lainnya seperti ERC-223 dan ERC-777 yang mungkin bisa menggantikan ERC-20. Namun, ERC-20 sampai sejauh ini masih menjadi standar yang paling populer.

### Ada berapa banyak token ERC-20?

Menurut penyedia data Ethereum yakni Etherscan,, terdapat 829 proyek dan lebih dari 350 ribu kontrak token yang berbasis standar token ERC-20 per Desember 2020. 

### Koin apa saja yang termasuk token ERC-20?

Diketahui terdapat beberapa proyek kripto ternama yang dibuat menggunakan kerangka kerja ERC-20, termasuk: 
Tether (USDT)
Chainlink (LINK)
Binance coin (BNB)
USD coin (USDC)
Wrapped bitcoin (WBTC)
Dai (DAI)


Foto: CoinDesk Indonesia. 

ERC-20 token standard merupakan sebuah revolusi untuk membuat interoperability (karakteristik produk atau sistem yang antarmukanya dapat bekerja dengan produk atau sistem lain, saat ini atau di masa depan, baik dalam implementasi atau akses, tanpa batasan apa pun) antara token-token yang dibuat di jaringan Ethereum.


Apa Itu ERC20 Ethereum Token Standard?

Dalam dunia komputer, "_client_" atau klien merujuk pada tipe perangkat lunak yang diunduh dan membantu pengguna untuk berinteraksi dengan perangkat lunak atau layanan lain yang disediakan oleh _server_. Seperti Gmail, sebuah klien yang menghubungkan server email kemudian memungkinkan pengguna mengirim dan menerima email.

Klien Ethereum merupakan perangkat lunak yang dibutuhkan untuk mengizinkan node membaca blok di blockchain dan _smart contract_ (kontrak pintar) yang ada di Ethereum. "Node" merupakan bagian yang berjalan di dalam klien. Untuk menjalankan node, pengguna harus mengunduh terlebih dahulu klien [Ethereum](https://www.coindesk.id/harga/ethereum)

## Apa itu node?

Node menjalankan fungsi tertentu di jaringan utama Ethereum dan membutuhkan klien untuk melakukan hal tersebut. Bergantung pada kebutuhan spesifik Anda, apakah itu aplikasi terdesentralisasi _(dapp)_ atau dompet _(wallet)_. _Node_ dibagi menjadi tiga tipe sesuai kebutuhan spesifik, yaitu _full_ node, _light_ node, dan _archive_ node. Setiap node akan menginterpretasikan data secara berbeda dan menawarkan metode yang berbeda pula untuk sinkronisasi. Hal ini merujuk pada seberapa cepat node mengumpulkan informasi terbaru untuk klien pengguna.

- _Full node_ berisi data secara keseluruhan: mereka menyimpan dan mendistribusikan seluruh data _blockchain_ Ethereum. Sebuah _full node_ juga berpartisipasi dalam validasi blok (seperti memverifikasi semua blok dan status jaringan).

Keuntungan penerapan _full node_ adalah bisa berinteraksi langsung dengan kontrak pintar yang ada di _blockchain_. _Full node_ juga bisa langsung menambahkan kontrak pintar ke _blockchain_.

Namun, penggunaan dan penyimpanan data secara penuh, serta fungsionalitas _smart contract_ (kontrak pintar) secara langsung, dikenakan biaya. _Full node_ dapat membebani perangkat keras dan sumber daya bandwidth komputer Anda. Mengambil data lengkap juga bisa sangat memakan waktu, terkadang membutuhkan waktu beberapa hari untuk menyinkronkan data Anda saat node pertama kali di-deploy. Kemudian node tersebut harus dipelihara, diupgrade dan tetap online agar tidak perlu mengulang proses sinkronisasi penuh.

- _Light node_, hampir sama dengan _full node_ tapi menangani lebih sedikit informasi. _Light node_ menyimpan informasi _header chain_ (informasi dasar yang disimpan di blok seperti waktu persis dan _hash_ dari blok sebelumnya), namun hanya akan menerima informasi tambahan sesuai permintaan. Mereka mampu memverifikasi kevalidan data namun tidak berpartisipasi penuh dalam validasi blok. _Light node_ hampir selalu diimplementasikan dengan _remote client_ karena _node_ tersebut tidak menyimpan data dan memproses penulisan secara intensif, jadi berguna untuk perangkat dengan kapasitas kecil seperti _smartphone_.

- _Archive node_ adalah _node_ yang menyimpan informasi tentang apapun yang dilakukan _full node_ dan membangun arsip riwayat status _blockchain_. _Archive node_ mempertahankan data riwayat meskipun klien menyelesaikan sinkronisasi. _Full node_ dan _light node_ sebaliknya, mereka memangkas data riwayat _blockchain_, yang berarti mereka bisa membuat kembali tapi tidak mempertahankannya.

Meskipun _archive node_ tidak berguna untuk pengguna standar/ standar, mereka terbukti efektif untuk aplikasi _block explorers_ atau penjelajah blok, penyedia _wallet_ dan _chain analysis_ atau analisis rantai.

## Apa itu klien Ethereum?

Klien berguna untuk pengembang karena klien membiarkan mereka berinteraksi dengan jaringan dan _node_ jaringan lainnya menggunakan bermacam bahasa pemrograman. _Ethereum Foundation_ memiliki beberapa klien dengan beberapa bahasa pemrograman. Berbagai macam pengembang pihak ketiga juga telah membuat klien Ethereum untuk mendukung bahasa yang lain.

Klien Ethereum paling umum digunakan untuk mengirim transaksi dan antarmuka penambangan, tapi kegunaannya melebihi sekadar interaksi dasar _blockchain_.

Ethereum Foundation memiliki beberapa klien sebagai berikut:
1. Geth (Go)
2. OpenEthereum (Rust)
3. Nethermind (C#, .NET)
4. Besu (Java)
5. Erigon (Go/Multi)

_Developers_ mendapat pilihan dalam menerapkan proyek berbasis Ethereum mereka. Jika bahasa yang Anda pilih tidak secara resmi didukung oleh _Ethereum Foundation_, banyak klien pihak ketiga Ethereum hadir untuk memberikan dukungan bahasa tambahan.

Klien-klien yang berbeda ini mungkin ada di jaringan utama Ethereum karena ditentukan oleh spesifikasi resmi (seperti _Yellow Paper_). Spesifikasi ini membuat _blockchain_ Ethereum terpisah dari Bitcoin. Ketika Ethereum menentukan standar untuk diikuti klien, _Bitcoin Core_ tidak memiliki hal seperti itu. Dengan menyediakan dokumentasi yang konsisten dan bahasa yang jelas, spesifikasi protokol Ethereum memungkinkan _blockchain_ independen tapi tetap _interoperable_ (mampu saling bertukar informasi).


## Tipe-tipe Klien Ethereum


### Full client
_Full client_ menyimpan seluruh blockchain Ethereum, sebuah proses yang membutuhkan beberapa hari untuk mensinkronisasi dan penyimpanan yang besar, lebih dari 1 Terabyte (TB). _Full client_ mengizinkan node yang terhubung untuk menjalankan tugasnya di jaringan, yang mana termasuk menambang, validasi transaksi dan menjalankan _smart contract_ atau kontrak pintar.

### Light client
Ketika penyimpanan dan kecepatan menjadi masalah, pengembang memilih untuk menggunakan _"light client"_ karena menawarkan bagian dari fungsi _full client_. _Light client_ cepat dan tidak membutuhkan banyak penyimpanan karena tidak menyimpan keseluruhan _blockchain_ Ethereum. Cakupan fungsi _light client_ disesuaikan dengan tujuan klien. Misalnya, _light client_ sering digunakan untuk _wallet_, menyimpan kunci pribadi dan _address_. Tambahannya, mereka cenderung menangani interaksi kontrak pintar dan mengirim transaksi. Lainnya menggunakan _remote client_ yang termasuk web3 di dalam objek JavaScript, browser _decentralized application_ (DApps) dan pengumpulan data kurs.

### Remote client
_Remote client_ mirip dengan _light client_, perbedaannya adalah _remote client_ tidak menyimpan salinan blockchain ataupun memvalidasi transaksi. Namun, _remote client_ bergantung pada _full_ atau _light client_ untuk menyediakan mereka akses ke jaringan _blockchain_ Ethereum. Tipe klien seperti ini digunakan sebagai _wallet_ untuk menerima atau mengirim transaksi.

### Perbedaan antara node dan klien

_Node_ dan klien bekerja berdampingan namun mereka beroperasi secara terpisah untuk mengakses jaringan utama Ethereum.

Bisa dibayangkan node dan klien beroperasi seperti komputer yang mengakses internet: node merupakan sistem operasi seperti Windows atau iOS, dan klien merupakan komputer itu sendiri. Klien memberikan pengguna kemampuan untuk mengakses node yang pada akhirnya dapat mengakses internet. Perbedaan klien memberikan pengguna akses kepada sistem operasi yang sama dan sistem operasi yang berbeda akan memberikan pengguna akses kepada internet yang sama.

## Metamask

Pengguna dapat melihat Metamask sebagai contoh riil klien Ethereum yang terjun secara langsung. Metamask merupakan sebuah wallet yang ada di _browser_. Metamask dapat diperoleh dalam wujud _extension_ pada browser Google Chrome, Mozilla Firefox, Opera, dan Brave.

Metamask merupakan implementasi dari _remote client_ yang berinteraksi dengan _blockchain_ Ethereum melalui _light client_. Untuk menghindari masalah keamanan, Metamask mengoperasikan sendiri _light client_ mereka untuk berkomunikasi dengan _remote client_ demi memastikan keamanan yang efektif dan kepastian transaksi.

Metamask merupakan _wallet browser_ yang unik karena web3dapat diaplikasikan ke pembaca JavaScript browser, menyediakan akses ke _mainnet_ (jaringan blockchain utama untuk proyek yang akan dijalankan setelah selesai melalui tahapan pengujian di _testnet_) dan _testnet_ (jaringan eksperimental tempat pengembang dapat menguji, membuat, atau memodifikasi fungsionalitas dan memantau kinerja jaringan _blockchain_). Dengan fungsi yang unik tersebut, Metamask tetap menjalankan _remote client_ seperti _wallet browser_ lainnya. _Remote client_ mengizinkan fungsi penyimpanan di _wallet_, mengirim transaksi dan menginjeksi Web3 JavaScript.



Istilah "Ethereum client" atau klien Ethereum dan "Ethereum node" atau node Ethereum kerap digunakan secara bergantian, namun sebenarnya terdapat perbedaan.


 Apa Arti dari Istilah Node dan Client Ethereum?

Hari ini (15/9/2022) adalah hari yang istimewa bagi Ethereum. Saya akan menjelaskan mengapa saya pribadi merasa sangat antusias dan mengapa ini adalah momen yang penting. The Merge merepresentasikan sebuah puncak kolaborasi dan penguasaan teknik dari puluhan tim dan ratusan orang.

