Bitcoin (BTC) adalah tipe aset digital yang dikenal dengan nama aset kripto atau _cryptocurrency_. Bitcoin bisa digunakan untuk membayar berbagai hal, tetapi lebih sering dianggap sebagai aset digital yang setara dengan emas. Aset kripto seperti bitcoin (dengan huruf awalan “b”) dinamakan “kripto” karena aset ini menyimpan informasi menggunakan kriptografi, dan mengkodekannya dengan cara khusus. Cara Jaringan Bitcoin atau “Bitcoin newtork” (Huruf besar “B”) menjalankan transaksi adalah dengan menyelesaikan masalah kriptografis. 

## Sejarah Bitcoin
_Cryptocurrency_ atau aset kripto diluncurkan pada Januari 2009 - segera setelah krisis finansial pada 2008. Bitcoin dengan cepat menjadi mata uang digital terdesentralisasi pertama yang sukses di dunia. “Terdesentralisasi” sederhananya berarti bahwa tidak ada satu pun entitas, perusahaan, atau pemerintahan yang memiliki atau mengontrol Bitcoin. Kenyataannya, siapapun yang memiliki koneksi internet bisa membantu cara kerja dan mengatur jaringan Bitcoin. 

Bitcoin diciptakan oleh developer anonim, atau beberapa developer, dengan nama samaran “Satoshi Nakamoto”. Sampai saat ini, belum ada yang mengetahui identitas asli Nakamoto. 

Transfer uang menggunakan [glossarytip word="bitcoin"]Bitcoin[/glossarytip] serupa dengan mengirim uang melalui e-mail. Transaksi dilakukan dengan cepat, dan yang terpenting, tidak membutuhkan bantuan dari pihak ketiga (seperti bank) untuk memproses transaksi. Ini merupakan salah satu keunggulan dari menggunakan bitcoin. Alih-alih mempercayakan bank untuk menahan dan transfer uang, aset kripto membiarkan orang-orang bisa mengontrol kekayaan mereka secara penuh tanpa campur tangan pihak ketiga. 

Serupa dengan _e-mail_, bitcoin juga tidak memiliki bentuk fisik. Artinya, pengguna tidak bisa menahan bitcoin seperti uang tunai di rekening bank. Semua aset kripto, termasuk bitcoin, hadir dalam bentuk digital dan setiap pencatatan data transaksi didistribusikan secara publik pada buku besar yang transparan yang disebut dengan blockchain. 

Satu bitcoin terdiri dari 100 juta unit yang lebih kecil yang disebut “satoshis”. Pikirkan itu sebagai satu dollar Amerika Serikat yang setara dengan 100 sen. Ini artinya setiap orang bisa membeli sampai sekecil 0.00000001 bitcoin dan bisa mengirimkannya ke orang lain juga dalam jumlah kecil. 

Persediaan bitcoin dibatasi sampai 21 juta koin. Ini artinya jumlah bitcoin yang beredar tidak akan lebih dari 21 juta koin. Limit pasokan ini telah diprogramkan pada sumber kode Bitcoin oleh Satoshi Nakamoto sejak pertama kali dirilis. 

Setiap kali block baru ditemukan melalui proses yang disebut dengan mining atau penambangan, sejumlah bitcoin tersebut akan diberikan kepada sang miner atau penambang dan hadiah tersebut dikenal dengan istilah block reward.  Setelah jumlah bitcoin di sirkulasi pasar sudah mencapai 21 juta, tidak akan ada bitcoin lagi yang beredar.


Bitcoin (BTC) adalah tipe aset digital yang dikenal dengan nama aset kripto atau _cryptocurrency_. 

Apa itu Bitcoin ?

Setelah mengetahui apa itu bitcoin, mari kita pelajari cara kerja bitcoin. Ada dua komponen utama dalam Bitcoin, yakni jaringan Bitcoin dan blockchain Bitcoin. _Bitcoin network_ atau jaringan Bitcoin merupakan sistem pembayaran elektronik _peer-to-peer_ yang online dan dioperasikan serta diatur oleh komunitas terdistribusi global yakni para kontributor yang disebut juga dengan istilah node. Node sederhananya adalah seseorang atau sekumpulan orang yang bertugas untuk memverifikasi dan/atau mencatat transaksi pada blockchain Bitcoin. Siapapun di dunia bisa berpartisipasi dalam jaringan dan menjadi node. Yang dibutuhkan adalah akses listrik dan koneksi internet yang baik. 


Blockchain Bitcoin merupakan database yang merekam seluruh transaksi bitcoin. Blockchain adalah teknologi buku besar terdistribusi yang melibatkan penyimpanan data transaksi pada block digital yang terhubung dengan chain atau rantai. Ketika seseorang ingin mengirimkan bitcoin kepada user lain, biasanya akan dikirimkan ke digital wallet (perangkat lunak yang berfungsi sebagai dompet digital) milik user tersebut. Sang pengirim harus menyiarkan transaksi tersebut ke semua node di jaringan Bitcoin. Pemberitahuan transaksi tersebut serupa dengan meneriaki semua orang, “Hey semuanya, aku memberikan si A senilai 0,5 BTC!”

Di dalam transaksi, orang yang mengirimkan bitcoin menyertakan wallet address atau alamat dompet digital user penerima koin dan jumlah koin yang dikirimkan. Alamat ini disebut dengan istilah public key.  Ada dua tipe kunci yang membentuk digital wallet kripto:
Private key: kode rahasia yang hanya boleh diketahui oleh pemilik wallet saja yang berfungsi untuk mengakses konten-konten yang ada di wallet. 
Public key: alamat yang bisa diketahui oleh publik untuk mengirimkan atau menerima aset kripto. 

Cara mudah untuk memahaminya adalah dengan mengibaratkan public key sebagai alamat rumah, semua orang bisa menemukannya dan mengirimkan apapun kepada alamat tersebut. Di sisi lain, private key diibaratkan sebagai kunci depan rumah. Itu adalah sesuatu yang disimpan baik-baik dan hanya bisa diakses oleh pemilik rumah saja. Transaksi ini ditandatangani secara digital oleh pengirim untuk menunjukkan legitimasi transfer, dan akan ada iuran kecil yang terpotong dan akan diberikan pada penambang yang akan mencatatkan transaksi tersebut ke blockchain. 

Node spesial pada jaringan Bitcoin, atau yang disebut sebagai mining nodes, kemudian akan bersaing untuk memenangkan hak untuk memasukkan transaksi tersebut dan transaksi lainnya ke block selanjutnya pada blockchain. Karena blockchain bitcoin itu publik dan bisa dijalankan oleh semua orang, maka dibutuhkan sistem yang menjamin bahwa seluruh pengguna yang berpartisipasi itu berniat baik. Caranya adalah dengan mengharuskan para mining node untuk memiliki beberapa hal seperti daya komputasi, waktu, dan listrik yang besar untuk bisa membuka kunci block selanjutnya pada blockchain. Ini dikenal dengan sebutan proof-of-work. Sebagai contoh, Bitcoin menggunakan tipe hashing function yang dikenal dengan SHA-256, yang mengambil input apapun dan mengubahnya menjadi kode 64-karakter. Jika kita mengambil kata “CoinDesk” dan mengubahnya ke kode hash SHA-256, maka kodenya akan menjadi: 7e7a91f75a4a765b2cecab3d093f3dfd586f2539ac0544765650b9a27c139e42. 

Menariknya, jika kita mengganti input bahkan hanya dengan satu karakter, maka hash-nya juga akan berbeda secara keseluruhan. Sebagai contoh, hash untuk “FoinDesk” adalah: 1ac19a9538d961d0df467764685481c7b83dbb9a7efd81ade098b541eb2d8061

Karena setiap hash itu sangat acak dan uni, hampir tidak mungkin untuk bisa memprediksi hash apa yang akan diperoleh dari tiap input. Ini yang membuat pencarian kode yang tepat untuk membuka kunci block Bitcoin baru itu sangat sulit. Pada dasarnya ini hanya merupakan trial and error sampai miner bisa menemukan hash yang tepat. 

Ketika seorang miner sukses menciptakan _hash_ yang tepat, mereka akan memenangkan hak untuk menambahkan batch baru dari sekumpulan transaksi ke dalam sebuah block baru dan menambahkannya ke dalam mata rantai (chain).  Block Bitcoin baru tersebut tercipta kira-kira setiap sepuluh menit. 

Sebagai imbalan atas usaha para miner, mereka akan menerima sejumlah bitcoin yang dikenal dengan istilah block reward, serta mendapatkan setiap iuran (fees) yang ada di dalam transaksi yang mereka masukan ke dalam block baru tersebut. Block reward Bitcoin dirilis berdasarkan jadwal yang sudah terprogramkan. Setiap 210,000 block, jumlah bitcoin yang akan diberikan kepada miner akan terbagi dua, proses ini dikenal dengan nama halving. Sistem ini perlahan akan mengurangi pasokan bitcoin baru yang masuk ke sirkulasi pasar sampai nanti tidak ada lagi koin Bitcoin yang bisa ditambang. 

Setelah transaksi disiarkan, para node di jaringan Bitcoin akan berebut untuk memverifikasinya. Mining node yang berhasil memasukkannya ke block baru pada blockchain dan mencatatnya secara permanen. Ini yang membuat setiap transaksi di blockchain itu immutable atau tidak bisa diubah. Karena setiap node di seluruh jaringan Bitcoin yang tersebar di seluruh dunia merekam kopian transaksi yang sama, maka siapapun yang berusaha untuk mengubah salah satu dari transaksi tersebut harus mampu untuk meretas perangkat semua orang dan mengubahnya, yang mana tentunya hampir tidak mungkin dilakukan. 



Ada dua komponen utama dalam Bitcoin, yakni jaringan Bitcoin dan blockchain Bitcoin. 

Bagaimana Cara Kerja Bitcoin?

Siapakah yang sebenarnya menciptakan bitcoin? Bitcoin pertama kali disebutkan pada dokumen teknikal sebanyak sembilan lembar yang dikenal dengan sebutan white paper. Berjudul “Bitcoin: A Peer-to-Peer Electronic Cash System”, dokumen ini dipublikasikan pada 31 Oktober 2008 oleh penulis dengan nama samaran Satoshi Nakamoto. Sangat sedikit informasi yang diketahui mengenai Satoshi Nakamoto, selain keahliannya dalam programming komputer dan ketertarikannya terhadap kriptografi. 
Dalam sebuah e-mail, Nakamoto mengatakan bahwa ia telah mengerjakan Bitcoin sejak pertengahan 2007. Dua tahun kemudian, protokol Bitcoin secara resmi diluncurkan. Kemudian, pada April 2011, Satoshi mengirimkan sebuah e-mail yang menyatakan “Aku telah berpindah fokus pada hal lain. Kini ini telah berada di tangan yang tepat yakni Gavin [Andresen] dan semuanya.” Kemudian Nakamoto menghilang selamanya. Menurut profil yang dibuat oleh Nakamoto pada situs web P2P Foundation, bionya menyatakan bahwa ia adalah seorang pria, berusia 35 tahun, dan berasal dari Jepang. Namun belum tentu fakta ini akurat. 

Nakamoto pun berusaha keras untuk menutupi identitasnya. Tetapi itu tidak menghentikan orang-orang untuk mengklaim gelar pencipta Bitcoin itu. Banyak orang yang mengakui bahwa dirinya adalah Satoshi selama beberapa tahun belakangan, termasuk kepala peneliti Craig Wright, penulis “The Generation Bitcoin” yaitu Jörg Molt, bahkan seorang pekerja di NHS Inggris yakni James Bilal Caan. 

Anggota komunitas kripto juga telah memiliki prediksi terhadap beberapa orang yang bisa jadi merupakan sang pencipta bitcoin, mereka adalah Hal Finney dan Nick Szabo. Hal Finney merupakan seorang ilmuwan komputer, insinyur perangkat lunak, dan anggota kelompok kriptografi pelopor yang dikenal sebagai istilah cypherpunks. Ia tinggal di kota kecil, yang juga ditinggali oleh seorang pria bernama Dorian Satoshi Nakamoto, yang mana banyak orang percaya menjadi orang yang menginspirasi Finney untuk membuat nama samaran tersebut. Finney juga menjadi orang pertama yang menerima transaksi bitcoin dari Satoshi Nakamoto pada 2009. Ia juga menjadi sosok pionir yang mengemukakan sistem Proof-of-Work di blockchain Bitcoin. 

Kemudian Nick Szabo juga merupakan seorang ahli komputer. Szabo menguraikan mata uang digital terdesentralisasi pertama, bernama bitgold, pada 1998. Banyak fitur desain bitgold yang digunakan pada pembuatan bitcoin. Kaitan yang menarik antara Szabo dan Nakamoto yaitu adalah bahwa Hal Finney dan tokoh-tokoh terkemuka lainnya pada saat itu memiliki kontak rutin dengan pencipta Bitcoin. Namun, tak pernah ada pesan yang terkirim antara Szabo dan Nakamoto. 

Hal menarik lainnya adalah bahwa di kebudayaan Jepang, nama tengah itu diletakkan di depan, menjadi Nakamoto Satoshi. “NS” secara kebetulan merupakan inisial dari Nick Szabo. Dalam sebuah e-mail antara Nakamoto dan Hal Finney pada 2009, sang pencipta Bitcoin juga membicarakan bagaimana alamat bitcoin yang mereka hasilkan secara random kebetulan berisi inisial mereka. (1NSwywA5Dvuyw89sfs3oLPvLiDNGf48cPD). Sampai saat ini hampir tidak mungkin bagi kita untuk mengetahui identitas asli dari sang pencipta Bitcoin. Namun, memang lebih baik seperti ini adanya mengingat pergerakan aset kripto yang juga masih terus berevolusi. 



Sampai sekarang belum diketahui siapa pencipta bitcoin. 

Siapakah Pencipta Bitcoin?

(Disclaimer): 
_Konten baik berupa data dan/atau informasi yang tersedia pada CoinDesk Indonesia hanya bertujuan untuk memberikan informasi yang bisa dijadikan rujukan/referensi belaka, dan tidak boleh ditafsirkan sebagai saran untuk berinvestasi. Apa yang disebutkan dalam artikel ini bukan merupakan segala jenis dari hasutan, rekomendasi, penawaran, atau dukungan untuk membeli dan menjual aset kripto apapun. Perdagangan di semua pasar keuangan pasti melibatkan risiko dan bisa mengakibatkan kerugian atau kehilangan dana. Sebelum berinvestasi, seseorang harus selalu melakukan penelitian menyeluruh dan mencari nasihat dari profesional._

Untuk membeli bitcoin, dibutuhkan empat hal yaitu: 
_Bitcoin wallet_
_Bitcoin exchange_
_Proof of identity_
_Payment method_

Dompet bitcoin sederhananya adalah tipe perangkat lunak yang menyambungkan dengan jaringan Bitcoin. Ketika ada bitcoin wallet baru diciptakan, public key dan private key berfungsi sebagai alamat pengiriman/penerimaan dan menjadi kunci untuk membuka wallet masing-masing. Penting untuk dicatat bahwa user jangan pernah memberikan private key kepada pihak ketiga, sama seperti kamu tidak memberikan kunci rumah atau PIN ATM kepada orang lain. 

