Bitcoin (BTC) adalah tipe aset digital yang dikenal dengan nama aset kripto atau _cryptocurrency_. Bitcoin bisa digunakan untuk membayar berbagai hal, tetapi lebih sering dianggap sebagai aset digital yang setara dengan emas. Aset kripto seperti bitcoin (dengan huruf awalan “b”) dinamakan “kripto” karena aset ini menyimpan informasi menggunakan kriptografi, dan mengkodekannya dengan cara khusus. Cara Jaringan Bitcoin atau “Bitcoin newtork” (Huruf besar “B”) menjalankan transaksi adalah dengan menyelesaikan masalah kriptografis. 

## Sejarah Bitcoin
_Cryptocurrency_ atau aset kripto diluncurkan pada Januari 2009 - segera setelah krisis finansial pada 2008. Bitcoin dengan cepat menjadi mata uang digital terdesentralisasi pertama yang sukses di dunia. “Terdesentralisasi” sederhananya berarti bahwa tidak ada satu pun entitas, perusahaan, atau pemerintahan yang memiliki atau mengontrol Bitcoin. Kenyataannya, siapapun yang memiliki koneksi internet bisa membantu cara kerja dan mengatur jaringan Bitcoin. 

Bitcoin diciptakan oleh developer anonim, atau beberapa developer, dengan nama samaran “Satoshi Nakamoto”. Sampai saat ini, belum ada yang mengetahui identitas asli Nakamoto. 

Transfer uang menggunakan [glossarytip word="bitcoin"]Bitcoin[/glossarytip] serupa dengan mengirim uang melalui e-mail. Transaksi dilakukan dengan cepat, dan yang terpenting, tidak membutuhkan bantuan dari pihak ketiga (seperti bank) untuk memproses transaksi. Ini merupakan salah satu keunggulan dari menggunakan bitcoin. Alih-alih mempercayakan bank untuk menahan dan transfer uang, aset kripto membiarkan orang-orang bisa mengontrol kekayaan mereka secara penuh tanpa campur tangan pihak ketiga. 

Serupa dengan _e-mail_, bitcoin juga tidak memiliki bentuk fisik. Artinya, pengguna tidak bisa menahan bitcoin seperti uang tunai di rekening bank. Semua aset kripto, termasuk bitcoin, hadir dalam bentuk digital dan setiap pencatatan data transaksi didistribusikan secara publik pada buku besar yang transparan yang disebut dengan blockchain. 

Satu bitcoin terdiri dari 100 juta unit yang lebih kecil yang disebut “satoshis”. Pikirkan itu sebagai satu dollar Amerika Serikat yang setara dengan 100 sen. Ini artinya setiap orang bisa membeli sampai sekecil 0.00000001 bitcoin dan bisa mengirimkannya ke orang lain juga dalam jumlah kecil. 

Persediaan bitcoin dibatasi sampai 21 juta koin. Ini artinya jumlah bitcoin yang beredar tidak akan lebih dari 21 juta koin. Limit pasokan ini telah diprogramkan pada sumber kode Bitcoin oleh Satoshi Nakamoto sejak pertama kali dirilis. 

Setiap kali block baru ditemukan melalui proses yang disebut dengan mining atau penambangan, sejumlah bitcoin tersebut akan diberikan kepada sang miner atau penambang dan hadiah tersebut dikenal dengan istilah block reward.  Setelah jumlah bitcoin di sirkulasi pasar sudah mencapai 21 juta, tidak akan ada bitcoin lagi yang beredar.


Bitcoin (BTC) adalah tipe aset digital yang dikenal dengan nama aset kripto atau _cryptocurrency_. 

Apa itu Bitcoin ?

Setelah mengetahui apa itu bitcoin, mari kita pelajari cara kerja bitcoin. Ada dua komponen utama dalam Bitcoin, yakni jaringan Bitcoin dan blockchain Bitcoin. _Bitcoin network_ atau jaringan Bitcoin merupakan sistem pembayaran elektronik _peer-to-peer_ yang online dan dioperasikan serta diatur oleh komunitas terdistribusi global yakni para kontributor yang disebut juga dengan istilah node. Node sederhananya adalah seseorang atau sekumpulan orang yang bertugas untuk memverifikasi dan/atau mencatat transaksi pada blockchain Bitcoin. Siapapun di dunia bisa berpartisipasi dalam jaringan dan menjadi node. Yang dibutuhkan adalah akses listrik dan koneksi internet yang baik. 


Blockchain Bitcoin merupakan database yang merekam seluruh transaksi bitcoin. Blockchain adalah teknologi buku besar terdistribusi yang melibatkan penyimpanan data transaksi pada block digital yang terhubung dengan chain atau rantai. Ketika seseorang ingin mengirimkan bitcoin kepada user lain, biasanya akan dikirimkan ke digital wallet (perangkat lunak yang berfungsi sebagai dompet digital) milik user tersebut. Sang pengirim harus menyiarkan transaksi tersebut ke semua node di jaringan Bitcoin. Pemberitahuan transaksi tersebut serupa dengan meneriaki semua orang, “Hey semuanya, aku memberikan si A senilai 0,5 BTC!”

Di dalam transaksi, orang yang mengirimkan bitcoin menyertakan wallet address atau alamat dompet digital user penerima koin dan jumlah koin yang dikirimkan. Alamat ini disebut dengan istilah public key.  Ada dua tipe kunci yang membentuk digital wallet kripto:
Private key: kode rahasia yang hanya boleh diketahui oleh pemilik wallet saja yang berfungsi untuk mengakses konten-konten yang ada di wallet. 
Public key: alamat yang bisa diketahui oleh publik untuk mengirimkan atau menerima aset kripto. 

Cara mudah untuk memahaminya adalah dengan mengibaratkan public key sebagai alamat rumah, semua orang bisa menemukannya dan mengirimkan apapun kepada alamat tersebut. Di sisi lain, private key diibaratkan sebagai kunci depan rumah. Itu adalah sesuatu yang disimpan baik-baik dan hanya bisa diakses oleh pemilik rumah saja. Transaksi ini ditandatangani secara digital oleh pengirim untuk menunjukkan legitimasi transfer, dan akan ada iuran kecil yang terpotong dan akan diberikan pada penambang yang akan mencatatkan transaksi tersebut ke blockchain. 

Node spesial pada jaringan Bitcoin, atau yang disebut sebagai mining nodes, kemudian akan bersaing untuk memenangkan hak untuk memasukkan transaksi tersebut dan transaksi lainnya ke block selanjutnya pada blockchain. Karena blockchain bitcoin itu publik dan bisa dijalankan oleh semua orang, maka dibutuhkan sistem yang menjamin bahwa seluruh pengguna yang berpartisipasi itu berniat baik. Caranya adalah dengan mengharuskan para mining node untuk memiliki beberapa hal seperti daya komputasi, waktu, dan listrik yang besar untuk bisa membuka kunci block selanjutnya pada blockchain. Ini dikenal dengan sebutan proof-of-work. Sebagai contoh, Bitcoin menggunakan tipe hashing function yang dikenal dengan SHA-256, yang mengambil input apapun dan mengubahnya menjadi kode 64-karakter. Jika kita mengambil kata “CoinDesk” dan mengubahnya ke kode hash SHA-256, maka kodenya akan menjadi: 7e7a91f75a4a765b2cecab3d093f3dfd586f2539ac0544765650b9a27c139e42. 

Menariknya, jika kita mengganti input bahkan hanya dengan satu karakter, maka hash-nya juga akan berbeda secara keseluruhan. Sebagai contoh, hash untuk “FoinDesk” adalah: 1ac19a9538d961d0df467764685481c7b83dbb9a7efd81ade098b541eb2d8061

Karena setiap hash itu sangat acak dan uni, hampir tidak mungkin untuk bisa memprediksi hash apa yang akan diperoleh dari tiap input. Ini yang membuat pencarian kode yang tepat untuk membuka kunci block Bitcoin baru itu sangat sulit. Pada dasarnya ini hanya merupakan trial and error sampai miner bisa menemukan hash yang tepat. 

Ketika seorang miner sukses menciptakan _hash_ yang tepat, mereka akan memenangkan hak untuk menambahkan batch baru dari sekumpulan transaksi ke dalam sebuah block baru dan menambahkannya ke dalam mata rantai (chain).  Block Bitcoin baru tersebut tercipta kira-kira setiap sepuluh menit. 

Sebagai imbalan atas usaha para miner, mereka akan menerima sejumlah bitcoin yang dikenal dengan istilah block reward, serta mendapatkan setiap iuran (fees) yang ada di dalam transaksi yang mereka masukan ke dalam block baru tersebut. Block reward Bitcoin dirilis berdasarkan jadwal yang sudah terprogramkan. Setiap 210,000 block, jumlah bitcoin yang akan diberikan kepada miner akan terbagi dua, proses ini dikenal dengan nama halving. Sistem ini perlahan akan mengurangi pasokan bitcoin baru yang masuk ke sirkulasi pasar sampai nanti tidak ada lagi koin Bitcoin yang bisa ditambang. 

Setelah transaksi disiarkan, para node di jaringan Bitcoin akan berebut untuk memverifikasinya. Mining node yang berhasil memasukkannya ke block baru pada blockchain dan mencatatnya secara permanen. Ini yang membuat setiap transaksi di blockchain itu immutable atau tidak bisa diubah. Karena setiap node di seluruh jaringan Bitcoin yang tersebar di seluruh dunia merekam kopian transaksi yang sama, maka siapapun yang berusaha untuk mengubah salah satu dari transaksi tersebut harus mampu untuk meretas perangkat semua orang dan mengubahnya, yang mana tentunya hampir tidak mungkin dilakukan. 



Ada dua komponen utama dalam Bitcoin, yakni jaringan Bitcoin dan blockchain Bitcoin. 

Bagaimana Cara Kerja Bitcoin?

Siapakah yang sebenarnya menciptakan bitcoin? Bitcoin pertama kali disebutkan pada dokumen teknikal sebanyak sembilan lembar yang dikenal dengan sebutan white paper. Berjudul “Bitcoin: A Peer-to-Peer Electronic Cash System”, dokumen ini dipublikasikan pada 31 Oktober 2008 oleh penulis dengan nama samaran Satoshi Nakamoto. Sangat sedikit informasi yang diketahui mengenai Satoshi Nakamoto, selain keahliannya dalam programming komputer dan ketertarikannya terhadap kriptografi. 
Dalam sebuah e-mail, Nakamoto mengatakan bahwa ia telah mengerjakan Bitcoin sejak pertengahan 2007. Dua tahun kemudian, protokol Bitcoin secara resmi diluncurkan. Kemudian, pada April 2011, Satoshi mengirimkan sebuah e-mail yang menyatakan “Aku telah berpindah fokus pada hal lain. Kini ini telah berada di tangan yang tepat yakni Gavin [Andresen] dan semuanya.” Kemudian Nakamoto menghilang selamanya. Menurut profil yang dibuat oleh Nakamoto pada situs web P2P Foundation, bionya menyatakan bahwa ia adalah seorang pria, berusia 35 tahun, dan berasal dari Jepang. Namun belum tentu fakta ini akurat. 

Nakamoto pun berusaha keras untuk menutupi identitasnya. Tetapi itu tidak menghentikan orang-orang untuk mengklaim gelar pencipta Bitcoin itu. Banyak orang yang mengakui bahwa dirinya adalah Satoshi selama beberapa tahun belakangan, termasuk kepala peneliti Craig Wright, penulis “The Generation Bitcoin” yaitu Jörg Molt, bahkan seorang pekerja di NHS Inggris yakni James Bilal Caan. 

Anggota komunitas kripto juga telah memiliki prediksi terhadap beberapa orang yang bisa jadi merupakan sang pencipta bitcoin, mereka adalah Hal Finney dan Nick Szabo. Hal Finney merupakan seorang ilmuwan komputer, insinyur perangkat lunak, dan anggota kelompok kriptografi pelopor yang dikenal sebagai istilah cypherpunks. Ia tinggal di kota kecil, yang juga ditinggali oleh seorang pria bernama Dorian Satoshi Nakamoto, yang mana banyak orang percaya menjadi orang yang menginspirasi Finney untuk membuat nama samaran tersebut. Finney juga menjadi orang pertama yang menerima transaksi bitcoin dari Satoshi Nakamoto pada 2009. Ia juga menjadi sosok pionir yang mengemukakan sistem Proof-of-Work di blockchain Bitcoin. 

Kemudian Nick Szabo juga merupakan seorang ahli komputer. Szabo menguraikan mata uang digital terdesentralisasi pertama, bernama bitgold, pada 1998. Banyak fitur desain bitgold yang digunakan pada pembuatan bitcoin. Kaitan yang menarik antara Szabo dan Nakamoto yaitu adalah bahwa Hal Finney dan tokoh-tokoh terkemuka lainnya pada saat itu memiliki kontak rutin dengan pencipta Bitcoin. Namun, tak pernah ada pesan yang terkirim antara Szabo dan Nakamoto. 

Hal menarik lainnya adalah bahwa di kebudayaan Jepang, nama tengah itu diletakkan di depan, menjadi Nakamoto Satoshi. “NS” secara kebetulan merupakan inisial dari Nick Szabo. Dalam sebuah e-mail antara Nakamoto dan Hal Finney pada 2009, sang pencipta Bitcoin juga membicarakan bagaimana alamat bitcoin yang mereka hasilkan secara random kebetulan berisi inisial mereka. (1NSwywA5Dvuyw89sfs3oLPvLiDNGf48cPD). Sampai saat ini hampir tidak mungkin bagi kita untuk mengetahui identitas asli dari sang pencipta Bitcoin. Namun, memang lebih baik seperti ini adanya mengingat pergerakan aset kripto yang juga masih terus berevolusi. 



Sampai sekarang belum diketahui siapa pencipta bitcoin. 

Siapakah Pencipta Bitcoin?

(Disclaimer): 
_Konten baik berupa data dan/atau informasi yang tersedia pada CoinDesk Indonesia hanya bertujuan untuk memberikan informasi yang bisa dijadikan rujukan/referensi belaka, dan tidak boleh ditafsirkan sebagai saran untuk berinvestasi. Apa yang disebutkan dalam artikel ini bukan merupakan segala jenis dari hasutan, rekomendasi, penawaran, atau dukungan untuk membeli dan menjual aset kripto apapun. Perdagangan di semua pasar keuangan pasti melibatkan risiko dan bisa mengakibatkan kerugian atau kehilangan dana. Sebelum berinvestasi, seseorang harus selalu melakukan penelitian menyeluruh dan mencari nasihat dari profesional._

Untuk membeli bitcoin, dibutuhkan empat hal yaitu: 
_Bitcoin wallet_
_Bitcoin exchange_
_Proof of identity_
_Payment method_

Dompet bitcoin sederhananya adalah tipe perangkat lunak yang menyambungkan dengan jaringan Bitcoin. Ketika ada bitcoin wallet baru diciptakan, public key dan private key berfungsi sebagai alamat pengiriman/penerimaan dan menjadi kunci untuk membuka wallet masing-masing. Penting untuk dicatat bahwa user jangan pernah memberikan private key kepada pihak ketiga, sama seperti kamu tidak memberikan kunci rumah atau PIN ATM kepada orang lain. 

Ketika mengatur akun pada bitcoin exchange, seluruh platform akan memiliki built-in servis wallet digital yang secara otomatis menyimpan bitcoin milikmu. Meski begitu, ini tidak dianggap aman. Bahkan platform yang paling aman sekalipun bisa diretas dan kamu tetap berkemungkinan untuk kehilangan saldo yang ada di dalamnya. Para pengguna direkomendasikan untuk segera mentransfer bitcoin yang dibeli dari exchange dan memindahkannya ke layanan wallet yang lebih aman. 

_Hardware wallet_ merupakan alat berbentuk fisik berukuran kecil yang bisa menyimpan bitcoin secara offline, dan ini dianggap sebagai opsi paling aman untuk menyimpan kripto. Tiga perusahaan terdepan yang menyediakan solusi hardware wallet yakni Ledger, Trezor, dan KeepKey. “Selalu langsung membeli aset kripto situs vendor resmi agar yakin bahwa kamu mendapatkan alat yang otentik yang belum dibongkar. Ada juga beberapa jumlah perangkat lunak dompet bitcoin gratis yang bisa diunduh di laptop dan ponsel. Untuk daftar dompet bitcoin yang telah di peer-review,  segera kunjungi bitcoin.org. 

Setelah memiliki wallet, kamu kini harus menuju exchange yang memungkinkan user untuk sign up, dan terhubung ke rekening bank untuk membeli bitcoin. Untuk orang yang suka berpergian, ada cara yang mudah dan gratis, yakni dengan mengunduh aplikasi mobile trading yang bisa memungkinkan user membeli bitcoin dalam satu klikan saja. Untuk sign up, dibutuhkan SIM, KTP, atau paspor sebagai bukti kebenaran alamat. Setelah sign up, user harus mengisi deposit yang saldonya diisi dari rekening bank yang terhubung. 




Setelah mengetahui arti, cara kerja, dan asal Bitcoin, berikut adalah cara membelinya. Sebelum beralih ke sini, perlu diketahui bahwa:


Ini Cara Membeli Bitcoin 

Bitcoin 101

Crash Course

BTC-101.jpg


Ethereum merupakan platform perangkat lunak atau _software_ berbasis _blockchain_ yang pertama kali digagas pada 2013 dan diluncurkan resmi pada 2015. Serupa dengan Bitcoin, Ethereum juga memiliki mata uang atau aset kriptonya sendiri yang dapat digunakan sebagai alat pertukaran  melalui internet, yang disebut dengan ether (ETH).

Perbedaannya dengan Bitcoin, Ethereum juga memungkinkan para _developers_ atau pengembang untuk membuat aplikasi mereka sendiri di atas _blockchain_ Ethereum. Hal ini mirip dengan aplikasi yang sering kamu gunakan di smartphone. 