Transisi dari _proof-of-work_ ke _proof-of-stake_ sudah lama tertanam dalam Ethereum. Rencana untuk mengubah algoritma konsensus ini sudah lama didiskusikan, bahkan sebelum Ethereum diluncurkan. Selama bertahun-tahun, ada banyak pertanyaan tentang bagaimana bentuk _proof-of-stake_. Pencapaian kita hari ini adalah puncak dari upaya tersebut. Karena itulah, ada begitu banyak pihak yang merayakan The Merge.  

**Hudson Jameson adalah anggota aktif komunitas Ethereum. Dia juga merupakan pendiri grup Ethereum Cat Herders dan mantan karyawan Ethereum Foundation. Versi asli dari unggahan ini dipublikasikan di Twitter. **

Salah satu bagian yang tidak begitu diperhatikan dari The Merge adalah pendekatan unik yang dilakukan Ethereum terhadap ekosistem _multi-client_. Ada banyak klien _blockchain_ dari berbagai tim dalam bahasa pemrograman yang berbeda yang meminimalkan kemungkinan penghentian seluruh _blockchain_ jika _bug_ ditemukan di satu atau lebih klien. 

Ini berbeda jauh dari hampir semua _cryptocurrency_ di luar sana. Mereka pasti akan berada dalam masalah besar jika sebuah _chain-stopping exploit_ ditemukan di klien tunggal mereka.  

Transisi Ethereum _ke proof-of-stake_ ini seperti mengganti mesin pada mobil yang sedang berjalan. Mobil adalah _execution layer_ (EL/lapisan eksekusi) yang memproses seluruh data dan transaksi. Sementara itu, mesin adalah _consensus layer_ (CL/lapisan konsensus) yang menentukan bagaimana transaksi akan dibangun menjadi blok-blok untuk membuat rantai. Karena itulah, Ethereum memiliki klien eksekusi (saat ini 4 pilihan) dan klien konsensus (saat ini 5 pilihan) yang dapat dipadupadankan untuk menghidupkan keamanan rantai. 

Setiap klien dibangun oleh organisasi/tim yang berbeda dan hanya satu di antara klien-klien tersebut yang dibangun oleh tim yang terikat dengan Ethereum Foundation. Ini menunjukkan tentang sifat pengembangan yang terdesentralisasi di Ethereum. 

Dengan menelusuri unggahan terkait Ethereum di _repository_ GitHub dan eethresear.ch, Anda dapat melihat berapa total waktu yang digunakan untuk mengoordinasikan semua tim agar bersatu di bawah satu visi dan misi untuk masa depan Ethereum. 

Saya percaya kepada Ethereum karena Ethereum memiliki jiwa. Ethereum memiliki komunitas yang percaya kepada penyewa desentralisasi dan resistensi sensor dari _blockchain_.

Programabilitas umum Ethereum memungkinkan banyak orang dari berbagai lapisan masyarakat untuk bergabung dan berkontribusi melalui ide-ide mereka untuk sebuah aplikasi yang terdesentralisasi. 

Yang terpenting, pembangunan Ethereum tidak kaku juga tidak terlalu serius. Mereka tetap bersenang-senang sambil mengubah dunia. The Merge adalah hari perayaan untuk Ethereum, khususnya para _builders_ yang membawa kita pada pencapaian ini. 

Transisi yang dilakukan Ethereum ke proof-of-stake ibaratnya mengubah mesin pada mobil yang berjalan. 

The Merge Jadi Momen Penting, Ini Kata Hudson Jameson sebagai Pendukung Ethereum


## Ethereum 2.0 yang akan diluncurkan
Ethereum 2.0 akan segera diluncurkan. Sebuah _upgrade_ atau peningkatan panjang yang bertujuan untuk mengubah platform kontrak pintar tersebut sedikit lagi diluncurkan. Ethereum Foundation baru-baru ini mengumumkan _"Medalla"_ sebuah testnet (mekanisme bagi pemrogram untuk menguji fitur-fitur perangkat lunak guna mengurangi resiko turbulensi atas keamanan blockchain terkait) final sebelum peluncuran mainnet (jaringan _blockchain_ utama untuk proyek yang akan dijalankan setelah selesai melalui tahapan pengujian di _testnet_) Eth 2.0.

Pada 10 Juli, beberapa pengembang, termasuk founder Ethereum, Vitalik Buterin mengungkapkan akan meluncurkan Eth 2.0 pada akhir tahun setelah ditunda terus menerus.

Ketika fase 0 dari Eth 2.0 meluncur, hampir tidak ada yang berubah dari Ethereum dalam persoalan pengembangan aplikasi terdesentralisasi _(DApps)_ dan pengguna. Hal ini bisa terjadi karena Eth 2.0 akan dilakukan di _blockchain_ yang berbeda. 

![Ethereum 2.0](/uploads/image_2022_10_12_102150592_3fcfde5f1b.png)

Harga ETH, peningkatan protokol, dan fase pengembangan Ethereum dari waktu ke waktu

Fase 1 dari pengembangan Eth 2.0 berpusat pada pembuat jaringan blockchain berbeda yang menggunakan sistem _proof-of-stake_ (PoS) atau konsep yang menjelaskan bahwa pengguna dapat menambang dan memvalidasi transaksi aset kripto sesuai dengan jumlah aset yang dimiliki dan dinamakan _beacon chain_. Pada jariangan baru ini, bagi yang memili 32 ETH  bisa mendapatkan imbal hasil tahunan. Untuk mendapatkan imbal hasil tersebut, pemegang ETH harus memiliki _hardware_ dan _software_ yang disambungkan ke _Beacon Chain_ serta harus memiliki pemahaman yang mumpuni atas bagaimana teknologi tersebut bekerja.

Dalam laporan 22 halaman baru dari CoinDesk Research, teknologi di balik Eth 2.0 dijabarkan serta fase pengembangan yang akan dilakukan pada tahun-tahun setelah peluncurannya.

Ethereum yang dikenal sekarang ini akan dimigrasikan secara keseluruhan ke dalam Eth 2.0. Dalam laporan yang disampaikan oleh CoinDesk Research, terdapat komentar dari pengembang Ethereum terkait keuntungan dan resiko yang ada. 

Laporan tersebut juga mendiskusikan tentang bagaimana Eth 2.0 memberikan dampak pada pasar. Termasuk percabangan desain sistem ekonomi baru pada peredaran jumlah koin, kecepatan, dan nilai.

![Annualized Network Issuance](/uploads/Annualized_Network_Issuance_160db6c9c6.png)

## Kenapa Eth 2.0 Penting?

Setelah melalui lima tahun riset dan pengembangan, Ethereum 2.0 mengalami peningkatan yang ambisius.

Belum pernah terjadi dalam sejarah industri aset kripto, sebuah jaringan blockchain dengan nilai dan ukuran sebesar Ethereum berencana memindahkan seluruh pengguna dan aset mereka ke jaringan terdesentralisasi baru dengan tetap mempertahankan operasional dan keberfungsian jaringan yang lama.

Oleh karena kompleksitasnya, Ethereum 2.0 membutuhkan beberapa tahun untuk bisa selesai. Namun setidaknya, menurut pengembang Ethereum tantangan terbesar dalam roadmap (gambaran tingkat tinggi dari visi dan tujuan perusahaan untuk produknya selama periode tertentu) Ethereum 2.0 ada pada peluncuran awal.



CoinDesk Research menjelaskan teknologi di belakang perkembangan Ethereum 2.0 dan bagaimana dampaknya terhadap pasar.


Segala yang Perlu Diketahui Tentang Ethereum 2.0

Ketika diluncurkan pada 2015, Ethereum menjadi proyek pertama yang mengembangkan kegunaan blockchain dengan memperkenalkan teknologi unik yang memungkinkan orang untuk membuat aplikasi mandiri serta otonom dan token digital atau uang digital. Inovasi ini membuka jalan bagi banyak spektrum seperti keuangan terdesentralisasi (DeFi), initial coin offering (ICO, sarana dalam mengumpulkan dana melalui penawaran suatu jenis koin baru atau layanan aset kripto baru), GameFi (kombinasi dari permainan (game) dengan finansial atau menciptakan sistem keuangan melalui games) dan non-fungible token (NFT, aset digital yang mewakili berbagai macam barang berwujud maupun tidak berwujud yang dianggap unik).

Ethereum mencapai level ini dengan beberapa komponen penting, seperti:

1. _Smart contract_: atau kontrak pintar adalah aturan yang mengatur kondisi yang memungkinkan uang berpindah tangan
2. _Blockchain_ Ethereum: catatan sejarah sejak Ethereum diluncurkan, setiap transaksi dan panggilan kontrak pintar tersimpan di sini
3. Mekanisme konsensus: metode untuk memvalidasi dan merekam data di blockchain. Mekanisme ini turut mengamankan jaringan blockchain Ethereum dan bertanggung jawab untuk menerbitkan token baru ke sirkulasi
4. _Ethereum Virtual Machine_ (EVM): bagian Ethereum yang menjalankan peraturan dan memastikan transaksi yang diajukan atau kontrak pintar berjalan sesuai ketentuan yang berlaku
5. Ether: token Ethereum yang dibutuhkan untuk menjalankan transaksi dan menjalankan kontrak pintar

## Kontrak pintar

Kontrak pintar, secara singkat, merupakan persetujuan yang dijalankan melalui program di blockchain. Teknologi ini memungkinkan pengguna untuk mendigitalkan suatu kondisi atau peraturan yang mengatur hubungan dan interaksi antara dua pihak yang terlibat dalam satu transaksi. Ketika kondisi atau ketentuan tersebut telah diprogram dan diluncurkan di _blockchain_ sebagai kontrak pintar, maka kontrak pintar akan secara otomatis menjalankan kondisi atau peraturan tersebut (kontrak pintar menginisiasi dan menyelesaikan transaksi yang mereka atur selama kondisi yang ditentukan sebelumnya telah tercapai).

Misalnya, Aji ingin meminjam 1.000 tether (USDT) atau 14 juta rupiah dari Bobi, dengan syarat Bobi harus memiliki Ether senilai 28 juta rupiah sebagai jaminan. Menggunakan kontrak pintar, Aji dapat membuat sendiri kondisi yang memvalidasi persetujuan ini tanpa mempercayai pihak ketiga atau perantara. Jika dilakukan dengan benar, kontrak pintar tersebut akan mengirim 1.000 USDT kepada Aji setelah Bobi menyimpan dan mengunci Ether senilai 28 juta rupiah sebagai jaminannya. Ketika Aji membayar pinjamannya, kontrak pintar akan langsung melepaskan jaminan dan mengirimnya kembali ke Bobi.

Kontrak pintar menawarkan sistem yang tidak membutuhkan kepercayaan karena tidak adanya pihak ketiga. Aji dan Bobi juga tidak harus membayar biaya ekstra untuk pihak ketiga tersebut. 