Ketika mengatur akun pada bitcoin exchange, seluruh platform akan memiliki built-in servis wallet digital yang secara otomatis menyimpan bitcoin milikmu. Meski begitu, ini tidak dianggap aman. Bahkan platform yang paling aman sekalipun bisa diretas dan kamu tetap berkemungkinan untuk kehilangan saldo yang ada di dalamnya. Para pengguna direkomendasikan untuk segera mentransfer bitcoin yang dibeli dari exchange dan memindahkannya ke layanan wallet yang lebih aman. 

_Hardware wallet_ merupakan alat berbentuk fisik berukuran kecil yang bisa menyimpan bitcoin secara offline, dan ini dianggap sebagai opsi paling aman untuk menyimpan kripto. Tiga perusahaan terdepan yang menyediakan solusi hardware wallet yakni Ledger, Trezor, dan KeepKey. “Selalu langsung membeli aset kripto situs vendor resmi agar yakin bahwa kamu mendapatkan alat yang otentik yang belum dibongkar. Ada juga beberapa jumlah perangkat lunak dompet bitcoin gratis yang bisa diunduh di laptop dan ponsel. Untuk daftar dompet bitcoin yang telah di peer-review,  segera kunjungi bitcoin.org. 

Setelah memiliki wallet, kamu kini harus menuju exchange yang memungkinkan user untuk sign up, dan terhubung ke rekening bank untuk membeli bitcoin. Untuk orang yang suka berpergian, ada cara yang mudah dan gratis, yakni dengan mengunduh aplikasi mobile trading yang bisa memungkinkan user membeli bitcoin dalam satu klikan saja. Untuk sign up, dibutuhkan SIM, KTP, atau paspor sebagai bukti kebenaran alamat. Setelah sign up, user harus mengisi deposit yang saldonya diisi dari rekening bank yang terhubung. 




Setelah mengetahui arti, cara kerja, dan asal Bitcoin, berikut adalah cara membelinya. Sebelum beralih ke sini, perlu diketahui bahwa:


Ini Cara Membeli Bitcoin 

Bitcoin 101

Crash Course

BTC-101.jpg


Ethereum merupakan platform perangkat lunak atau _software_ berbasis _blockchain_ yang pertama kali digagas pada 2013 dan diluncurkan resmi pada 2015. Serupa dengan Bitcoin, Ethereum juga memiliki mata uang atau aset kriptonya sendiri yang dapat digunakan sebagai alat pertukaran  melalui internet, yang disebut dengan ether (ETH).

Perbedaannya dengan Bitcoin, Ethereum juga memungkinkan para _developers_ atau pengembang untuk membuat aplikasi mereka sendiri di atas _blockchain_ Ethereum. Hal ini mirip dengan aplikasi yang sering kamu gunakan di smartphone. 

Jadi, perbedaan utama dari kedua jaringan Bitcoin dan Ethereum yakni aplikasi yang dibuat di jaringan Ethereum bersifat decentralized_ atau terdesentralisasi. Inilah yang melahirkan istilah _decentralized applications_, atau dapps.
 
Lalu, apa maksud dari semua ini? Jadi ketika kita melihat aplikasi biasa di _smartphone_, mereka biasanya berjalan dan dikembangkan oleh satu perusahaan, seperti Snapchat, Pocket dan Google Maps. Perusahaan-perusahaan ini cenderung memiliki kepemilikan penuh terhadap aplikasi tersebut dan seringkali mengumpulkan informasi-informasi dari pengguna, menyimpannya, dan menggunakannya untuk tujuan bisnis, seperti menjual iklan. Dengan kata lain, informasi pribadi pengguna akan digunakan demi kepentingan keuntungan perusahaan. 

Jika pemerintah ingin menutup satu aplikasi, maka mereka secara teoritis mereka bisa mendatangi perusahaan tersebut dan meminta perusahaan untuk menutup segala operasinya. Jika aplikasi tersebut berada di bawah yurisdiksi pemerintah, maka pemerintah juga berwenang untuk memaksa perusahaan aplikasi untuk tutup. Hal ini yang membuat aplikasi biasa lebih rentan tersandung sensor dan bermasalah dengan pemerintah. 

Di sisi lain, apa yang akan terjadi jika terdapat aplikasi yang berjalan secara otonom, tidak membutuhkan perusahaan untuk mengaturnya, dan tidak dapat ditutup oleh pemerintah, atau siapapun? Inilah yang menjadi esensi dari aplikasi terdesentralisasi. Ketahanan terhadap sensor menjadi alasan besar mengapa dapps menarik bagi banyak orang. 

Mudahnya, kamu bisa menjadikan internet sebagai contoh yang bagus. Tidak ada yang memiliki internet dan tidak mungkin untuk menutup apapun yang ada di internet secara keseluruhan saat ini.  Ini disebabkan karena Internet memungkinkan semua orang bebas menyebarkan informasi, yang mana kebebasan ini tidak pernah ada sebelumnya. Hal ini tentunya mampu menciptakan dunia di mana ada banyak layanan-layanan yang hadir secara _online_, contohnya adalah e-commerce dan media sosial. 

Dapps juga memberikan cara baru bagi kita dalam urusan finansial. Kini, kita dapat meminjam atau meminjamkan uang langsung kepada siapapun di dunia ini tanpa harus melalui perantara bank. Maka dari itu, mengirimkan uang kepada orang yang tinggal di suatu negara yang tidak memiliki fasilitasi perbankan yang memadai seperti hipotek tak akan lagi menjadi masalah jika sudah ada dapps. 

Dengan dapps, kamu bisa melewati masalah-masalah tersebut dan meminjam langsung dari orang yang berada di manapun di dunia ini hanya dengan bermodalkan _smartphone_ dan koneksi internet.

Karena dapps berjalan secara otonom, tidak ada yang mengumpulkan data kamu dan menjualnya ke pihak ketiga. Hal ini merupakan keuntungan yang besar jika kamu khawatir terhadap keamanan data privasimu. 



Ethereum pertama kali digagas pada 2013. 

Apa Itu Ethereum? 

Ethereum dapat dipecah menjadi 3 komponen utama, yakni Jaringan Ethereum, Blockchain Ethereum, dan _Ethereum Virtual Machine_ (EVM). Jaringan Ethereum mirip dengan jaringan Bitcoin, termasuk pemeliharaan dan pengoperasiannya yang dilakukan oleh sekelompok grup kontributor terdistribusi yang dikenal dengan istilah _node_. _Node_ ini menjalankan beberapa tugas, termasuk menyebarkan dan mencatat transaksi, begitu juga menambahkan catatan transaksi tersebut ke blockchain Ethereum.

Sama juga dengan Bitcoin, Ethereum memiliki mata uang atau aset kripto sendiri yang dinamakan ether (ETH). Aset digital ini menjadi bahan bakar pada ekosistem Ethereum. Segala aktivitas yang berjalan pada Ethereum, entah itu pergerakan dana antara _wallet_ atau ketika pengguna ingin menggunakan dapps, semua aktivitas itu akan disimpan di blockchain sebagai data transaksi. Untuk memasukkan data transaksi ke blockchain, terdapat biaya yang harus dibayarkan kepada penambang, bahan bakar ini disebut sebagai _gas fee_. 

Biaya bahan bakar atau _gas fee_ ini  beroperasi dengan sistem lelang. Pengguna yang memasukkan biaya bahan bakar yang lebih besar, maka transaksi mereka akan lebih cepat dimasukkan ke blockchain. 

Ethereum bahkan menggunakan sistem _Proof-of-Work_ yang seruoa juga dengan sistem yang berjalan pada jaringan bitcoin ketika menambahkan blok baru ke blockchain mereka. Namun, saat ini Ethereum pelan-pelan berusaha untuk tidak menggunakan pertambangan lagi demi sistem yang lebih efisien.

Terlepas dari beberapa kesamaan antara jaringan Bitcoin dan Ethereum, terdapat satu perbedaan signifikan yang membuat blockchain Ethereum lebih rumit dibandingkan blockchain Bitcoin. Jaringan Ethereum bukanlah hanya sebagai buku besar terdistribusi  untuk mencatat transaksi, Ethereum juga harus menjalankan sebuah program komputer spesial yang dikenal dengan istilah _smart contract_. 

_Smart contract_ memang terdengar mewah dan keren, namun itu sebenarnya hanya bagian dari kode yang bisa secara otomatis mengirimkan transaksi ketika mereka menerima input tertentu. Dikembangkan oleh tim Ethereum, kontrak pintar adalah alat ajaib yang bisa membuat dapps bekerja dan dapat dibuat oleh _developer software_ untuk melakukan banyak sekaligus. Sebagai contoh,  kamu dapat membuat sebuah dapp dengan kontrak pintar yang secara instan memberikan pinjaman uang kepada satu pihak setelah pihak tersebut mendepositkan jumlah dana jaminan yang sesuai ke dalam suatu alamat _crypto wallet_. Dalam hal ini, input_ yang memicu kontrak pintar untuk menjalankan transaksi adalah dengan **penerimaan dana kepada _wallet_ tertentu.** Sederhana, bukan? 

Jadi, hanya dengan satu program komputer sederhana, kamu dapat membuat aplikasi yang bisa memberikan pinjaman uang kepada orang tanpa harus diawasi dan dijalankan oleh seseorang. Ini bisa menjadi inovasi yang praktis, cepat, dan efisien. 

Kumpulan dari seluruh akun, saldo, dan kontrak pintar yang dibuat dan dijalankan di blockchain Ethereum kini merupakan bagian dari "state" milik Ethereum. Setiap kali blok baru yang berisi transaksi baru dan kode _smart contract_. ditambahkan ke blockchain Ethereum, maka _state_ Ethereum akan berubah. Maka dari itu, _state_ Ethereum akan selalu berubah.

Ketika kode _smart contract_ baru telah dibuat dan ditambahkan ke dalam blockchain, maka kontrak tersebut akan dijalankan dalam lingkungan komputer yang disimulasikan yaitu **Ethereum Virtual Machine** (EVM).
Perlu diingat bahwa _smart contract_ adalah program komputer yang akan melakukan sesuatu ketika suatu kondisi tertentu tercapai. Jadi, hanya dengan menaruhnya di dalam blockchain tidaklah cukup, maka dibutuhkan sesuatu yang dapat membuatnya memproses aksi-aksi tersebut.

Setiap _node_, yakni orang yang berpartisipasi dalam jaringan Ethereum dan bertugas memverifikasi dan mencatat segala transaksi, data, dan _state_, memiliki EVM mereka sendiri. Setiap _node_ menjalankan _smart contract_ di EVM mereka sendiri dan saling mengecek dengan node lain untuk memastikan agar mereka mendapatkan _output_ atau hasil yang sama. Hal ini mirip dengan sejumlah murid di kelas yang mengerjakan ujian dengan soal yang sama dan saling memeriksa jawaban satu sama lain demi memastikan bahwa jawaban mereka benar.



Ethereum dapat dipecah menjadi 3 komponen utama, yakni Jaringan Ethereum, Blockchain Ethereum, dan Ethereum Virtual Machine (EVM).

Bagaimana Cara Kerja Ethereum?

Ethereum merupakan hasil kerja _programmer_ asal Kanada-Rusia, Vitalik Buterin, ketika ia masih berusia 19 tahun. Sejak belia, Buterin telah dikenal sebagai orang yang berbakat dan memiliki ketertarikan terhadap matematika dan komputer. Menurut laporan, salah satu mainan favoritnya ketika masih anak-anak adalah Microsoft Excel. Dirumorkan juga bahwa ia belajar fasih berbicara bahasa Mandarin hanya dalam waktu beberapa bulan.

Sebelum menciptakan Ethereum, Buterin pernah membuat sebuah media yang berfokus pada kripto bernama Bitcoin Magazine pada 2011 bersama dengan temannya yang juga menyukai teknologi, Mihai Alisie. Dalam waktu yang berdekatan, Buterin juga ikutserta menulis sebuah paper tentang _Colored Coins_, yakni token yang merepresentasikan aset dunia nyata berdasarkan blockchain Bitcoin.

Pada 2013, dokumen yang ditulis oleh Buterin berjudul _Ethereum Whitepaper_ mengejutkan berbagai komunitas kripto. _Paper_ ini menjelaskan tentang blockchain baru, generasi kedua, yang tidak hanya memungkinkan orang untuk mengirim aset bernilai melalui internet seperti Bitcoin, namun juga memungkinkan para _developer_ atau pengembang untuk membuat aplikasi otonom yang terdesentralisasi
Dan ditenagai oleh program komputer tipe baru yang dikenal dengan istilah _smart contract_  atau kontrak pintar. _Ethereum Whitepaper_ tersebut berhasil menarik perhatian para penggemar kripto berpengaruh, yang kemudian ikut menjadi bagian dari _founding member_ Ethereum pada Desember 2013. Mereka termasuk CEO Decentral, Anthony Di Iorio, CEO IOG, Charles Hoskinson, Mihai Alisie, dan Amir Chetrit.

Pada 2014, terdapat tiga orang tambahan yang bergabung ke dalam tim Ethereum, yaitu mantan eksekutif Goldman Sachs, Joseph Lubin, dan dua _programmer_ komputer ahli yakni Gavin Wood dan Jeffrey Wilcke. Di tahun yang sama, Charles Hoskinson dan Amir Chetrit mundur dari jabatannya sebagai _co-founder_.  Pada 2015, giliran Anthony Di Iorio, Joseph Lubin, dan Mihai Alisie yang mundur untuk memulai proyek baru. Gavin Wood dan Jeffrey Wilcke juga berpindah dari Ethereum, meninggalkan Vitalik sebagai co-founder pertama sekaligus terakhir yang masih aktif bekerja di protokol tersebut.


Ethereum diciptakan oleh Vitalik Buterin ketika berusia 19 tahun. 

Siapa Pencipta Ethereum?

Hal-hal bergerak dengan sangat cepat di dunia kripto, dan teknologi Ethereum yang dibuat pada 2014 lalu itu telah dianggap ketinggalan zaman. Meski begitu, telah disiapkan proyek yang akan membangkitkan Ethereum kembali, yakni Ethereum 2.0. 

Ethereum 2.0, atau yang dikenal juga dengan istilah _Serenity_, merupakan _uprade_  besar yang bertujuan untuk membuat proyek kripto terbesar kedua di dunia ini menjadi lebih cepat, efisien, dan berskala.