Jadi, perbedaan utama dari kedua jaringan Bitcoin dan Ethereum yakni aplikasi yang dibuat di jaringan Ethereum bersifat decentralized_ atau terdesentralisasi. Inilah yang melahirkan istilah _decentralized applications_, atau dapps.
 
Lalu, apa maksud dari semua ini? Jadi ketika kita melihat aplikasi biasa di _smartphone_, mereka biasanya berjalan dan dikembangkan oleh satu perusahaan, seperti Snapchat, Pocket dan Google Maps. Perusahaan-perusahaan ini cenderung memiliki kepemilikan penuh terhadap aplikasi tersebut dan seringkali mengumpulkan informasi-informasi dari pengguna, menyimpannya, dan menggunakannya untuk tujuan bisnis, seperti menjual iklan. Dengan kata lain, informasi pribadi pengguna akan digunakan demi kepentingan keuntungan perusahaan. 

Jika pemerintah ingin menutup satu aplikasi, maka mereka secara teoritis mereka bisa mendatangi perusahaan tersebut dan meminta perusahaan untuk menutup segala operasinya. Jika aplikasi tersebut berada di bawah yurisdiksi pemerintah, maka pemerintah juga berwenang untuk memaksa perusahaan aplikasi untuk tutup. Hal ini yang membuat aplikasi biasa lebih rentan tersandung sensor dan bermasalah dengan pemerintah. 

Di sisi lain, apa yang akan terjadi jika terdapat aplikasi yang berjalan secara otonom, tidak membutuhkan perusahaan untuk mengaturnya, dan tidak dapat ditutup oleh pemerintah, atau siapapun? Inilah yang menjadi esensi dari aplikasi terdesentralisasi. Ketahanan terhadap sensor menjadi alasan besar mengapa dapps menarik bagi banyak orang. 

Mudahnya, kamu bisa menjadikan internet sebagai contoh yang bagus. Tidak ada yang memiliki internet dan tidak mungkin untuk menutup apapun yang ada di internet secara keseluruhan saat ini.  Ini disebabkan karena Internet memungkinkan semua orang bebas menyebarkan informasi, yang mana kebebasan ini tidak pernah ada sebelumnya. Hal ini tentunya mampu menciptakan dunia di mana ada banyak layanan-layanan yang hadir secara _online_, contohnya adalah e-commerce dan media sosial. 

Dapps juga memberikan cara baru bagi kita dalam urusan finansial. Kini, kita dapat meminjam atau meminjamkan uang langsung kepada siapapun di dunia ini tanpa harus melalui perantara bank. Maka dari itu, mengirimkan uang kepada orang yang tinggal di suatu negara yang tidak memiliki fasilitasi perbankan yang memadai seperti hipotek tak akan lagi menjadi masalah jika sudah ada dapps. 

Dengan dapps, kamu bisa melewati masalah-masalah tersebut dan meminjam langsung dari orang yang berada di manapun di dunia ini hanya dengan bermodalkan _smartphone_ dan koneksi internet.

Karena dapps berjalan secara otonom, tidak ada yang mengumpulkan data kamu dan menjualnya ke pihak ketiga. Hal ini merupakan keuntungan yang besar jika kamu khawatir terhadap keamanan data privasimu. 



Ethereum pertama kali digagas pada 2013. 

Apa Itu Ethereum? 

Ethereum dapat dipecah menjadi 3 komponen utama, yakni Jaringan Ethereum, Blockchain Ethereum, dan _Ethereum Virtual Machine_ (EVM). Jaringan Ethereum mirip dengan jaringan Bitcoin, termasuk pemeliharaan dan pengoperasiannya yang dilakukan oleh sekelompok grup kontributor terdistribusi yang dikenal dengan istilah _node_. _Node_ ini menjalankan beberapa tugas, termasuk menyebarkan dan mencatat transaksi, begitu juga menambahkan catatan transaksi tersebut ke blockchain Ethereum.

Sama juga dengan Bitcoin, Ethereum memiliki mata uang atau aset kripto sendiri yang dinamakan ether (ETH). Aset digital ini menjadi bahan bakar pada ekosistem Ethereum. Segala aktivitas yang berjalan pada Ethereum, entah itu pergerakan dana antara _wallet_ atau ketika pengguna ingin menggunakan dapps, semua aktivitas itu akan disimpan di blockchain sebagai data transaksi. Untuk memasukkan data transaksi ke blockchain, terdapat biaya yang harus dibayarkan kepada penambang, bahan bakar ini disebut sebagai _gas fee_. 

Biaya bahan bakar atau _gas fee_ ini  beroperasi dengan sistem lelang. Pengguna yang memasukkan biaya bahan bakar yang lebih besar, maka transaksi mereka akan lebih cepat dimasukkan ke blockchain. 

Ethereum bahkan menggunakan sistem _Proof-of-Work_ yang seruoa juga dengan sistem yang berjalan pada jaringan bitcoin ketika menambahkan blok baru ke blockchain mereka. Namun, saat ini Ethereum pelan-pelan berusaha untuk tidak menggunakan pertambangan lagi demi sistem yang lebih efisien.

Terlepas dari beberapa kesamaan antara jaringan Bitcoin dan Ethereum, terdapat satu perbedaan signifikan yang membuat blockchain Ethereum lebih rumit dibandingkan blockchain Bitcoin. Jaringan Ethereum bukanlah hanya sebagai buku besar terdistribusi  untuk mencatat transaksi, Ethereum juga harus menjalankan sebuah program komputer spesial yang dikenal dengan istilah _smart contract_. 

_Smart contract_ memang terdengar mewah dan keren, namun itu sebenarnya hanya bagian dari kode yang bisa secara otomatis mengirimkan transaksi ketika mereka menerima input tertentu. Dikembangkan oleh tim Ethereum, kontrak pintar adalah alat ajaib yang bisa membuat dapps bekerja dan dapat dibuat oleh _developer software_ untuk melakukan banyak sekaligus. Sebagai contoh,  kamu dapat membuat sebuah dapp dengan kontrak pintar yang secara instan memberikan pinjaman uang kepada satu pihak setelah pihak tersebut mendepositkan jumlah dana jaminan yang sesuai ke dalam suatu alamat _crypto wallet_. Dalam hal ini, input_ yang memicu kontrak pintar untuk menjalankan transaksi adalah dengan **penerimaan dana kepada _wallet_ tertentu.** Sederhana, bukan? 

Jadi, hanya dengan satu program komputer sederhana, kamu dapat membuat aplikasi yang bisa memberikan pinjaman uang kepada orang tanpa harus diawasi dan dijalankan oleh seseorang. Ini bisa menjadi inovasi yang praktis, cepat, dan efisien. 

Kumpulan dari seluruh akun, saldo, dan kontrak pintar yang dibuat dan dijalankan di blockchain Ethereum kini merupakan bagian dari "state" milik Ethereum. Setiap kali blok baru yang berisi transaksi baru dan kode _smart contract_. ditambahkan ke blockchain Ethereum, maka _state_ Ethereum akan berubah. Maka dari itu, _state_ Ethereum akan selalu berubah.

Ketika kode _smart contract_ baru telah dibuat dan ditambahkan ke dalam blockchain, maka kontrak tersebut akan dijalankan dalam lingkungan komputer yang disimulasikan yaitu **Ethereum Virtual Machine** (EVM).
Perlu diingat bahwa _smart contract_ adalah program komputer yang akan melakukan sesuatu ketika suatu kondisi tertentu tercapai. Jadi, hanya dengan menaruhnya di dalam blockchain tidaklah cukup, maka dibutuhkan sesuatu yang dapat membuatnya memproses aksi-aksi tersebut.

Setiap _node_, yakni orang yang berpartisipasi dalam jaringan Ethereum dan bertugas memverifikasi dan mencatat segala transaksi, data, dan _state_, memiliki EVM mereka sendiri. Setiap _node_ menjalankan _smart contract_ di EVM mereka sendiri dan saling mengecek dengan node lain untuk memastikan agar mereka mendapatkan _output_ atau hasil yang sama. Hal ini mirip dengan sejumlah murid di kelas yang mengerjakan ujian dengan soal yang sama dan saling memeriksa jawaban satu sama lain demi memastikan bahwa jawaban mereka benar.



Ethereum dapat dipecah menjadi 3 komponen utama, yakni Jaringan Ethereum, Blockchain Ethereum, dan Ethereum Virtual Machine (EVM).

Bagaimana Cara Kerja Ethereum?

Ethereum merupakan hasil kerja _programmer_ asal Kanada-Rusia, Vitalik Buterin, ketika ia masih berusia 19 tahun. Sejak belia, Buterin telah dikenal sebagai orang yang berbakat dan memiliki ketertarikan terhadap matematika dan komputer. Menurut laporan, salah satu mainan favoritnya ketika masih anak-anak adalah Microsoft Excel. Dirumorkan juga bahwa ia belajar fasih berbicara bahasa Mandarin hanya dalam waktu beberapa bulan.

Sebelum menciptakan Ethereum, Buterin pernah membuat sebuah media yang berfokus pada kripto bernama Bitcoin Magazine pada 2011 bersama dengan temannya yang juga menyukai teknologi, Mihai Alisie. Dalam waktu yang berdekatan, Buterin juga ikutserta menulis sebuah paper tentang _Colored Coins_, yakni token yang merepresentasikan aset dunia nyata berdasarkan blockchain Bitcoin.

Pada 2013, dokumen yang ditulis oleh Buterin berjudul _Ethereum Whitepaper_ mengejutkan berbagai komunitas kripto. _Paper_ ini menjelaskan tentang blockchain baru, generasi kedua, yang tidak hanya memungkinkan orang untuk mengirim aset bernilai melalui internet seperti Bitcoin, namun juga memungkinkan para _developer_ atau pengembang untuk membuat aplikasi otonom yang terdesentralisasi
Dan ditenagai oleh program komputer tipe baru yang dikenal dengan istilah _smart contract_  atau kontrak pintar. _Ethereum Whitepaper_ tersebut berhasil menarik perhatian para penggemar kripto berpengaruh, yang kemudian ikut menjadi bagian dari _founding member_ Ethereum pada Desember 2013. Mereka termasuk CEO Decentral, Anthony Di Iorio, CEO IOG, Charles Hoskinson, Mihai Alisie, dan Amir Chetrit.

Pada 2014, terdapat tiga orang tambahan yang bergabung ke dalam tim Ethereum, yaitu mantan eksekutif Goldman Sachs, Joseph Lubin, dan dua _programmer_ komputer ahli yakni Gavin Wood dan Jeffrey Wilcke. Di tahun yang sama, Charles Hoskinson dan Amir Chetrit mundur dari jabatannya sebagai _co-founder_.  Pada 2015, giliran Anthony Di Iorio, Joseph Lubin, dan Mihai Alisie yang mundur untuk memulai proyek baru. Gavin Wood dan Jeffrey Wilcke juga berpindah dari Ethereum, meninggalkan Vitalik sebagai co-founder pertama sekaligus terakhir yang masih aktif bekerja di protokol tersebut.


Ethereum diciptakan oleh Vitalik Buterin ketika berusia 19 tahun. 

Siapa Pencipta Ethereum?

Hal-hal bergerak dengan sangat cepat di dunia kripto, dan teknologi Ethereum yang dibuat pada 2014 lalu itu telah dianggap ketinggalan zaman. Meski begitu, telah disiapkan proyek yang akan membangkitkan Ethereum kembali, yakni Ethereum 2.0. 

Ethereum 2.0, atau yang dikenal juga dengan istilah _Serenity_, merupakan _uprade_  besar yang bertujuan untuk membuat proyek kripto terbesar kedua di dunia ini menjadi lebih cepat, efisien, dan berskala.

Kamu mungkin telah mendengar bahwa pertambangan kripto membutuhkan energi yang besar. Dan meskipun hal itu baik untuk keamanan, mekanisme tersebut hanya dapat memproses jumlah transaksi yang terbatas per detik. Di kondisi sekarang, Ethereum mengonsumsi sekitar 44,49 terawatt hour (TWh) per tahunnya, yang setara dengan konsumsi energi tahunan satu negara Peru. Namun setelah peningkatan Ethereum 2.0, jaringan tersebut diantisipasi untuk setidaknya lebih hemat 99,95% dalam penggunaan energi. Penghematan energi ini mungkin terjadi karena Ethereum sedang berpindah dari jaringan yang menggunakan sistem pertambangan _Proof-of-Work_ menjadi sistem _Proof-of-Stake_. 

Disebut juga dengan istilah _Casper_, sistem _Proof-of-Stake_ Ethereum ini melibatkan pengguna jaringan untuk mengunci koin mereka agar dapat menjadi kontributor di jaringan, supaya tak lagi menggunakan alat komputer mahal dan mengonsumsi banyak energi. Setiap _staker_ harus mengunci 32 ether atau mengikuti _staking pool_ dan menggabungkan ether mereka dengan orang lain untuk berpartisipasi dalam membuat blok baru di blockchain PoS Ethereum.

Peningkatan Ethereum 2.0 berjalan dalam beberapa fase, dalam peningkatan awal meliputi:

- Phase 0: Rantai Beacon dan peluncuran _Proof-of-Stake_

- Phase 1: Menggabungkan blockchain Ethereum yang baru dengan yang lama.

- Phase 2: Pengenalan rantai "shard" dan teknologi roll-up
- Phase 3: Peningkatan keamanan


Phase 0 diluncurkan pada Desember 2020 dan Beacon merupakan blockchain terpisah dari Ethereum yang telah memperkenalkan sistem _Proof-of-Stake_. Beacon juga bertanggung jawab atas pembuatan blok baru, verifikasi transaksi, _staking reward_, dan mengatur blockchain Ethereum baru yang dinamakan _shard chain_.

Pada fase pengembangan besar selanjutnya, rantai Beacon Ethereum akan dihubungkan pada jaringan Ethereum utama yang kemudian menggantikan sistem _Proof-of-Work_ yang boros energi dengan _Proof-of-Stake_. Para _stakeholder_ jaringan yang dikenal dengan istilah _validator_ akan mulai memproduksi blok, memverifikasi transaksi, dan mengatur keamanan blockchain menggantikan penambang setelah Ethereum dan Eth 2.0 bergabung.

 Setelah penggabungan, akan dibutuhkan beberapa tambahan _upgrade_ minor. Tugas pengembang Ethereum selanjutnya adalah untuk memberikan izin _sharding_, yang akan menciptakan beberapa mini-blockchain baru. 

Setiap _shard_ bertanggung jawab untuk memverifikasi transaksi mereka sendiri, tanpa harus seluruh jaringan yang memverifikasi setiap transaksi. Rantai Beacon akan menjadi koordinator utama antara setiap _shard_, yang secara acak akan mengutus siapa _validator_-nya. 

Dengan berjalannya PoS dan _sharding_, pengembang Ethereum akan membuat pengembangan lebih lanjut untuk meningkatkan keamanan jaringan. Hal ini termasuk menambahkan fitur anonimitas untuk melindungi identitas _validator_ di balik proposal blok. Hal tersebut juga termasuk meningkatkan teknologi baru seperti _Verifiable Delay Function_ (VDF) untuk melindungi keacakan lebih jauh dari pengutusan _validator_ dan memungkinkan para penipu lebih sulit untuk mengganggu jaringan. 


Ethereum 2.0 dikenal juga dengan sebutan Serenity. 

Apa Itu Ethereum 2.0?

Ethereum 101

ETH-101.jpg


Non-fungible token (NFT) telah berkembang menjadi sektor industri kripto yang bernilai miliaran dolar sepanjang 2022. Koleksi teratas, seperti barang langka dari koleksi Cool Cats dan Bored Ape Yacht Club, diperdagangkan dengan harga lebih dari USD30.000 atau sekitar Rp430 miliar.

Secara teori, aneh rasanya jika sebuah gambar dalam bentuk JPEG bisa bernilai sampai puluhan sampai ratusan juta rupiah. Lantas, apa yang membuat sebuah gambar bisa dijual segitu mahal? Para  kreator NFT pun memiliki satu jawabannya, yakni *utilitas*. 

Karena NFT menciptakan catatan digital yang tidak dapat dihapus dari kepemilikan aset di blockchain, maka memiliki token berupa karya seni digital dapat berfungsi sebagai tiket keanggotaan eksklusif untuk klub _online_, komunitas game, komunitas Discord, dan pengalaman interaktif. Meski begitu, ini hanyalah secara teoritis. 

Dalam praktiknya, NFT masih baru dan sedikit “berantakan”. NFT sayangnya menciptakan beberapa peluang yang cukup menguntungkan bagi para _scammer_ atau penipu.
## Penipuan NFT yang umum dan cara mengatasinya
### _Phishing scam_ dan _pop-up_ yang mencurigakan
Untuk membeli NFT, pertama-tama pengguna harus _sign up_ terlebih dahulu untuk membuat _wallet_ untuk bertransaksi di blockchain Ethereum. MetaMask kemungkinan menjadi _wallet_ Ethereum paling populer untuk kolektor NFT. Namun, pengguna MetaMask baru-baru ini menjadi sasaran _phishing scam_ yang melibatkan iklan-iklan palsu yang meminta kata sandi (_private key_) atau kode keamanan 12-digit dari _wallet_ pengguna. Ada juga penipuan melalui berbagai pop-up palsu yang beroperasi melalui Discord, Telegram, dan forum publik lainnya. Dan, _link_ tersebut mengirimkan pengguna ke halaman login yang “terlihat” normal, seperti MetaMask atau situs web populer lainnya. 