Ethereum merupakan _blockchain_ pertama yang menemukan dan mengimplementasikan kontrak pintar sebagai bagian dari fungsi _blockchain_. Inovasi ini membuka jalan bagi banyak kegunaan dari _blockchain_ dan membawa banyak orang untuk menggunakan _decentralized application_ atau aplikasi terdesentralisasi.

## Blockchain

Memiliki kesamaan dengan Bitcoin, Ethereum juga menggunakan blockchain untuk menyimpan dan mengamankan transaksi. 

Perlu diingat bahwa _blockchain_ adalah "rantai" blok yang diatur secara kronologikal yang di dalamnya terdapat data dari transaksi yang sudah dikonfirmasi. Sama seperti ledger (buku besar) yang mencatat semua aktivitas yang dilakukan di jaringan. Poin paling penting adalah buku besar ini tersedia secara publik, yang berarti pengguna dan bukan pengguna sekalipun dapat melacak isinya. Salinan dari buku besar ini pun disebar ke seluruh jaringan komputer global yang dikenal dengan "node". Node-node ini melakukan berbagai macam tugas di dalam jaringan, termasuk memverifikasi dan merekam transaksi serta data kontrak pintar.

Struktur seperti ini dalam Ethereum memungkinkan pengguna memiliki salinan dari blockchain dan secara kolektif memverifikasi validitas isi di dalamnya. Keuntungan yang bisa didapat adalah sebagai berikut:
1. Tidak ada satu pun kesalahan
2. Data sepenuhnya transparan, terpercaya, dan tidak akan hilang
3. Tahan terhadap sensor

Bagaimanapun, terdapat perbedaan antara Ethereum dan Bitcoin yaitu node tidak hanya digunakan untuk memverifikasi dan merekam data transaksi, namun mereka juga harus terus melacak "state" atau keadaan jaringan. Keadaan Ethereum merupakan informasi terkini tentang aplikasi yang sedang berjalan, termasuk setiap saldo pengguna, kode kontrak pintar yang disimpan setiap ada perubahan yang dibuat. 

Setiap node menyimpan hal-hal seperti ini:
1. Akun: setiap pengguna mempunyai akun yang menunjukkan seberapa banyak ether yang mereka miliki
2. Kode kontrak pintar: Ethereum menyimpan kontrak pintar yang menjelaskan kondisi yang harus dicapai apabila ingin melepas dan mengirim uang
3. Kondisi kontrak pintar

## Mekanisme konsensus

Satu lagi hal yang sama-sama dimiliki oleh Ethereum dan Bitcoin adalah pendekatan mereka terhadap validasi transaksi. Dulu Ethereum menggunakan protokol konsensus yang sama dengan Bitcoin untuk memvalidasi data dan menambahkannya ke _blockchain_. Konsensus tersebut dikenal dengan _proof-of-work (PoW)_. PoW melibatkan node pertambangan yang saling berkompetisi menggunakan mesin dengan energi komputasi. Pemenangnya berhak untuk menambahkan blok selanjutnya ke dalam _blockchain_. Hal ini terjadi sekitar 10 menit sekali.

Saat ini Ethereum sudah  berpindah dari konsensus _proof-of-work_ menjadi _proof-of-stake (PoS)_.

Konsensus PoS ini tidak lagi membutuhkan node pertambangan untuk menemukan blok baru tapi lewat pengguna yang menyimpan dan mengunci 32 ether untuk menjadi validator jaringan. 

Terdapat tiga keuntungan utama dari perpindahan ini, yaitu:

1. Blockchain PoS Ethereum mendukung implementasi dari "shard chains" atau rantai shard yang terdiri dari 64 blockchain kecil yang saling menangani data satu sama lain. Hal ini memungkinkan Ethereum untuk memproses lebih banyak transaksi dalam satu detik.
2. Dilaporkan bahwa _blockchain_ baru Ethereum ini akan hemat energi hingga 99,95 persen dibanding sebelumnya
3. Oleh karena validator tidak butuh untuk membeli dan mengoperasikan alat tambang yang mahal, hal ini akan mengurangi kesulitan orang-orang untuk berpartisipasi dalam jaringan yang kemudian dapat membantu Ethereum untuk mengembangkan desentralisasi secara keseluruhan dan keamanan jaringannya.

## Ethereum Virtual Machine (EVM)

EVM merupakan sistem pemrosesan yang memungkinkan pengembang untuk membuat kontrak pintar dan membiarkan node berinteraksi dengan mereka. Pengembang Ethereum membuat kontrak pintar dengan Solidity, bahasa pemrograman seperti Javascript dan C++. Kontrak pintar yang dibuat menggunakan Solidity ini bisa dibaca oleh manusia tapi tidak oleh komputer. Hal itu disebabkan oleh perubahan ke instruksi mesin level rendah, atau opcodes, yang mana bisa dimengerti dan dijalankan oleh EVM.

Patut untuk diketahui bahwa setiap node di Ethereum memiliki EVM-nya masing-masing.

Ketika pengguna mengirim sebuah transaksi untuk kontrak pintar yang ada di Ethereum, setiap node di dalamnya menjalankan kontrak pintar dan transaksi melalui EVM mereka masing-masing. Di lingkungan seperti ini, setiap node dapat melihat hasil akhir dan apakah hasilnya dianggap sebagai transaksi yang valid atau tidak. Jika semua node mencapai hasil yang valid, perubahan akan dilakukan dan keadaan Ethereum terbaru akan tercatat di blockchain.

## Ether

Token Ether diperlukan untuk berinteraksi di _blockchain_ di Ethereum, dan ketika digunakan untuk menjalankan kontrak pintar, akan dikenakan "gas" atau biaya transaksi. Jumlah gas yang dibutuhkan tergantung dari transaksi yang dijalankan dan jumlah transaksi Ethereum yang menunggu untuk diverifikasi. Semakin kompleks transaksinya, semakin tinggi biaya transaksi/ gasnya.

Ethereum menggunakan akun untuk menyimpan ether, sejalan dengan akun bank. Terdapat dua tipe akun yang perlu diketahui, yaitu:

1. _Externally owned accounts_ (EOA): akun yang digunakan pengguna biasa untuk menyimpan dan mengirim ether
2. Akun kontrak: akun terpisah ini merupakan akun yang memiliki kontrak pintar yang mana bisa dipicu dari transaksi ether di EOA atau aktivitas lain.

## Cara Berinteraksi dengan Ethereum

Seperti yang sudah disebut sebelumnya, sejumlah pengguna berinteraksi dengan Ethereum lewat node. Dengan kata lain, mereka harus terhubung dengan komputer mereka ke Ethereum dengan cara mengunduh perangkat lunak blockchain di sistem mereka (dikenal dengan "client"). Tergantung dengan client perangkat lunak yang pengguna pilih, mereka mungkin harus mengunduh seluruh salinan blockchain Ethereum.

Cara lainnya, pengguna bisa dengan mudah menghasilkan private key (kunci pribadi) dan membuat wallet address (alamat dompet) untuk mulai berinteraksi dengan blockchain. Dompet merujuk pada perangkat penyimpanan digital atau fisik yang didesain khusus untuk aset kripto. Setiap dompet Ethereum memiliki tanda pengenal unik yang disebut wallet address (serangkaian karakter alfanumerik acak).

Ketika banyak orang yang beranggapan bahwa pemilik aset kripto menyimpan asetnya secara digital di dompet, aplikasi dan perangkat dompet juga berfungsi sebagai sistem penyimpanan kunci pribadi. Pengguna tidak meninggalkan blockchain Ethereum. Sebagai gantinya blockchain memberikan semua pemegang ether sebuah kunci pribadi yang memungkinkan mereka untuk mengakses saldo ether dan menggunakannya sebagaimana mereka inginkan. Ketika pengguna mengirim ether, blockchain memperbarui saldo mereka untuk menunjukkan perubahan kepemilikan dari koin yang dikirimkan. Kunci pribadi seperti inilah yang dirancang untuk disimpan oleh dompet. Tanpa kunci pribadi, pemilik aset kripto tidak bisa mengakses aset digital mereka. Hal inilah yang menjadi alasan utama untuk menyimpan kunci dengan aman. Jika seseorang mencuri kunci pribadi, mereka otomatis sukses mencuri aset digital yang disimpan lewat kunci tersebut. Berikut contoh kunci pribadi: 

073d9dbee8875e7c91422d80413c85ba5e8e9fe7cad5dc001871dac882d07f2f

Perlu diingat juga jika pengguna harus membayar biaya denominasi ether jika melaksanakan transaksi di Ethereum atau menggunakan kontrak pintar. 



Ethereum merupakan jaringan blockchain yang bertujuan untuk mempermudah pembuatan aplikasi yang tidak diatur atau dikontrol oleh satu entitas, melainkan oleh kode. 

Cara Kerja Ethereum


Singkatnya, _staking_ Ethereum adalah proses mengunci sejumlah ether (ETH), aset kripto milik _blockchain_ Ethereum, untuk beberapa waktu dalam rangka berkontribusi kepada keamanan _blockchain_ dan berhak memperoleh _reward_ atau imbal hasil karena kita ikut mengamankan _blockchain_ Ethereum.

Pengguna yang melakukan hal tersebut dikenal dengan _"validator"_ atau _"staker"_ dengan tugas untuk memproses transaksi, menyimpan informasi dan menambahkan blok ke beacon chain (rantai suar), sebuah model konsensus baru milik Ethereum. Sebagai imbalan dari keikutsertaan mereka dalam mengamankan jaringan, validator diberikan imbal hasil dari koin yang mereka _stake_ dalam bentuk ether.

Metode _staking_ Ethereum ini tidak hanya menyediakan kesempatan bagi pengguna untuk mendapatkan _passive income_, tapi juga membantu untuk iterasi (sifat tertentu dari algoritma atau program komputer yang mana suatu urutan atau lebih dari langkah algoritmik dilakukan di loop program) selanjutnya di jaringan Ethereum yaitu Ethereum 2.0. Ethereum 2.0 merupakan fase lanjutan dari Ethereum yang berjalan di model _beacon chain_, yaitu konsensus _proof-of-stake (PoS)_, .

## Apa itu _proof-of-stake_?

Sebagai bagian dari rencana untuk menerapkan proses validasi transaksi yang lebih cepat dan ramah lingkungan, pengembang protokol Ethereum diharapkan membuat pemindahan model konsensus, dari _proof-of-work (PoW)_ ke _Proof-of-stake PoS_.

_Proof-of-stake_ adalah mekanisme konsensus yang membutuhkan pengguna melakukan _staking_ atau menyimpan sejumlah aset kripto untuk dipilih sebagai validator. Seperti yang sudah disebut di atas, PoS adalah kebalikan dari PoW yang membutuhkan peralatan menambang, atau _proof-of-authority_, yang mana pengguna harus mengungkapkan identitas mereka.

Seringkali validator di sistem PoS menambah kesempatan mereka untuk mendapat imbal hasil dengan menambah koin yang di-staking. Tergantung dengan sistem PoS, pengguna dimungkinkan untuk mendelegasikan koin yang mereka _stake_ kepada pengguna lain yang bisa menjalankan tanggung jawab sebagai validator. 