Kamu mungkin telah mendengar bahwa pertambangan kripto membutuhkan energi yang besar. Dan meskipun hal itu baik untuk keamanan, mekanisme tersebut hanya dapat memproses jumlah transaksi yang terbatas per detik. Di kondisi sekarang, Ethereum mengonsumsi sekitar 44,49 terawatt hour (TWh) per tahunnya, yang setara dengan konsumsi energi tahunan satu negara Peru. Namun setelah peningkatan Ethereum 2.0, jaringan tersebut diantisipasi untuk setidaknya lebih hemat 99,95% dalam penggunaan energi. Penghematan energi ini mungkin terjadi karena Ethereum sedang berpindah dari jaringan yang menggunakan sistem pertambangan _Proof-of-Work_ menjadi sistem _Proof-of-Stake_. 

Disebut juga dengan istilah _Casper_, sistem _Proof-of-Stake_ Ethereum ini melibatkan pengguna jaringan untuk mengunci koin mereka agar dapat menjadi kontributor di jaringan, supaya tak lagi menggunakan alat komputer mahal dan mengonsumsi banyak energi. Setiap _staker_ harus mengunci 32 ether atau mengikuti _staking pool_ dan menggabungkan ether mereka dengan orang lain untuk berpartisipasi dalam membuat blok baru di blockchain PoS Ethereum.

Peningkatan Ethereum 2.0 berjalan dalam beberapa fase, dalam peningkatan awal meliputi:

- Phase 0: Rantai Beacon dan peluncuran _Proof-of-Stake_

- Phase 1: Menggabungkan blockchain Ethereum yang baru dengan yang lama.

- Phase 2: Pengenalan rantai "shard" dan teknologi roll-up
- Phase 3: Peningkatan keamanan


Phase 0 diluncurkan pada Desember 2020 dan Beacon merupakan blockchain terpisah dari Ethereum yang telah memperkenalkan sistem _Proof-of-Stake_. Beacon juga bertanggung jawab atas pembuatan blok baru, verifikasi transaksi, _staking reward_, dan mengatur blockchain Ethereum baru yang dinamakan _shard chain_.

Pada fase pengembangan besar selanjutnya, rantai Beacon Ethereum akan dihubungkan pada jaringan Ethereum utama yang kemudian menggantikan sistem _Proof-of-Work_ yang boros energi dengan _Proof-of-Stake_. Para _stakeholder_ jaringan yang dikenal dengan istilah _validator_ akan mulai memproduksi blok, memverifikasi transaksi, dan mengatur keamanan blockchain menggantikan penambang setelah Ethereum dan Eth 2.0 bergabung.

 Setelah penggabungan, akan dibutuhkan beberapa tambahan _upgrade_ minor. Tugas pengembang Ethereum selanjutnya adalah untuk memberikan izin _sharding_, yang akan menciptakan beberapa mini-blockchain baru. 

Setiap _shard_ bertanggung jawab untuk memverifikasi transaksi mereka sendiri, tanpa harus seluruh jaringan yang memverifikasi setiap transaksi. Rantai Beacon akan menjadi koordinator utama antara setiap _shard_, yang secara acak akan mengutus siapa _validator_-nya. 

Dengan berjalannya PoS dan _sharding_, pengembang Ethereum akan membuat pengembangan lebih lanjut untuk meningkatkan keamanan jaringan. Hal ini termasuk menambahkan fitur anonimitas untuk melindungi identitas _validator_ di balik proposal blok. Hal tersebut juga termasuk meningkatkan teknologi baru seperti _Verifiable Delay Function_ (VDF) untuk melindungi keacakan lebih jauh dari pengutusan _validator_ dan memungkinkan para penipu lebih sulit untuk mengganggu jaringan. 


Ethereum 2.0 dikenal juga dengan sebutan Serenity. 

Apa Itu Ethereum 2.0?

Ethereum 101

ETH-101.jpg

DeFi adalah kependekan dari _decentralized finance_ atau “keuangan terdesentralisasi,” yang merupakan  istilah umum untuk berbagai aplikasi keuangan dalam aset kripto atau _blockchain_ yang ditujukan untuk mengganggu perantara keuangan.

DeFi mengambil inspirasi dari _blockchain_, teknologi di balik mata uang digital bitcoin yang memungkinkan beberapa entitas untuk menyimpan salinan riwayat transaksi, yang berarti tidak dikendalikan oleh satu sumber pusat. Itu penting karena sistem terpusat dan penjaga gerbang manusia dapat membatasi kecepatan dan kecanggihan transaksi sambil menawarkan kontrol langsung yang lebih sedikit kepada pengguna atas uang mereka. Bedanya, DeFi memperluas penggunaan blockchain yang tadinya hanya untuk mencatat transaksi nilai sederhana hingga ke kasus penggunaan keuangan yang lebih kompleks.

Bitcoin dan berbagi aset digital lainnya terlihat lebih menonjol dari metode pembayaran digital terdahulu, seperti yang dijalankan oleh Visa dan PayPal, karena mereka menghapus semua perantara dari segala transaksi. Saat trader membayar dengan kartu kredit untuk kopi di kafe, biasanya ada lembaga keuangan di antara trader dan pebisnis, seperti cicilan, atau asuransi, dan sebagainya yang diatur pihak yang menyediakan. Dengan aset kripto, institusi-institusi itu dihilangkan. Menghilangkan perantara dari segala jenis transaksi menjadi salah satu manfaat utama dari keuangan terdesentralisasi. 

Sebelum disebut dengan istilah keuangan terdesentralisasi, ide DeFi sering disebut sebagai _open finance_ atau "keuangan terbuka."


## Aplikasi Ethereum
Kebanyakan aplikasi keuangan terdesentralisasi dibangun di atas Ethereum, platform aset kripto terbesar kedua di dunia. Yang membedakan Ethereum dari platform Bitcoin yakni dari penggunaannya yang lebih mudah saat membangun berbagai jenis aplikasi terdesentralisasi lainnya di luar transaksi sederhana. Kasus penggunaan keuangan yang lebih kompleks ini bahkan disorot oleh pencipta Ethereum Vitalik Buterin pada 2013 di _white paper_  Ethereum.

Itu karena platform Ethereum untuk _smart contract_ – yang secara otomatis melakukan transaksi jika kondisi tertentu terpenuhi – dan menawarkan lebih banyak fleksibilitas. Bahasa pemrograman Ethereum, seperti Solidity, secara khusus dirancang untuk membuat dan menerapkan _smart contract_ semacam itu.

Misalnya, pengguna ingin uangnya dikirim ke temannya pada Selasa depan, tetapi hanya jika suhu naik di atas 90 derajat Fahrenheit menurut weather.com. Aturan seperti itu dapat ditulis dalam _smart contract_.

Dengan _smart contract_ sebagai inti, lusinan aplikasi DeFi beroperasi di Ethereum, beberapa di antaranya dieksplorasi di bawah ini. Ethereum 2.0, peningkatan yang akan datang ke jaringan dasar Ethereum, dapat memberi dorongan pada aplikasi ini dengan mengurangi masalah skalabilitas Ethereum.

Jenis aplikasi DeFi yang paling populer meliputi:

- Pertukaran terdesentralisasi (DEXs): Pertukaran online membantu pengguna menukar mata uang dengan mata uang lain, baik dolar AS untuk bitcoin atau eter untuk DAI. DEX adalah jenis pertukaran panas, yang menghubungkan pengguna secara langsung sehingga mereka dapat memperdagangkan mata uang kripto satu sama lain tanpa memercayai perantara dengan uang mereka.
- Stablecoin: Cryptocurrency yang terikat pada aset di luar cryptocurrency (dolar atau euro, misalnya) untuk menstabilkan harga.
- Platform pinjaman: Platform ini menggunakan kontrak pintar untuk menggantikan perantara seperti bank yang mengelola pinjaman di tengah.
- "Wrapped Bitcoin" (WBTC): Cara mengirim bitcoin ke jaringan Ethereum sehingga bitcoin dapat digunakan langsung di sistem DeFi Ethereum. WBTC memungkinkan pengguna untuk mendapatkan bunga atas bitcoin yang mereka pinjamkan melalui platform pinjaman terdesentralisasi yang dijelaskan di atas.
- Prediction Market: Pasar untuk bertaruh pada hasil peristiwa di masa depan, seperti pemilihan umum. Tujuan pasar prediksi versi DeFi adalah untuk menawarkan fungsionalitas yang sama tetapi tanpa perantara.

Selain aplikasi ini, konsep DeFi baru bermunculan di sekitarnya:

- _Yield Farming_ : Untuk pedagang berpengetahuan luas yang bersedia mengambil risiko, ada pertanian hasil, di mana pengguna memindai berbagai token DeFi untuk mencari peluang untuk pengembalian yang lebih besar.
- _Liquidity Mining_ : Saat aplikasi DeFi menarik pengguna ke platform mereka dengan memberi mereka token gratis. Ini telah menjadi bentuk pertanian hasil yang paling ramai.
- _Composability_ : Aplikasi DeFi adalah open source, artinya kode di belakangnya bersifat publik untuk dilihat siapa saja. Dengan demikian, aplikasi ini dapat digunakan untuk "membuat" aplikasi baru dengan kode sebagai blok penyusun.
- _Money lego_ : Dengan menempatkan konsep "komposabilitas" dengan cara lain, aplikasi DeFi seperti Lego, mainan itu memblokir anak-anak yang mengklik bersama untuk membangun gedung, kendaraan, dan sebagainya. Aplikasi DeFi dapat digabungkan secara serupa seperti "uang lego" untuk membangun produk keuangan baru.


## Platform pinjaman
Pasar pinjaman adalah salah satu bentuk populer dari keuangan terdesentralisasi, yang menghubungkan peminjam dengan pemberi pinjaman aset kripto. Satu platform populer, Compound, memungkinkan pengguna untuk meminjam aset kripto atau menawarkan pinjaman mereka sendiri. Pengguna dapat menghasilkan uang dari bunga untuk meminjamkan uang mereka. Compound menetapkan suku bunga secara algoritmik, jadi jika ada permintaan yang lebih tinggi untuk meminjam aset kripto, suku bunga akan didorong lebih tinggi.

Pinjaman DeFi berbasis agunan, artinya untuk mengambil pinjaman, pengguna perlu memberikan agunan – sering kali eter, token yang menggerakkan Ethereum. Itu berarti pengguna tidak memberikan identitas mereka atau nilai kredit terkait untuk mengambil pinjaman, yang merupakan cara normal, pinjaman non-DeFi beroperasi.


## Stablecoin
Bentuk lain dari DeFi adalah stablecoin. Aset kripto sering mengalami fluktuasi harga yang lebih tajam daripada fiat, yang bukan kualitas yang baik untuk orang-orang yang ingin tahu berapa nilai uang mereka seminggu dari sekarang. Stablecoin mematok aset kripto ke non-aset kripto, seperti dolar AS, untuk menjaga harga tetap terkendali. Sesuai dengan namanya, stablecoin bertujuan untuk membawa "stabilitas" harga.

- Stablecoin terkenal meliputi:
- Tether (USDT)
- Koin USD (USDC)
- Binance USD (BUSD)
- TerraUSD (UST)
- Dai (DAI)

## Pasar prediksi
Salah satu aplikasi DeFi tertua yang hidup di Ethereum adalah apa yang disebut "pasar prediksi," di mana pengguna bertaruh pada hasil dari beberapa peristiwa, seperti "Akankah Donald Trump memenangkan pemilihan presiden 2020?"

Tujuan para peserta adalah, tentu saja, untuk menghasilkan uang, meskipun pasar prediksi terkadang dapat memprediksi hasil dengan lebih baik daripada metode konvensional, seperti polling. Pasar prediksi terpusat dengan rekam jejak yang baik dalam hal ini termasuk Intrade dan PredictIt. DeFi memiliki potensi untuk meningkatkan minat di pasar prediksi, karena mereka secara tradisional tidak disukai oleh pemerintah dan sering ditutup ketika dijalankan secara terpusat.

## FAQ Keuangan Terdesentralisasi
### Bagaimana cara menghasilkan uang dengan DeFi?

Nilai yang dikunci dalam proyek Ethereum DeFi telah meledak, dengan banyak pengguna dilaporkan menghasilkan banyak uang.

Menggunakan aplikasi pinjaman berbasis Ethereum, seperti yang disebutkan di atas, pengguna dapat menghasilkan "pendapatan pasif" dengan meminjamkan uang mereka dan menghasilkan bunga dari pinjaman. Pertanian hasil, yang dijelaskan di atas, memiliki potensi pengembalian yang lebih besar, tetapi dengan risiko yang lebih besar. 

Ini memungkinkan pengguna untuk memanfaatkan aspek pinjaman DeFi untuk menempatkan aset kripto mereka bekerja menghasilkan pengembalian terbaik. Namun, sistem ini cenderung rumit dan seringkali kurang transparan.


## Apakah berinvestasi di DeFi aman?
Tidak, itu berisiko. Banyak yang percaya DeFi adalah masa depan keuangan dan bahwa berinvestasi dalam teknologi yang mengganggu sejak dini dapat menghasilkan keuntungan besar.

Tetapi sulit bagi pendatang baru untuk memisahkan proyek yang baik dari yang buruk. Dan, ada banyak yang buruk.

Karena keuangan terdesentralisasi telah meningkat dalam aktivitas dan popularitas hingga tahun 2020, banyak aplikasi DeFi, seperti meme coin YAM, telah jatuh dan terbakar, mengirimkan kapitalisasi pasar dari $60 juta menjadi $0 dalam 35 menit. Proyek DeFi lainnya, termasuk Hotdog dan Pizza, menghadapi nasib yang sama, dan banyak investor kehilangan banyak uang.

Selain itu, bug DeFi sayangnya masih sangat umum. Kontrak pintar sangat kuat, tetapi tidak dapat diubah setelah aturan dimasukkan ke dalam protokol, yang sering membuat bug permanen dan dengan demikian meningkatkan risiko.

## Kapan DeFi akan menjadi arus utama?
Sementara semakin banyak orang tertarik pada aplikasi DeFi ini, sulit untuk mengatakan ke mana mereka akan pergi. Banyak dari itu tergantung pada siapa yang menganggapnya berguna dan mengapa. Banyak yang percaya berbagai proyek DeFi memiliki potensi untuk menjadi Robinhood berikutnya, menarik gerombolan pengguna baru dengan membuat aplikasi keuangan lebih inklusif dan terbuka bagi mereka yang secara tradisional tidak memiliki akses ke platform tersebut.

Teknologi keuangan ini baru, eksperimental dan bukannya tanpa masalah, terutama yang berkaitan dengan keamanan atau skalabilitas.

Pengembang berharap pada akhirnya memperbaiki masalah ini. Ethereum 2.0 dapat mengatasi masalah skalabilitas melalui konsep yang dikenal sebagai sharding, cara membagi basis data yang mendasarinya menjadi bagian-bagian yang lebih kecil yang lebih mudah dikelola untuk dijalankan oleh pengguna individu.


## Bagaimana Ethereum 2.0 akan berdampak pada DeFi?

Ethereum 2.0 bukanlah obat ampuh untuk semua masalah DeFi, tetapi ini adalah permulaan. Protokol lain seperti Raiden dan TrueBit juga sedang dalam pengerjaan untuk mengatasi masalah skalabilitas Ethereum lebih lanjut.