Jika peretas mendapatkan informasi pribadi pengguna melalui upaya _phishing_, mereka dapat menguras semua mata uang kripto di dompet digital pengguna.
Lantas, bagaimana cara menghindari penipuan ini? Pengguna hanya memerlukan _seed phrase_ atau frasa mnemonik saat membuat cadangan perangkat keras (_hardware_) pada dompet kripto atau saat memulihkannya. Jangan pernah memasukkan informasi ke dalam pop-up MetaMask, atau pop-up lainnya. Selalu buka langsung situs web terverifikasi untuk transaksi kripto apa pun, jangan pernah menggunakan tautan, pop-up, atau email untuk memasukkan informasi pribadi. Tulis _seed phrase_ di atas kertas, dan jangan pernah memberikannya kepada siapa pun.
## Pemalsuan identitas (_catfishing_ dan _fake persona_)
Karena transaksi NFT terjadi secara virtual, dan semua pemasaran dilakukan di media sosial, penipu sangat mudah untuk melakukan pemalsuan identitas. Para komunitas NFT yang besar juga biasanya bekerjasama dengan para _influencer_ dan artis untuk mempromosikannya, sehingga sulit untuk membedakan mana yang asli atau tidak. 

Bagaimana cara menghindari penipuan ini? Untuk menghindarinya, jangan menanggapi pesan dari seseorang yang mengaku sebagai pendiri, selebritas, atau _influencer_. Karena, dalam dunia NFT, tidak ada staf tingkat C yang dapat mengirim pesan kepada kolektor kecuali Ia mengirimi mereka pesan terlebih dahulu atau melakukan kesepakatan tertentu di utas Twitter atau channel Discord.
## Skema pump-and-dump
Skema _pump-and-dump_ (memompa dan membuang) sayangnya menjadi lebih mudah diprediksi di dunia kripto dan NFT. Istilah ini mengacu kepada sekelompok yang orang membeli banyak NFT atau mata uang dan secara artifisial menaikkan tingkat permintaan. Begitu mereka berhasil, penipu menarik uang tersebut saat harga tinggi dan meninggalkan pembeli dengan aset yang tidak berharga.

Ada juga istilah _paper money_, yang mengacu pada proyek NFT yang secara teknis bukanlah penipuan, tetapi memiliki likuiditas yang terbatas karena segelintir pembeli yang agresif.

Peluang akan lebih baik ketika proyek memiliki lebih banyak pembeli ketika membeli NFT sebagai investasi dan karenanya lebih banyak likuiditas.
Bagaimana cara menghindari penipuan ini? Periksa riwayat dan catatan _wallet_ dari proyek apa pun yang diminati. Di sinilah transparansi blockchain sangat berguna. Di OpenSea atau pasar NFT mana pun, lihat jumlah transaksi dan pembeli untuk koleksi NFT. Dengan EtherScan, pengguna dapat melihat semua transaksi masuk atau keluar yang terjadi di blockchain Ethereum.

Kemudian, ikuti proyek di Twitter dan bergabung dengan channel Discord. Jika proyek ingin memiliki likuiditas yang bagus, komunitas berkelanjutan, atau nilai artistik,  dibutuhkan banyak investor dan kolektor yang terlibat, ditambah dengan komunitas aktif tempat orang bertukar pikiran dan berbagi informasi.
## Penipuan lelang (_bidding scam_)
Penipuan lelang sebagian besar terjadi di pasar sekunder setelah pembeli telah membeli NFT dan ingin menjualnya kembali (_resell_) kepada penawar tertinggi. Setelah mencantumkan NFT yang ingin dijual kembali, penawar penipu mungkin mengganti mata uang kripto yang digunakan tanpa sepengetahuan penjual. Alih-alih menerima 5 ETH (kira-kira Rp 215.190.000,00 hingga Rp 286.920.000,00), penjual bisa saja hanya menerima USD5 atau sekitar Rp 71 ribu. Lantas,  bagaimana menghindari penipuan ini? Pastikan untuk selalu periksa kembali mata uang yang digunakan dan jangan pernah menerima tawaran yang lebih rendah dari yang diinginkan.
## NFT palsu (_counterfeit_) atau plagiat
Perlu diingat bahwa membuat karya seni sebagai NFT tidak sama dengan memiliki Intellectual Property (IP). Berkat perangkat lunak OpenSea yang ramah untuk pemula, siapa pun dapat mengubah foto atau gambar apa pun menjadi NFT terlepas dari hak kepemilikan IP. Maka dari itu, penipu dapat dengan mudah mencuri karya kreator dan membuka akun OpenSea palsu di mana mereka mencantumkan karya curian untuk dilelang. Hal ini akan membuat NFT asli tidak lagi berharga setelah komunitas mengetahui apa yang dilakukan penipu itu – dan tidak ada cara untuk mendapatkan uang kembali.

Bagaimana menghindari penipuan ini? Sebelum membeli NFT di pasar manapun, lakukan riset untuk memastikan karya seni yang akan dibeli berasal dari akun terverifikasi. Cari tanda centang biru di sebelah gambar profil artis di OpenSea atau pasar NFT lainnya. Jika tidak ada, cari kreator di Twitter atau melalui situs web mereka dan media sosial lainnya. Tanyakan langsung kepada mereka apakah karya seni yang ingin dibeli adalah milik mereka, dan apakah pembeli memiliki profil pengguna yang tepat. Kemudian, lihat apakah kreator atau proyek NFT memiliki channel Discord dan tanyakan kepada orang lain di komunitas tersebut.

Hati-hati dengan centang biru palsu. Akun terverifikasi yang sebenarnya menunjukkan tanda centang biru di tepi gambar profil, bukan di bagian dalam. Untuk melatih diri, pengguna bisa mengikuti kuis NFT Scam yang diciptakan oleh Curious Addy’s Trading Club. (https://form.typeform.com/to/ehEkzKlR?typeform-source=www.coindesk.com)

## Situs penyimpanan yang mencurigakan
Sebenarnya, hal ini masih abu-abu dan belum bisa dianggap penipuan. NFT bisa saja hilang begitu saja seketika pembeli membelinya. Hal itu terjadi karena kontrak yang ada di blockchain (NFT) berbeda dengan kontrak karya seni yang sebenarnya. Misalnya, pengguna mengunggah file musik asli ke platform seperti OpenSea. Ketika seorang kolektor siap untuk membelinya, mereka mengajukan tawaran dan membayar dalam bentuk ether, yang kemudian akan dilakukan catatan kepemilikan yang dikenal sebagai _smart contract_. 

Kontrak pintar adalah apa yang sebenarnya tercatat di blockchain. Tetapi file yang diunggah terpisah. Kedengarannya abstrak, tetapi ingat bahwa NFT hanyalah tentang kepemilikan aset yang dapat berupa apa saja.

Oleh karena itu, jika pengguna menyimpan karya seni, akta rumah, atau konten digital lainnya yang menyertai kontrak pintar di platform terpusat, pastikan platform tersebut dapat dipercaya. Halaman atau karya seni apa pun yang disimpan di URL itu dapat diubah kapan saja tanpa izin pemilik, membuat pemegang token tidak terlihat sebagai pemilik.

Intinya, pastikan saat membeli NFT juga memiliki aset digital atau berwujud (dalam bentuk file JPEG, mp3, atau PDF) secara langsung.
## Cara terbaik untuk menghindari penipuan NFT
NFT akan selalu menjadi sasaran penipu. Cara terbaik untuk menghindari penipuan NFT yang ada dan yang akan datang adalah dengan tetap memperbanyak informasi.

Menurut Denis Schaefer yang merupakan salah satu pendiri platform pendidikan kripto yaitu Surge, perjalanan di dunia NFT dimulai hanya dengan pengetahuan pribadi. Namun pada akhirnya, seseorang harus mengandalkan kolektor dan kreator yang lebih berpengalaman untuk membantunya.

Jika seorang investor baru mengenal NFT dan tidak yakin harus mulai dari mana, Ia dapat melihat peluang di Surge, yang memiliki channel Discord gratis untuk perempuan dan orang-orang non-biner yang ingin membuat dan mengumpulkan NFT, atau Curious Addys Trading Club yang merupakan komunitas kripto untuk pemula.
## Mengapa penipuan NFT begitu umum?
“Pada dasarnya, NFT saat ini berada dalam tahap ICO [Initial Coin Offering],” ujar Nelson Mercan Jr., salah satu pendiri dan CEO perusahaan PR blockchain Light Node Media. “Siapa saja pada dasarnya dapat menyewa seorang kreator untuk membuat sejumlah NFT tertentu dan kemudian menciptakan tren dengan _influencer_ kripto.”

Tren ini mempersulit kolektor dalam membedakan siapa kreator yang dapat dipercaya dan penipu yang mengaku sebagai kreator, terutama ketika begitu banyak kolektor dan kreator NFT yang sekarang menggunakan gambar profil NFT kartun populer dan nama anonim di Twitter.

Dan bukan hanya pemula yang menghadapi risiko, melainkan ini sudah menimpa para investor sejak lama. Investor kripto sejak 2017, Mercan, memiliki koleksi NFT Pudgy Penguins yang populer sejak dirilis pada Juli 2021. Sekarang Ia menghadapi kudeta, para pendiri Pudgy Penguins berada di bawah pengawasan dari kolektor yang mengklaim bahwa proyek tersebut gagal memenuhi janji untuk membuat game virtual yang lebih ril.

"Mereka membayarnya dengan sangat mahal," kata Mercan. “Tapi kemudian nilai NFT itu sendiri pada dasarnya akan menjadi nol. Tidak ada trading, tidak ada permainan dan hampir tidak ada komunitas. Mereka memiliki dana perbendaharaan yang cukup besar, tetapi sebuah proyek gagal total. Dan itu sangat mengkhawatirkan.”

Selalu berhati-hati dalam berinvestasi dalam NFT, perbanyak informasi, dan terkoneksi di komunitas.  

Foto: azuki.com. Dimodifikasi oleh CoinDesk Indonesia. 


Dengan adanya penipuan kripto yang semakin canggih, semakin mudah manusia tergiur dengannya. Inilah cara menjaga aset NFT tetap aman.


Tips Menghindari Jebakan Scam NFT

OpenSea merupakan pasar NFT yang paling menonjol di kalangan NFT. Kebanyakan pengguna pastinya telah menggunakan platform ini untuk berinteraksi dan menjelajahi dunia NFT. Sebelum bertransaksi di OpenSea, alangkah baiknya bagi para pemula untuk mempelajari lebih dalam terkait pasar ini dan bagaimana cara menjual, membeli, dan _minting_ NFT di OpenSea. 

## Apa itu Non-Fungible Token (NFT)?
Sejak bitcoin diluncurkan pada 2009, orang-orang menjadi semakin terbiasa untuk membeli dan memiliki aset digital. Dengan penggunaan teknologi _blockchain_, kini memungkinkan bagi pengguna untuk melakukan transaksi aset kripto di internet tanpa harus melibatkan pihak ketiga. Menariknya, NFT membangun fungsionalitas ini untuk menciptakan peluang baru yang berfokus pada keunikan aset digital.

Walaupun aset kripto seperti bitcoin dan ether itu _fungible_ (sepadan) atau _exchangable_ (bisa ditukarkan), NFT memungkinkan aset digital yang benar-benar unik dan tidak dapat ditukarkan, dan ini semua bisa terwujud berkat teknologi blockchain. Dengan kata lain, NFT mempunyai sifat yang tak tertukarkan yang berguna untuk membawa aset digital unik dan aset dunia nyata ke dunia blockchain.

NFT dapat berupa karya seni digital, aset dalam game, musik, atau item lain apa pun yang memerlukan sistem untuk mengautentikasi keunikan, kelangkaan, dan status kepemilikannya di ranah digital.

Kepemilikan NFT dapat ditransfer di dalam _exchange_ atau pertukaran aset kripto tanpa melibatkan pihak ketiga. Namun, pembeli dan penjual harus melakukan transaksinya pada platform yang dirancang khusus untuk memungkinkan pencatatan, pembelian, dan penjualan NFT, platform ini disebut NFT _marketplace_ atau pasar NFT.
## Apa itu OpenSea?
OpenSea merupakan platform yang didirikan pada 2017 dan dirancang dengan tujuan menjadi pasar NFT satu-satunya serta menjadi tempat favorit bagi _trader_ dan pengembang NFT. Kesuksesan OpenSea meliputi desain open-world yang memungkinkan pengguna untuk membuat NFT secara gratis, serta transaksi jual beli NFT dapat diverifikasi oleh teknologi blockchain. Desain _open-world_ yang mana menarik perhatian para kreator NFT karena tidak ada batasan dalam berkreatifitas atau bertransaksi. Baru-baru ini, Axie Infinity dan Ghozali Everyday merupakan topik hangat NFT di pasar tersebut.

Walaupun begitu, kurangnya pembatasan atau larangan menjadikan NFT seperti bom waktu, sampai-sampai OpenSea harus membatasi jumlah NFT yang dapat di-_mint_ oleh setiap pengguna. Beberapa lama kemudian, keputusan tersebut ditarik kembali setelah menerima reaksi negatif dari komunitas. 

Terlepas dari kontroversi seputar penggunaan OpenSea, platform ini tetap menjadi pasar NFT terbesar, dengan transaksi NFT bernilai lebih dari USD3,5 miliar atau sekitar Rp50 triliun yang diproses pada Agustus 2021. 

## Apa saja fitur OpenSea?
Berikut adalah hal-hal yang harus diperhatikan saat menggunakan OpenSea.
- Salah satu kekuatan utama dari OpenSea terletak dari bagaimana platform ini berjalan. OpenSea merupakan pasar terdesentralisasi dimana semua perdagangan dan aktivitas dicatat secara _real time_ di blockchain.
- Maka dari itu, OpenSea telah memperluas operasinya di tiga infrastruktur blockchain, termasuk Ethereum, Polygon, dan Klatyn. Dengan kata lain, pengguna dapat membeli NFT berdasarkan salah satu blockchain ini di platform OpenSea.
- Fitur-fitur utama di OpenSea juga termasuk mudah dipahami dan digunakan termasuk minting, membeli, dan menjual NFT. Intinya, pengguna tidak perlu memiliki pengalaman _coding_ dan sebagainya untuk bisa menggunakan platform ini. 
OpenSea juga menawarkan penciptaan NFT tidak berbayar, semua berkat integrasi Polygon. Polygon adalah blockchain di mana biaya transaksi lebih murah untuk bertransaksi dengan token Ethereum dan berinteraksi dengan aplikasi berbasis Ethereum.

## Cara membuat NFT di OpenSea
Pengguna baru harus register akun sebelum mulai berinteraksi dengan NFT di OpenSea. Untuk melakukan ini, pengguna perlu menyiapkan _wallet_ atau dompet, disarankan untuk menggunakan _wallet_ MetaMask. Berikut merupakan  panduan langkah demi langkah tentang cara mengatur dompet MetaMask.



![Halaman Utama Opensea. (Foto: OpenSea)](/uploads/homepage_opensea_cf4a6a40c5.png)

Pengguna akan diarahkan ke halaman utama OpenSea setelah menyiapkan dompet digital. Karena setelan awalnya adalah _default_, maka pengguna perlu mempersonalisasi akun berdasarkan keinginan. Sebelum ini, OpenSea akan meminta pengguna untuk menandatangani perjanjian atau _agreement_. Setelah menyelesaikan tahap ini, pengguna dapat menyesuaikan akun dengan memasukkan nama pengguna, menulis bio, dan menambahkan foto profil.

Pada tahap ini, pengguna sudah siap untuk memulai _minting_ NFT (proses pengubahan aset digital menjadi token kripto). Namun, satu hal yang harus diingat bahwa koin yang dimiliki harus cukup untuk membayar biaya transaksi yang berlaku. Jika pengguna memilikinya, maka Ia dapat memulai _minting_ dengan langkah-langkah berikut.

Jika pengguna hanya ingin membuat NFT tunggal, klik "Create" di halaman utama dan masukkan nama, tautan URL, dan apa pun yang ingin disertakan. Gulir ke bawah dan klik "Create" dibawah untuk memulai _minting_ di blockchain.

![Create New Item di OpenSea. (Foto OpenSea)](/uploads/minting_nft_opensea_b6c95857ad.png)

Untuk membuat sebuah koleksi NFT, pengguna harus mengklik ikon _Account+,, lalu "My Collection". Di bawah opsi "Create new collection", klik "Create" untuk menetapkan nama koleksi, masukkan deskripsi, dan unggah gambar. Pengguna dapat mencoba berbagai opsi pengeditan di halaman ini untuk menciptakan koleksi yang unik.

![My Collection di OpenSea. (Foto OpenSea)](/uploads/cara_buat_koleksi_NFT_9c76ba93d4.png)

Untuk membuat (_mint_) NFT di dalam koleksi yang baru saja dibuat, klik "Add New Item." Pengguna akan diarahkan ke halaman untuk memasukkan nama NFT dan mengunggah metadata, seperti file foto, video, atau audio. Pengguna juga dapat menambahkan properti, seperti tahun pembuatan NFT, untuk membantu calon pembeli memfilter NFT dalam koleksi.

Satu hal terakhir yang perlu diperhatikan: pengguna dapat menambahkan item yang hanya dapat diakses oleh pemilik NFT. Misalnya, pengguna dapat menyertakan cara untuk menukarkan aset nyata yang ditautkan ke NFT, seperti representasi karya fisik tersebut.