## Mengapa Ethereum berpindah ke PoS?

Salah satu alasan utama Ethereum berpindah konsensus adalah untuk mengurangi energi yang dibutuhkan untuk memvalidasi transaksi dan menciptakan ETH baru. Menurut post di blog Ethereum Foundation, tim pengembang mengharapkan sistem PoS dapat mengurangi energi yang dikonsumsi untuk validasi hingga 99,95 persen.

Alasan lainnya adalah pengguna tidak memerlukan _hardware_ atau perangkat keras yang mahal untuk menjalankan node ("Node" merujuk pada satu bagian perangkat lunak yang dikenal sebagai satu klien) validator PoS. Hal ini membuat akses untuk pengguna lebih mudah daripada sebelumnya. _Staking_ di Ethereum, tidak seperti menambang, dapat dilakukan di komputer atau laptop biasa dengan kebutuhan listrik yang tidak banyak. Dengan menjadi lebih mudah untuk diakses, terdapat kemungkinan bahwa Ethereum 2.0 akan menarik lebih banyak pengguna yang mana dapat membantu mendorong desentralisasi jaringan baru.

PoS di Ethereum juga dilakukan untuk menjadi dasar dari "sharding", sebuah teknik partisi yang memungkinkan beberapa rantai paralel dengan membagikan data dan beban transaksi secara efisien. Rantai shard ini, ketika digabungkan dengan produk secondary scaling yang dikenal dengan "rollups", memungkinkan Ethereum untuk memproses hingga 100.000 transaksi per detik. Jumlah ini merupakan lonjakan besar dibandingkan dengan hanya 10-15 transaksi per detik yang bisa diproses sekarang.

Rollups memungkinkan sejumlah transaksi diluar jaringan _main chain_ atau rantai utama dengan bukti kriptografik (sebagai bukti kevalidan) kemudian memasukkan kembali ke rantai utama.

## Melihat staking Ethereum bekerja

Tidak seperti _blockchain_ yang menggunakan PoW, _blockchain_ yang menggunakan PoS menggabungkan 32 blok transaksi setiap periode validasi yang rata - rata terjadi selama 6,4 menit. Gabungan blok ini adalah sesuatu yang dikenal dengan _"epoch"_. Sebuah epoch dapat dikatakan selesai, yaitu saat transaksi yang ada tidak bisa diubah, ketika _blockchain_ menambahkan dua _epoch_ lagi setelahnya.

Ketika proses validasi (juga dikenal dengan "attesting process" atau proses pembuktian), _beacon chain_ secara acak menggabungkan para _staker_ menjadi "komite" dari 128 dan menugaskan mereka untuk blok _shard _tertentu. 

Setiap komite mempunyai waktu untuk mengusulkan blok baru dan memvalidasi transaksi di dalamnya, yang dikenal dengan "slot". Terdapat 32 slot di tiap _epoch_, yang berarti 32 kumpulan komite dibutuhkan untuk menyelesaikan proses validasi di tiap _epoch_.

Ketika komite ditugaskan ke sebuah blok, satu anggota dari grup tersebut mendapatkan hak eksklusif untuk mengusulkan blok transaksi baru. 127 anggota lainnya melakukan dan buktikan transaksinya.

Ketika mayoritas dari komite tersebut telah membuktikan blok baru, blok tersebut ditambahkan ke blockchain dan sebuah "cross-link" dibuat untuk mengonfirmasi penambahan tersebut. Di saat itu _staker_ Ethereum yang dipilih untuk mengusulkan blok baru menerima hadiahnya.

Cross-link merupakan sebuah proses menyesuaikan status shard individu dengan _main chain_ atau rantai utama, yaitu _Beacon Chain_. Status final setiap _shard_ harus merefleksikan apa yang ada di rantai suar lewat cross-link.

Perlu diingat bahwa pengusul dan pembukti blok memiliki model imbal hasil yang berbeda. Penguji blok menerima 1/8 dari imbal hasil atau dikenal dengan B. Sedangkan pembukti blok menerima 7/8 B yang disesuaikan berdasarkan waktu yang dihabiskan untuk pengusul blok mengajukan pembuktian. Pembukti harus mengajukannya secepat mungkin untuk mendapatkan 7/8 B tersebut. Untuk setiap slot yang dilewati tanpa pembuktian blok, hadiah dikurangi. Jika dua slot terlewat sebelum dibuktikan, imbal hasil berkurang menjadi 7/16 B, 7/32 B untuk tiga slot dan terus seperti itu.

Imbal hasil pokok menjadi penentu utama yang fundamental untuk tingkat penerbitan Ethereum 2.0. Semakin banyak validator yang terhubung dengan Ethereum 2.0, semakin rendah pula imbal hasil pokok untuk setiap validator. Hal ini dikarenakan imbal hasil pokok berbanding terbalik dengan akar kuadrat dari total saldo semua validator Eth 2.0.

## Cara berpartisipasi

Bagi yang berminat untuk _staking_ di jaringan baru Ethereum dapat memulai untuk mempersiapkan _staking node_ di client Ethereum 1.0 dan 2.0. Client adalah perangkat lunak yang memungkinkan _node_ untuk berinteraksi dengan jaringan Ethereum.

Perangkat lunak yang cocok untuk staking node termasuk berikut ini:
1. Prysm: perangkat lunak Ethereum dengan varian bahasa Go (bahasa pemrograman)
2. Nimbus: versi ringan dari Eth1 dan Eth2 yang ditulis dengan bahasa pemrograman Nim
3. Teku: perangkat lunak Eth2 yang berfokus pada korporasi, ditulis dengan Java
4. Lighthouse: client ini menggunakan bahasa pemrograman Rust
5. Lodestar: client ini menggunakan Chaincode Labs dan menggunakan JavaScript/Typescript

Sebagai persyaratan minimum, pengguna membutuhkan komputer dengan penyimpanan yang cukup untuk mengunduh kedua blockchain Ethereum. Ethereum 1.0 sendiri memiliki 900 GB data dan berkembang sekitar 1 GB setiap harinya.

Validator juga diharapkan untuk menghubungkan node mereka ke blockchain tanpa henti, 24 jam dalam sepekan. Maka dari itu, kualitas internet menjadi kriteria utama. Setelah menginstal perangkat lunak validator ke komputer, pengguna harus mengunci minimal 32 ETH ke _address_ atau alamat untuk staking milik Ethereum, yaitu:

0x00000000219ab540356cbb839cbe05303d7705fa

Untuk melakukan hal tersebut, pengguna harus membuat dua kunci, satu untuk persetujuan dan memvalidasi transaksi di blok, satu lagi untuk menarik dana milik pengguna. Namun, pengguna belum bisa membuat kunci untuk menarik dana hingga Eth 1.0 bergabung dengan Eth 2.0 pada 2022.

Perlu diingat bahwa pengguna harus mengunjungi _launchpad_ (mirip seperti inkubator dalam industri startup yang berusaha mengumpulkan dana untuk meningkatkan proyek) Eth 2.0 dan mengikuti instruksi sebelum membayarkan ETH ke address yang telah ditulis di atas.

Pembayaran tersebut memvalidasi pengguna untuk menjadi validator juga menyediakan jaringan sebuah cara untuk menghukum validator nakal yang merusak validitas _blockchain_ Ethereum secara sengaja ataupun tidak sengaja. Setiap kali _blockchain_ menyadari perbedaan aktivitas para validator, ia akan melakukan "slash" kepada dana oknum tersebut.

Slash adalah sebuah istilah yang digunakan ketika oknum validator Ethereum 2.0 secara sengaja merusak peraturan jaringan dan kemudian ia langsung dihilangkan. Jumlah ETH yang di _staking_ juga dihilangkan sebagai penalti, di beberapa kasus bahkan 32 ETH yang di-stake dapat diambil. 

Begitu juga dengan validator luar jaringan (luring) yang mendapat penalti kecil untuk mendorong mereka tetap terkoneksi dengan jaringan. Protokol menerbitkan penalti dan memberikan imbal hasil sekitar 6,5 menit atau setara dengan _epoch_.

## Seberapa menguntungkannya _staking_ Ethereum?

Imbal hasil didistribusikan kepada staker tergantung kepada jumlah ETH yang di-stake dan jumlah validator yang ada di jaringan. Ketika pool (jumlah pemegang koin yang di-stake) menurun, imbal hasil tahunan meningkat. 

Sebagai contoh, ketika hanya ada 500 ribu ETH yang di-stake pada 2020, _annual percentage rate (APR)_ atau imbal hasil tahunan ada di angka 20 persen. Sekarang, ketika artikel ini dibuat ada sekitar 6,8 juta ETH yang dikunci di blockchain, membuat APR turun menjadi 6 persen. 

Semakin banyak pemegang ETH yang di-stake, semakin turun imbal hasil yang bisa didapatkan pengguna. Sekarang, menjadi tidak mungkin bagi staker menarik dana yang sudah di-stake dan imbal hasil akrual/ sudah terkumpul, setidaknya sampai penggabungan Ethereum 2.0 dan 1.0 selesai dilakukan.

## Apa itu staking pools Ethereum?

Tidak semua staker mampu memiliki 32 ETH, atau sekitar Rp720 juta (dengan harga 25 Juli 2022), untuk berpartisipasi ke dalam jaringan. Hal ini membuat beberapa platform menyediakan produk staking yang memungkinkan pengguna untuk mengumpulkan semua sumber finansial mereka untuk bisa mencukupi syarat minimal menjadi validator. Hal ini juga menjadi pilihan ideal untuk individu yang tidak ingin untuk menjalankan persyaratan teknikal terkait _staking_. Dengan kata lain, pengguna hanya butuh untuk menyimpan dan mengunci ETH mereka di platform perantara dan mendapatkan imbal hasil. Itulah cara mudah staking.

Staking di Ethereum membuka peluang pada ekosistemnya. Hal tersebut membuat Ethereum menjadi blockchain yang lebih ramah lingkungan dan menarik pengguna untuk menjadi validator dan mendapat imbal hasil ETH.


Dengan berpindahnya jaringan Ethereum ke konsensus _proof-of-stake_ (konsep yang menjelaskan bahwa pengguna dapat menambang dan memvalidasi transaksi aset kripto, sesuai dengan jumlah aset yang dimiliki), _staking_ Ethereum adalah sebuah cara bagi investor untuk mendapatkan reward atau mendapatkan imbalan dengan mengunci kripto yang mereka miliki.


Cara Ethereum Melakukan Staking

Ahli strategi Blockchain David Siegel memberikan gambaran langkah demi langkah tentang serangan terhadap The DAO untuk jurnalis dan anggota media.

Lebih Mengerti tentang Peretasan The DAO



"Sharding" adalah metode yang digunakan untuk menjadikan infrastruktur Ethereum terbagi ke bagian-bagian kecil sebagai usaha untuk jaringan Ethereum bisa mencapai skalabilitas dan hal tersebut bisa digunakan untuk lebih banyak pengguna dibanding kondisi sekarang.