Jika dan ketika solusi ini diterapkan, eksperimen DeFi Ethereum akan memiliki peluang yang lebih baik untuk menjadi produk nyata, bahkan berpotensi menjadi arus utama.

## Bitcoin sebagai DeFi
Sementara Ethereum adalah anjing teratas di dunia keuangan terdesentralisasi, banyak pendukung Bitcoin berbagi tujuan untuk memotong perantara dari transaksi keuangan yang lebih kompleks, dan mereka telah mengembangkan cara untuk melakukannya menggunakan protokol Bitcoin.

Perusahaan seperti DG Labs dan Suredbits, misalnya, sedang mengerjakan teknologi Bitcoin DeFi yang disebut discreet log contract (DLC). DLC menawarkan cara untuk mengeksekusi kontrak keuangan yang lebih kompleks, seperti derivatif, dengan bantuan Bitcoin. Salah satu kasus penggunaan DLC adalah membayar bitcoin kepada seseorang hanya jika kondisi masa depan tertentu terpenuhi, katakanlah, jika tim Chicago White Sox memenangkan pertandingan bisbol berikutnya, uang akan dibagikan kepada pemenang.



Foto: CoinDesk
Dimodifikasi oleh CoinDesk Indonesia


Aplikasi keuangan terdesentralisasi (DeFi) bertujuan untuk memotong perantara keuangan kita sehari-hari.


Apa Itu DeFi?


Ketika Uniswap diluncurkan pada 2018, itu menjadi platform terdesentralisasi pertama yang berhasil memanfaatkan sistem pembuat pasar otomatis atau _Automated Market Maker_ (AMM).

Pembuat pasar otomatis (AMM) adalah protokol dasar yang mendukung semua pertukaran terdesentralisasi (DEX), DEX membantu pengguna menukar mata uang kripto dengan menghubungkan pengguna secara langsung, tanpa perantara. Sederhananya, AMM adalah mekanisme perdagangan otonom yang menghilangkan kebutuhan akan pertukaran terpusat dan teknik pembuatan pasar terkait. Dalam panduan ini, kita akan mengeksplorasi cara kerja AMM.

Tapi pertama-tama, mari kita lihat apa itu _market maker_ atau pembuat pasar.

## Apa itu market maker?

Market maker memfasilitasi proses yang diperlukan untuk menyediakan likuiditas untuk _trading pairs_ di pertukaran terpusat. Pertukaran terpusat mengawasi operasi para _trader_ dan menyediakan sistem otomatis yang memastikan _trading order_ dicocokkan. Dengan kata lain, ketika trader A memutuskan untuk membeli 1 BTC seharga USD34,000, bursa memastikan bahwa ia menemukan trader B yang bersedia menjual 1 BTC dengan nilai tukar yang cocok dengan trader A. Dengan demikian, pertukaran terpusat kurang lebih merupakan perantara antara keduanya. Tugasnya adalah membuat proses se-efektif mungkin dan mencocokkan pesanan beli dan jual pengguna dalam waktu singkat.

Jadi, apa yang terjadi jika bursa tidak dapat menemukan kecocokan yang cocok untuk pesanan beli dan jual secara instan?

Dalam skenario seperti itu, kami mengatakan bahwa likuiditas aset yang bersangkutan rendah.

- Likuiditas, dalam dunia _trading_, mengacu pada seberapa mudah suatu aset dapat dibeli dan dijual. Likuiditas tinggi menunjukkan pasar aktif dan ada banyak _trader_ yang membeli dan menjual aset tertentu. Sebaliknya, likuiditas rendah berarti lebih sedikit aktivitas sehingga lebih sulit untuk membeli dan menjual aset.

Ketika likuiditas rendah, _slippage_ cenderung terjadi. Dengan kata lain, harga aset pada titik eksekusi perdagangan bergeser jauh sebelum perdagangan selesai. Ini sering terjadi di medan yang bergejolak seperti pasar kripto. Oleh karena itu, bursa harus memastikan bahwa transaksi dilakukan secara instan untuk mengurangi _price slippage_ atau selip harga.

Untuk mencapai sistem perdagangan yang lancar, pertukaran terpusat (_centralized exchange_) mengandalkan _trader_ profesional atau lembaga keuangan untuk menyediakan likuiditas untuk _trading pairs_. Entitas ini membuat beberapa _bid-ask order_ agar sesuai dengan pesanan _retail trader_. Dengan ini, _exchange_ dapat memastikan bahwa _counterparty_ selalu tersedia untuk semua perdagangan. Dalam sistem ini, penyedia likuiditas mengambil peran sebagai _market makers_. Dengan kata lain, _market makers_ memfasilitasi proses yang diperlukan untuk menyediakan likuiditas untuk _trading pairs_.


## Apa itu _Automated Market Maker_ (AMM)?

Alih-alih seperti _centralized exchange_, DEX berupaya menghapus semua proses perantara yang terlibat dalam perdagangan kripto. Mereka tidak mendukung sistem pencocokan pesanan atau infrastruktur kustodian (di mana bursa menyimpan semua _private keys wallet_.) 

Dengan demikian, DEX mempromosikan otonomi sehingga pengguna dapat memulai perdagangan langsung dari dompet non-penahanan (dompet tempat individu mengontrol kunci pribadi.)

Juga, DEX menggantikan sistem pencocokan pesanan dan buku pesanan dengan protokol otonom yang disebut AMM. Protokol ini menggunakan kontrak pintar – program komputer yang menjalankan sendiri – untuk menentukan harga aset digital dan menyediakan likuiditas. 

Di sini, protokol menyatukan likuiditas ke dalam kontrak pintar. Intinya, pengguna tidak secara teknis berdagang melawan rekanan – sebaliknya, mereka berdagang melawan likuiditas yang terkunci di dalam kontrak pintar. Kontrak pintar ini sering disebut kolam likuiditas.

Khususnya, hanya individu atau perusahaan dengan kekayaan bersih tinggi yang dapat mengambil peran sebagai penyedia likuiditas di bursa tradisional. Adapun AMM, entitas apa pun dapat menjadi penyedia likuiditas selama memenuhi persyaratan yang dikodekan ke dalam kontrak pintar. Contoh AMM termasuk Uniswap, Balancer dan Curve.

## Bagaimana cara kerja _Automatic Market Makers_ (AMMs)?

Ada dua hal penting yang harus diketahui terlebih dahulu tentang AMM:

- Pasangan perdagangan yang biasanya Anda temukan di bursa terpusat ada sebagai “kumpulan likuiditas” individu di AMM. Misalnya, jika trader ingin menukar ether dengan tether, Anda perlu menemukan kumpulan likuiditas ETH/USDT.
- Alih-alih menggunakan pembuat pasar khusus, siapa pun dapat menyediakan likuiditas ke kumpulan ini dengan menyetorkan kedua aset yang diwakili dalam kumpulan. Misalnya, jika trader ingin menjadi penyedia likuiditas untuk kumpulan ETH/USDT, trader harus menyetor rasio ETH dan USDT yang telah ditentukan sebelumnya.

Untuk memastikan rasio aset dalam kumpulan likuiditas tetap seimbang mungkin dan untuk menghilangkan perbedaan dalam penetapan harga kumpulan aset, AMM menggunakan persamaan matematis yang telah ditetapkan sebelumnya. Misalnya, Uniswap dan banyak protokol pertukaran DeFi lainnya menggunakan persamaan x*y=k sederhana untuk mengatur hubungan matematis antara aset tertentu yang disimpan di kumpulan likuiditas.

Di sini, x mewakili nilai Aset A, y menunjukkan nilai Aset B, sedangkan k adalah konstanta.
Intinya, kolam likuiditas Uniswap selalu mempertahankan keadaan di mana perkalian harga Aset A dan harga B selalu sama dengan angka yang sama.

Untuk memahami cara kerjanya, mari kita gunakan kumpulan likuiditas ETH/USDT sebagai studi kasus. Ketika ETH dibeli oleh pedagang, mereka menambahkan USDT ke kumpulan dan menghapus ETH darinya. Hal ini menyebabkan jumlah ETH di pool turun, yang pada gilirannya menyebabkan harga ETH meningkat untuk memenuhi efek penyeimbangan x*y=k. Sebaliknya, karena lebih banyak USDT telah ditambahkan ke kumpulan, harga USDT menurun. Ketika USDT dibeli, kebalikannya terjadi – harga ETH turun di pool sementara harga USDT naik.

Ketika pesanan besar ditempatkan di AMM dan sejumlah besar token dihapus atau ditambahkan ke kumpulan, hal itu dapat menyebabkan perbedaan mencolok muncul antara harga aset di kumpulan dan harga pasarnya (harga yang diperdagangkan di beberapa bursa. Misalnya, harga pasar ETH mungkin $3.000 tetapi dalam kumpulan, mungkin $2.850 karena seseorang menambahkan banyak ETH ke kumpulan untuk menghapus token lain.

Ini berarti ETH akan diperdagangkan dengan diskon di pool, menciptakan peluang arbitrase. Perdagangan arbitrase adalah strategi untuk menemukan perbedaan antara harga aset di beberapa bursa, membelinya di platform yang sedikit lebih murah dan menjualnya di platform yang sedikit lebih tinggi.

Untuk AMM, pedagang arbitrase diberi insentif finansial untuk menemukan aset yang diperdagangkan dengan diskon di kumpulan likuiditas dan membelinya sampai harga aset kembali sesuai dengan harga pasarnya.

Misalnya, jika harga ETH di kumpulan likuiditas turun, dibandingkan dengan nilai tukarnya di pasar lain, pedagang arbitrase dapat mengambil keuntungan dengan membeli ETH di kumpulan dengan harga lebih rendah dan menjualnya dengan harga lebih tinggi di bursa eksternal. . Dengan setiap perdagangan, harga ETH yang dikumpulkan secara bertahap akan pulih hingga sesuai dengan harga pasar standar.

Perhatikan bahwa x*y=k Uniswap hanyalah salah satu rumus matematika yang digunakan oleh AMM saat ini. Misalnya, Balancer menggunakan bentuk hubungan matematis yang jauh lebih kompleks yang memungkinkan pengguna menggabungkan hingga 8 aset digital dalam satu kumpulan likuiditas. Curve, di sisi lain, mengadopsi rumus matematika yang cocok untuk memasangkan stablecoin atau aset serupa.

## Peran penyedia likuiditas di AMM

Seperti yang telah dibahas sebelumnya, AMM membutuhkan likuiditas agar berfungsi dengan baik. Kumpulan yang tidak didanai secara memadai rentan terhadap selip. Untuk mengurangi slippage, AMM mendorong pengguna untuk menyetor aset digital di kumpulan likuiditas sehingga pengguna lain dapat berdagang dengan dana ini. Sebagai insentif, protokol memberi penghargaan kepada penyedia likuiditas (LP) dengan sebagian kecil dari biaya yang dibayarkan untuk transaksi yang dilakukan di kumpulan. Dengan kata lain, jika deposit Anda mewakili 1% dari likuiditas yang dikunci dalam kumpulan, trader akan menerima token LP yang mewakili 1% dari biaya transaksi yang masih harus dibayar dari kumpulan itu. Ketika penyedia likuiditas ingin keluar dari pool, mereka menukarkan token LP mereka dan menerima bagian dari biaya transaksi.

Selain itu, AMM mengeluarkan token tata kelola untuk LP dan juga pedagang. Sesuai namanya, token tata kelola memungkinkan pemegangnya memiliki hak suara atas masalah yang berkaitan dengan tata kelola dan pengembangan protokol AMM.


## Peluang bertani hasil di AMM
Terlepas dari insentif yang disorot di atas, LP juga dapat memanfaatkan peluang pertanian hasil yang menjanjikan untuk meningkatkan pendapatan mereka. Untuk menikmati manfaat ini, yang perlu trader lakukan hanyalah menyetor rasio aset digital yang sesuai dalam kumpulan likuiditas pada protokol AMM. Setelah deposit dikonfirmasi, protokol AMM akan mengirimkan token LP kepada trader. Dalam beberapa kasus, trader kemudian dapat menyetor – atau “mempertaruhkan” – token ini ke dalam protokol peminjaman terpisah dan mendapatkan bunga tambahan.

Dengan melakukan ini, trader akan berhasil memaksimalkan penghasilan dengan memanfaatkan komposabilitas, atau interoperabilitas, protokol keuangan terdesentralisasi (DeFi). Namun, perhatikan bahwa trader perlu menukarkan token penyedia likuiditas untuk menarik dana Anda dari kumpulan likuiditas awal.

## Apa itu kehilangan yang tidak kekal?

Salah satu risiko yang terkait dengan kumpulan likuiditas adalah kerugian yang tidak permanen. Ini terjadi ketika rasio harga aset gabungan berfluktuasi. LP secara otomatis akan mengalami kerugian ketika rasio harga aset gabungan menyimpang dari harga di mana ia menyimpan dana. Semakin tinggi pergeseran harga, semakin tinggi kerugian yang ditimbulkan. Kerugian tidak permanen biasanya memengaruhi kumpulan yang berisi aset digital yang mudah berubah.

Namun, kerugian ini tidak permanen karena ada kemungkinan rasio harga akan kembali. Kerugian hanya menjadi permanen ketika LP menarik dana tersebut sebelum rasio harga kembali. Juga, perhatikan bahwa potensi pendapatan dari biaya transaksi dan token LP terkadang dapat menutupi kerugian tersebut.



Pembuat pasar otomatis memberi insentif kepada pengguna untuk menjadi penyedia likuiditas dengan imbalan bagian dari biaya transaksi dan token gratis.


Apa Itu Automated Market Maker ?

Keuangan terdesentralisasi (DeFi) adalah salah satu sektor dengan pertumbuhan tercepat dari industri kripto, dengan jumlah aset kripto yang bernilai sampai USD 92 miliar yang saat ini terkunci dalam protokol _peer-to-peer_– serta meningkat sampai 196% selama setahun terakhir.

Pertumbuhan ini sebagian besar dapat dikaitkan dengan banyak peluang penghasilan yang menguntungkan dan berbunga tinggi yang tersedia di seluruh platform pinjaman dan perdagangan DeFi. Tetapi, tentu saja, dengan tren kripto baru yang menarik perhatian dan investasi signifikan, selalu ada para pembuat _scam_ yang mencari cara untuk mengambil keuntungan secara ilegal – dan para _trader_ tidak akan mendapatkan _refund_ dari penipuan tersebut. 
## Apa itu DeFi?

Protokol DeFi adalah platform berbasis blockchain yang menawarkan berbagai layanan keuangan yang biasanya ditemukan di ruang tradisional, seperti:

- Pinjaman
- Asuransi
- Akun berbunga

Perbedaan utamanya adalah, platform DeFi berjalan sepenuhnya menggunakan _smart contract_ atau kontrak pintar daripada memiliki perantara seperti bank atau broker asuransi yang beroperasi sebagai penengah.