Setelah pengguna menyelesaikan semua tahap, klik “Create” dan tanda tangani pesan di dompet yang terhubung. Jika pengguna telah memilih untuk mengunggah NFT di Polygon, pengguna tidak perlu membayar biaya transaksi untuk menyelesaikan proses ini. Sebaliknya, _minting_ pada jaringan Ethereum akan dikenakan _network fee_ atau  biaya jaringan.
## Bagaimana cara menjual NFT di OpenSea
Setelah membuat NFT, pengguna dapat mendaftarkannya di OpenSea untuk dijual. Berikut langkah-langkahnya:
- Dari halaman “account”, pilih gambar profil (_profile image_) di sudut kanan atas untuk membuka opsi “Profile”. Klik "Profile" untuk membuka dompet di mana pengguna dapat memilih NFT mana yang ingin dijual.
- Setelah pengguna sudah memilih NFT yang ingin dijual dan diarahkan ke halaman deskripsi NFT, klik "Sell" di sudut kanan atas layar untuk pindah ke _listing page_. Pada _listing page_, pengguna dapat memilih untuk memasukkan harga tetap (_fixed price_) untuk _item_ tersebut atau memilih lelang berjangka waktu (_timed auction_), yang mengharuskan pembeli yang tertarik untuk bersaing mendapatkan _item_ tersebut. Selanjutnya, pengguna dapat mengatur durasi penjualan atau _reserve_ NFT untuk pembeli tertentu.
- Di bagian bawah halaman, pengguna akan menemukan semua biaya yang terkait dengan penjualan ini. Perhatikan bahwa OpenSea akan membebankan biaya layanan sebesar 2,5% pada semua penjualan dan biaya royalti 10% yang dibayarkan kepada kreator asli NFT.
- Setelah meninjau detail penjualan ini, pengguna akan diminta untuk menandatangani transaksi di dompet untuk mengkonfirmasi penjualan. Karena ini adalah pertama kalinya pengguna menjual item di OpenSea, maka diperlukan inisialisasi dompet untuk melanjutkan. Lalu, jika pengguna telah mengimpor NFT dari pasar eksternal atau tidak _minting_ NFT di OpenSea, pengguna perlu menjalani proses konfirmasi tambahan untuk mengizinkan OpenSea menjual NFT atas nama pribadi.
## Cara membeli NFT di OpenSea
Saat membeli NFT di OpenSea, pengguna dapat membeli _item_ dengan harga tetap atau membuat penawaran. Berikut langkah-langkah untuk membeli NFT dengan harga tetap.
- Jelajahi NFT yang terdaftar untuk menemukan NFT yang ingin dibeli. Setelah pembeli menemukannya, pastikan untuk meninjau detail termasuk riwayat harganya dari NFT secara menyeluruh untuk mengonfirmasi bahwa NFT yang ditargetkan layak untuk dibeli. Pastikan untuk memeriksa tanda bahaya penipuan NFT umum.
- Setelah memverifikasi bahwa NFT tesebut asli, klik “Buy Now” untuk meninjau pembelian lebih lanjut sebelum diarahkan ke halaman _pop-up checkout_, dan harganya menjadi tetap.
- Jika semuanya telah valid, tekan tombol "Checkout" untuk menyelesaikan transaksi. Dengan demikian, OpenSea akan mengarahkan pembeli ke dompet dengan _gass fee_ yang berlaku. Klik "Confirm" untuk menyelesaikan pembelian. Setelah menyelesaikan transaksi, pembeli dapat melihat NFT di dompet pribadi dengan kembali ke halaman profil dan mengklik "In-Wallet."

Sekarang setelah pengguna sudah mengetahui proses pembelian NFT dengan harga tetap, langkah-langkah berikut adalah cara membeli NFT di pelelangan. 
- Temukan NFT _on auction_ yang ingin dibeli dan klik tombol "Make Offer" setelah meninjau detail lelang dan harga penawaran dari pembeli lain yang tertarik. Perhatikan bahwa tawaran baru harus setidaknya 5% lebih tinggi dari harga tawaran NFT saat ini sebelum dapat diterima.
- Sekali lagi, pembeli mungkin diminta untuk meninjau NFT untuk memastikan bahwa aset tersebut asli. 
- Selanjutnya, pilih mata uang digital yang diinginkan untuk melakukan penawaran. Jika pembeli memilih mata uang yang belum pernah digunakan untuk melakukan pembelian sebelumnya di OpenSea, pembeli mungkin diminta untuk membayar_one-time fee_. 
- Pilih harga penawaran dan juga tanggal kedaluwarsa untuk penawaran. Setelah ini selesai, yang perlu pembeli lakukan hanyalah menunggu penjual memutuskan harga terbaik untuk menjual NFT. Jika item tersebut merupakan NFT yang sangat dicari, pembeli mungkin perlu terus meningkatkan penawaran agar tidak kehilangan aset tersebut.


Temukan cara minting, membeli, dan menjual aset NFT di pasar NFT terbesar seluruh dunia, OpenSea. 


Cara Jual, Beli, dan Minting NFT di OpenSea

Metaverse seringkali dikaitkan dengan istilah-istilah futuristik yang sulit dimengerti. Namun, sebenarnya dunia seperti _metaverse_ telah hadir selama bertahun-tahun dan kita pun sudah pernah mengalami tanpa menyadarinya.

## Apa itu  _metaverse_?

Menurut Managing Partner dari EpyllionCo, Matthew Ball,  _metaverse_ merupakan dunia dalam jaringan atau dunia maya yang mengaburkan garis antara realitas atau dunia nyata dan teknologi _virtual reality_ (VR). Lebih dari sekadar dunia permainan di _Call of Duty_, _metaverse_ merujuk kepada dunia maya yang berjalan tanpa henti dan dihuni oleh perekonomian yang mendorong jaringan baru para kreator dan penyedia infrastruktur. Hal terpenting dari ekonomi ini adalah berputar di aset dalam _game_ yang _interoperable_ (dapat menukar dan menggunakan informasi). Konsep ini berbeda dari yang digunakan sekarang, Ball memberi contoh _skin_ senjata di Counter Strike yang bisa diubah menjadi aksesoris senjata di Valorant.

Ketika Mark Zuckerberg mengubah Facebook menjadi Meta, ia memiliki gagasan sendiri terkait perkembangan _metaverse_. Namun komunitas aset kripto berpikir bahwa dunia daring ini sangat pas dengan teknologi _blockchain_. Game kripto seperti The Sandbox dan Decentraland menawarkan pandangan awal tentang bagaimana ekonomi yang dipimpin dan didukung oleh kreator, aset kripto dan NFT bisa bekerjasama dengan baik. Di bawah ini merupakan beberapa hal yang bisa dilakukan di _metaverse_ pada 2022.

## Membangun, menjelajah dan bermain di dunia virtual

Game seperti Minecraft dan Roblox telah menyediakan pengalaman _metaverse_ selama lebih dari 10 tahun. Second Life dan Eve Online sudah ada sejak 2003 dan World of Warcraft sejak 2004. 

Pada 2020, game kripto seperti The Sandbox dan Decentraland menggerakkan sistem ekonomi dalam game dengan menambahkan aset digital. Tidak hanya memungkinkan pengguna memasukkan _non-fungible token_ (NFT) milik mereka sendiri ke dalam game dan membeli tanah virtual, pengguna juga bisa menggunakan token pengelolaan game yang bisa mengubah parameter dunia virtual di _metaverse_ yang akan mereka huni, eksplorasi dan bangun. 

Kedua hal tersebut didukung oleh mata uang kripto. The Sandbox menggunakan token SAND sebagai mata uang di dalam game dan NFT untuk merepresentasikan bidang tanah dan barang asli dari game serta aset yang bisa mendekorasi avatar. Decentraland menggunakan token MANA dan bermacam aset virtual yang tidak bisa ditukarkan.

Game-game ini dimainkan seperti _game_ d sandbox lainnya (Roblox dan Minecraft). Pengguna bisa berkeliling di dunia virtual, melihat brand dan selebriti yang ada di mal, galeri seni dan plaza. Decentraland bahkan menggelar konser musik sendiri. Namun, meski dengan kemajuan grafik game komputer, game-game ini tidak memiliki grafik yang lebih baik dari Second Life yang hadir sejak 2003. 

## Bertemu siapa saja dari mana saja, untuk bekerja dan bermain

Sementara The Sandbox dan Decentraland berfokus pada dunia virtual yang besar, pengguna juga dapat membuat ruang digital atau ruang virtual khusus di platform seperti Spatial. Aplikasi ini khusus dibuat untuk acara, konferensi dan pertemuan. Dunia virtual Spatial terbagi menjadi ruangan-ruangan, pengguna bisa mengunjungi ruangan yang sudah dibuat atau membuat sendiri ruangannya. Galeri Spatial mendukung NFT. Pengguna juga bisa bergerak di ruang virtual Spatial lewat smartphone, Steam, browser atau lewat headset Oculus VR.

## Membuat avatar 3D yang terlihat seperti pengguna

_Avatar_ menjadi bagian dari identitas di _metaverse_. Untuk ranah tiga dimensi (3D), aplikasi seperti Ready Player Me menawarkan identitas digital yang dapat digunakan di 1330 aplikasi, termasuk RTFKT Nike, Somnium Space dan VR Chat.

Somnium Space memungkinkan pengguna memasukkan _avatar_ yang dibuat Ready Player Me dari selfie mereka. 

## Berinvestasi di tanah virtual, NFT, atau token

Jika belum tertarik dengan dunia virtualnya, pengguna dapat berinvestasi dengan membeli NFT, membeli tanah virtual atau barang di dalam game seperti yang ditawarkan Axie Infinity, Decentraland dan The Sandbox.

Jika tidak tertarik dengan aset kriptonya, pengguna bisa mencoba berinvestasi dengan membeli saham perusahaan yang mengembangkan dunia virtual di metaverse, seperti Meta.





Kemungkinan-kemungkinan  _metaverse_ ke depannya memang tidak terbatas, tapi apakah ada yang bisa dilakukan di metaverse sekarang?


Apa Itu Metaverse dan Apa Saja yang Bisa Dilakukan Pada 2022?

Metaverse pertama kali diciptakan dalam novel fiksi ilmiah buatan Neal Stephenson pada 1992 berjudul _Snow Crash_, kurang lebih konsep _metaverse_ itu disebut dengan istilah ‘dunia virtual’. Di dalam dunia ini, manusia hidup secara virtual menggunakan avatar dan memperdagangkan dan memelihara aset digital yang memiliki fungsi di dunia ekonomi nyata.

Walaupun beberapa detail pasar _metaverse_ masih cukup abstrak pada kenyataannya, komponen seperti _non-fungible token_ (NFT) telah muncul sebagai suatu fondasi infrastruktur dan ekonomi internalnya. Orang-orang menggunakan NFT dalam _metaverse_ untuk membeli tanah virtual, tiket konser, avatar, dan item digital lainnya.
## NFT dan investasi _real estate_ di metaverse
### Tuan tanah virtual
Salah satu contoh penggunaan NFT di _metaverse_ adalah dengan membeli aset tanah virtual, contohnya LAND yang merupakan _real estate_ digital di The Sandbox. Hal ini berfungsi untuk mencerminkan kepemilikan lokasi tertentu dalam dunia virtual.

Pada Sandbox, LAND memiliki luas sekitar 300 kaki persegi dalam dunia game. Di Decentraland, ukurannya berubah menjadi bidang tanah seluas 50 kaki persegi.
Jika pengguna memiliki sebidang tanah yang cukup, mereka dapat menggabungkannya menjadi satu laham. Salah satu contohnya adalah “_Secrets of Satoshi’s Tea Garden_” yang merupakan sebuah perkebunan di Decentraland dan terdiri dari 64 bidang tanah yang terpisah. Aset ini dijual seharga 1,3 juta MANA pada 2019 (sekitar Rp 1.1 triliun) karena ukuran dan lokasinya. Tanah ini sepenuhnya dikelilingi oleh jalan digital sehingga dapat diakses dengan nyaman.

Pada 2021, Metaverse Group membeli sebuah lahan di Decentraland seharga 618.000 MANA, yang setara sekitar USD3,2 juta atau sekitar Rp45,9 miliar pada saat itu. Sama seperti di dunia nyata, lokasi menentukan segalanya dan lokasi yang dekat dengan titik masuk atau tempat seperti arena virtual yang dapat diakses pejalan kaki akan cenderung meningkat nilainya.
### Dividen residual
Selain royalti yang dapat diperoleh kreator saat NFT dijual atau dilelang kembali di pasar sekunder, NFT juga dapat membantu investor untuk mendapatkan dividen pasif. Salah satu contohnya adalah segmen trek balap Monaco digital di game F1 Delta Time yang dilelang seharga USD222 ribu atau sekitar  Rp 2,9 miliar pada Desember 2020.

Jenis aset NFT yang merepresentasikan jejak digital ini memungkinkan pemilik untuk menerima dividen sebesar 5% dari semua balapan yang berlangsung di dalamnya, termasuk biaya tiket masuk dan hasil pertaruhan REVV.
## NFT dan game di metaverse
###_Play-to-earn_, aset dan hadiah dalam game
Melalui game seperti Axie Infinity dan Aavegotchi, model _play-to-earn_ (P2E) telah menciptakan ekonomi virtual baru yang memberi penghargaan berupa karya seni NFT dan aset kripto kepada pemain dalam game yang dapat ditukar, dijual, atau dipinjam. Selain itu, game seperti Battle Racer merilis suku cadang mobil sebagai NFT terpisah. Pengguna kemudian dapat membeli suku cadang ini untuk membuat kendaraan mereka atau menjualnya secara terpisah di pasar sekunder seperti OpenSea.

Meskipun masih bertahun-tahun lagi, penggunaan NFT di jaringan blockchain ini juga dapat diterapkan pada _skin_ (kostum atau outfit baru untuk avatar) di game seperti Fortnite. Tidak hanya akan membantu pemain memperlihatkan kepemilikan dan orisinalitas aset mereka dengan lebih baik, tetapi juga akan meningkatkan transaksi dalam game secara global, yang diproyeksikan melampaui Rp 1 triliun pada tahun 2025.

Epic Games, pengembang game Fortnite, memperbolehkan setiap game yang mendukung NFT namun tidak akan secara langsung terlibat dengan NFT karena dikhawatirkan menjadi sebuah penipuan.
## NFT dan Kehidupan Virtual
### Avatar dan acara sosial
Salah satu contoh bagaimana avatar berevolusi di _metaverse_ dapat dilihat dalam kemitraan Gutter Cat Gang cengan House of Kibaa yang merupakan studio virtual yang sedang berkembang saat ini. Bersama-sama, House of Kibaa membuat avatar 3D animasi Gutter, dimana komunitasnya dapat memiliki akses untuk upgrade gratis terkait senjata, perangkat, kendaraan, hewan peliharaan, dan real estate seperti rumah perangkap dan rumah mewah di dalam metaverse House of Kibaa.
### Acara pribadi
Tiket NFT dapat digunakan untuk meraup keuntungan seperti membentuk acara virtual, pesta, dan konser yang diselenggarakan di berbagai _metaverse_. Pada September 2021, Snoop Dog bermitra dengan The Sandbox untuk menyelenggarakan pesta pribadi. Tiket the Snoop Private Party memberi akses ke kehidupan pribadi Snoop Dogg, termasuk NFT eksklusif dan kesempatan untuk Snoop Dogg melakukan konser eksklusif di LAND mereka.

Snoop Dogg adalah salah satu _brand_ sekaligus influencer yang telah bekerja dengan The Sandbox untuk acara terkait NFT. Beberapa brand lainnya adalah The Walking Dead, Atari dan Warner Music Group.
## Investasi NFT lanjutan di _metaverse_
Total pengeluaran untuk NFT dilaporkan lebih dari Rp 180 triliun pada akhir 2021. Berikut beberapa cara agar pembeli untuk mendapatkan hasil pasif dan memaksimalkan potensi investasi mereka:
- NFT yang menghasilkan keuntungan: Sejumlah proyek menghasilkan pengembalian pasif untuk menciptakan insentif yang lebih praktis dan mengurangi volatilitas sektor NFT dengan menerbitkan tata kelola token kepada pemegang aset. Yang terkenal diantara koleksi ini adalah Genesis Cyber ​​Kongz, yang akan menghasilkan 10 token $BANANA setiap hari selama 10 tahun ke depan. Walaupun sistematika penggunaannya masih belum jelas, Bored Ape Yacht Club juga diperkirakan akan meluncurkan tokennya sendiri pada kuartal pertama pada 2022.
- _Staking_ : Investor juga dapat menarik manfaat gabungan dari protokol NFT dan DeFi dengan staking atau mengunci aset mereka dalam kontrak pintar. Dalam mempertimbangkan peraturan ketatnya, sebagian besar hadiah ini berupa token khusus untuk proyek dan digunakan untuk fitur standar seperti tata kelola atau hak suara. Konon, jika token terdaftar di bursa terdesentralisasi seperti SushiSwap atau Uniswap, pemangku dapat menjual NFT di pasar aset.
- _Nested_ NFT: Sekarang pengguna dapat menumpuk NFT ke NFT lain dan mengubah satu NFT menjadi keranjang virtual yang dapat menampung beberapa token berbasis ERC. Jenis NFT baru ini membantu penambahan intrinsik pada koleksi aset dan mengubah investasi menjadi sesuatu seperti aset yang menghasilkan uang dengan NFT langka yang menyatu pada NFT lainnya selamanya. Intinya, nested NFT membantu pengguna metaverse memberikan nilai dengan menyesuaikan dan menambahkan fungsionalitas baru ke aset virtual. 


Token NFT telah menciptakan peluang baru bagi para _gamer_ untuk menghasilkan uang di dunia virtual.


Bagaimana Cara Meraih Keuntungan Lewat NFT di Metaverse

Meskipun banyak orang mengasosiasikan _non-fungible token_ (NFT) dengan gambar digital yang dijual sebagai aset berbasis blockchain, ada banyak kategori lain yang berlaku. Salah satu jenis aset yang berkembang pesat di industri NFT adalah NFT musik.

Pada dasarnya, NFT musik tampak seperti alternatif blockchain untuk membeli lagu di iTunes. Namun, ketika pengguna membeli lagu di platform tersebut, ia hanya membeli hak lisensi untuk mendengarkan musik itu dan tidak ada hak kepemilikan atas aset tersebut. Sebaliknya, NFT musik memungkinkan siapapun untuk mendengarkan lagu tetapi juga mendapatkan kepemilikan atas aset itu melalui bentuk NFT.