Ethereum yang sekarang menjadi _blockchain_ terbesar kedua didesain untuk bisa dengan mudah membangun aplikasi terdesentralisasi yang membuat pengguna memiliki kontrol lebih terhadap keuangan dan data mereka. Gagasan ini menawarkan alternatif terdesentralisasi dari aplikasi-aplikasi yang sekarang tersentralisasi seperti Robinhood, atau Twitter dan lain sebagainya. Ethereum digadang-gadang menjadi “komputer dunia” yang terbuka bagi seluruh orang dan tidak bisa dimatikan.

Namun, Untuk menyediakan alternatif yang baik, Ethereum membutuhkan tempat untuk menyimpan data yang banyak. Aplikasi tradisional seperti Amazon Web Services (AWS) menyimpan data dari ribuan aplikasi. Sekarang, Ethereum belum bisa seefisien AWS dalam hal menyimpan data. Bahkan, Ethereum pernah mengalami pemberhentian platform karena penyimpangan kinerja akibat satu aplikasi memberatkan jaringan.

Sharding merupakan salah satu metode untuk membantu Ethereum menyimpan lebih banyak data, sebuah langkah yang dibutuhkan sebelum menjalankan aplikasi terdesentralisasi yang biasa disebut “dapps” agar bisa diterima masyarakat publik.

## Di mana data Ethereum disimpan?

Di balik layar, Ethereum terbuat dari sebuah jaringan global node yang dijalankan oleh pengguna. Setiap node menyimpan keseluruhan riwayat Ethereum. Artinya, node menyimpan seluruh data, yang berisi tanggal dan jumlah aset yang dikirim dalam transaksi pengguna, seperti kontrak pintar, kode yang ditulis untuk mengatur dana dengan peraturan tertentu. 

Riwayat sebanyak itu memerlukan banyak data dan disimpan dalam node adalah hal yang membuat Ethereum terdesentralisasi, serta membuat aplikasi yang tidak bisa dijatuhkan siapa pun.

Jika hanya sedikit orang yang bisa menjalankan node karena mereka terlalu besar, jaringan akan menjadi lebih mudah untuk dimanipulasi oleh individu atau grup. Jika ada satu orang jahat yang mampu mengatur cukup banyak node, ia bisa menulis ulang riwayat Ethereum. Hal itu membuat orang tersebut mendapat banyak uang dengan mengorbankan pengguna Ethereum lainnya.

Itulah mengapa node mudah untuk dijalankan supaya semakin banyak pengguna yang mengontrol, semakin kecil kemungkinan skenario yang dijelaskan di atas untuk terjadi. Permasalahan utamanya adalah node membutuhkan ruang penyimpanan yang berat dan rumit untuk dijalankan juga dalam hal perawatan.

## Mengapa Ethereum butuh sharding?

Sharding dapat membuat node lebih mudah dijalankan. Etherscan mengatakan, node Ethereum saat ini telah menghabiskan 5 terabyte (TB) penyimpanan, yang mana 10 kali lebih luas dari yang bisa disimpan oleh rata-rata komputer.

Node pun hanya berkembang lebih besar dan lebih sulit untuk dijalankan seiring waktu dan seiring banyak pengguna yang menggunakan platform.

Sharding merupakan teknik umum dalam ilmu komputer untuk menskalakan aplikasi sehingga mereka bisa menyimpan lebih banyak data. Jika sharding dapat diimplementasikan dengan benar di Ethereum, setiap pengguna dapat menyimpan bagian dari riwayat perubahan ke pada database, bertentangan dengan cara kerja blockchain yang menyimpan keseluruhan riwayat.

## Mengapa sharding bukan solusi perbaikan yang cepat?

Sharding sulit untuk dilakukan. Misalkan kita membagi node Ethereum menjadi 6 bagian, setiap bagian harus bisa mengetahui bahwa data yang datang dari 5 node lainnya adalah benar. Kalau tidak, node bisa ditipu dengan dibuat untuk berpikir bahwa ada perubahan yang tidak benar-benar terjadi. Masalah ini masih dicari solusinya oleh para _developer_ atau pengembang.

## Kapan Ethereum akan menjalan _sharding_?

Sharding sendiri sudah menjadi gagasan sejak Ethereum diluncurkan pada 2013, namun belum jelas kapan akan bekerja dan ditambahkan ke jaringan.

Sharding merupakan bagian dari rencana Ethereum 2.0, sebuah peningkatan blockchain Ethereum yang mulai diluncurkan pada tahun 2020. _Sharding_ tergabung pada bagian akhir dari peningkatan karena potensi munculnya bahaya dan kompleksitas.


“Sharding” adalah metode yang diusulkan untuk memecah infrastruktur Ethereum menjadi bagian-bagian yang lebih kecil dalam upaya untuk meningkatkan skala jaringan.

Apa itu Sharding?


Cardano merupakan jaringan blockchain open-source (sumber terbuka) dan terdesentralisasi yang diluncurkan pada September 2017. Seperti Ethereum, Cardano juga mendukung fungsi smart contracts (kontrak pintar) yang merupakan program komputer untuk menjalankan aturan secara mandiri, namun Cardano berencana membawa smart contract ke level yang lebih tinggi dengan kecepatan dan interoperability (karakteristik suatu produk atau sistem untuk bekerja dengan produk atau sistem lain) yang lebih luas. Harapannya adalah Cardano dapat membuat smart contract lebih fungsional dan aksesibel dibanding Ethereum hingga semua orang, bukan hanya pengembang, sehingga dapat menciptakan decentralized applications mereka sendiri.

Meskipun masih dalam pengembangan, Cardano sering dianggap sebagai "Ethereum killer" karena memperlihatkan perkembangan dibanding Ethereum. Perkembangan ini termasuk biaya yang lebih murah, skalabilitas yang lebih baik dan transaksi yang lebih cepat dibandingkan apa yang ditawarkan platform blockchain Ethereum 1.0 sekarang.

Cardano didirikan oleh mantan co-founder Ethereum, Charles Hoskinson dan mantan asisten eksekutif Ethereum, Jeremy Wood. Disupervisi oleh tiga entitas terpisah yaitu: Cardano Foundation, IOG (sebelumnya IOHK) dan Emurgo.

## Tentang Ethereum

Ethereum merupakan jaringan pertama yang memperkenalkan fungsi smart contract kepada dunia kripto. Smart contract memungkinkan adanya transaksi peer-to-peer (orang ke orang) dengan aset kripto milik blockchain Ethereum, yaitu ether. Kemudian mendukung pembuatan fungible tokens, non-fungible tokens (NFT), semi-fungible tokens dan decentralized applications. 

Ethereum diluncurkan pada 2015 dengan 8 co-founder, termasuk Vitalik Buterin yang masih menjadi representatif utama dari Ethereum hingga sekarang, kemudian Charles Hoskinson, Gavin Wood, Anthony Di Iorio, Amir Chetrit, Jeffrey Wilcke, Mihai Alisie dan Joseph Lubin.



## Tiga Pelajaran yang Didapatkan Cardano dari Ethereum

Terdapat tiga area yang dikembangkan Cardano dari Ethereum, yaitu:

1. **Arsitektur**: jaringan Cardano dibagi menjadi dua _layer_ atau lapisan yaitu Cardano Settlement Layer (CSL) dan Cardano Computation Layer (CCL). CSL digunakan untuk mengirim ADA, sedangkan CCL digunakan untuk fungsi _smart contract_ yang memungkinkan pengembang membuat _dapps_ atau _decentralized applications_. Layaknya memiliki dua ruangan terpisah untuk aktivitas yang berbeda. Hal ini membuat operasional di kedua _layer_ tersebut menjadi lebih efisien. Kelebihan besarnya adalah, salah satu _layer_ bisa dikembangkan tanpa mengikutsertakan _layer_ lainnya. Bahkan dapat melaksanakan pengembangan kedua _layer_ sekaligus. Sebagai perbandingan, Ethereum memproses transaksi ETH dan _smart contracts_ di _layer_ yang sama, membuat jaringannya ramai dan berujung pada kenaikan biaya transaksi.
2. **Mekanisme konsensus**: elemen penting yang membuat Cardano unik adalah mereka menggunakan mekanisme konsensus _proof of stake (PoS)_, mekanisme untuk memvalidasi transaksi dan menambahkannya ke blockchain. Dikenal sebagai Ouroboros, sistem PoS Cardano bisa mencapai skalabilitas dan ramah lingkungan dibandingkan mekanisme konsensus _proof of work (PoW)_ yang digunakan Bitcoin dan diklaim menjadi sistem pertama yang aman. Di jaringan PoS, pengguna tidak harus menambang token, mereka berpartisipasi dalam proses validasi blok dengan _staking_ yang merupakan proses mengunci token (menyimpan token ke dalam _smart contract_) agar bisa terpilih untuk menambahkan blok ke dalam _blockchain_ terkait. Sistem _staking_ disesuaikan dengan pembobotan, yaitu tergantung pada jumlah koin yang dikunci pengguna. Jika semakin tinggi koin yang di _staking_ maka semakin tinggi kesempatan untuk terpilih menambahkan data transaksi baru. Sama dengan mekanisme _PoW_, _staker_ yang terpilih untuk menambahkan blok baru mendapat imbal hasil dengan koin baru. Ethereum telah menggunakan protokol PoW sejak perilisan namun sudah bertransisi ke _PoS_ sebagai bagian dari peningkatan Ethereum 2.0, sebuah peningkatan besar yang berjalan di blockchain Ethereum untuk mencapai skalabilitas, ramah lingkungan dan hemat biaya transaksi.
3. **Pendekatan**: tidak seperti blockchain lainnya, Cardano mengimplementasikan proses peer reviewed (evaluasi hasil pekerjaan oleh satu orang atau lebih dengan kompetensi yang sama dengan pembuat hasil pekerjaan tersebut) sebelum merilis produk dan layanan baru atau pembaruan. Hal ini memberikan tingkat kepercayaan dan jaminan yang lebih besar daripada sebagian besar aset kripto lainnya. Pertama makalah akademik ditulis untuk menjelaskan proposal baru dan teknologi yang mendasarinya. Kemudian makalah ini dibuat untuk diulas secara independen oleh ahli komputer dan akademisi yang tertarik. Komentar dapat ditulis secara publik atau privat. Hingga saat ini, Cardano telah mempublikasikan 128 makalah. Ouroboros merupakan salah satu contoh fitur yang melewati proses ulasan yang ketat dan masih berlangsung hingga saat ini.