Kontrak pintar adalah program komputer yang memberlakukan perjanjian kontrak antara pihak-pihak dan bisa berjalan dengan sendirinya tanpa perlu asistensi manusia. 

Di dunia yang ideal, mereka mendukung layanan keuangan non-penahanan yang berharga, seperti protokol peminjaman dan pertukaran terdesentralisasi. Tetapi terkadang kontrak pintar memiliki kendala yakni kehadiran _bug_ atau kerentanan keamanan yang menciptakan _gap_ dan berpotensi untuk diretas, atau bahkan pengembang yang salah dan bisa menguras _treasury wallet_ atau dompet perbendaharaan.

Agar tetap aman, penting untuk dapat mengidentifikasi _red flag_ umum di protokol DeFi. _Red flag_ ini bisa menjadi tanda-tanda _scam_ atau kode yang error.  

Untuk melakukan ini, trader tidak harus bisa membaca setiap kode kontrak pintar atau memahami pemrograman. Ada beberapa _tool_  gratis seperti Token Sniffer untuk Ethereum dan PooCoin untuk Binance Smart Chain, yang mampu menjalankan audit otomatis kontrak token untuk memeriksa apakah mereka mengandung kode berbahaya untuk trader. Meskipun ini tidak bisa diandalkan sepenuhnya, ini bisa menjadi titik awal yang baik untuk proses uji tuntas trader sendiri.

## _Rug Pulls_

_Rug pulls_ sangat umum di dunia DeFi sehingga _getting rugged_ atau "menjadi kasar" telah menjadi istilah umum dalam pembicaraan kripto. _Rug pulls_ merupakan jenis _exit scam_ yang mana pelaku membuat token baru, meluncurkan _liquidity pool_ atau kumpulan likuiditas untuk token tersebut, dan memasangkannya dengan _base token_ atau  token dasar seperti ether (token asli Ethereum) atau _stablecoin_ seperti dai (DAI). _Liquidity pool_ atau kumpulan likuiditas adalah kumpulan-kumpulan (_pools_) token yang digunakan protokol untuk memenuhi perdagangan, berbeda dengan sistem _order book_ yang mana pembeli dan penjual mencantumkan pesanan _trade_ mereka dan menunggu untuk diisi.

Bagian penting dari _scam_ ini adalah pembuatnya mempertahankan sebagian besar dari total pasokan setelah token diluncurkan.

Jika mereka berhasil memasarkannya ke komunitas kripto yang lebih luas, para investor akan memulai untuk menambahkan likuiditas ke _pool_ untuk memperoleh sebagian dari biaya transaksi yang dibebankan kepada _trader_ yang menggunakannya. Setelah jumlah likuiditas di kumpulan mencapai titik tertentu, sang kreator akan membuang semua token mereka ke dalam _pool_ dan menarik semua ether, dai, atau token dasar apapun yang digunakan dari _pool_. Ini akan membuat harga token yang baru tersebut menjadi hampir nol, membuat para investor memiliki koin yang tidak berharga, sementara sang kreator “menggulung karpet” dengan keuntungan.

Ini adalah _red flag_ yang besar ketika hanya beberapa _wallet_ yang mengendalikan hampir setengah dari pasokan token yang beredar. Untuk mengantisipasinya, _trader_ dapat memeriksa distribusi token pada _blockchain explorer_ seperti Etherscan untuk Ethereum – dengan mengklik tab _Holders_  dari kontrak token.

Sebuah studi asal Tiongkok yang diterbitkan oleh arXiv pada November 2021 menemukan bahwa 50% dari semua token yang didaftarkan di Uniswap adalah _scam_, jadi jangan berisiko berinvestasi pada proyek asal-asalan yang tidak dikenal.

Biasanya lebih aman jika tim di belakang proyek bersifat publik, atau jika dijalankan oleh akun anonim yang telah mendapatkan reputasi baik dengan peluncuran proyek-proyek sebelumnya secara sukses dan jujur.


## _Honeypots_

Aset kripto bersifat fluktuatif, artinya harga dapat berfluktuasi secara besar-besaran selama periode waktu tertentu. Tapi, jika koin baru hanya naik dan sepertinya tidak ada yang menjualnya, itu bisa menjadi tanda-tanda yang dikenal sebagai _honeypot scam_ sedang terjadi.

Di sinilah investor terpikat oleh harga token yang terus meningkat, padahal sudah tercatat pada _smart contract_ yang dikendalikan sang _scammer_ bahwa hanya ada satu _wallet_ milik sang penipu-lah yang bisa membeli token itu ketika harga naik. 

Token Squid Game menjadi contoh terbarunya. Proyek DeFi tersebut berhasil menarik perhatian media _mainstream_ besar karena diduga terkait dengan acara TV Netflix populer asal Korea Selatan, yakni _Squid Game_. Nilainya naik dengan cepat tak lama setelah diluncurkan, tetapi media dengan cepat menyadari bahwa investor tidak dapat menjual token mereka. Akhirnya, para pendiri membuang token mereka dan kabur dengan koin binance (BNB) bernilai jutaan dolar.

Penting untuk dicatat bahwa pemberitaan yang besar dari aset kripto tidak selalu membuktikan bahwa itu aman dan terpercaya. Outlet media _mainstream_ mungkin tidak memiliki keahlian atau waktu untuk memeriksa proyek kripto, dan sering kali malah membantu meningkatkan sensasi terkait _scam_. Dalam beberapa kasus, _influencer_ media sosial juga bisa melakukan _paid promote_ dengan harga yang murah untuk mempromosikan aset kripto _scam_ tanpa meluangkan waktu untuk menyadari bahwa aset kripto tersebut adalah penipuan– dan para _influencer_ ini tidak selalu mengungkapkan bahwa mereka mendapatkan bayaran atau di-_endorse_ ketika membicarakan atau mempromosikan sebuah proyek. Selebriti papan atas seperti Floyd Mayweather, DJ Khalid, dan Kevin Hart semuanya menghadapi tuntutan hukum karena mempromosikan proyek kripto yang kemudian terbukti benar-benar penipuan.

## Serangan _phishing_

Phishing adalah ketika scammer berpura-pura menjadi perusahaan resmi untuk mengelabui korban supaya mengungkapkan informasi sensitif. Jenis penipuan ini sangat merajalela di kripto.

Jika trader memposting kata kunci tertentu di media sosial seperti "MetaMask" di Twitter, maka para  trader akan mendapatkan segerombolan bot penipuan. Seringkali bot ini akan mengarahkan ke halaman _Google Form_, meminta _trader_ untuk memasukkan frase awal _wallet_ atau informasi sensitif lainnya - yakni informasi privat yang tidak boleh dibagikan dengan siapa pun.

Banyak _scammer_ yang berpura-pura menjadi orang terkenal yang terlihat seperti _influencer_ atau publik figur di media sosial. Mereka akan mengirimi pesan untuk menawarkan bantuan sebelum meminta _trader_ untuk mengirimkan kripto atau membagikan informasi sensitif. Terkadang _scammer_ juga menjalankan _channel_ YouTube palsu untuk meminta dana kripto.

Ingat, _influencer_ media sosial sejati sangat tidak mungkin meminta pengikutnya untuk mengirimi mereka uang melalui pesan pribadi – terutama jika mereka belum pernah kenal sebelumnya. Namun, beberapa selebriti mungkin secara sadar atau tidak sadar mempromosikan skema _pump-and-dump_, yang juga sangat umum di kripto.

Pada Januari 2021, seseorang kehilangan sebesar USD1,14 juta kepada penipu yang mengaku sebagai CEO MicroStrategy Michael Saylor. 
## _Google Ads_ palsu
Hasil pencarian Google pertama seputar proyek kripto tidak pasti menjamin akan mengarahkan trader ke situs yang benar – Malahan, kemungkinan besar ini mengarah pada penipuan.

Sayangnya, Google tidak memeriksa keaslian situs web sebelum menjual spot iklan, jadi jangan menjadikan _Google Ads_ sebagai tanda legitimasi atau kelegitan suatu situs aset kripto.

Jika trader tidak yakin apa situs web yang tepat, periksa sumber yang dapat dipercaya, seperti halaman Twitter resmi proyek tersebut, untuk menemukan situs web yang sebenarnya.
## Eksploitasi dan kerentanan
DeFi berjalan pada potongan kode yang bisa dilihat oleh semua orang, yang juga berarti bahwa orang yang pandai teknologi dapat mengeksploitasi kerentanan dalam kode dan membawa kabur sejumlah besar uang. Faktanya, jumlah dana yang hilang dalam eksploitasi proyek DeFi mencapai USD1,3 miliar atau sekitar Rp14 triliun pada 2021, menurut data perusahaan keamanan blockchain CertiK.

Untuk mengurangi risiko eksploitasi, banyak proyek DeFi meminta firma audit seperti PeckShield atau Hacken untuk meninjau kode mereka dan membantu mereka memperbaiki masalah yang ditemukan. Proyek DeFi juga dapat menawarkan hadiah kepada _white-hat hacker_ melalui platform seperti Immunefi untuk menemukan bug dalam kode mereka sebelum penyerang jahat melakukannya. Tawaran ini (disebut juga _bounty_) biasanya ditampilkan di beberapa situs proyek, jadi cek terlebih dahulu sebelum bekerjasama. Meskipun program ini mengurangi risiko eksploitasi, mereka tidak menghilangkan risiko sepenuhnya. Ada banyak proyek DeFi yang diaudit yang telah menjadi korban eksploitasi sampai lebih dari jutaan dolar AS.

## _Airdrop_ penipuan
_Airdrop_ adalah ketika protokol mendistribusikan token gratis ke anggota komunitas mereka, dan ini adalah hal yang biasa di kripto. Tetapi tidak semua token yang dikirimkan ke _wallet_ secara gratis itu valid dan asli. 
Penipuan DeFi baru-baru ini, terutama yang umum terjadi di Binance Smart Chain, adalah dengan menipu orang agar berpikir bahwa mereka tiba-tiba menerima token senilai ribuan dolar AS. Tetapi token tersebut tidak dapat diperdagangkan di _exchange_ karena tidak ada likuiditasnya. 

Dalam kebanyakan kasus, token ini akan dinamai berdasarkan situs web yang mencurigakan. Jika para trader menghubungkan _wallet_ mereka melalui situs web tersebut dan menyetujui akses ke _smart contract_ yang berbahaya, para _scammer_ dapat menyedot dana langsung dari _wallet_ para _trader_.

Foto: pixabay/mohamed_hassan. Dimodifikasi oleh CoinDesk Indonesia

Penipuan, eksploitasi, dan fatal code error adalah salah satu risiko terbesar yang terkait dengan penggunaan platform DeFi.


Cara Bermain Aman di DeFi: Pelajari Red Flag dan Risiko yang Harus Diketahui 

Pertukaran kripto terdesentralisasi atau _Decentralized Crypto Exchange_ (DEX) adalah aplikasi berbasis blockchain yang mengkoordinasikan perdagangan aset kripto skala besar di antara banyak pengguna. Alih-alih menggunakan pendekatan konvensional yang bertindak sebagai perantara keuangan antara pembeli dan penjual, EX bekerja melalui algoritma otomatis. 

Algoritma yang digunakan DEX contohnya adalah _smart contract_. _Smart contract_ adalah potongan kode yang ditulis di atas jaringan blockchain seperti Ethereum yang memicu berbagai _output_ ketika diberikan _input_ tertentu.

Ide di balik DEX adalah "disintermediasi", yang berarti menghilangkan perantara untuk memungkinkan orang biasa untuk berbisnis secara langsung satu sama lain. DEX tidak menawarkan hak asuh atas aset kripto seseorang. Sebagai gantinya, pengguna langsung menyimpan semua aset mereka di _wallet_ mereka sendiri setiap saat.

DEX-DEX kripto terbesar telah mulai menantang beberapa pertukaran terpusat atau _Centralized Exchange_ (CEX) terbesar dalam hal volume perdagangan pada akhir 2021, menurut data dari KPMG. 
Biasanya, DEX menghilangkan _order book_ atau buku pesanan seperti pada  pertukaran konvensional - yang mana pembeli dan penjual dicocokkan berdasarkan harga dan volume pesanan - demi _liquidity pool_. Ini adalah pot aset kripto yang berada di bawah permukaan bursa, menunggu untuk menghapus pesanan beli atau jual yang muncul. Aset yang berada di dalam _pool_ bersumber dari para investor, yang menyimpannya untuk mendapatkan hasil dari biaya transaksi yang dibebankan kepada pengguna _pool_.

DEX terbesar saat ini adalah Uniswap, yang dibuat di blockchain Ethereum pada 2018 oleh seorang mantan insinyur mesin yang baru belajar _coding_ setelah di-PHK oleh Siemens pada tahun sebelumnya. Pada akhir 2021, Uniswap memproses transaksi senilai lebih dari USD1 miliar per hari. Pada Februari 2022, Uniswap protokol versi 3 menangani hampir USD2 miliar volume perdagangan pada beberapa hari, menurut data dari _CoinGecko_. 

Foto Canva. Dimodifikasi oleh CoinDesk Indonesia

DEX membebankan biaya yang jauh lebih rendah kepada pengguna daripada pihak yang terpusat, namun bisa jauh lebih sulit untuk dinavigasi dan digunakan.


Apa Itu Decentralized Exchange (DEX) dan Bagaimana Cara Kerjanya?

Total Value Locked (TVL) adalah nilai keseluruhan aset kripto yang disimpan dalam protokol Decentralized Finance (DeFi)  – atau dalam protokol DeFi secara umum. TVL telah muncul sebagai metrik utama untuk mengukur minat pada sektor tertentu dari industri kripto.

TVL mencakup semua koin yang disimpan di semua fungsi yang ditawarkan oleh protokol DeFi, termasuk:

- _staking_
- _lending_
- _liquidity pool_

Yang penting, ini tidak mencerminkan hasil yang diharapkan dari deposito. Ini hanya berarti nilai saat ini dari simpanan itu sendiri.

TVL tidak hanya berubah ketika pengguna baru melakukan setoran atau menarik aset mereka, tetapi juga terus berubah secara konstan sesuai dengan fluktuasi nilai dolar AS dii pasar aset kripto. Beberapa atau bahkan semua deposit protokol DeFi dapat didenominasi dalam token aslinya. Ketika token aslinya menghargai nilainya, protokol TVL juga ikut tumbuh bersama-sama.

Investor dapat melihat TVL saat menilai apakah token asli dari sebuah proyek DeFi itu benar-benar bernilai dengan tepat atau tidak. Kapitalisasi pasar token bisa relatif tinggi atau rendah bergantung pada proyek dari TVL-nya. Semakin ekstrim hubungannya, semakin banyak token yang dinilai terlalu tinggi (_overvalued) atau terlalu rendah (_undervalued_). 