Mungkin terlihat tidak masuk akal. Bagi sebagian orang, nilai aset datang dari hubungan dekat dengan musisi yang mereka sukai. Bagi yang lainnya, nilai itu bisa menjadi ladang uang jika karir musisi tersebut berkembang. Jika musisi menjadi populer, harga NFT musik yang mereka investasikan dapat meningkat.

NFT musik benar-benar dapat menghasilkan pendapatan yang menguntungkan bagi beberapa musisi. @Cooopahtroopa yang merupakan seorang pendukung NFT musik memperkirakan bahwa rapper Bajan Haleek Maul menghasilkan sebesar Rp3,2 triliun dalam penjualan NFT musik di Catalog, sementara penghasilan tahunan Spotify-nya hanya Rp 2,5 miliar. Menurut Maul, dia menghasilkan 81 ETH dari lima penjualan Catalog, yang pada saat itu bernilai lebih Rp 3.5 triliun.

Terdapat potensi besar dari penjualan aset musik untuk NFT. Aset ini dapat digunakan untuk mendapatkan diskon tiket konser, akses konser VIP atau meet and greet dengan publik figur, yang mana semua tergantung pada bagaimana musisi tersebut mengatur karya NFT yang mereka keluarkan. Bagaimanapun juga, seperti yang dikatakan oleh editor Wired yaitu Kevin Kelly, yang dibutuhkan mereka hanyalah 1.000 penggemar sejati yang akan selalu menjadi pendukung, kecuali NFT musik tersebut tidak memberikan klaintukm royalti atau hak cipta kepada pembeli, seperti halnya aset gambar NFT secara default. 
## Pasar NFT musik
Meskipun OpenSea yang merupakan pasar NFT terbesar memiliki katalog khusus untuk NFT musik, sebagian besar musisi lebih suka menjual karya musiknya di pasar NFT khusus musik.

Catalog adalah pasar utama untuk industri musik NFT edisi tunggal, kategorinya disebut sebagai 1/1. Pasar ini dibangun dalam protokol Zora, yang juga mendukung pasar pesaing OpenSea dengan nama yang sama. Pada Februari 2021, banyak musisi yang telah membuat NFT musik dan menjualnya senilai Rp 28.7 triliun di Catalog.

Beberapa musisi lebih suka merilis albumnya dalam edisi terbatas, misalnya 10 NFT terikat pada satu lagu, bukan 1/1. Opsi yang populer adalah Sound.xyz, yang meluncurkan lagu hampir setiap hari di mana kolektor atau trader dapat mencetak (minting) edisi NFT musik tersebut. NFT yang baru dicetak ini dapat segera dijual kembali di pasar sekunder seperti OpenSea atau Rarible.

Platform lain yang juga memungkinkan kreator untuk membuat karya 1/1 adalah Foundation, Arpeggi, dan FormFunction.

Beberapa platform menyediakan berbagai macam genre musik yang berbeda. Groovetime melayani NFT musik dansa, dan HEAT yang merupakan platform NFT musik yang belum diluncurkan. Beat Foundry berfokus pada genre musik generatif yang melibatkan kolaborasi antara manusia dan komputer.

Kings of Leon menjadi band pertama yang merilis album bertajuk “When You See Yourself” sebagai NFT dan dapat dibeli oleh penggemarnya pada blockchain Ethereum. Mike Shinoda yang merupakan vokalis dari band Linkin Park merilis single berjudul “Happy Ending” pada Zora. Musisi Indonesia juga tidak ketinggalan untuk menjual karya seninya yang berbentuk NFT. Salah satunya adalah Harlan Boer dengan lagunya “Siapa saja Merekam Pop”.
## NFT musik DAO
DAO atau organisasi mandiri terdesentralisasi adalah koperasi investasi berbasis kripto.
Biasanya, NFT musik hanya mengesahkan kepemilikan token dan tidak ada royalti.

Tetapi ada platform yang berusaha mengubah hal ini.

Royal membantu para musisi menciptakan NFT dengan royalti yang disebut Limited Digital Assets (Aset Digital Terbatal) atau LDA. LDA memfasilitasi pembagian royalti dari streaming NFT musik. Pada Oktober 2021, 3LAU menciptakan LDA pertama untuk lagunya Worst Case. Pemegang NFT menerima 50% hak royalti dari streaming.

Opulous merupakan platform lainnya yang mencoba mengintegrasikan royalti ke dalam NFT musik. Hal ini memungkinkan pemegang token mendapat hak cipta musik melalui perjanjian yang dibuat dengan musisi.

Platform ini juga memiliki fitur inovatif lainnya: musisi dapat mengambil pinjaman DeFi dengan nilai royalti yang mereka hasilkan selama setahun. Investor DeFi dapat mempertaruhkan aset kripto untuk menyediakan dana, kemudian menerima pengembalian uang dan mendapatkan keuntungan yang tinggi, meskipun risiko dari DeFi tetap ada.
## Video musik NFT
Tidak banyak proyek NFT dengan video musik, kemungkinan dikarenakan oleh budget dan usaha yang besar dalam pembuatannya.

Namun, Glass.xyz merupakan satu pengecualian. Platform ini memungkinkan kreator menciptakan video musik yang dijadikan NFT dan mengunggahnya di platform. Namun unggahan tersebut tetap berada pada keputusan komunitas Glass.xyz.

Jika berhasil, video NFT musik dapat mengubah model iklan Web 2 yang bergantung pada jumlah tayangan. Pun, hal ini merupakan teori dari 1.000 penggemar sejati.


NFT tidak hanya berupa GIF hewan atau JPEG kartun, namun juga dapat berupa karya musik digital.


Apa Itu NFT Music?

_Non-fungible token_ (NFT) menjadi salah satu tren kripto yang membludak sejak _“DeFi summer”_ yang dirilis pada 2020. Di Indonesia sendiri, mungkin kamu akrab dengan Ghozali Everyday, yakni konten kreator asal Indonesia yang berhasil menjadi topik global karena karya NFT-nya yang berupa _selfie_ setiap hari. Pria berusia 22 tahun tersebut menjual 933 NFT di OpenSea dan menjualnya. Ia mendapatkan keuntungan total mencapai Rp1,7 miliar. 

Meningkatnya pengguna dan investor aset kripto tentunya membuat banyak orang tertarik untuk terjun ke dunia aset unik yang berbasis blockchain ini. 

NFT adalah token virtual yang merepresentasikan hak kepemilikan terhadap _item_ fisik atau non-fisik, yang berbentuk karya seni, lagu, koleksi, item dalam game, atau real estate. Tidak seperti aset kripto biasa atau uang kertas, jenis aset digital ini tidak dapat dipertukarkan satu sama lain karena setiap token memiliki nilai spesifik yang unik berdasarkan sifat dan atributnya. Sesuai namanya yakni _non-fungible token_ (NFT), NFT menggambarkan token terwujud/tak berwujud yang nilainya tidak dapat dipertukarkan karena mengedepankan esensi seni sehingga tidak ada patokan harga di dalamnya. 

NFT tidak dapat dibeli di pasar trading kripto terdesentralisasi. Sebaliknya, token ini terdaftar dan diperdagangkan di pasar online yang dibuat khusus untuk NFT.
## Apa itu pasar NFT (_NFT Marketplace_) ?
Pasar NFT adalah platform tempat NFT disimpan, ditampilkan, diperjualbelikan, dan dalam beberapa kasus dicetak atau minted (diciptakan). 

Untuk mengakses dan menggunakan jenis pasar ini, pengguna diharuskan memiliki:

- **Dompet kripto (_crypto wallet_)** : pengguna harus memilih dompet yang kompatibel dengan jaringan teknologi blockchain yang mendukung NFT yang ingin dibeli. Misalnya, jika pengguna berencana untuk membeli atau menjual NFT berdasarkan platform blockchain Ethereum, ia harus memiliki dompet Ethereum yang kompatibel seperti MetaMask. 
- **Beberapa koin dalam dompet** : Dompet pengguna tidak boleh kosong, karena akan dibutuhkan biaya awal (_pre-fund_) sebelum membeli, mendaftarkan, atau mencetak NFT. Pastikan untuk mencari tahu aset kripto mana yang didukung oleh pasar yang ingin digunakan.
- **Akun pengguna** : Pengguna harus membuat akun di _marketplace_ pilihan mereka untuk mulai bertransaksi NFT.

Sebagian pasar NFT akan meminta biaya pendaftaran dan pembuatan NFT pada jaringan blockchain. Biayanya bervariasi tergantung pada sistem mana yang akan digunakan. Misalnya, Ethereum menggunakan ekosistem NFT aplikasi terdesentralisasi terbesar. Tetapi platform ini memakan biaya yang paling mahal diantara yang lain. 
## Opsi blockchain NFT
Ethereum sejauh ini merupakan sistem paling populer untuk membeli, menjual, dan membuat item digital. Namun, sudah ada semakin banyak opsi pasar NFT yang dapat digunakan seperti:
- Binance Smart Chain
- Flow (oleh Dapper Labs)
- Tron
- EOS
- Solana
- Polkadot
- Tezos
- Algorand
- Cosmos
- WAX
- Hedera Hashgraph
Beberapa dari sistem blockchain ini dapat dioperasikan. Misalnya, pengguna dapat membeli NFT berbasis Ethereum dengan token berbasis Ethereum (disebut token ERC-20, yang mencakup USDT, USDC, BNB, DAI, dll). Di sisi lain. pengguna tidak dapat membeli NFT NBA Topshot (yang didasarkan pada Flow) dengan aset kripto ether atau BNB karena basisnya berbeda. 
## Bagaimana cara NFT _Marketplace_ ini?
## Pendaftaran atau _Sign Up_
Mendaftar ke pasar NFT dapat menjadi sedikit berbeda dari satu situs ke situs lainnya, tetapi langkah utama yang harus diikuti adalah membuat akun dan menghubungkan dompet digital yang didukung. Opsi pendaftaran biasanya terletak di sudut kanan atas beranda. Saat menghubungkan dompet ke akun, pengguna akan diminta memasukkan _private key_ atau kata sandi dompet untuk menyelesaikan prosesnya.
## Membeli NFT
NFT biasanya bisa dibeli secara langsung dengan harga tetap atau melalui lelang. Dalam beberapa kasus, calon pembeli dapat mengajukan penawaran kepada pemilik dan mencoba untuk menegosiasikan harga yang sesuai.
## Menjual NFT
Menjual aset digital secara teknis bisa menjadi proses yang lebih rumit daripada membelinya, terutama jika pengguna mencoba menjual sesuatu yang mereka buat sendiri.

Penjual perlu mengunggah aset digital yang ingin dijual ke _marketplace_ dan menentukan harga tetap atau memilih untuk menjual NFT melalui lelang. Selanjutnya, platform akan memverifikasi aset tersebut. Jika disetujui, aset NFT akan terdaftar untuk dijual. 

## Mencetak (_Minting) NFT
Jika ingin membuat NFT, para pengguna harus mulai dari jaringan Ethereum. Ini disebabkan karena Ethereum adalah sistem terbesar untuk jenis aset seperti NFT. Para kreator harus memiliki dompet Ethereum yang mendukung ERC-721 (standar token Ethereum untuk NFT), seperti MetaMask, Trust Wallet, atau Coinbase Wallet. Kreator harus mengisi dompet dengan ether minimal senilai USD50 sampai 100 atau sekita Rp 718 ribu sampai dengan Rp 1.4 juta untuk menutupi biaya transaksi (tergantung seberapa padat sistem jaringan).

Setelah kreator menyelesaikan langkah-langkah tersebut, ia dapat mengakses dan menggunakan platform seperti OpenSea, Rarible atau Mintable. Sebagian besar platform memiliki tombol "Create" di sudut kanan atas yang akan membawa kreator ke halaman khusus tempat mencetak NFT.
## Jenis pasar NFT
Meskipun ada banyak jenis pasar NFT, platform NFT yang berorientasi pada seni adalah yang paling populer. Ada juga pasar khusus NFT yang mencantumkan jenis aset tidak berwujud tertentu seperti item dalam game, kartu koleksi digital, dan real estate virtual.

Berikut adalah lima pasar NFT umum yang paling populer saat ini:

- OpenSea: OpenSea merupakan platform yang paling stabil. Pengguna dapat menemukan NFT dalam berbagai jenis termasuk kreasi digital, koleksi olahraga, dunia virtual, kartu trading, dan nama domain.

![Marketplace NFT, OpenSea. (Foto CoinDesk)](/uploads/nft_marketplace_opensea_e22b79cb81.png)
Marketplace NFT, OpenSea. (Foto CoinDesk)

- Rarible: Rarible adalah pasar NFT yang dimiliki oleh anggota komunitas yang memegang token RARI. Platform ini berfokus pada seni, tetapi pengguna juga dapat menemukan berbagai item NFT lainnya di sini.

![Marketplace NFT, Rarible. (Foto CoinDesk)](/uploads/marketplace_nft_rarible_16037d1562.png)
Marketplace NFT, Rarible. (Foto CoinDesk)


- SuperRare: Pasar lain yang berfokus pada seni digital adalah SuperRare yang bekerja sama dengan beberapa seniman digital terkemuka.

![marketplace-NFT-SuperRare.png](/uploads/marketplace_NFT_Super_Rare_801526aae7.png)
Marketplace NFT SuperRare. (Foto CoinDesk)

- Nifty Gateway: Nifty Gateway adalah salah satu pasar terbesar NFT. Pengguna dapat membeli karya seni dari seniman digital terkenal, termasuk Beeple (yang memegang rekor NFT termahal yang dijual seharga USD69 juta atau sekitar Rp1 triliun), Steve Aoki, dan deadmau5.

![marketplace-nft-nifty-gateaway.png](/uploads/marketplace_nft_nifty_gateaway_2dd7f62fa5.png)
marketplace NFT Nifty Gateway. (Foto CoinDesk)

- Foundation: Didirikan pada Februari 2022, Foundation secara pesat menjadi salah satu pasar NFT paling populer bagi para kreator, dengan volume trading sepanjang masa yang telah menyentuh hampir USD48 juta atau sekitar Rp689 miliar.

![marketplace-nft-foundation.png](/uploads/marketplace_nft_foundation_2449181d41.png)

Marketplace NFT Foundation. (Foto CoinDesk)

Untuk aset digital khusus seperti avatar digital atau kartu sepak bola digital, ada lima platform utama tempat sebagian besar penjualan NFT ini dilakukan:
- NBA Top Shot: Pasar NFT yang dibangun pada Flow dimana orang membeli dan menjual kartu koleksi digital yang menampilkan video "momen" NBA.
- Axie Infinity: Platform ini menjual karakter kartun untuk game NFT Axie Infinity, tempat pemain mengembangbiakan dan memperdagangkan hewan peliharaan digital yang disebut Axies. Beberapa orang bahkan memainkannya secara profesional sebagai penghasilan.
- Sorare: Di sini pembeli dapat membeli kartu virtual yang berupa pemain sepak bola dan menggunakannya untuk Sorare, yang merupakan game sepak bola fantasi global.
- Decentraland: Platform ini memiliki pasar sendiri di mana pengguna membeli dan menjual tanah virtual atau item dalam game.
- Valuable: Valuable adalah situs yang mencetak utas pada platform media sosial Twitter sebagai token dan menjualnya sebagai NFT. CEO Twitter sendiri, Jack Dorsey, menjual tweet pertamanya seharga Rp42 miliar.



Pasar NFT memungkinkan kolektor digital untuk membeli, menjual, dan membuat token mereka sendiri yang merepresentasikan kepemilikian aset unik baik berwujud maupun tidak berwujud.


Apa Itu NFT? 

_Metaverse_ bukan lagi sekedar istilah _sci-fi_ yang tampak tak mungkin di dunia nyata. 

Bukan lagi hal yang mengejutkan jika teknologi mengubah kehidupan manusia. Internet, ponsel dan penyimpanan _cloud_, semuanya muncul di dunia karena kehadirannya terlebih dahulu di dalam karya _sci-fi_ atau fiksi ilmiah. Kemungkinan hal besar berikutnya dari era digital akan segera tiba dan berpotensi dalam perubahan kehidupan sehari-hari. Hal ini disebut _metaverse._

_Metaverse_ adalah gabungan dari dunia teknologi _virtual reality_ (VR), _augmented reality_ (AR), dan internet. Kecenderungan _metaverse_ ini mungkin sudah _familiar_ di mata banyak orang, yang terlihat dari video game populer seperti Roblox, Fortnite, dan Animal Crossing. Istilah _metaverse_ pertama kali disebutkan dalam novel fiksi ilmiah karya Neal Stephenson pada 1992 yang berjudul _Snow Crash_, yang mana sepasang kurir melakukan perjalanan _metaverse_ untuk menyelamatkan diri dari distopia kapitalis.

_Metaverse_ yang dibayangkan banyak futuris mirip dengan yang diceritakan di dalam cerita fiksi ilmiah seperti film _Ready Player One_. Meskipun tidak ada yang tahu pasti seperti apa _metaverse_ itu, karakteristik dasarnya telah ditentukan, yakni mencakup dunia nyata dan virtual, yang berfokus pada arus ekonomi yang terus berjalan sepenuhnya, dan memungkinkan pengguna untuk menjelajah ke banyak tempat virtual, yang memungkinkan pengguna untuk membeli barang dan avatar untuk karakter di _metaverse_.  
Seperti taman hiburan virtual yang tidak terbatas, pengguna juga dapat berpindah satu tempat ke tempat lainnya tanpa hambatan bersama ribuan orang lainnya, semuanya dalam dunia digital yang sama.
## Mengapa metaverse itu penting
Secara fundamental, _metaverse_ dapat mengubah cara manusia berinteraksi dengan dunia digital. Pengalaman virtual kolektif dapat menghadirkan peluang baru bagi seniman, gamer, dan publik figur dengan cara yang serupa dengan _non-fungible token_ (NFT). Tidak hanya membentuk kembali perekonomian bagi para kreator, tetapi _metaverse_ juga memberikan kesempatan untuk menciptakan kembali apa itu ekonomi. 