## Lima Masalah yang Ingin Diselesaikan Cardano

Ethereum merasakan kesuksesan selama beberapa tahun, namun pertumbuhan infrastrukturnya membuat biaya transaksi volatil naik turun, keramaian pada jaringan dan biaya operasional node yang mahal. Cardano, di sisi lain memiliki keuntungan sebagai pendatang baru dan protokolnya memang didesain untuk menyelesaikan masalah utama Ethereum sebagai berikut:

1. **_Scalability (skalabilitas)_**: skalabilitas merupakan masalah besar bagi _blockchain_ berkonsensur _PoW_, termasuk Bitcoin. Cardano bisa mencapai jutaan transaksi per detik berkat Hydra, solusi lapisan kedua yang dirancang di atas Ouroboros. Pengguna bisa membayangkan Hydra sebagai tambahan untuk mengembangkan jaringan, seperti menambahkan memori eksternal di laptop. Solusi lapisan kedua ini merupakan protokol tambahan yang dibuat di atas blockchain yang melakukan pekerjaan tertentu untuk mengurangi beban rantai utama.
2. **_Interoperability_ (interoperabilitas)**: masalah lain yang ingin diselesaikan Cardano adalah kekurangan interoperabilitas yang layak di blockchain. Kebanyakan jaringan blockchain berdiri secara independen dan tidak bisa berkomunikasi satu sama lainnya karena perbedaan arsitektur dan bahasa pemrograman. Ethereum mencapai interoperabilitas dalam ekosistemnya sendiri karena token yang dirancang untuk mencapai standar tertentu seperti ERC20. Cardano berencana membuat interoperabilitas sebenarnya sehingga pengguna dapat mengirim bitcoin ke Ethereum tanpa perantara dan gangguan. Hal ini bisa dicapai melalui sidechain, yang merupakan rantai paralel yang tersambung ke rantai utama seperti Bitcoin, Litecoin atau Ethereum itu sendiri.
3. **_Sustainability_ (keberlanjutan)**: Cardano ingin menyelesaikan permasalahan pembiayaan pengembang dengan sistem kas. Setiap kali blok ditambang, bagian dari imbal hasil ADA akan dikirim ke wallet terpisah dan ketika seseorang mengusulkan untuk mengubah jaringan, mereka bisa bersuara dan meminta hibah dana. Nantinya, pemilik ADA akan melakukan voting dan menentukan apakah proposal tersebut akan didanai atau tidak. Sebaliknya, Ethereum Foundation yang merupakan pemegang keputusan bagaimana Ethereum bekerja merupakan organisasi yang tersentralisasi.
4. **_Governance_ (tata kelola)**: Cardano bermaksud untuk mengadakan sistem voting para pemilik ADA dalam bentuk decentralized autonomous organization (DAO) ketika pengembangan akhir bernama "Voltaire" telah diluncurkan. Dengan Voltaire, komunitas Cardano dapat membuat pilihan yang berhubungan dengan pengembangan teknikal, pembaruan perangkat lunak dan pendanaan. Semua pemilik ADA dapat memilih atau mendelegasikan orang lain untuk merepresentasikan mereka sebagai bagian dari sistem demokratis yang cair.
5. **_Philosophy_ (filosofi)**: terakhir, Cardano memiliki filosofi unik, mereka ingin menjadi ekosistem aset kripto global yang mampu mencapai orang-orang yang bahkan belum memiliki akses perbankan, mendukung layanan decentralized financial (keuangan terdesentralisasi, DeFi) dan membuat dunia menjadi lebih baik. Contohnya, IOG telah berpartner dengan sejumlah pemerintahan di Afrika sebagai promosi blockchain untuk beragam kegunaan.

## Cardano Masih Harus Membuktikan Banyak Hal

Perlu diketahui bahwa hingga tulisan ini dibuat, hanya ada 62 decentralized applications yang telah dibuat di _blockchain_ Cardano, jauh lebih sedikit dibandingkan dengan 2997 decentralized applications yang dibuat di _blockchain_ Ethereum. Belum lagi kapitalisasi pasar Ethereum yang berada di angka Rp6.300 triliun dan Cardano yang hanya Rp645 triliun. 

Saat ini juga terdapat 9 juta ether (ETH) yang dikunci di protokol DeFi (sekitar Rp473 triliun) sementara jumlah ADA yang terdapat di smart contracts Cardano belum diketahui pasti jumlahnya.

Perjalanan masih panjang untuk Cardano, namun dengan teknologinya yang maju, pendekatannya yang ketat, dan kemampuan untuk melihat ke belakang, Cardano terlihat dalam posisi yang kuat untuk menantang dominasi Ethereum dan menyelesaikan beberapa masalah umum _blockchain_ generasi awal seperti skalabilitas, keberlanjutan, interoperabilitas dan sistem tata kelola.


Kompetisi di ranah decentralized applications (aplikasi terdesentralisasi) memanas dengan Cardano sebagai pesaing utama.

Cardano vs. Ethereum, Mana yang Lebih Baik? 

Blockchain adalah teknologi di balik cryptocurrency, memungkinkan transaksi terjadi antar pihak tanpa perlu perantara. Bergantung pada blockchain dan metode konsensus yang digunakan, transaksi cryptocurrency dapat memakan waktu mulai dari beberapa menit hingga beberapa jam untuk diproses.

Dalam mekanisme konsensus _proof-of-stake_ dan _proof-of-work_, transaksi yang tertunda diadakan di area tunggu jaringan yang terlihat secara publik yang disebut _"mempool"_ di mana transaksi akan menunggu sampai penambang atau validator memilihnya, memesannya, dan membuat memblokir informasi. Blok itu kemudian divalidasi oleh node dalam jaringan dan ditambahkan ke rantai resmi.

Tetapi karena transaksi yang tertunda di _mempool_, penambang dan validator telah menemukan cara untuk mendapatkan keuntungan dari mereka dengan memasukkan, mengecualikan atau menyusun ulang transaksi dalam satu blok. Strategi ini melibatkan nilai yang dapat diekstraksi maksimal (sebelumnya penambang), atau MEV.

## Apa itu MEV?
MEV kadang-kadang disebut sebagai “pajak tak terlihat” yang dapat dikumpulkan oleh penambang dari pengguna. Pada dasarnya, nilai maksimum yang dapat diekstraksi oleh penambang dari bergerak di sekitar transaksi saat menghasilkan blok di jaringan [glossarytip word="Blockchain"]blockchain[/glossarytip].
Aktivitas ini pertama kali diprediksi pada tahun 2014 oleh pedagang algoritmik dengan nama samaran Pmcgoohan, yang memperingatkan bahwa penambang dapat dengan tenang mengatur ulang transaksi dalam mempool untuk keuntungan pribadi.

“Penambang dapat melihat semua kode kontrak yang mereka jalankan (jelas) dan urutan transaksi berjalan terserah penambang individu,” tulis pedagang itu dalam thread di [Reddit](https://www.reddit.com/r/ethereum/comments/2d84yv/miners_frontrunning/). “Apa yang harus dihentikan oleh penambang dalam implementasi pasar apa pun oleh [ticker iso="ETH"]Ethereum[/ticker]?”

Peneliti [glossarytip word="smartcontract"]smart contract[/glossarytip] Phil Daian dan rekan-rekannya memperluas gagasan ini dalam makalah 2019 berjudul “Flash Boys 2.0,” menciptakan istilah _“miner extractable value”_ (MEV) untuk merujuk “ke jumlah total penambang ETH yang dapat diekstraksi dari manipulasi transaksi. dalam jangka waktu tertentu.” Fenomena ini mendapatkan popularitas setelah peneliti Dan Robinson dan Georgios Konstantopoulos menerbitkan posting blog pada Agustus 2020, menggambarkan mempool Ethereum sebagai _“dark forest”_ karena persaingan sengit dan metode bayangan yang digunakan untuk menangkap MEV.

Pada saat penulisan, Flashbots memperkirakan bahwa lebih dari USD 674 juta telah diekstraksi dari pemesanan ulang transaksi di [ticker iso="ETH"]Ethereum[/ticker] sejak awal 2020, meskipun beberapa peneliti menyarankan mungkin lebih dari itu.



## Bagaimana cara mengekstrak MEV bekerja?
Ada berbagai cara MEV dapat diekstraksi dari produksi blok di jaringan seperti [glossarytip word="Ethereum"]Ethereum[/glossarytip].
MEV pertama kali digunakan dalam konteks _proof-of-work_, di mana penambang mengontrol urutan dan penyertaan transaksi dalam satu blok. Dengan demikian, singkatan aslinya adalah _"miner extractable value"_ (nilai yang dapat diekstraksi penambang).

Blockchain Ethereum juga telah berhasil melakukan pergeseran konsensus ke proof-of-stake melalui upgrade “The Merge” pada 15 September 2022 lalu dan metode ekstraksi nilai akan berlanjut setelah transisi itu, yang mengarah ke istilah yang lebih inklusif 
_"maximal extractable value"_ (nilai maksimal yang dapat diekstraksi) yang umum digunakan hari ini.

Secara teori, [Ethereum Foundation](https://ethereum.org/en/developers/docs/mev/) mencatat bahwa penambang jaringan atau validator harus mendapatkan jumlah MEV penuh, karena mereka adalah satu-satunya pihak yang dapat menjamin ekstraksi MEV berhasil. Namun, dicatat bahwa sebagian besar MEV diambil oleh peserta jaringan independen yang disebut "pencari", yang menjalankan algoritme kompleks untuk mendeteksi peluang MEV yang menguntungkan dan menggunakan bot untuk mengotomatiskan proses.

“Penambang/validator tetap mendapatkan sebagian dari jumlah MEV penuh karena pencari bersedia membayar biaya gas yang tinggi (yang masuk ke penambang/validator) dengan imbalan kemungkinan yang lebih tinggi untuk memasukkan transaksi menguntungkan mereka dalam satu blok,” ungkap Ethereum Foundation.

## Berikut adalah beberapa contoh taktik yang digunakan untuk mengekstrak MEV:
**Front-running**: Beberapa pencari akan menggunakan bot yang disebut _"generalized front-runners"_ untuk memindai _mempool_ untuk transaksi yang menguntungkan. Setelah peluang yang menguntungkan terdeteksi, bot akan mereplikasi transaksi pengguna dengan harga gas yang lebih tinggi sehingga penambang akan memilih transaksi itu daripada yang lain.

Flashbots menjalankan layanan yang memungkinkan pengguna dan penambang Ethereum untuk mengomunikasikan urutan transaksi pilihan mereka dalam satu blok. Ini dimaksudkan untuk menjadi “ekosistem yang adil untuk ekstraksi MEV yang efisien” dan telah mengurangi efektivitas pelari depan umum, menurut Ethereum Foundation.

**Sandwich attack**: Istilah ini mengacu pada jenis front-running yang berbahaya yang sering digunakan untuk memanipulasi harga cryptocurrency. Itu terjadi ketika pencari mendeteksi perdagangan besar yang tertunda di [glossarytip word="DEX"]DEX[/glossarytip] dan menempatkan perdagangan tepat sebelum dan tepat setelahnya untuk mendapatkan keuntungan dari perubahan harga buatan.

_Sandwich attack_ pada akhirnya akan memengaruhi jumlah cryptocurrency yang akan diterima pengguna yang melakukan transaksi awal, sementara penyerang akan mendapat manfaat dari perbedaan harga.