Gabungan TVL dari semua protokol DeFi tumbuh sangat cepat antara 2020 dan 2021. Pada awal 2020, TVL gabungan di semua platform DeFi bernilai sekitar USD 630 juta atau sekitar Rp 9 miliar menurut data dari perusahaan analitik DeFi, Llama. Jumlah tersebut lebih dari setengah dari yang ada dalam satu protokol  MakerDAO. 

MakerDAO tetap menjadi salah satu protokol terbesar, begitu juga dengan protokol lainnya yakni Curve dan Aave. Pada akhir 2021, masing-masing bernilai lebih dari USD10 miliar di TVL.

Protokol bisa beroperasi hanya pada satu jaringan atau menyebar dengan sendirinya ke banyak jaringan, dalam hal ini mereka memiliki TVL independen dalam setiap jaringan. Jaringan terbesar TVL DeFi adalah Ethereum,yang terhitung hampir setengah dari total volume di seluruh dunia.



TVL menjadi istilah yang sering digunakan di dunia kripto. Lantas, apa itu total value locked (TVL)  atau "nilai total terkunci” itu?


Apa Itu Total Value Locked (TVL) dan Mengapa Itu Penting Pada DeFi?


DAO adalah sebuah bentuk organisasi atau perusahaan yang berdiri di atas blockchain dan dipimpin oleh token aset kripto. Siapapun yang membeli dan menyimpan token-token ini memiliki hak untuk memilih dalam _voting_ terkait urusan penting yang berkaitan dengan DAO. DAO menggunakan kontrak cerdas untuk menggantikan struktur korporasi tradisional yang mengkoordinasikan tenaga dan sumber daya berbagai orang untuk meraih tujuan bersama. Kontrak pintar tersebut merupakan suatu program komputer yang membawa fungsi tertentu dan menjalankan sendiri fungsi tersebut ketika kondisi atau peraturannya sesuai.

Ethereum merupakan aset kripto kedua terbesar berdasarkan kapitalisasi pasar dan merupakan platform terbesar yang menggunakan teknologi blockchain. Pemikirannya adalah jiika bitcoin dapat menghilangkan fungsi perantara di pembayaran digital, bisakah teknologi yang sama melakukan hal tersebut di perusahaan? Bisakah seluruh organisasi terdiri tanpa pemimpin atau CEO?

Banyak orang beranggapan DAO adalah salah satu gagasan tertinggi yang berasal dari Ethereum, dan banyak juga yang beranggapan bahwa ide tersebut tidak bisa membuat pengambilan keputusan yang bijaksana di dunia nyata.

Namun banyak juga orang yang berpikir bahwa organisasi dengan kontrol desentralisasi membawa harapan. Beberapa eksperimen dilakukan untuk membawa DAO ke dunia nyata, yang pertama pada 2016 dan berujung gagal karena kerentanan teknik, mengalami kerugian sebesar Rp717 miliar rupiah. 

## Mobil tanpa pengemudi sebagai DAO

Orang-orang bisa membayangkan DAO sebagai Grabcar tapi hanya mobilnya saja, tidak ada pengemudi. Dengan pemrograman khusus, mobil dapat mengetahui apa yang harus dilakukan hanya dengan memberikan variabel yang harus diselesaikan. Mobil Grabcar tersebut bisa mencari penumpang, mengantarkan mereka dan menerima pembayaran sebagai layanan transportasi.

Setelah menurunkan penumpang, mobil menggunakan keuntungannya tersebut untuk membeli bahan bakar menggunakan ether. 

Contoh di atas adalah penggunaan DAO di dunia nyata. Ketika mobil menerima pembayaran dalam bentuk ether, uang tersebut akan kembali ke pemegang koin yang telah berinvestasi ke mobil tersebut.

Gagasan tersebut diceritakan oleh mantan kontributor bitcoin, Mike Hearn, ketika ia menjelaskan bagaimana aset kripto dan blockchain dapat membantu organisasi tanpa pemimpin di masa depan. 

##Tanya Jawab Tentang DAO

### Mengapa menjalankan perusahaan dengan kode?

Menurut pendukung DAO, salah satu keuntungan yang melekat dalam DAO adalah bahwa mereka bisa membuat organisasi yang lebih adil daripada yang dijalankan oleh manusia.

Banyak perusahaan yang memiliki pemimpin terkadang membuat pilihan sepihak yang berefek kepada satu perusahaan. DAO tidak memungkinkan adanya pembuatan keputusan tersebut sehingga investor lebih memiliki kontrol terhadap keberlangsungan perusahaan.

### Bagaimana  Cara Kerja DAO?

Secara singkat, DAO bertujuan untuk membuat kode aturan tertentu (_hard-code_) untuk mengatur keberlangsungan sebuah perusahaan atau organisasi sejak awal berdiri.

DAO menggunakan _smart contract_ Ethereum yang bisa diprogram untuk menyelesaikan pekerjaan ketika sesuai syarat dan kondisi yang ditentukan. Kontrak pintar ini dapat diprogram untuk menjalankan secara otomatis kegiatan perusahaan seperti pencairan dana setelah beberapa persen investor setuju untuk mendanai sebuah proyek.

Banyak orang melihat DAO sangat menjamin berjalannya demokrasi. Pemegang kepentingan dapat memilih dalam voting untuk menambahkan peraturan, mengubah peraturan atau mengeluarkan anggota. DAO pun tidak dapat berubah kecuali orang-orang memilih dalam voting sesuai jumlah yang telah disetujui.


Beberapa karakter yang diusulkan untuk ada di dalam DAO dijelaskan seperti ini:
- Tanpa hierarki: tidak ada manajemen hierarki. Pemegang kepentingan biasanya memutuskan sesuatu, bukan pemimpin atau manajer.
- Transparan: kode dari DAO merupakan open-source (sumber terbuka), jadi semua orang dapat melihatnya. Di dalam blockchain, orang-orang dapat melihat sejarah terkait pembuatan keputusan
- Akses terbuka: semua orang dengan akses internet dapat menyimpan atau membeli token DAO yang artinya semua orang dapat memiliki kuasa untuk membuat keputusan 
- Perubahan demokratis: investor dapat mengubah peraturan DAO dengan memilih dalam voting terkait proposal baru
- Perekrutan: DAO bahkan dapat menghadirkan orang dari luar karena tetap ada tugas yang hanya bisa dikerjakan oleh manusia. Seperti mobil tanpa pengemudi yang sudah dijelaskan sebelumnya dapat secara otomatis menghadirkan tukang reparasi setelah sensor melaporkan kerusakan kepada DAO

### Apakah DAO pernah dicoba sebelumnya?

Pada 2016, sebuah usaha bernama The DAO pernah dilakukan namun gagal dalam hitungan bulan. Rencananya adalah investor dari The DAO menerima token setara dengan jumlah ether yang mereka investasikan dalam proyek tersebut. Kemudian dengan token tersebut mereka dapat memilih dalam voting proyek mana saja yang ingin mereka danai. Untuk memilih proyeknya, The DAO menggunakan "wisdom of crowds", yang merupakan sejumlah besar orang melakukan voting untuk menentukan pilihan yang mengarahkan kepada hasil yang lebih baik.

Jika proyek yang diinvestasikan tersebut mendapat keuntungan maka akan didistribusikan kembali kepada investor.
 
### Mengapa DAO gagal?

Kode yang tidak bisa dihentikan membawa masalah keamanan. Dalam proyek The DAO, terdapat sebuah "bug", sebuah kecacatan atau kerusakan teknis dalam perangkat keras maupun lunak yang bisa menyebabkan error yang membuat orang dapat mencuri dana yang disimpan dalam organisasi. Pengamat melihat pencuri menguras dana The DAO tapi tidak bisa melakukan apapun. Secara teknis, pencuri tersebut mengikuti peraturan yang sudah ditetapkan. 

Para pembuat kode utama Ethereum mencoba membalikkan riwayat transaksi tersebut agar dana bisa dikembalikan. Keputusan ini kemudian menyebabkan keretakan di dalam komunitas. Pada akhirnya cara terbaik untuk menangani situasi seperti itu masih diperdebatkan.

### Masalah apa yang ada pada DAO?

Seperti yang ditunjukkan pada kasus The DAO, kode yang tidak bisa dihentikan ini menyebabkan masalah. Sulit untuk mengubah peraturan DAO jika sudah diluncurkan di blockchain Ethereum. Kerangka kerja yang sama untuk mencegah orang mengubah organisasi tanpa konsensus dari komunitas juga menyebabkan masalah, yang utama adalah jarak di antara kerangka kerja tidak bisa dengan mudah ditutup. Jarak tersebut memungkinkan adanya pencurian, kehilangan uang atau konsekuensi lainnya. 


Decentralized autonomous organization (DAO) atau organisasi otonom terdesentralisasi adalah sebuah organisasi yang dipimpin oleh kode, bukan pemimpin.


Apa itu DAO?

Bukan rahasia lagi bahwa hobi bermain _game_ mampu menghasilkan uang sampai miliaran rupiah. Dikuitp dari _Accenture_, bisnis bermain _game_ secara global saat ini telah bernilai lebih dari USD300 miliar, apalagi didukung oleh masuknya para _gamers_ baru yang juga menciptakan persona dan berinteraksi dengan penggemar melalui media sosial. 

Seiring dengan lahirnya _blockchain_, paradigma industri juga telah berubah. Uang tidak hanya mengalir ke pengembang dan distributor game, tetapi kini para _player_ juga dapat menghasilkan pendapatan dari aset kripto atau _non-fungible tokeN_ (NFT) menggunakan komputer atau ponsel cerdas mereka dalam game _play-to-earn_. Tren ini bahkan telah mencapai distributor permainan besar, dengan Ubisoft mengumumkan rencana untuk meluncurkan NFT ke dalam permainan Ghost Recon berikutnya.

Sebelum memulai dengan jenis game ini, penting untuk memahami cara kerjanya dan menentukan bagaimana pengguna dapat mengaktualisasikan _return_ atas durasi bermain _game_. 
## Apa itu permainan _play-to-earn_?
Di kebanyakan game – terutama permainan _Massive Multiplayer Online_ (MMO) – pemain akan mengumpulkan _item_ digital untuk memajukan _progress_ mereka. Ini dapat mencakup objek dalam game seperti senjata, properti, atau perangkat yang dapat dikenakan atau _wearable_. Mereka biasanya diperoleh sebagai _rewards_ atas penyelesaian _quest_ dan _challenge_, atau diperoleh dari _loot box_ yang dibeli dengan mata uang nyata. Dari berbagai _skin_ hingga mata uang dalam _game_, _item-item_ ini memungkinkan para _gamer_ untuk mengembangkan karakter mereka di dalam _game_ dengan pakaian baru dan peralatan yang lebih baik.  Meski begitu, tidak ada satu pun _item_ yang dapat dijual ke pemain lain dan ditukarkan dengan uang tunai.

Di sinilah permainan _play-to-earn_ – atau _GameFi_ – menemukan celahnya. Memanfaatkan kekekalan dari teknologi blockchain, desainer game dapat membuat _item_ dan _reward_ dalam _game_ unik yang bisa ditransfer antar pemain. 

_Reward_ dapat berupa aset digital asli sampai NFT. Aset digital tersebut dapat di-_export_ ke _crypto wallet_ atau dompet kripto, kemudian ditukarkan ke mata uang fiat seperti Dollar AS atau rupiah. NFT yang diperoleh juga bisa dijual ke pemain lainnya melalui _in-house trading platform_ atau _marketplace_ NFT. 

Beberapa _play-to-earn game_ terpopuler antara lain Axie Infinity, yang memungkinkan pemain untuk membeli, bertarung, dan mengembangbiakkan makhluk virtual yang disebut "Axies", yang kemudian akan tercetak (_minted_) secara eksklusif di blockchain Ethereum. Karena setiap Axie direpresentasikan sebagai sebuah NFT, maka _item_ tersebut juga dapat diperjualbelikan secara _peer-to-peer_ dengan menggunakan aset kripto.

## Cara memilih game _play-to-earn_ yang tepat
Setelah memahami cara kerja game _play-to-earn_, pengguna dapat mencari permainan terbaik sesuai ketertarikan. Dengan ratusan game _play-to-earn_ yang telah tersedia, bagaimana cara menemukan game  _play-to-earn_ terbaik?

Sebelum menentukan mana permainan terbaik, pahami terlebih dahulu bagaimana setiap _rewards_ di dalam tiap game bisa diperoleh, dan bagaimana pengguna bisa mengubah koin di dalam _game_ ke aset kripto lainnya. Pengguna juga harus memikirkan apa yang sebenarnya mereka ingin peroleh dalam pengalaman bermain game _play-to-earn_. 
### Apakah yang ingin didapatkan, Koin atau NFT?
Setiap game _play-to-earn_ menawarkan _game rewards_ dalam bentuk yang berbeda. Sebagian besar _game_ akan menghadiahkan pemainnya dalam bentuk NFT dan koin dalam _game_, yang mana bisa ditukar atau dijual ke pemain lain atau _trader_ eksternal.

Sebelum menentukan _game_ apa yang akan dipilih, tentukan terlebih dahulu apakah pengguna lebih tertarik untuk memperoleh koin dalam game, atau mengincar _rewards_ berupa NFT untuk dijadikan koleksi. 

 Dalam beberapa kasus langka, pemain bisa mendapatkan mata uang populer untuk permainan mereka. Pada permainan Coin Hunt World, pemain dapat menjelajahi lingkungan mereka untuk mencari kunci yang membuka kuis-kuis. Jika jawabannya benar, maka pemain akan memperoleh aset kripto asli Ethereum yakni bitcoin dan ether. 

Saat memulai, penting untuk memahami bagaimana pengguna akan memperoleh hadiah untuk _gameplay_ dan berapa banyak waktu yang diperlukan untuk meraihnya. Biasanya pemain hanya perlu menyelesaikan beberapa _quest_ untuk memperoleh NFT, tetapi membutuhkan usaha yang lebih besar untuk memperoleh koin. 

### Seberapa mudah untuk menukarkan koin menjadi mata uang?
Meskipun banyak permainan _play-to-earn_ dibangun di atas blockchain populer seperti Ethereum dan Polygon, mengonversikan _reward_ menjadi aset kripto tetap saja harus melalui proses yang cukup sulit. NFT membutuhkan waktu untuk bisa terjual, sementara nilai koin dalam permainan dapat berfluktuasi dengan cepat.

Sebelum menginvestasikan waktu dalam permainan, lakukan riset untuk memahami bagaimana dapat menggunakan koin dalam game dan menjadikannya penghasilan di dunia nyata. Mengetahui cara mengonversi _item_ digital dapat membantu pengguna untuk memutuskan apakah _game_ yang dipilih sudah sesuai dengan tujuan masing-masing. 

### Berapa banyak modal yang dibutuhkan untuk mulai bermain _play-to-earn_?
Seperti _video game_ lainnya, memulai permainan _play-to-earn_ seringkali mengharuskan pengguna untuk membeli _starter pack_ terlebih dahulu dengan aset kripto. Biaya yang dibutuhkan pun bervariasi tergantung pada _game_ apa yang dipilih oleh pengguna. 