Dunia _metaverse_ bisa menjadi industri bernilai triliunan dolar AS. _Metaverse_ bisa menjadi tempat hiburan, dan untuk beberapa orang, sebagai tempat bekerja. _Metaverse_ tidak dideskripsikan sebagai perpanjangan dari internet, tetapi sebagai suksesor atau penerus internet. Apalagi mengingat _metaverse_ juga diciptakan menggunakan blockchain dan aplikasi terdesentralisasi. 
Kapitalis ventura dan penulis esai Matthew Ball menulis dalam situsnya bahwa _metaverse_ akan menjadi “pintu gerbang ke pengalaman digital, sebuah kunci dari semua pengalaman dunia nyata, dan menjadi platform tenaga kerja masa depan.” Ia percaya hal itu akan menjadi pendorong untuk menciptakan generasi baru.
## _Metaverse_ pada Facebook
Pada akhir Juni 2021, Mark Zuckerberg memberi tahu pegawai Facebook bahwa mereka akan bekerja “untuk membantu membawa _metaverse_ ke kehidupan_”. Saat ini Meta telah mengumpulkan tim eksekutifnya untuk mempelopori proyek tersebut, termasuk _product head_ Instagram Vishal Shah, dan Vivek Sharma serta Jason Rubin dari Facebook Gaming.


https://twitter.com/jack/status/1420574249492877316?ref_src=twsrc%5Etfw%7Ctwcamp%5Etweetembed%7Ctwterm%5E1420574249492877316%7Ctwgr%5E%7Ctwcon%5Es1_&ref_url=https%3A%2F%2Fwww.coindesk.com%2Ftech%2F2021%2F08%2F03%2Fa-crypto-guide-to-the-metaverse%2F


Dalam sebuah wawancara dengan _The Verge_, Zuckerberg menjelaskan ambisinya untuk _metaverse_. Dia membahas gagasan ruang kerja virtual (_virtual workspace_) yang dia sebut sebagai _"infinity office"_. Menurut Zuckerberg, bekerja di _virtual reality_ (VR) memungkinkan aktivitas _multitasking_ yang lebih besar. Pertemuan secara virtual seperti di _metaverse_ juga bisa menciptakan lingkungan yang lebih kolaboratif dan produktif. Aplikasi meeting virtual seperti Zoom telah memiliki batasan yang jelas, dan Zuckerberg mengaku bahwa dia lebih suka melakukan rapat pada VR jika memungkinkan.

Perusahaan media sosial Facebook berencana mempelopori perkembangan ini dengan serangkaian investasinya sendiri. Saat ini Facebook memiliki Oculus, yang memproduksi headset populer yaitu Quest VR. Walaupun teknologi VR masih memiliki jalan yang panjang, menurut Zuckerberg persiapan ini akan rampung pada akhir dekade ini.
## Pengembang teknologi besar lainnya telah melangkah ke _metaverse_
Tidak ada satu orang atau perusahaan pun yang memiliki kendali penuh terhadap _metaverse_, tetapi banyak pelopor teknologi yang sudah mempertaruhkan klaim mereka tentang _metaverse_ di masa depan. Google, Microsoft, Samsung dan Sony telah bergabung dengan Facebook dalam XR Association yang merupakan sebuah komunitas perusahaan teknologi yang bertujuan untuk membentuk masa depan dari “_experiential reality_” atau “realita penuh pengalaman.”

Dalam teknologi metaverse, game berada di garis terdepan dari beberapa aspek lainnya, dan aspek _game_ ini akan terus memimpin. Selama bertahun-tahun, video game bersandar pada konsep ekonomi dalam game, di mana pemain dapat membeli dan menjual item digital yang hanya ada di dalam game itu sendiri. Misalnya Epic Games Fortnite dan Grand Theft Auto V. Meskipun GTA telah dirilis lebih dari tujuh tahun yang lalu, game ini menghasilkan laba lebih dari USD1 miliar pada 2020 karena komunitas _online_-nya yang besar.

_Metaverse_ bertujuan untuk menghubungkan perekonomian dalam game dengan pengalaman virtual yang kohesif. Tidak seperti di dunia video game, _metaverse_ tidak berdasarkan pada nilai yang objektif. 
# Di mana kripto bisa masuk ke dalam dunia _metaverse_
Dibalik teknologi _Metaverse_, akan ada permintaan untuk menghantarkan identitas tanpa menggunakan izin lagi, pengadaan layanan keuangan, dan sistem pertukaran yang cepat. Data harus disimpan dan disajikan ke jutaan sampai miliaran orang. Jawaban atas masalah ini terletak pada teknologi aset kripto.

Perusahaan seperti Decentraland dan The Sandbox telah mengembangkan dunia virtual yang mengintegrasikan aset kripto sehingga para gamer dapat membuat dunia seperti kasino virtual atau taman hiburan dan memonetisasinya. Pada Decentraland, mata uang yang digunakan adalah MANA, dan ini dapat dibeli di bursa seperti Coinbase. Bahkan ada kasino di Decentraland yang mana pengguna dapat berjudi dengan MANA. 

NFT juga dapat diimplementasikan dalam _metaverse_, yang mana bisa memberikan hak kepemilikan penuh atas karakter digital pengguna, item dalam game, bahkan tanah virtual. Pernah ada sebuah NFT dari 259-parsel virtual estate di Decentraland yang terjual senilai lebih dari USD900 juta pada Juni 2021. 

Pada akhirnya, jual beli aset virtual dari berbagai game dan lintas _marketplace_  itu bisa saja terjadi. Jadi, seseorang mungkin dapat menjual sebidang tanah virtual mereka di dunia Decentraland dan menggunakan dana tersebut untuk membeli skin Fortnite. Mata uang kripto bisa menjadi satu-satunya alat pembayaran yang sah yang digunakan di metaverse dengan aset NFT.

“Saya lihat orang-orang terpesona oleh jumlah uang yang dihabiskan pembeli dalam aset digital. Ratusan, ribuan, dan mungkin jutaan dolar dihabiskan untuk aset digital,” kata Arthur Madrid, CEO dan salah satu pendiri The Sandbox. “Saya pikir membuat aset NFT dan membangun ekonomi NFT akan menambah lapisan baru dalam ekonomi digital yang ada.”

Meskipun tidak ada yang bisa memprediksi dengan tepat seperti apa _metaverse_ itu atau kapan bentuk akhirnya akan jadi, tetapi dapat dipastikan bahwa aset kripto akan berguna dalam dunia _metaverse_. Kemajuan teknologi blockchain dan sektor aset kripto akan memainkan peran yang sama pentingnya dalam membentuk masa depan _metaverse._






Kepemilikan aset dan mata uang digital yang dapat diuji kebenarannya akan menjadi komponen penting dari metaverse.


Apa Peran Kripto di dalam Metaverse?

_Non-fungible token_ (NFT) merupakan aset digital kripto yang menjadi topik hangat akhir-akhir ini, terutama di Indonesia setelah seorang mahasiswa Indonesia, Ghozali Everyday, berhasil menjual NFT-nya yang merupakan potret dirinya sendiri dan sukses meraup untung. Maka dari itu, mulai banyak orang melihat NFT sebagai aset kripto yang menjanjikan.

Berikut merupakan langkah-langkah dalam membuat sebuah NFT di _marketplace_ OpenSea yang merupakan pasar untuk membuat dan menjual NFT.
## 1.  Membuat konsep
Untuk membuat konsep awal, kreator dapat mengimplementasikan hobi maupun kesukaan mereka untuk dijadikan NFT. Misalnya jika seorang kreator sangat menyukai puisi, seni gambar karikatur, atau ingin membuat musik, maka semua hal itu bisa dijadikan NFT. 
## 2. Menentukan platform
Keterampilan teknologi yang dibutuhkan untuk membuat NFT di _marketplace_ atau pasar OpenSea serupa dengan ketika pengguna hendak mendaftarkan diri untuk membuat akun Myspace pada 2006. “Ada kesalahpahaman besar bahwa Anda harus (ahli dalam bidang) teknikal untuk bisa berpartisipasi dalam kripto,” ungkap Denise Schaefer, salah satu pendiri platform pendidikan blockchain Surge. “Tapi saya melihat NFT sebagai pintu masuk menyenangkan yang tidak memerlukan keterampilan pengkodean saat mencetak NFT di Marketplace seperti OpenSea atau Rarible.”

Kreator harus menentukan platform untuk membuat akun NFT. Berikut merupakan platform NFT yang ramah untuk pemula:
### OpenSea

Opensea merupakan platform NFT yang popular dan mudah digunakan. Blockchain yang digunakan adalah Ethereum dan Polygon. Blockchain Ethereum memiliki biaya _gas_ atau biaya transaksi yang cukup mahal.  Namun pengguna atau kreator bisa memilih blockhain Polygon karena biaya transaksi yang cenderung lebih murah. Kreator dapat mengunggah karya, menerbitkan, serta menjual NFT tanpa membayar biaya transaksi. Ketika pengguna atau kolektor lain membeli NFT, maka mereka yang akan membayar biaya transaksi tersebut.

#### Beberapa hal yang dibutuhkan untuk menggunakan OpenSea antara lain:
- Dompet digital ETH atau ETH _wallet_ (MetaMask, Coinbase, dan _wallet_ yang lainnya)
#### _Creator fee_:
- _Creator fee_ merupakan 2,5% biaya yang akan dipotong dari hasil penjualan.
### Rarible
Blockhain yang digunakan pada _marketplace_ NFT ini adalah Ethereum, Flow dan Tezos. Kreator dapat menggunakan Rarible untuk melakukan _minting_ NFT baik berupa buku, album musik, seni digital, maupun film. Beberapa fitur yang dapat digunakan diantaranya “_sneak peek_” atas karya pengguna yang dapat diperlihatkan kepada pembeli. Fitur ini serupa dengan _teaser_ film yang terbatas bagi siapapun pengguna Rarible, tetapi proyek secara keseluruhannya hanya akan tersedia untuk pembeli saja. 

Rarible menganggap dirinya sebagai pasar NFT milik komunitas. Menggunakan token unik Rarible (ERC-20 RARI) yang akan menjadikan penggunanya sebagai _owner_ dari proyek Rarible. 

#### Beberapa hal yang perlu diperhatikan antara lain:
- _Wallet_ kripto yang kompatibel dengan blockchain yang digunakan

#### _Creator fee_
- Biaya kreator biasanya bervariasi tergantung dengan blockchain yang digunakan, namun opsi _minting_ NFT juga tersedia. 
### Holaplex
Blockchain yang digunakan pada _marketplace_ ini adalah Solana. Menurut para kreator, blockchain ini bekerja dengan sangat cepat, performanya tinggi, dan biaya transaksinya terjangkau. Kecepatan dan efisiensi ini dapat menghemat energi listrik dan lebih ramah lingkungan.
#### Beberapa hal yang perlu dibutuhkan untuk menggunakan platform ini:
- _Wallet_ kripto Phantom dan Arconnect 

### _Creator fee_
- Biaya kreator sekitar 0.000005 SOL (Rp3,75) per transaksi namun tetap bervariasi.
### Objkt
Blockchain yang digunakan adalah Tezos. Platform ini memberikan opsi kepada kreator untuk melakukan _minting_ NFTsecara langsung. 
#### Hal yang dibutuhkan untuk menggunakan platform ini:
- Menggunakan _wallet_ digital yang kompatibel seperti Spire, Temple Wallet, Galleon, Kukai, Umami, dan AirGap.
#### _Creator fee_ 
- Biaya kreator sebesar 2,5% yang diambil dari hasil penjualan
## 3. Terhubung dengan komunitas
Kreator harus secara aktif bergabung dengan komunitas NFT, terutama pada Twitter dan Discord. Dalam komunitas, pengguna akan memperoleh informasi dan membuat relasi dalam komunitas. Ketika seorang kreator menjual NFT, maka komunitas tersebut dapat menjadi sumber utama penghasilan yang berpotensi menaikkan harga NFT. 
## 4. Membuat karya seni
Setiap kreator memiliki proses yang berbeda-beda, namun harus dipikirkan juga bahwa karya tersebut harus dapat terbaca secara digital. Berikut merupakan panduan dalam membuat NFT:
- Gunakan materi dan _tool_ yang telah dimiliki pengguna sebelumnya
- Belajar memahami teknologi baru dan pengetahuan yang masih terkait jika dibutuhkan
- Melakukan relasi dengan kreator lainnya untuk saling bertukar pikiran
- Mencari kreator lain dan saling berbagi dan berdiskusi satu sama lain.
- Pilih jenis NFT yang akan dibuat, baik itu secara visual, audio, tulisan, atau ketiganya.
- Pilih Tipe _file_. _File_ ini dapat berupa JPG, PNG, GIF, SVG, MP4, WEBM, MP3, WAV, OGG, GLB, dan GLTF. 
- Perhatikan ukuran _file_. OpenSea memiliki batas ukuran _file_ maksimal 100 MB.
Perhatikan kemudahan akses. Pertimbangkan bahwa karya-karya pengguna bisa dinikmati oleh orang sebanyak mungkin, termasuk kaum disabilitas yang memiliki gangguan penglihatan atau pendengaran. 

Perlu dicatat bahwa kreator tidak harus membatasi kreativitas yang dimiliki. Anggaplah NFT sebagai kesempatan untuk mencoba hal baru.
## 5. Mint dan Sebarkan
OpeanSea memiliki proses _minting_ NFT yang relatif mudah. Hal ini semudah ketika pengguna ingin mengunggah _file_ pada e-mail, menulis deskripsi pada koleksi tersebut, membuat profil pribadi, mengatur royalti, dan menempatkan koleksi tersebut.


Kreator harus menentukan marketplace NFT yang sesuai. 

Panduan Pemula dalam Membuat NFT

Pasar _non-fungible token_ (NFT) telah bertumbuh menjadi sektor utama dalam industri kripto selama 2021, dengan nilai pembelian NFT mencapai USD12,6 miliar atau sekitar Rp187 Triliun, meningkat drastis dari angka USD162,4 juta atau  sekitar Rp2,4 Triliun pada awal tahun.

Dan sementara sebagian besar NFT telah dicetak, dibeli, dan dijual menggunakan _blockchain_ Ethereum, biaya _gas_ atau biaya transaksi yang tinggi dapat membuat proses transaksi menjadi sangat mahal. 

Menurut data dari _Raribleanalytics_, telah diperkirakan bahwa  _minting_ atau mencetak satu NFT pada Ethereum diikuti dengan biaya transaksi sekitar USD98,69 atau sekitar Rp 1,47 juta sementara _minting_ koleksi NFT akan dikenakan biaya transaksi rata-rata sebesar USD900 juta atau sekitar Rp13,41 juta.

Penerbitan NFT perdana bisa dilakukan melalui dua cara, yakni melalui situs resmi buatan kreator, atau langsung menerbitkannya melalui _marketplace_ NFT. 
Untuk pemula, kreator bisa langsung menerbitkan di _marketplace_ NFT.  Dengan begitu, karya NFT mereka akan terekspos kepada semua pengguna di _marketplace_ NFT tersebut. Kekurangannya, kreator atau penjual NFT akan dikenakan _creator fee_, yakni biaya yang dipotong dari nilai penjualan dengan jumlah yang bervariasi tergantung pada _marketplace_ yang dipilih. 

Di sisi lain, penjualan melalui situs resmi sendiri akan menghapus _creator fee_ karena tidak melibatkan pasar sekunder, dan hanya melibatkan biaya transaksi saja yang akan dibayar oleh pembeli NFT. Meski begitu, kreator harus memiliki komunitas yang kuat terlebih dahulu yang berperan sebagai _potential client_. Jika kreator ingin memasarkan NFT mereka juga pada _secondary marketplace_ seperti OpenSea, maka kreator cenderung menaikkan harganya, sehingga para komunitas akan mendapatkan harga eksklusif pada penjualan perdana yang tertera pada _website_ resmi. 

Disisi lain, ada beberapa cara untuk menghasilkan pendapatan dari NFT daripada menjualnya dengan harga lebih tinggi. Berikut merupakan beberapa cara mendapatkan _passive income_ dari NFT. 


## Apa itu NFT?
Bagi mereka yang belum terbiasa dengan konsep NFT, anggaplah teknologi ini sebagai tanda terima atau struk digital yang dapat diperdagangkan dan disimpan pada _database_ yang bisa didistribusikan secara publik, yang disebut blockchain. Data tersebut dapat dilihat dan diverifikasi setiap orang secara independen setiap saat. Tanda terima digital/ struk ini berisi informasi unik yang dapat digunakan untuk membuktikan siapa pemilik tunggal atas suatu _item_ digital tertentu.

NFT adalah token virtual yang merepresentasikan hak kepemilikan terhadap _item_ fisik atau non-fisik, yang berbentuk karya seni, lagu, koleksi, item dalam game, atau real estate. Tidak seperti aset kripto biasa atau uang kertas, jenis aset digital ini tidak dapat dipertukarkan satu sama lain karena setiap token memiliki nilai spesifik yang unik berdasarkan sifat dan atributnya. Sesuai namanya yakni _non-fungible token_ (NFT), NFT menggambarkan token terwujud/tak berwujud yang nilainya tidak dapat dipertukarkan karena mengedepankan esensi seni sehingga tidak ada patokan harga di dalamnya. 

NFT tidak dapat dibeli di pasar _trading_ kripto terdesentralisasi. Sebaliknya, token ini terdaftar dan diperdagangkan di pasar online yang dibuat khusus untuk NFT.