Berikut ini contoh untuk diilustrasikan: Katakanlah Anda memesan untuk membeli [ticker iso=”APE”]APE[/ticker] senilai $1.000 di DEX seperti [ticker iso="UNI"]Uniswap[/ticker]. Transaksi Anda yang tertunda kemudian masuk ke mempool.

Melihat ada pesanan untuk membeli [APE](https://www.coindesk.id/harga/apecoin), bot MEV menempatkan dua pesanan: satu transaksi yang membayar biaya gas tambahan untuk membeli [ticker iso="apecoin"]APE[/ticker] sebelum transaksi Anda, dan transaksi lain untuk menjual APE setelah transaksi Anda.
1. Transaksi 1: Bot MEV mengeksekusi order beli, memompa harga token.
2. Transaksi 2: Korban MEV membeli token dengan harga lebih tinggi.
3. Transaksi 3: Bot MEV menjual token ke pool, diuntungkan dari perbedaan harga.
Seberapa tinggi korban MEV pada akhirnya akan membayar tergantung pada _slippage_ (selip) yang mereka masukkan, persentase perbedaan harga yang bersedia mereka terima antara waktu order perdagangan dan eksekusi.

**Arbitrase DEX**: Token sering kali memiliki harga yang berbeda di beberapa [glossarytip word="DEX"]DEX[/glossarytip] karena permintaan yang bervariasi. Ketika ada perbedaan harga yang signifikan di satu bursa ke bursa lainnya, bot MEV akan membeli token dengan harga lebih rendah untuk menjualnya di bursa lain dengan nilai yang lebih tinggi. Akibatnya, harga token di seluruh bursa menjadi lebih selaras, membuat pasar keuangan terdesentralisasi atau [glossarytip word="Defi"]DeFi[/glossarytip] lebih efisien.

Metode ini kompetitif tetapi bisa menguntungkan. Pada bulan Agustus 2020, seorang pedagang mengeksploitasi perbedaan sementara antara harga stablecoin di beberapa [glossarytip word="DEX"]DEX[/glossarytip] yang berbeda, menghasilkan laba bersih sebesar USD 40.000: 

![Skema perdagangan arbitrase stablecoin menggunakan DeFi. (Etherscan, CoinDesk)](/uploads/Skema_perdagangan_arbitrase_stablecoin_menggunakan_De_Fi_Etherscan_Coin_Desk_79b7d06072.png)

**Likuidasi**: Protokol pinjaman DeFi mengharuskan pengguna untuk menyetor beberapa cryptocurrency sebagai jaminan. Ketika pengguna tidak dapat membayar kembali pinjamannya, protokol biasanya mengizinkan siapa pun untuk melikuidasi agunan dan mendapatkan biaya likuidasi dari peminjam.

Pencari MEV akan bersaing untuk menentukan peminjam mana yang dapat dilikuidasi dan mengumpulkan biaya likuidasi untuk mereka sendiri.

## Apakah MEV baik atau buruk?
Menggunakan metode ekstraksi MEV seperti _front-running_ dan _sandwich attact_ dapat berbahaya dan mengakibatkan kemacetan jaringan dan [glossarytip word="Gas"]gas[/glossarytip] yang tinggi bagi pengguna lain. Tetapi metode seperti arbitrase [glossarytip word="DEX"]DEX[/glossarytip] dapat membuat pengguna mendapatkan harga paling adil di seluruh bursa.

Ada upaya untuk mengurangi dampak MEV berbahaya, seperti Flashbots, dan protokol tertentu mencari harga terendah untuk perdagangan di semua bursa dan agregator.



Penambang dan validator telah menemukan cara untuk mengambil untung dari transaksi yang tertunda dengan memasukkan, mengecualikan, atau menyusun ulang transaksi di blok apa pun yang mereka tambang.

Apa itu MEV (Maximal Extractable Value)?


Menavigasi ekosistem [glossarytip word="Ethereum"]Ethereum[/glossarytip] dapat membingungkan jika Anda tidak tahu harus mulai dari mana. Sebagai permulaan, mengetahui dasar-dasar transaksi Ethereum (terutama cara melacaknya) adalah cara yang bagus untuk memulai.

Jadi, jika Anda sudah tahu cara mengirim dan menerima transaksi, mengapa tidak melangkah lebih jauh dengan menguraikan cara untuk mengonfirmasi status transaksi Anda dan melacak jumlah yang Anda bayarkan dalam biaya?

## Mengapa memeriksa transaksi Ethereum Anda?
Tidak peduli apa minat Anda pada cryptocurrency, kemungkinan besar Anda akan berinteraksi dengan blockchain Ethereum pada tahap tertentu. Bagaimanapun, ekosistemnya berisi beberapa platform, token, dan layanan yang paling banyak digunakan di industri ini.

Mengingat hal ini, sangat masuk akal untuk memiliki pemahaman dasar tentang cara melacak aktivitas berbasis [Ethereum](https://www.coindesk.id/harga/ethereum) Anda.

## Kenali status konfirmasi Anda
Rata-rata, biasanya diperlukan waktu mulai dari 15 detik hingga lima menit untuk memproses transaksi pada blockchain [ticker iso="ETH"]Ethereum[/ticker], tergantung pada jumlah yang Anda bayarkan sebagai biaya transaksi dan kemacetan jaringan saat itu.

Transaksi Anda selesai setelah validator memasukkan data ke dalam blok dan kemudian menambahkan blok ke blockchain. Disarankan untuk menunggu enam blok tambahan untuk ditambang dan ditambahkan di atas blok tempat transaksi Anda dimasukkan. Ketika ini terjadi, transaksi Anda dikatakan telah selesai dan tidak dapat diubah.

Ingatlah bahwa blockchain adalah rantai blok yang berisi detail transaksi. Dalam situasi di mana validator menambahkan dua blok ke rantai pada saat yang sama, blockchain akan terpecah menjadi dua untuk sementara. Ke depan, rantai tempat validator berikutnya menambahkan blok yang baru dibuat pada akhirnya akan menjadi valid, sedangkan blok kedua akan menjadi yatim piatu (yaitu, tidak diterima ke dalam rantai utama). Sederhananya, rantai terpanjang secara luas dianggap sebagai rantai utama atau rantai paling valid.

Dengan memeriksa status transaksi Anda, Anda dapat menentukan apakah transaksi Anda tertunda atau berhasil. Anda juga dapat mengonfirmasi jumlah blok yang telah dibuat sejak transaksi Anda ditambahkan ke blockchain.

## Kenali biaya bertransaksi di _blockchain_Ethereum
Pengguna Ethereum harus membayar biaya transaksi untuk menggunakan jaringan atas beragam transaksi di blockchain Ethereum seperti transfer crypto, [glossarytip word="staking"]staking[/glossarytip], [glossarytip word="liqiduitypool"]liqiduity pool[/glossarytip], dan masih banyak lagi.

Biaya transaksi tergolong dinamis karena untuk memproses setiap transaksi sangat bergantung pada jumlah pengguna yang ingin melakukan transaksi pada waktu tertentu. Jika permintaan tinggi, perkirakan biaya transaksi akan mahal. Hal sebaliknya terjadi pada saat permintaan rendah, maka biaya transaksi akan murah.

Karena itu, memeriksa detail transaksi Anda membantu melacak biaya penggunaan jaringan  [glossarytip word="Blockchain"]Blockchain[/glossarytip]  [glossarytip word="Ethereum"]Ethereum[/glossarytip]. Selain itu, Anda dapat menentukan kapan biaya transaksi Anda tidak cukup untuk memicu proses konfirmasi. Ini sangat penting, mengetahui sepenuhnya bahwa penambang cenderung memprioritaskan transaksi yang akan memberi mereka hadiah tertinggi.

Setelah Anda memahami pentingnya melacak transaksi pada blockchain Ethereum, sekarang saatnya untuk menyoroti langkah-langkah yang diperlukan.

## Cara melacak transaksi Ethereum Anda
Bergantung pada dompet kripto yang didukung Ethereum yang Anda gunakan, Anda seharusnya dapat mengakses riwayat transaksi Anda.

Jika ini masalahnya, kemungkinan besar Anda akan menemukan status transaksi Anda, waktu transaksi tersebut dieksekusi, dan informasi dasar lainnya. Namun, untuk analisis mendalam, disarankan untuk menggunakan penjelajah blockchain Ethereum yaitu mesin pencari untuk [ticker iso="ETH"]Ethereum[/ticker].
Beberapa mesin pencari atau penjelajah blockchain [Ethereum](https://www.coindesk.id/harga/ethereum) yang terkemuka yang mungkin Anda pilih adalah:
1. Etherscan.
2. Ethplorer.
3. EtVM.
Terlepas dari penjelajah blockchain yang Anda pilih, Anda akan memerlukan alamat publik Anda atau pengidentifikasi unik dari transaksi spesifik yang ingin Anda lacak. Ketika Anda memiliki detail ini, Anda dapat menuju ke penjelajah blockchain Ethereum pilihan Anda untuk melakukan langkah-langkah berikut:
1. Masukkan ID Transaksi atau alamat publik di bidang pencarian penjelajah blockchain dan klik tombol "Cari".
2. Jika itu adalah alamat ETH yang Anda masukkan, Anda akan dibawa ke ikhtisar aktivitas dompet Anda. Dari sini, Anda dapat menavigasi ke bagian yang menampung riwayat transaksi Anda. Selanjutnya, Anda dapat mengklik ID/Hash transaksi untuk mengakses detail masing-masing.
3. Bagi yang sudah memasukkan ID transaksi ke dalam search bar, Anda akan dibawa ke halaman ikhtisar transaksi yang dimaksud.

## Apa yang dapat Anda periksa pada penjelajah blockchain Ethereum?
Ada banyak hal yang bisa Anda mainkan di penjelajah blockchain. Beberapa kumpulan data yang tersedia meliputi:
1. **Block Confirmation** (Konfirmasi blok): Jumlah blok yang ditambang sejak transaksi Anda dikonfirmasi.
2. **Status**: Ini menunjukkan apakah transaksi berhasil atau tertunda.
3. **Timestamp**: Tanggal dan waktu transaksi ditambahkan ke blockchain.
4. **Transaction fees** (Biaya transaksi): Jumlah yang dibayarkan kepada penambang atau validator sebagai biaya.
5. **Gas limit** (Batas gas): Ini adalah jumlah energi atau gas maksimum yang siap Anda keluarkan untuk memproses transaksi.
6. **Base fees** (Biaya dasar): Di sini, Anda akan menemukan biaya terendah yang diperlukan untuk berinteraksi dengan blockchain Ethereum.
7. **Nonce**: Ini adalah angka yang bertambah 1 dengan setiap transaksi yang dilakukan di dompet Anda. Oleh karena itu, setiap transaksi memiliki nonce yang unik.
8. **ETH price** (Harga ETH): Harga eter pada saat transaksi diproses.