Untuk game Axie Infinity yang sangat populer, pengguna setidaknya harus membeli tiga Axie untuk memulai. Di Axie Infinity Marketplace, Common Axies dijual dengan harga antara USD35 atau sekitar Rp503 ribu sampai USD70 atau sekitar Rp1 juta. Sementara Axie yang lebih langka dapat terjual lebih dari Rp1 juta rupiah. 

Untuk game _earn-to-play_ lainnya, pengguna memang tidak perlu melakukan pembelian apa-apa untuk memulai, namun pada akhirnya tetap harus mengeluarkan uang modal untuk membuka kunci dan mengakses fitur premium _play-to-earn_. Dalam game di dunia virtual Decentraland, pengguna dapat memulai permainan dengan memiliki _wallet_ MetaMask, membuat _username_, dan mengeluarkan uang sekitar 100 MANA (saat ini sekitar Rp 3,2 juta) untuk membangun dan mengembangkan akun pengguna dalam permainan.

Aset kripto yang diperoleh dari game _play-to-earn_ hadir dengan risiko bawaan tanpa ada jaminan pengembalian. Sebisa mungkin jangan menjadikan kesempatan ini sebagai mata pencaharian utama, tetapi jadikan saja ini sebagai hobi bermain game yang bisa menghasilkan uang. 

## Bagaimana cara menemukan game _play-to-earn_ yang sudah ada atau yang akan dirilis?
Setelah memutuskan untuk terjun ke game _play-to-earn_, langkah selanjutnya adalah menemukan game yang sesuai dengan minat dan titik harga. Dengan lebih dari 400 game blockchain aktif _online_ yang tersedia sampai hari ini, diperlukan riset sendiri untuk menemukan permainan terbaik yang sesuai kebutuhan masing-masing. 

Dua tempat utama yang harus diperhatikan untuk melihat pilihan game _play-to-earn_ antara lain situs web pelacakan data DappRadar dan CoinMarketCap. Sementara DappRadar menawarkan wawasan tentang pasar GameFi berdasarkan pengguna dan volume, CoinMarketCap memberikan wawasan tentang tren harga token permainan sehingga dapat membantu pengguna dalam menentukan durasi bermain yang tepat untuk terlibat dalam game.

## _Bottom line: Seberapa menguntungkankah game kripto _play-to-earn_?
Game play-to-earn menggabungkan antara kenikmatan bermain video game dengan kesempatan untuk mendapatkan _rewards_ nyata sebagai imbalan atas waktu yang telah diberikan oleh pengguna untuk bermain. Namun seperti halnya produk keuangan apa pun, tidak ada yang namanya penghasilan tetap, dan _return_-nya tidak pasti. 

Penelitian yang diterbitkan oleh buletin Cryptoday di Substack  pada Juli 2021 menunjukkan bahwa rata-rata pemain bisa memperoleh sekitar 1,125 token Smooth Love Potion per minggu. Pada level tertingginya yakni Rp 5 ribu per token, seorang gamer dapat memperoleh sekitar Rp 5,6 juta per minggu. Sejak itu, harga token telah turun secara signifikan, memimpin perusahaan investasi Inggris Three Body Capital Management untuk merevisi pendapatan rata-rata pada November 2021 menjadi sekitar Rp 1,4 juta per minggu.

_Gameplay_ sebenarnya hanya merupakan satu cara untuk mendapatkan _return_ di _metaverse_. Data dari laporan yang diterbitkan perusahaan investasi Grayscale menunjukkan bahwa penjualan NFT pasar sekunder sepanjang masa di Decentraland telah tumbuh sekitar 2,5 kali lipat antara September 2020 dan 2021, melampaui angka USD100 juta. Pertumbuhan yang positif ini membuat Decentraland meluncurkan kepercayaan aset tunggal untuk koin MANA pada awal 2021. (Grayscale dimiliki oleh Digital Currency Group, perusahaan induk CoinDesk.)

Meskipun permainan kripto _play-to-earn_ dapat menghasilkan keuntungan yang relatif besar, tetap diperlukan waktu untuk mempelajari permainan yang dimainkan dan menumbuhkan investasi dari _reward_. Dengan mempersiapkan pengetahuan yang cukup dalam di dunia GameFi, pengguna dapat menikmati pengalaman baru dalam bermain sambil memperoleh _rewards_ berupa koin dan NFT.


Semakin banyak orang menghasilkan uang dengan bermain game di dunia GameFi, tetapi penting untuk bersiap dan melakukan riset.


Ini Cara Memilih Game Kripto Play To Earn yang Paling Menguntungkan

GameFi merupakan sebuah tren baru di industri kripto yang menggabungkan _decentralized finance_ (DeFi) dan _non-fungible token_ (NFT) dengan _game online_ berbasis blockchain.

Alih-alih seperti _game online_ lain yang kebanyakan menggunakan model _pay-to-win_ dan memungkinkan pemain untuk mengeluarkan uang agar lebih unggul dari pemain lainnya, GameFi memperkenalkan model _play-to-earn_ yang memungkinkan pemain mendapatkan uang dari bermain _game_. Konsep ini melibatkan pemberian insentif finansial kepada pemain selama bermain game. Dalam kebanyakan kasus, bahkan pemain juga dapat mencapai penghasilan _full-time_ hanya dengan bermain video game.

## Bagaimana cara kerjanya?

Semua objek di GameFi dikategorikan sebagai NFT, yakni token digital yang digunakan untuk membuktikan kepemilikan dari barang tak berwujud yang langka. Misalnya ketika pemain mendapatkan tanah, avatar, kostum, dan senjata dari bermain, mereka dimungkinkan untuk menukar barang-barang tersebut dengan NFT di _marketplace_, atau menjualnya untuk mendapatkan aset atau mata uang kripto.

Pemain dapat meningkatkan potensi pendapatan mereka dengan mendedikasikan waktu untuk menaikkan level atau mengembangkan karakter mereka, tergantung pada game yang dimainkan. 

Untuk bisa melacak setiap barang yang dimiliki pemain, data transaksi NFT dan aset kripto akan tersimpan di blockchain. Blockchain merupakan tipe teknologi distribusi dan penyimpanan catatan digital yang dipertahankan oleh jaringan global komputer. Beberapa keuntungan menggunakan blockchain di dalam game antara laini:
Pemain dapat dengan mudah membuktikan kepemilikan barang-barang di dalam game
Tidak ada kegagalan, yang artinya pemain tidak memiliki risiko kehilangan hal yang mereka miliki jika perusahaan game mengalami masalah
Barang-barang yang didapatkan dalam game tidak bisa dipalsukan, dihilangkan, atau dihancurkan
Aset kripto game dapat dikirim dan diterima tanpa pihak ketiga

Beberapa game juga memasukkan elemen DeFi seperti _staking_, yang mana pemain dapat mengunci token tertentu untuk mendapatkan bunga tahunan dan _reward_ lainnya yang bisa digunakan untuk membeli barang-barang di dalam game atau membuka konten baru.

## Apa yang dibutuhkan untuk bisa bermain?

Agar dapat bermain game _play-to-earn_, pemain harus melakukan hal-hal berikut:
Membuat _wallet_ aset kripto digital. _Wallet_ dibutuhkan untuk menyimpan aset digital dan NFT, dan membuat transaksi di dalam game. _Wallet_ yang dibutuhkan pemain akan bergantung dengan blockchain yang menjadi basis game tersebut dibuat. Misalnya, pemain harus membuat Metamask, yakni dompet berbasis Ethereum, yang dapat digunakan untuk GameFi yang dibuat di Ethereum.
Membeli _starter item. Semua game GameFi gratis untuk diunduh, namun pemain tetap harus membeli karakter pertama, token kripto, dan dsb nya untuk mulai bermain. 
Mengisi _wallet_.  Pemain harus mengisi _wallet_ kripto dengan aset kripto tertentu supaya bisa membeli _starter item_ dan lanjut bermain. Misalnya, game Cryptoblades membutuhkan pemain untuk mengunduh Metamask, membeli Binance coin (BNB), dan menukarnya dengan aset kripto asli game bernama SKILL.

## Permainan GameFi paling populer sekarang

Bagi para pemain yang ingin memainkan game dan mendapatkan aset kripto atau NFT, berikut merupakan beberapa game blockchain terpopuler yang tersedia:
### 1. Alien Worlds
Di dalam game ini, pemain akan masuk ke dunia alien yang terdiri dari berbagai planet dan mereka harus bertarung dan menambang untuk mendapatkan sumber daya dan kripto asli game tersebut, yakni trillium (TLM).

Alien Worlds merupakan game pertama yang menembus 100 ribu pemain dan kini diketahui telah memiliki pemain mencapai lebih dari 2,5 juta. 
- Token kripto asli: trillium (TLM)
- Blockchain: blockchain asli WAX, namun juga berjalan di Ethereum dan Binance Smart Chain (BSC)
- Basis pemain bulanan: 1 juta
- Investasi yang dibutuhkan: pemain diwajibkan membeli kartu NFT seperti _land_ agar bisa menambang

### 2. CryptoBlades
CryptoBlades merupakan _role playing game_ (RPG) berbasis web yang mirip dengan game tradisional seperti Skyrim atau Dark Souls. Pemain dapat bertarung dengan monster atau menyelesaikan serangan di dalam games untuk mendapatkan token SKILL. Untuk membantu pertarungan, pemain dapat membuat senjata yang kemudian bisa diperjualbelikan di _marketplace_. 

Cara bermainnya cukup sederhana. Pemain akan menggunakan empat komponen utama yakni api, tanah, listrik dan air yang dialokasikan kepada karakter, senjata, dan atribut lainnya untuk melawan musuh. 
- Token kripto asli: cryptoblades (SKILL)
- Blockchain: Binance Smart Chain
- Basis pemain bulanan: 510 ribu
- Investasi yang dibutuhkan: pemain harus membeli sekitar 0,2 BNB (atau sekitar Rp1,2 juta per penulisan artikel) untuk bermain dan membayar biaya transaksi di dalam game. 

### 3. Axie Infinity
Dunia yang terinspirasi dari game Pokemon ini memungkinkan pemain untuk membeli, merawat, dan mengembangbiakkan monster digital bernama Axie.
Game ini memiliki potensi pendapatan yang tinggi, namun membutuhkan keterlibatan yang besar pula dalam perawatan dan pertukaran Axie yang langka atau unik. Monster ini dapat bertarung satu sama lain untuk mendapatkan token SLP atau menyelesaikan misi.
- Token kripto asli: axie infinity (AXS) dan smooth love potion (SLP)
- Blockchain: Ethereum
- Basis pemain bulanan: 308 ribu
- Investasi yang dibutuhkan: pemain harus membeli minimal 3 Axie dari _marketplace_ di dalam game sebelum bermain.

### 4. Upland
Upland merupakan _metaverse_ NFT yang dibuat paralel dengan dunia nyata, yang mana pemain dapat membeli dan menjual properti yang terkait dengan dunia nyata. 

Pemain memiliki avatar Upland yang berkeliling kota untuk melihat properti yang dapat dibeli atau mengunjungi properti pemain lain. Untuk meraih hadiah UPX dan meningkatkan pendapatan properti, pemain harus menyelesaikan Collection, yakni semacam mekanisme seperti Monopoli, yaitu semakin banyak properti berwarna sama, maka akan semakin berharga properti tersebut.
- Token kripto asli: upland (UPX)
- Blockchain: EOS
- Basis pemain bulanan: 155 ribu
- Investasi yang dibutuhkan: untuk membuka akun, pemain harus membeli properti virtual terlebih dahulu

### 5. Splinterlands
Splinterlands merupakan game kartu koleksi digital yang mana pemain dapat membuat koleksi kartu dengan berbagai macam kekuatan dan statistik agar bisa bertarung dengan pemain lain seperti permainan Yu-Gi-Oh. Setiap kartu direpresentasikan dengan NFT dan dapat diperjualbelikan di _marketplace). Game ini bergantung pada pertarungan satu lawan satu yang mana pemain diberikan parameter pertarungan secara acak. 

Pemain mempunyai waktu terbatas untuk membuat kumpulan kartu yang akan digunakan untuk bertarung.
- Token kripto asli: dark energy crystals (DEC) dan splintershards (SPS) yang merupakan token pemerintahan
- Blockchain: Hive
- Basis pemain bulanan: 120 ribu
- Investasi yang dibutuhkan: pemain harus membeli summoner's spellbook seharga Rp143 ribu jika ingin membuka fitur play-to-earn dan menerima token DEC

## Dari mana GameFi berasal?

Kemunculan GameFi merupakan kombinasi dari berbagai faktor yang dimulai sejak 2017. Salah satu faktornya adalah kemunculan fenomena NFT _CryptoKitties_. Koleksi digital tersebut membuktikan kesuksesannya yang melibatkan lebih dari 14,914 pengguna dalam sehari. CryptoPunks, koleksi dari 10 ribu karakter NFT yang dibuat di Ethereum ini mengalami kesuksesan yang sama, melewati Rp14,3 triliun dalam penjualan setelah 2018. 

Namun kesuksesan dari NFT ini menunjukkan sisi baik dan buruk dari teknologi blockchain. CryptoKitties menyebabkan keramaian di jaringan Ethereum yang mana membuat biaya transaksi naik tajam dan waktu konfirmasi transaksi menjadi lebih lama. Isu teknikal ini menunjukkan celah di pasar untuk mencari platform yang lebih efisien dan kuat menampung beban dari pemain _game online_ dan kolektor aset virtual.

Sejak saat itu, sejumlah blockchain yang dianggap sebagai "_Ethereum killer_" bermunculan, yang menjanjikan konfirmasi transaksi yang lebih cepat, pensakalaan yang lebih baik, dan biaya yang lebih murah. Blockchain ini termasuk Solana dan Cardano yang keduanya mencapai jumlah investor tertinggi baru-baru ini.

Penyebaran platform _decentralized finance_ (DeFi) pada 2020 menjadi komponen penting pada pertumbuhan GameFi, memperkenalkan platform finansial yang dijalankan di _smart contract_ pada blockchain. Hal ini menyediakan infrastruktur kepada _decentralized exchange_ (DEX) yang digunakan untuk memperjualbelikan aset kripto di dalam game dan fitur lain seperti peminjaman dan _staking_.

Pada September 2020, founder Yearn.finance dan pengembang DeFi, Andre Conje, membahas tentang gamifikasi kebijakan moneter di lingkungan terdesentralisasi. Ia menyadari keuntungan dari DeFi dan NFT yang dapat membawa industri game dan aplikasi GameFi mulai terbentuk. Axie Infinity merupakan game _earn-to-play_ pertama yang mendapatkan keuntungan besar, melewati Rp14,3 triliun pada 9 Agustus 2021.