## Cara menghasilkan _passive income_ dari NFT
### 1. Menyewakan NFT

Salah satu cara untuk bisa mendapatkan penghasilan pasif adalah dengan menyewakan NFT. Misalnya, beberapa permainan perdagangan kartu memungkinkan pemain untuk meminjam kartu NFT untuk meningkatkan peluang mereka untuk menang. Seperti yang diharapkan, ketentuan yang mengatur kesepakatan antara kedua pihak yang terlibat diatur oleh _smart contract_ atau kontrak pintar. Oleh karena itu, pengguna NFT biasanya memiliki kebebasan untuk mengatur durasi perjanjian sewa dan tarif sewa yang diinginkan untuk NFT.

Contoh utama platform yang memungkinkan pengguna untuk menyewa atau meminjamkan NFT adalah reNFT. Hal ini memungkinkan pemberi pinjaman untuk menetapkan periode pinjaman maksimum dan menetapkan tarif harian, yang saat ini rata-rata berkisar antara 0,002 WETH hingga 2 WETH (_Wrapped Ethereum_).

WETH adalah versi ERC-20 dari aset kripto Ethereum (ETH).

### 2. Royalti NFT

Teknologi yang digunakan NFT memungkinkan pembuat konten untuk menetapkan persyaratan dengan mengenakan biaya royalti setiap kali NFT mereka berpindah tangan di pasar sekunder. Dengan kata lain, pencipta dapat menerima pendapatan pasif bahkan setelah menjual ciptaannya kepada kolektor lain.

Dengan ini, mereka dapat memperoleh bagian dari harga jual NFT yang bersangkutan tanpa batas waktu. Misalnya, jika royalti untuk karya seni digital ditetapkan sebesar 10%, pencipta asli akan menerima 10% dari total harga jual setiap kali karya seni mereka dijual kembali ke pemilik baru.

Sebagai catatan, pembuat konten sering menetapkan persentase yang telah ditentukan ini saat mencetak NFT. Selain itu, kontrak pintar ini menggunakan program komputer yang menjalankan sendiri atas pemberlakukan perjanjian kontraktual. Dan Seluruh prosesnya terlibat dalam pendistribusian royalti. Ini berarti sebagai pembuat NFT tidak perlu menerapkan persyaratan royalti atau melacak pembayaran secara manual karena prosesnya dijalankan sepenuhnya secara otomatis.

### 3. _Staking_ NFT

Salah satu manfaat dari integrasi antara NFT dan protokol keuangan terdesentralisasi (DeFi) adalah _staking_ NFT. Staking mengacu pada proses penyetoran, atau “mengunci”, aset digital ke dalam kontrak pintar protokol DeFi untuk mendapatkan imbal hasil.

Sementara beberapa platform mendukung berbagai NFT. Ada juga yang mengharuskan Anda membeli NFT untuk mendapatkan imbal hasil token staking (juga biasanya dalam bentuk token utilitas asli platform.)

Contoh platform yang memfasilitasi staking NFT meliputi:
_Kira Network_
_NFTX_
_Splinterlands_
_Only1_

Dalam beberapa hal, sebagian dari imbal hasil yang dibagikan kepada yang melakukan _staking_ didenominasi dalam token tata kelola. Protokol tersebut memberdayakan pemegang token ini dengan hak suara atas pengembangan ekosistem mereka di masa depan. Selain itu ada kemungkinan untuk menginvestasikan kembali token yang diperoleh dari _staking_ NFT ke dalam protokol lain untuk mendapatkan imbal hasil tambahan..

### 4. Menyediakan likuiditas untuk mendapatkan NFT

Berkat integrasi NFT dan infrastruktur DeFi yang berkelanjutan, dimungkinkan untuk menyediakan likuiditas dan menerima NFT sebagai imbal hasil.

Misalnya, ketika trader menyediakan likuiditas di Uniswap V3, pembuat pasar otomatis (AMM) akan mengeluarkan token ERC-721, juga dikenal sebagai LP-NFT, yang merinci prosentase dari jumlah total yang terkunci di _liquidity pool_. Informasi lain yang tercantum di NFT adalah pasangan token yang didepositkan, simbol token, dan alamat _liquidity pool_.

Anda dapat menjual NFT ini untuk melikuidasi posisi di _liquidity pool_ dengan cepat.

### 5. Mengadopsi _NFT-powered yield farming_

Karena NFT dengan cepat menjadi komponen inti AMMs (_Automated Market Makers_), pengguna kini bisa mendapatkan imbal hasil di _yield farming_ dengan menggunakan NFT. _Yield farming_ mengacu pada metode memanfaatkan beberapa protokol DeFi untuk meperoleh imbal hasil setinggi mungkin dengan aset digital yang dimiliki.

Dari contoh di atas, token LP-NFT yang diterbitkan sebagai token penyedia likuiditas di Uniswap selanjutnya dapat digunakan sebagai jaminan atau di _staking_ pada protokol lain untuk mendapatkan imbal hasil tambahan. Anggap saja sebagai mendapatkan imbal hasil di atas protokol penghasil imbal hasil lainnya. Kemungkinan ini membuka model pendapatan berlapis yang ideal untuk pengguna yang berfokus mendapat imbal hasil.

Namun, perlu diperhatikan bahwa NFT dan teknologi _smart contract_ yang mendasarinya masih relatif baru. Dengan demikian, banyak aplikasi yang memberikan peluang yang dicantumkan dalam artikel ini sedang dalam tahap pembentukan. Mengingat hal ini, disarankan untuk melakukan uji tuntas dan memahami risiko yang terlibat sebelum mengadopsi salah satu strategi yang tercantum di atas.



Sekarang, Anda dapat menggunakan item digital unik untuk mendapatkan penghasilan tambahan.


5 Cara Mendapatkan ‘Passive Income’ Dari NFT

Pada 1992, penulis novel Neal Stephenson merilis buku ketiganya yang berjudul _Snow Crash_. Karakter dalam buku tersebut dapat berinteraksi pada lingkungan yang sepenuhnya digital, yang mana mereka mampu mengubah penampilannya sesuai keinginan. _Real estate_ yang ada pada lingkungan digital tersebut juga sama berharganya dengan _real estate_ di dunia nyata. Stephenson menamai lingkungan digital ini ini sebagai “_The Metaverse._”

_Metaverse_ mengimplementasikan _extended reality_ (XR) yang mencakup semua teknologi imersif termasuk _virtual reality_ (VR), _augmented reality_ (AR), dan _mixed reality_ (MR). Realitas XR ini menghubungkan pengguna dengan dunia virtual di mana mereka dapat berpindah tempat ke mana saja dengan mudah dan dapat berinteraksi dengan pengguna lainnya secara virtual.

28 tahun kemudian, perusahaan Meta (yang dahulunya Facebook) dan Decentraland _Foundation_ bekerja sama untuk menjadikan _metaverse_ sebagai realitas yang menguntungkan, yang mana menjadi gerbang kesempatan bagi para investor retail, _gamer_, kolektor digital, maupun tim _developer_.

Biarpun begitu, investasi di dunia _metaverse_ harus dipertimbangkan karena masih memiliki risiko tinggi.

## Saham metaverse

Jika ingin mencari saham pada _metaverse_ dengan volatilitas yang paling rendah, adalah dengan menghindari investasi pada perusahaan terbuka yang memiliki proyek bisnis yang berkaitan dengan _metaverse_.
Adapun daftar perusahaan bisnis yang dapat dipilih investor ritel dalam berinvestasi di _metaverse_, antara lain:

- **Meta Platforms Inc (NASDAQ: FB)** - Mark Zuckerberg mengumumkan bahwa Facebook Inc. akan melakukan _rebranding_ besar-besaran menjadi Meta Platforms Inc. pada Oktober 2021. Sejak pengumuman itu, Meta telah merilis platform _virtual reality metaverse_ yaitu Horizon Worlds dan perangkat keras yakni headset VR Oculus Quest 2. 

- **Roblox (NYSE: RBLX)** - Roblox merupakan platform _metaverse_ yang memungkinkan _gamer_ untuk menciptakan dan membagikan dunia virtualnya kepada pengguna Roblox. Sejak dirikan pada 2006, Roblox telah berkembang pesat dengan 9,5 juta pengembang independen, 24 juta pengalaman digital, dan 49,4 juta pengguna aktif harian, yang meningkat sebesar 35% dari tahun ke tahun. Terlepas dari besarnya jumlah angka tersebut, perusahaan Roblox masih belum menghasilkan keuntungan.

- **Boeing (NYSE: BA)** - Boeing menggunakan _metaverse_ untuk memperluas pasar dan meningkatkan kapabilitas produk mereka. Kepala engineer Boeing, Greg Hyslop, mengatakan bahwa para _cheif engineer_ mereka tengah berencana untuk menciptakan dunia digital eksklusif yang mana memungkinkan pekerja manusia, komputer, dan robot dapat berkomunikasi dan berkolaborasi dengan baik.

- **Microsoft (NASDAQ: MSFT)** - Microsoft ingin dikenal dalam dunia _metaverse_ secara profesional. Microsoft berencana untuk meluncurkan Mesh for Microsoft Teams pada 2022. _Add-on_ dari aplikasi _video conference_ ini memungkinkan pengguna untuk menggunakan avatar yang bisa dipersonalisasi, dan bisa berkolaborasi dalam lingkungan holografik 3D yang melampaui batas-batas geografis. Fitur utama dari Microsoft Mesh adalah Holoportation, yaitu alat yang memungkinkan pengguna untuk mengakses dunia digital dengan headset VR. 

## Apa itu _‘land’_ pada _metaverse_?
Meskipun _metaverse_ masih dalam masa pengembangan, platform seperti The Sandbox dan Decentraland sudah mulai menjual _real estate_ digital dalam bentuk _non-fungible token_ (NFT), yang merupakan token digital pada jaringan blockchain yang dapat mewakili berbagai item unik. Ketika seseorang membeli sebidang tanah atau _land_ di metaverse, jaringan blockchain yang menjadi infrastruktur platform _metaverse_ akan memverifikasi penjualan dan memindahkan kepemilikan.

Setelah properti virtual dibeli, pemilik tanah _metaverse_ NFT dapat menyewa, menjual, atau membangun di properti digitalnya. Pembuat video game Jepang Atari baru-baru ini membeli 20 bidang tanah digital di Decentraland. Atari juga telah mengumumkan rencana untuk meluncurkan kompleks hotel virtualnya sendiri pada 2022.

Setelah properti virtual dibeli, pemilik tanah _metaverse_ NFT dapat menyewa, menjual, atau membangun di properti digitalnya. Pembuat video game Jepang Atari baru-baru ini membeli 20 bidang tanah digital di Decentraland. Atari juga telah mengumumkan rencana untuk meluncurkan kompleks hotel virtualnya sendiri pada 2022.

## Cara membeli lahan virtual dan _item_ digitalnya di _metaverse_

Berbagai platform _metaverse_ telah membuat berbagai _marketplace_ yang memungkinkan pengguna untuk menjual dan membeli lahan atau _item_ digital dalam bentuk NFT. Berikut merupakan panduan membeli lahan di _metaverse_:

1. Melakukan riset terkait _marketplace_ yang ingin dipilih untuk membeli lahan. Decentraland dan The Sandbox adalah pilihan populer saat ini.
2. Pengguna perlu membuat _wallet_ kripto, yakni merupakan sejenis perangkat lunak yang terhubung ke jaringan blockchain, yang berfungsi sebagai tempat penyimpanan aset kripto yang kompatibel dengan blockchain yang menjadi infrastruktur platform metaverse terkait.
3. Kemudian pembeli perlu mengakses dan menghubungkan _wallet_ kripto mereka ke _marketplace_ _metaverse_ pilihannya. 
4. Pada tahap ini, membeli tanah digital sangat mirip dengan membeli tanah di dunia fisik. Pembeli perlu mempertimbangkan harga, lokasi, dan nilai masa depan dari tanah digital yang dipertimbangkan untuk dibeli.
5. Setelah pembeli mengidentifikasi sebidang tanah yang diincar, ia perlu memiliki token atau koin dan menyimpannya di _wallet_ kripto-nya. Jenis token atau koin yang diperlukan untuk melakukan transaksi bervariasi, maka harus disesuaikan dengan platform _metaverse_ yang dipilih. Misalnya untuk membeli tanah digital di Decentraland, pengguna harus memiliki token MANA. Jika dia ingin membeli tanah di The Sandbox, maka pembeli harus mendapatkan token SAND.
6. Jika pembeli telah menghubungkan _wallet_ kripto dengan _marketplace metaverse_ dan mengisi dana, pembeli bisa membeli tanah secara langsung atau mengajukan penawaran. Biaya tanah akan dihapus dari _wallet_ kripto dan NFT yang mewakili tanah tersebut akan ditransfer ke _wallet_ pengguna.
7. Proses yang sama berlaku dalam pembelian item NFT metaverse lainnya seperti pakaian dan aksesori untuk avatar digital.

## Kripto _metaverse_
Proyek-proyek _metaverse_ pada jaringan blockchain didukung oleh _fungible token_- yakni merupakan token yang dapat dibagi dan dipertukarkan. Token-token ini digunakan untuk membeli aset digital seperti lahan virtual atau aksesoris avatar dan dapat dijual-belikan di bursa aset kripto atau mata uang fiat. Beberapa aset kripto _metaverse_ tertentu juga memungkinkan pemegang token untuk memiliki suara dalam pengambilan keputusan dalam platform _metaverse_ yang bersangkutan. Contoh keputusan yang akan dipilih termasuk memutuskan di mana dana harus diinvestasikan atau fitur baru mana yang akan dirilis terlebih dahulu. 
Secara teori, ketika nilai aset digital meningkat, maka nilai token terkait juga akan meningkat. Selain itu, beberapa platform _metaverse_ seperti Decentraland membakar semua token MANA yang digunakan untuk membeli aset digital, menghapusnya secara permanen dari peredaran dan meningkatkan nilai token yang tersisa.

Di bawah ini adalah token metaverse yang terdaftar dalam kapitalisasi pasar:

- **Decentraland (MANA)** - Dengan kapitalisasi pasar sekitar Rp 86 triliun pada saat penulisan, token MANA digunakan sebagai media pertukaran di pasar Decentraland.

- **The Sandbox (SAND)** - Token SAND diberikan kepada pengguna yang berpartisipasi dalam alpha user testing di The Sandbox. Token SAND juga dapat dibeli di bursa digital. SAND adalah token utilitas, tata kelola, dan staking. Pemilik SAND dapat menggunakannya untuk membeli produk dan layanan digital, memberikan hak suara pada pengembangan The Sandbox dan staking SAND untuk mendapatkan imbal hadiah.

- **Axie Infinity (AXS)** - Berbeda dengan token Decentraland yaitu MANA, Token AXS Axie Infinity digunakan sebagai token tata kelola. Mereka yang memiliki token AXS dapat memberikan hak suara pada keputusan yang diusulkan untuk pengembangan ekosistem Axie Infinity, termasuk bagaimana dana dalam perbendaharaan komunitas dibelanjakan. Ada rencana masa depan untuk memodifikasi token AXS sehingga dapat digunakan untuk jual beli layanan digital di Axie Infinity.

- **Enjin Coin (ENJ)** - Enjin adalah perusahaan game blockchain. Enjin menawarkan kepada para penggunanya sejumlah pengalaman bermain game. Enjin terbilang unik karena tokennya, ENJ, "dimasukkan" ke dalam setiap NFT yang dicetak dan memberikan nilai nyata untuk aset digital.

## Masa depan metaverse

Perusahaan banyak berinvestasi di metaverse menghabiskan jutaan dolar untuk meyakinkan konsumen bahwa hilal metaverse ada di depan mata. Pertanyaannya adalah, apakah dunia ini terbuka untuk umum atau hanya disediakan untuk para gamer dan tech-savvy/ penggemar teknologi? Hanya waktu yang akan menjawab. Namun, metaverse diprediksi akan menjadi fase yang menguntungkan bagi investor, terlebih karena NFT kemungkinan menjadi jenis kripto paling populer. Untuk saat ini, investor ritel yang tertarik dengan metaverse harus mempelajari platform terkait dan mempertimbangkan nilai masa depan metaverse untuk diri sendiri.


Dunia metaverse dan kripto merupakan jalan pintas dalam berinvestasi bagi penikmat teknologi di masa mendatang.

Bagaimana Cara Berinvestasi di Metaverse ?

NFT telah menjadi sumber pendapatan baru terkini untuk liga olahraga dan jutaan penggemar mereka. Jika Anda penggemar berat olahraga, aset kripto mungkin jarang terdengar orang. Setelah adanya kesepakatan senilai ratusan juta dolar (triliunan rupiah) ditandatangani untuk Staples Center berganti nama menjadi Crypto.com Arena dan tempat olahraga utama Miami sekarang disebut FTX Arena. 

Anda sekarang dapat melihat logo kecil FTX di semua seragam wasit Major League Baseball. Bintang olahraga, termasuk Serena Williams, LeBron James dan Tom Brady, sering memasang teknologi blockchain.

Namun, ada satu teknologi yang semakin menjadi pusat pemain olahraga sektor kripto yaitu token (NFT). Deloitte memperkirakan pangsa pasar industri olahraga akan menghasilkan lebih dari USD2 miliar atau setara dengan Rp 29,4 triliun dalam penjualan NFT tahun ini.

## Memperdagangkan kartu dan koleksi NFT

### NBA Top Shot
NBA Top Shot merupakan kartu berbasis kripto yang sering diperdagangkan terbesar saat ini. Asosiasi Basket Nasional telah mengembangkannya dengan Dapper Labs yang merupakan kreator standar ERC-721 dan _video game_ viral CryptoKitties. NBA Top Shot berjalan pada blockchain Dapper Labs yaitu Flow.