## Apa yang terjadi jika transaksi ether gagal?
Ingatlah bahwa salah satu manfaat dari memeriksa transaksi adalah memungkinkan Anda untuk dengan cepat mengidentifikasi kapan biaya transaksi yang rendah menunda atau memotong transaksi Anda. Transaksi semacam itu biasanya tetap tertunda selama _gas fee_ (biaya transaksi) tetap di bawah biaya minimum yang diperlukan untuk berinteraksi dengan Ethereum.

Dalam skenario seperti itu, Anda dapat mengirim ulang transaksi dengan mengirimkannya kembali dan menaikkan _gas fee_ (biaya transaksi) yang menyertainya.

Untuk melakukan ini, kirim ulang transaksi yang tertunda dan pastikan bahwa transaksi tersebut membawa _nonce_ yang sama. Namun, kali ini, konfirmasikan bahwa biaya [glossarytip word="gas"]gas[/glossarytip]. Anda cukup tinggi untuk dimasukkan oleh validator. Dengan melakukan itu, Anda telah menduplikasi transaksi yang tertunda dan menetapkan biaya sedemikian rupa sehingga validator secara alami akan memprioritaskan yang terbaru.

Karena kedua transaksi membawa _nonce_ yang sama, hanya satu (kemungkinan besar yang terbaru) yang akan ditambahkan ke [glossarytip word="Blockchain"]Blockchain[/glossarytip].




Menggunakan alat berbasis Ethereum seperti Etherscan, memungkinkan Anda untuk melihat saldo, memeriksa transaksi, dan melihat alamat dompet dengan mudah.

Bagaimana cara mengecek transaksi Ethereum Anda?


investor sekarang dapat mencoba untuk mendapatkan keuntungan dari pergerakan harga masa depan dari token kripto utama Ethereum, ether (ETH), di Chicago Mercantile Exchange (CME).

Pada 8 Februari, ether _futures_ ditayangkan di CME – bursa derivatif terbesar di dunia – 53 hari setelah rencana resmi pertama diumumkan.

## Apa itu _futures trading_ (perdagangan berjangka)?
Kontrak berjangka adalah di mana pembeli setuju untuk membeli dan penjual setuju untuk menjual [glossarytip word="underlying"]underlying[/glossarytip] _asset_ perlu dibikin tooltip dengan harga tetap di masa mendatang. Dalam ether _futures_, aset dasarnya adalah cryptocurrency [glossarytip word="Ethereum"]Ethereum[/glossarytip].

Tetapi daripada meminta penjual menyerahkan [ticker iso="ETH"]ETH[/ticker] kepada pembeli pada tanggal penyelesaian, kontrak berjangka eter diselesaikan dengan uang tunai; jika harga penyelesaian [ETH](https://www.coindesk.id/harga/ethereum) berakhir lebih tinggi dari harga kontrak, penjual setuju untuk membayar hanya selisih dolar antara harga kontrak dan harga penyelesaian. Demikian juga, jika harga penyelesaian lebih rendah dari harga kontrak, pembeli membayar selisihnya kepada penjual.

Jadi berapa harga yang mereka gunakan? Kontrak melacak harga eter menggunakan Tingkat Referensi Ether-Dolar CME CF (ETHUSD_RR). Sistem mengumpulkan [data harga](https://www.cmegroup.com/trading/ether-futures.html) pada perdagangan [ETH](https://www.coindesk.id/harga/ethereum) dari pertukaran crypto utama termasuk Kraken, Coinbase, Bitstamp, itBit dan Gemini, dan menghitung  volume-weighted average price (VWAP) atau harga rata-rata tertimbang volume untuk ETH setiap hari.

Setiap kontrak bernilai 50 ETH dan dihargai dalam dolar AS. Ada ukuran pesanan maksimum 100 kontrak di CME Globex, platform perdagangan elektronik bursa yang berjalan terus menerus untuk mengakomodasi pedagang dari semua zona waktu. Berapapun harga ETH pada saat kedaluwarsa (ketika kontrak dijadwalkan untuk diselesaikan) baik pembeli dan penjual harus menepati janji mereka untuk membeli dan menjual kontrak, masing-masing.

### Contoh:
Pada awal Maret, Bob _bullish_ pada ETH dan berpikir harga akan naik selama empat minggu ke depan. Di sisi lain, Barbara _bearish_ pada ETH dan percaya harga akan turun pada akhir April. Bob dan Barbara keduanya melakukan transaksi perdagangan berjangka ETH di CME.

Bob setuju untuk membeli 1 kontrak berjangka ETH dengan masa berlaku April (30 April). Harga ETH saat ini adalah USD 1.800 sehingga nilai nominal kontrak sama dengan USD 90.000 (50 ETH X USD 1.800). Barbara setuju untuk menjual 1 ETH senilai kontrak pada 30 April.

Bob berharap pada akhir April, harga [ticker iso="ETH"]ETH[/ticker] akan naik sehingga ketika kontrak mencapai penyelesaian, dia akan mendapat untung dari selisih antara harga kontrak awal dan harga penyelesaian. Barbara berharap harga ETH akan turun sehingga dia bisa mendapat untung dari selisihnya.

**Skenario A**: Setelah kedaluwarsa, harga ETH adalah USD 2.000 per koin yang berarti harga penyelesaian kontrak berjangka ETH adalah USD 100.000 (50 ETH X USD 2.000). Barbara sekarang harus membayar Bob USD 100.000 sebagai bagian dari perjanjian kontrak berjangka, yang membuat Bob memperoleh keuntungan USD 10.000.

**Skenario B**: Setelah kedaluwarsa, harga ETH adalah USD 1.600 per koin yang berarti harga penyelesaian kontrak berjangka ETH adalah USD 80.000 (50 ETH X USD 1.600). Sesuai perjanjian, Bob harus membayar Barbara USD 90.000 untuk kontrak yang sekarang bernilai USD 80.000, yang berarti Barbara telah mendapat untung USD 10.000.

## Apa pro dan kontra dari perdagangan berjangka Ethereum?

### Pro (Kelebihan):
Mendapatkan keuntungan dari pergerakan cryptocurrency [ETH](https://www.coindesk.id/harga/ethereum) masa depan.
Mendapatkan eksposur ke pasar aset digital tanpa harus menavigasi pertukaran kripto yang tidak diatur dan mengatur dompet digital.
Kemampuan untuk menggunakan _leverage_ (daya ungkit) untuk meningkatkan efisiensi modal.

### Kontra (Kekurangan):
**Tidak memenuhi syarat untuk _koin forked_ dari Ethereum**. Koin baru yang diproduksi dari "hard fork" yaitu ketika blockchain terpecah untuk membuat rantai yang sama sekali baru. Ini terjadi karena berbagai alasan, termasuk ketika perubahan besar pada protokol perlu diterapkan yang tidak kompatibel dengan rantai lama, jika seseorang ingin membuat spin-off dari proyek sumber terbuka yang ada seperti Bitcoin, atau ketika ada ketidaksepakatan internal antara penambang dan/atau pengembang dan mereka memutuskan untuk berpisah. Ketika blockchain baru dibuat, cryptocurrency baru juga dibuat dan didistribusikan ke semua pemegang token _blockchain_ asli.
**Tidak ada airdrop**. Airdrops adalah proses mendistribusikan token gratis kepada orang-orang untuk menyelesaikan tugas tertentu, berada di komunitas terkait tertentu, atau untuk mendorong adopsi.
**Hambatan masuk yang tinggi bagi investor reguler**. Jumlah pembelian minimum adalah 1 kontrak setara 50 [ETH](https://www.coindesk.id/harga/ethereum) saat ini USD 85.000 per 10 Februari 2021.
**Potensi kehilangan lebih dari yang diinvestasikan pada awalnya (kehilangan modal awal)**. Perdagangan berjangka membawa risiko "kewajiban tidak terbatas" di mana pedagang dapat kehilangan secara signifikan lebih dari sekadar uang awal yang mereka investasikan. Dalam beberapa kasus ekstrim, pedagang bahkan bangkrut dari perdagangan kontrak berjangka. Ini karena tidak ada batasan seberapa tinggi atau rendah harga aset dasar dapat bergerak. Misalnya, Barbara memasuki perdagangan berjangka ETH lainnya dengan Bob untuk satu kontrak dengan nilai nosional USD 90.000 dan masa berlaku Mei. Selama bulan Mei, harga ETH naik secara dramatis menjadi USD 4.000 per koin. Barbara sekarang harus membayar Bob sebesar USD 200.000 untuk menyelesaikan kontrak (50 ETH X USD 4.000).

## Seberapa mudah memperdagangkan berjangka Ethereum di CME?
Untuk memperdagangkan ETH berjangka di CME, Anda harus membuat akun dengan broker berjangka terdaftar. Daftar dapat ditemukan [di sini](https://www.cmegroup.com/tools-information/find-a-broker.html). Setelah Anda siap, Anda dapat memesan melalui broker Anda dan memberi tahu mereka berapa banyak kontrak yang ingin Anda beli atau jual dan pilih bulan kedaluwarsa.

## Berapa biaya transaksi?
Rincian lengkap dari semua biaya transaksi yang terkait dengan ETH futures dapat ditemukan di situs [web CME](https://www.cmegroup.com/company/clearing-fees.html).

## Apa dampak CME futures terhadap harga eter?
Peluncuran _Ethereum futures_ memberi investor institusi kesempatan untuk melakukan lindung nilai terhadap posisi pasar spot, pasar di mana aset dan sekuritas diperdagangkan dengan pengiriman segera, seperti Coinbase yang menjadikan cryptocurrency asli Ethereum sebagai investasi yang jauh lebih menarik. Ini berpotensi mendorong lebih banyak uang besar untuk memasuki pasar kripto dan membantu meningkatkan kematangan secara keseluruhan.

Namun, ada beberapa contoh di mana kontrak [ticker iso="ETH"]Ethereum[/ticker] berjangka mungkin memiliki dampak yang merugikan pada harga [glossarytip word="underlying"]underlying[/glossarytip]. Ketika pasar berjangka tutup untuk hari itu atau akhir pekan selama periode volatilitas pasar yang tinggi, celah dapat muncul di grafik berjangka. Di sinilah harga ditutup pada titik tertentu dan kemudian dibuka kembali untuk hari atau minggu baru pada titik harga yang sama sekali berbeda. Untuk alasan yang tidak diketahui, celah CME ini memiliki kecenderungan untuk terisi sebagian besar waktu, di mana pedagang mengarahkan aset kembali ke harga aslinya sebelum celah muncul. Kapan pun ini terjadi, itu juga menyebabkan harga aset dasar di pasar spot bergerak bersama-sama karena pedagang arbitrase mendapat untung dari selisih antara bursa yang berbeda.

Ini berarti jika celah muncul pada grafik eter berjangka, itu mungkin berdampak langsung pada harga eter aktual dan menyebabkan peningkatan volatilitas.



0	NuCypher	GRT
1	NuCypher	GRT
2	NuCypher	GRT
3	NuCypher	GRT
4	NuCypher	GRT

Belajar tentang Ethereum

Kursus Kripto

Topik Lainnya