Konsepnya sederhana: kartunya menampilkan “momen pemain NBA yang populer” dalam wujud video singkat. Anda dapat membeli paketnya, rendisi virtual dari paket kartu perdagangan dahulu kala, plus menukar momen Anda di pasar sekunder Top Shot.

Top Shot adalah proyek NFT terbesar kelima sepanjang masa, setelah menghasilkan penjualan USD886 juta atau berkisar Rp13,2 Triliun, menurut CryptoSlam. Namun, popularitas game ini telah melewati masa kejayaannya yang penjualan besarnya penjualan terjadi pada bulan Februari dan Maret 2021.

### NFL All Day
Dapper Labs juga telah menandatangani kesepakatan dengan National Football League. Game NFT NFL ini disebut NFL All Day dan memiliki konsep yang serupa dengan NBA Top Shot.

Seperti NBA Top Shot, permainan ini memperdagangan "koleksi ikonik", dan Anda dapat membangun koleksi atau menjual NFT Anda di pasar yang ada di dalam _game_. Proyek ini dalam versi beta tertutup, artinya Anda tidak dapat memainkannya tanpa undangan dari NFL. _Game_ ini akan dibuka untuk publik pada akhir musim sepak bola. Untuk memulai peluncurannya, peserta di Super Bowl LVI, yang berlangsung pada 13 Februari 2022 di SoFi Arena di Los Angeles, semuanya akan ditawari NFT dari NFL All Day.

### UFC
Bersamaan dengan La Liga yaitu NFL dan NBA, Dapper Labs melanjutkan ekspansinya melalui kemitraan dengan Ultimate Fighting Championship. NFT UFC diluncurkan pada 23 Januari 2022 di platform UFC Strike.

Ekonomi ini berputar di sekitar paket berisi klip NFT virtual yang dapat dijual. Paket pertama yang masing-masing berharga USD50 atau senilai Rp736 ribu berhasil menerbitkan 100.000 NFT ke dalam ekonominya.
### Sorare
Sorare berhasil mencapai dalam sepak bola layaknya yang dicapai NBA Top Shot dalam bola basket. Permainan kartu yang diperdagangan ini juga berfungsi sebagai liga sepak bola Eropa fantasi. Seperti NBA Top Shot, kartu trump Sorare adalah lisensinya; Sorare mengklaim memiliki lisensi resmi dengan 215 klub, termasuk raksasa Bayern Munich dan Paris Saint-Germain.

Menurut _CryptoSlam_, Sorare adalah game yang paling populer ke-16 dengan penjualan sepanjang masa sebesar USD202 juta atau senilai Rp 2,9 triliun.

## Memorabilia dan tiket NFT

### Atlet NFT
Perdagangan NFT menggunakan kartu trading berlisensi bukanlah satu-satunya cara untuk mendapatkan NFT berbasis olahraga. Beberapa atlet terjun langsung lapangan dan menjual NFT di platform seperti Nifty Gateway dan OpenSea.

Pesepakbola profesional Jerman, Mesut Ozil menjual avatarnya di Nifty Gateway. _Quarterback_ Tampa Bay Buccaneers yang baru-baru ini pensiun, Tom Brady, menjual koleksi NFT-nya sendiri di Autograph yang merupakan pasar NFT yang didirikan oleh dirinya. Koleksi Brady yang ditayangkan pada bulan Desember meraup untung sekitar  USD 1,3 juta atau senilai Rp 19,37 milyar dalam waktu kurang dari 10 menit. Tony Hawk, Simone Biles dan Wayne Gretzky termasuk di antara atlet bintang yang memiliki NFT di _Autograph_.

### Tiket pertandingan olahraga
NFT tidak hanya untuk dikoleksi namun juga berguna sebagai tiket olahraga digital. NFT dapat mencegah calo dan memanfaatkan ekonomi kripto 24 jam untuk memicu pasar yang lebih efisien dalam menentukan harga tiket sesuai permintaan.

Tiket NFT bisa menjadi barang koleksi di masa mendatang, seperti tiket pertandingan olahraga bersejarah yang memiliki nilai dan meningkat seiring waktu. Misalnya AlphaWallet yang menjadikan 20.000 tiket FIFA sebagai token NFT.

Peserta Super Bowl LVI tidak hanya dapat melihat pertandingan besar secara langsung, tetapi masing-masing akan menerima NFT berdasarkan tiket mereka.

## Masa Depan NFT dalam dunia olahraga
### _Esport_
Atlet olahraga mungkin tidak lagi diharuskan menggunakan tenaga fisik untuk menghasilkan penjualan NFT yang besar.

Meskipun Steam telah melarang teknologi tersebut, tim game esport seperti New York Subliners berlomba lomba dalam menjual NFT. Bersama dengan Moonwalk, perusahaan _esports_ Andbox juga akan memasuki pasar NFT di _blockchain_ Flow.

Non-fungible token (NFT) telah menjadi aliran pendapatan baru untuk liga olahraga dan jutaan penggemar mereka.

NFT Sport: Cara Memasuki Dunia Game

Hal yang paling menarik dari non-fungible token (NFT) adalah memungkinkan pemiliknya untuk memiliki hak kepemilikan eksklusif secara permanen dan dapat diverifikasi dari aset digital tersebut. Walaupun teknologi terus berkembang, namun kenyataannya jauh lebih rumit.

Pasar NFT dipenuhi dengan pembajakan dan plagiarisme. Parahnya lagi, masih banyak pembeli yang kurang mengerti tentang undang-undang hak cipta yang mendasari pembelian mereka. Hal-hal berikut ini dapat menjadi rujukan terhadap hak cipta NFT.

## Digital Millennium Copyright Act
Digital Millennium Copyright Act (DMCA) merupakan hukum hak cipta Amerika Serikat yang mengimplementasi dua perjanjian World Intellectual Property Organization (WIPO) tahun 1996. DMCA menindaklanjuti pembuatan dan diseminasi teknologi, layanan, maupun perangkat yang membatasi prosedur terkait akses terhadap karya yang memiliki hak cipta dan meningkatkan hukuman pelanggaran hak cipta di internet. Selain itu, DMCA JUGA juga mengkriminalisasi tindakan terhadap pembatasan kendali akses walaupun tidak ada pelanggaran hak cipta. DMCA melindungi hak cipta musik, film, tulisan maupun hal lainnya. Dengan adanya DMCA, aset digital seperti NFT dapat dilindungi karena memiliki hak cipta karena DMCA ini didesain untuk melindungi kreator atau pemilik dari pencurian, pembajakan, dan pelanggaran hak cipta. Hal yang tentu saja tidak diinginkan bagi para pembuat karya asli karena dapat menimbulkan kerugian.

Adapun cara agar dapat mengkonfirmasi apakah suatu aset NFT merupakan aset asli atau aset bajakan, seperti yang digambarkan di bawah ini.

### 1. Periksa centang biru
Hal termudah untuk menghindari penipuan adalah lakukan pembelian hanya pada proyek yang terverifikasi. Semua orang dapat melakukan copy paste terkait NFT langka dan mengunggahnya kembali dengan label yang berbeda. Pasar NFT yaitu OpenSea memecahkan isu ini dengan pengadaan centang biru untuk koleksi yang terverifikasi. Pengguna juga dapat melihat alamat kontrak untuk memeriksa bahwa NFT yang akan dibeli adalah asli. 
![BAYC-Bored-Aped-Yacht-Club-Coindesk-Indonesia.jpg](/uploads/BAYC_Bored_Aped_Yacht_Club_Coindesk_Indonesia_13a6a7e8e3.jpg)
Pengguna OpenSea yang terverifikasi
https://opensea.io/collection/boredapeyachtclub

Walaupun begitu, pemilik akun terverifikasi masih dapat melakukan penipuan atau meninggalkan proyeknya kapan saja.

### 2. Periksa apakah kreator tersebut benar-benar minting/ peneribitan NFT
Beberapa NFT dibuat tanpa persetujuan dari kreator tersebut. Artinya, pembeli mungkin saja tidak benar-benar membeli koleksi yang asli melainkan membelinya dari orang lain yang bukan kreator sebenarnya.

Jika pembeli ragu, ia dapat melakukan riset pada akun Twitter kreator atau platform lainnya yang dapat menunjukkan keabsahan dari NFT yang dibuatnya. Kebanyakan kreator akan melakukan pin tweet untuk menunjukkan bahwa NFT mereka dijual atau tidak. 

### 3. Membeli NFT bukan berarti memiliki hak cipta langsung
Hal ini menjadi kesalahpahaman terhadap NFT. Membeli NFT berarti membeli kepemilikan dari token berbasis blockchain yang dapat berupa file, klip, atau lokasi foto. Artinya, pemilik hanya mendapatkan hak untuk menyimpannya atau menjualnya kembali, bukan membeli hak cipta untuk token tersebut. Kecuali, jika pembeli tersebut bernegosiasi terlebih dahulu dengan penjual atau atau ketentuan khusus yang ditetapkan sebelumnya yang menyatakan hak intelektual terhadap token tersebut.

Terkadang kepemilikan hak cipta tidak jelas. Pada kasus CryptoPunks, Penelitian dari Eric Paul Rhodes Juli lalu menemukan bahwa pencipta CryptoPunks yaitu Larva Labs mengadopsi lisensi NFT pada tahun 2019, yang akan memberikan penggunaan non-komersial, selain dari pendapatan USD100.000 dari _merchandise_, tetapi tidak akan membiarkan pemegang NFT mengubah gambar. Rhodes menemukan bahwa perjanjian lisensi terpisah diadopsi tidak mencakup ketentuan untuk penjualan _merchandise_.

Berkaitan dengan saran Nomor 2, Anda jelas tidak memiliki hak atas menerbitkan NFT secara curang. Dan jika Anda menjual NFT palsu, Anda dapat bertanggung jawab, berdasarkan pasal 504 Undang-Undang Hak Cipta, denda hingga USD30.000 untuk setiap pelanggaran.

### 4. Periksa syarat dan ketentuan aset sebelum memegang hak cipta aset tersebut
Gremplin yang merupakan raja penguasa metaverse fiksi CrypToadz memegang prinsip untuk melepaskan semua hak cipta dan hak terkait dengan CrypToadz oleh Gremplin. CrypToadz dibuat di bawah lisensi Creative Commons (CC) yang memungkinkan siapa saja untuk membuat proyek spin-off atau memodifikasi NFT mereka tanpa takut aturan hukum.


Yuga Labs yang merupakan pencipta The Bored Ape Yacht Club mengatakan bahwa pemilik asetnya sepenuhnya memiliki _the Art_, dan _Bored Ape_. Jadi, selama pemilik dapat membuktikan NFT miliknya, Yuga Labs akan memberi lisensi tak terbatas di seluruh dunia untuk menggunakan, menyalin, dan menampilkan _the Art_ yang dibeli untuk tujuan membuat karya turunan _the Art_, seperti membuat T-shirt dan sebagainya.



Berikut ini adalah pertanyaan yang harus diajukan ketika membuat atau membeli aset NFT


Informasi Terkait Piracy dan Copyright di NFT yang Perlu Diketahui

Popularitas _non-fungible token_ (NFT) sangat memuncak di awal pertengahan 2021. Merajuk ke Data dari NonFungible, penjualan NFT telah mencapai USD 2.4 miliar atau senilai Rp 35,3 triliun pada kuartal pertama 2021. Momentum ini masih terus berlanjut hingga kuartal kedua 2021 dengan pencapaian OpenSea (pasar NFT berbasis Ethereum) yang mencetak rekor volume trading sebesar USD 49 juta atau senilai Rp 721 miliar pada 1 Agustus. Harga rata-rata CryptoPunks, salah satu koleksi NFT pertama yang memulai debutnya di blockchain Ethereum  juga mencatat rekor pada bulan yang sama sebesar 66,919 ETH per NFT (sekitar USD220,000 atau Rp 3,3 milyar pada waktu tersebut).

Pencapaian ini telah membentuk inovasi baru terkait aset NFT, yang mana munculnya tipe baru berupa token “semi-fungible” atau SFT yang mengubah aset yang dapat ditukar menjadi tidak dapat ditukarkan.
### Token _fungible_ atau dapat ditukarkan
Kebanyakan aset kripto yang diperjualbelikan oleh investor merupakan aset yang dapat ditukar. Contohnya, dua investor saling menukar satu ether, keduanya tidak meraup untung maupun rugi karena memiliki nilai yang sama.

Mata uang fiat seperti USD  juga merupakan aset yang dapat ditukarkan. Singkatnya, fungibility adalah kemampuan untuk menukar atau mengganti token dengan token lainnya tanpa merubah nilai harga.
### Token _non-fungible_ atau tidak dapat ditukarkan
NFT merupakan token berbasis blockchain yang bisa digunakan untuk merepresentasikan kepemilikan digital dari aset unik seperti karya seni, item in-game, lahan dan real estat virtual, dan sejenisnya. Karena perbedaan nilai aset dan karakteristik, maka NFT tidak dapat ditukarkan dengan aset lainnya seperti token ether maupun dolar. Karena NFT diperjualbelikan dalam blockchain, maka token tersebut memiliki karakteristik sebagai berikut:
- **Tidak dapat dibagi**: pembeli tidak mungkin dapat membeli pecahan sebuah NFT.
- **Tidak dapat dihancurkan**: NFT tidak bisa dirusak atau dihapus.
- **Kekal**: perubahan informasi terkait NFT tidak dapat dilakukan.
- **Terverifikasi**: NFT dapat dengan mudah diverifikasi keotentikannya dan kepemilikannya.

### Token _semi-fungible_ atau SFT
SFT merupakan jenis token yang terbilang baru dan dapat bersifat _fungible_ maupun _non-fungible_. Token ini bekerja layaknya token fungible lainnya yang dapat ditukarkan dengan token NFT lainnya yang serupa. Contohnya, sebuah token yang merepresentasikan sebuah voucher Amazon senilai Rp 140.000,00 memiliki nilai yang sama seperti voucher Amazon serupa.

Faktor yang dapat membedakan token ini adalah ketika mereka ditukarkan atau dipakai, maka token tersebut kehilangan nilai asetnya. Hal ini membuat token yang kadaluarsa menjadi token _non-fungible_.

Cara lain untuk memahami penggunaan token ini adalah tiket konser yang berupa token. Tiket tersebut memiliki nilai yang sama dengan tiket lainnya. Ketika konser selesai, maka tiket yang berupa token ini hanya berupa memorabilia dan memiliki nilai baru. Artinya, token tersebut tidak dapat digunakan untuk menonton konser lainnya karena nilainya sudah berbeda.

Proses perubahan token dari fungible ke _non-fungible_ ini yang dinamakan token _semi-fungible_.
### Cara membuat token _semi-fungible_
Saat ini, opsi membuat SFT dapat dilakukan dengan menggunakan standar ERC-1155 Ethereum yang merupakan blueprint untuk membuat token pada blockchain Ethereum.

Standar ini merupakan kombinasi dari ERC-20 (token _fungible_) dan ERC-721 (token _non-fungible_) yang dikembangkan oleh Enjin yang merupakan _developer_ Horizon Game dan The Sandbox pada 2017. Hal ini memudahkan untuk membuat dan mengatur kedua jenis token menggunakan satu _smart contract_ atau kontrak pintar.

SFT berguna dalam industri game karena adanya elemen _fungible_ seperti mata uang _in-game_ dan juga item _non-fungible_ seperti koleksi senjata. Artinya, perusahaan _gaming_ dapat membuat dua jenis token tersebut sehingga _gamer_ akan lebih mudah melakukan pertukaran seperti koleksi senjata dengan mata uang _in-game_ dan sebaliknya.

Tiket konser, voucher pembelian, dan kupon merupakan contoh dari item semi-fungible.

Apa Itu Token Kripto Semi Fungible?

Learn

Dalam praktiknya, NFT masih baru dan sedikit “berantakan”. (Foto CDI)

learn-nft-scam-coindesk.jpg

Apa itu Non-Fungible Token (NFT)? (Foto CDI)

learn-cara-mint-coindesk.jpg

Metaverse merujuk kepada dunia maya yang berjalan tanpa henti dan dihuni oleh perekonomian yang mendorong jaringan baru para kreator dan penyedia infrastruktur. (Foto CDI)

learn-metaverse-2022-coindesk.jpg

Salah satu contoh penggunaan NFT di _metaverse_ adalah dengan membeli aset tanah virtual. (Foto CDI)

learn-keuntungan-nft-coindesk.jpg

Kings of Leon jadi band pertama yang buat album di NFT Music. (Foto  CoinDesk Indonesia)

learn-nft-music-coindesk.jpg

Meningkatnya pengguna dan investor aset kripto tentunya membuat banyak orang tertarik untuk terjun ke dunia aset unik yang berbasis blockchain ini. (foto CDI)

learn-nft-beginner-coindesk.jpg

mulai banyak orang melihat NFT sebagai aset kripto yang menjanjikan. (Foto CDI)

learn-make-nft-coindesk.jpg

Pencapaian ini telah membentuk inovasi baru terkait aset NFT. (Foto CDI)

learn-semi-fungible-coindesk.jpg

Mengapa metaverse itu penting? (Foto CDI)

learn-metaverse_1-coindesk.jpg

Berikut merupakan cara memperoleh uang dari NFT selain jual beli. (Foto CDI)

learn-sell-nft-coindesk.jpg

Metaverse menjadi peluang bagi masa depan. (Foto CDI)

learn-metaverse-coindesk.jpg

Bintang olahraga, termasuk Serena Williams, LeBron James dan Tom Brady, sering memasang teknologi blockchain. (Foto CDI)

learn-nft-sport-coindesk.jpg

Pasar NFT dipenuhi dengan pembajakan dan plagiarisme. (Foto CDI)

0	NuCypher	GRT
1	NuCypher	GRT
2	NuCypher	GRT
3	NuCypher	GRT
4	NuCypher	GRT

Belajar tentang NFT

Kursus Kripto

Topik Lainnya