## _What’s next_ ?

GameFi telah mendapatkan ketertarikan yang signifikan, dengan total kapitalisasi pasar di berbagai _game_ populer yang melewati Rp201 triliun. Namun orang-orang di industri kripto percaya bahwa masih banyak yang dapat dicapai dari sektor ini, misalnya founder Tron, Justin Sun, yang mengatakan bahwa GameFi akan menjadi hal besar yang membuat DeFi, NFT, dan kripto menjadi lebih mudah untuk dimengerti. Startup kripto dan industri game mulai memanfaatkan tren ini dengan beberapa game menyiapkan peluncuran dalam beberapa bulan ke depan seperti:
- Star Atlas
- Ember Sword
- Guild of Guardians
- LegendsofCrypto
- The Sandbox
- Dr Who: World's Apart

Terdapat juga beberapa platform game yang sedang dibuat termasuk MOBOX, yang memungkinkan pemain membuat sendiri game yang bisa berinteraksi dengan aplikasi lain dan NFT. MOBOX juga mengintegrasikan elemen DeFi seperti _liquidity pools_ (sebuah bentuk kontrak pintar yang mengunci token penggunanya untuk memastikan likuiditas token-token yang ada di exchange DeFi) dan _staking_ yang mana memungkinkan pemain untuk dapat mendapatkan pemasukan dari aset yang bisa digunakan untuk membeli peningkatan atau mendapatkan kunci untuk membuka peti harta berisi NFT baru.

Dunia GameFi tidak terlihat melambat ke depannya. Dengan investasi baru dan dana khusus untuk GameFi, potensi dari sektor ini sangat tinggi.




Bermain game online kini juga bisa memperoleh keuntungan. 

GameFi: Ini Cara Memperoleh Aset Kripto dengan Bermain Game Online

_Decentralized finance_ (DeFi) atau keuangan terdesentralisasi merupakan ekosistem di aplikasi berbasis blockchain yang menawarkan layanan keuangan seperti bank tradisional, broker asuransi, dan lainnya. Perbedaannya adalah aplikasi tersebut terdesentralisasi, atau berjalan secara otonom tanpa kehadiran pihak ketiga. Hal ini dapat terjadi karena setiap aplikasi berjalan di atas _smart contract_ atau kontrak pintar, yakni merupakan sebuah program komputer khusus yang secara otomatis menjalankan fungsi ketika telah memenuhi suatu kondisi tertentu.

_DeFi lending_ atau pinjam-meminjam dalam DeFi merupakan salah satu tipe layanan keuangan tradisional yang bisa diakses melalui _Dapps_ atau aplikasi di suatu blockchain. Serupa dengan menyimpan dana ke tabungan untuk memperoleh bunga, investor aset kripto dapat mengunci dana mereka atau menggunakannya untuk menyediakan likuiditas di platform terdesentralisasi dan menerima bunga.

Bunga yang ditawarkan oleh aplikasi terdesentralisasi (_Dapps_) biasanya lebih tinggi dibandingkan yang sekarang tersedia di sistem keuangan tradisional. Hal ini membuat _DeFi lending_ bisa menjadi altenatif untuk mendapatkan _passive income_ yang menarik bagi para pemegang aset kripto. Namun sebelum melakukan pinjam-meminjam aset, investor harus sadar terhadap beberapa risiko seperti berikut ini.

## 1. _Impermanent loss_ (Kerugian tak permanen) 

Ketika investor menyerahkan asetnya ke _liquidity pool_ (bentuk kontrak pintar yang mengunci token penggunanya untuk memastikan likuiditas token-token yang ada di exchange DeFi), maka investor berisiko mengalami _impermanent loss_ atau kerugian tidak permanen.

_Impermanent loss_ terjadi ketika harga aset dari penyedia likuiditas yang dikunci di _liquidity pool_ berubah setelah didepositkan dan menciptakan _unrealized loss_ (kerugian tidak terealisasi). 

Perubahan tersebut terjadi karena dua alasan dan berkaitan dengan sistem _Automated Market Maker_ (AMM) yang digunakan oleh _liquidity pool_, yaitu:
- _DeFi pool_ mempertahankan rasio aset di _pool_. Misalnya _pool_ ETH/LINK akan menyeimbangkan rasio ether dan mengaitkan _pool_ dengan perbandingan 1:50. Hal ini berarti siapapun yang ingin menyediakan likuiditas harus mendepositkan ether dan mengaitkannya ke _pool_ sesuai dengan rasio tersebut.

- _DeFi pool_ bergantung pada _arbitrage trader_ untuk menyeimbangkan harga aset di _pool_ dengan harga aset di pasar, misalnya harga pasar LINK adalah Rp215 ribu, namun harga LINK di _pool_ ETH/LINK sebesar Rp208 ribu. _Arbitrage trader_ akan menyadari perbedaan harga tersebut dan langsung menambahkan ETH ke _pool_ dan menghilangkan LINK yang terdiskon.

Ketika _arbitrage trader_ membanjiri _pool_ dengan satu token ketika ingin menghilangkan token yang terdiskon tersebut, misalnya menambahkan ETH untuk mengambil LINK, maka rasio koin akan berubah. Agar dapat seimbang, _liquidity pool_ secara otomatis akan meningkatkan harga token yang lebih banyak ditawarkan (LINK) dan mengurangi harga token yang tidak banyak ditawarkan (ETH) untuk mendorong _arbitrage trader_ agar menyeimbangkan _pool_kembali.

Ketika _pool_ sudah seimbang kembali, peningkatan nilai _liquidity pool_ terkadang kurang dari nilai aset yang dimiliki oleh protokol pinjaman. Inilah yang dinamakan dengan _impermanent loss_ atau kerugian tidak permanen. 

![Impermanent loss chart. ](/uploads/impermanent_loss_chart_coindesk_796680c8ad.jpeg)

Berikut merupakan rangkuman data dari hubungan antara perubahan harga dan persentase kerugian:

1,25x perubahan harga = 0,6% _loss_
1,50x perubahan harga = 2% _loss_
1,75x perubahan harga = 3,8% _loss_
2x perubahan harga = 5,7% _loss_
3x perubahan harga = 13,4% _loss_
4x perubahan harga = 20% _loss_
5x perubahan harga = 25,5% _loss_

Sebagai perlindungan terhadap protokol DeFi ini, penyedia likuiditas akan diberikan _reward_ yang sepadan dengan biaya _trading_ untuk menambahkan aset ke _pool_, yang biasanya dapat mengimbangi _impermanent loss_. Misalnya, Uniswap yang mengenakan biaya _trading_ yang _flat_ yakni sebesar 0,3% akan didistribusikan kepada penyedia likuiditas.

Tips: Cara terbaik untuk mengurangi _impermanent loss_ yakni dengan menyediakan likuiditas untuk _pool_ yang asetnya tidak terlalu volatil seperti _stablecoin._

## 2. Serangan _flash loan_

_Flash loans_ adalah tipe pinjaman tanpa jaminan yang unik di ekosistem DeFi. Di perbankan tradisional, terdapat dua tipe pinjaman, yaitu:
- _Unsecured loans_ (pinjaman tidak aman): Tidak membutuhkan jaminan karena hanya dalam jumlah kecil, biasanya sekitar jutaan rupiah. 
- _Secured loans_ (pinjaman aman): Membutuhkan jaminan seperti properti, mobil, dan investasi karena lebih besar. Sepanjang proses pinjaman, bank memiliki alat untuk menilai kredibilitas klien seperti skor kredit, dan berbagai catatan lainnya.

_Flash loan_ merupakan tipe dari _unsecured loan_ yang menggunakan _smart contract_ guna mengurangi risiko yang biasanya ada di perbankan tradisional. Konsepnya sederhana, sang peminjam akan menerima ratusan juta rupiah dalam bentuk aset kripto tanpa memberikan jaminan, namun mereka harus membayar jumlah pinjaman secara penuh dalam transaksi yang sama dengan saat aset tersebut dikirimkan (biasanya hanya beberapa detik).

Jika pinjaman tidak dibayarkan, maka pemberi pinjaman dapat dengan mudah membalikkan transaksi seolah seperti transaksi tidak pernah terjadi. Karena tidak ada risiko dalam mengajukan pinjaman seperti ini, maka batas peminjaman juga tidak tersedia. Dan karena seluruh proses terdesentralisasi, tidak perlu ada kredit skor atau catatan yang mencegah seseorang untuk meminjam melalui _flash loan_. 

_Flash loan attack_ terjadi ketika orang jahat meminjam uang dalam jumlah yang besar menggunakan _flash loan_ dan menggunakan aset kriptonya untuk memanipulasi pasar atau mengeksploitasi protokol DeFi demi keuntungan pribadi.

Sebuah _flash loan attack_ terhadap agregator _yield farming_ (penambangan likuiditas atau liquidity mining, cara untuk menghasilkan hadiah atau rewards dengan kepemilikan aset kripto), PancakeBunny, menjadi perbincangan setelah sang penyerang membuat harga token mereka, BUNNY, menjadi turun sampai 95%. Sang penyerang melakukan hal tersebut dengan cara meminjam BNB dalam jumlah besar lewat protokol pinjaman PancakeSwap, kemudian memanipulasi harga BUNNY di _lending pool_ secara _off-market_, kemudian menjual BUNNY dengan harga rendah di pasar terbuka, menyebabkan harganya turun drastis.

Sama seperti kasus serangan _flash loan_ lainnya, penyerang berhasil kabur tanpa bisa ditangkap. Diperkirakan penyerang mendapatkan total Rp43 miliar.

Ketika token tertentu pada _liquidity pool_ dikuras habis, penyedia likuiditas dapat merasakan _impermanent loss_. Ketika token yang kurang terkenal diserang, dalam hal ini BUNNY, akan menyebabkan investor tidak percaya lagi terhadap proyek-proyek tersebut dan harga token sangat jarang bisa kembali pulih ke harga sebelum terjadi serangan.

3. _Rug pull DeFi_

Karena tidak ada regulasi tradisional di ekosistem pinjaman DeFi, maka pengguna harus mengembangkan tingkat kepercayaan terkait platform yang ingin mereka gunakan untuk meminjamkan aset mereka atau membeli token. Namun, kepercayaan tersebut sering dilanggar dalam bentuk _rug pull_.

_Rug pull_ merupakan tipe _exit scam_ di mana pengembang DeFi membuat token baru, memasangkannya dengan aset kripto terkenal seperti tether atau ether, dan menyiapkan _liquidity pool_.

Kemudian mereka akan memasarkan token baru tersebut dan mendorong investor untuk melakukan deposit di _pool_, terkadang menjanjikan imbal hasil yang tinggi. Ketika _pool_ sudah mendapatkan jumlah aset kripto yang cukup, pengembang DeFi akan menggunakan back door (perangkat lunak yang digunakan untuk mengakses sistem, aplikasi, atau jaringan tanpa harus menangani proses autentikasi) untuk masuk ke _smart contract_ token dan mencetak jutaan koin baru dan kemudian dijual dalam wujud kripto populer seperti USDT, ETH dan lainnya. Hal ini membuat aset kripto terkenal yang disimpan di _pool_ terkuras habis dan meninggalkan jutaan koin tidak berharga di dalamnya. Lalu _founders_ bahkan pengembang akan menghilang tanpa jejak.

_Rug pull_ yang terkenal terjadi pada 2020, ketika pengembang SushiSwap, Chef Nomi, melikuidasi token SUSHI setelah mengumpulkan lebih dari Rp14,3 triliun sebagai jaminan. Harga kompetitor Uniswap tersebut terjun bebas hampir menyentuh nol yang mana selalu diingat sebagai momen paling dramatis di dalam sejarah DeFi.

![defi-hacks-fraud-coindesk.webp](/uploads/defi_hacks_fraud_coindesk_616fc90dd4.webp)

Peretasan DeFi merupakan industri triliunan rupiah yang umum terjadi, meskipun sudah ada usaha untuk mengurangi risiko tersebut. Dilaporkan bahwa pada paruh pertama 2021, peretasan dan penipuan DeFi berjumlah 3 kali lebih besar secara volume dibanding peretasan dan penipuan yang terjadi pada 2020 secara keseluruhan.

## Cara menghindari risiko/ ancaman pada _DeFi lending_

Meskipun tindakan kejahatan sering terjadi, ada beberapa metode untuk mendeteksi apakah suatu perusahaan cukup terpercaya, antara lain:
- Memverifikasi kredibilitas tim di proyek lain
- Membaca white paper (Penjabaran artikel yang berisi penjelasan mengenai sebuah proyek untuk memberi kejelasan kepada investor dan calon pengguna) proyek tersebut dengan seksama
- Memeriksa apakah kode proyek telah diaudit oleh pihak ketiga.
- Bersikap teliti terhadap potensi tanda-tanda buruk, seperti keuntungan yang tidak realistis dan pengeluaran berlebihan hanya untuk promosi dan pemasaran.



Setiap menelusuri wilayah yang belum diregulasi, ada baiknya untuk mengetahui risikonya terlebih dahulu. 


3 Risiko Terbesar DeFi Lending

_Flash loan_ adalah jenis pinjaman baru tanpa jaminan yang populer di sejumlah protokol _decentralized finance_ (DeFi) berdasarkan jaringan Ethereum.

Jenis pinjaman ini menjadi topik hangat karena penyalahgunaannya untuk mengeksploitasi sejumlah protokol DeFi yang menyebabkan kerugian mencapai jutaan dolar AS. Namun, pinjaman ini dipercaya dapat menjadi alat yang inovatif dan berguna dalam dunia keuangan untuk arbitrase dan _trading_ cepat yang tidak mungkin dilakukan sebelum kehadiran blockchain.

Sebagian besar pengguna pasti sudah akrab dengan pinjaman biasa. Pemberi pinjaman meminjamkan uang kepada peminjam yang kemudian akan dibayar kembali sepenuhnya. Pemberi pinjaman akan menerima _payout_ untuk pinjaman sementara tersebut.

_Flash loan_ memiliki jenis yang serupa namun memiliki sifat yang unik, antara lain:
- _Smart contract_ : _Flash loan_ menggunakan _smart contract_, yakni merupakan alat yang diaktifkan pada blockchain untuk menghindari dana yang berpindah tangan kecuali syarat tertentu telah terlaksana. Dalam _flash loan_, aturannya adalah peminjam harus membayar kembali pinjamannya sebelum transaksi berakhir (hanya berlangsung beberapa detik). Jika tidak, maka _smart contract_ akan segera membatalkan transaksi.
- _Unsecured loan_ : Seringkali pemberi pinjaman meminta peminjam untuk memberikan jaminan untuk memastikan jika peminjam tidak dapat membayar kembali pinjaman tersebut, maka pemberi pinjaman masih bisa mendapatkan uang mereka kembali. Namun dalam _unsecured loan_, tidak ada jaminan yang dibutuhkan. Kurangnya jaminan ini bukan berarti pemberi pinjaman tidak akan mendapatkan uangnya kembali, tetapi pengembalian uang hanya akan dikirim kembali dengan cara yang berbeda. Alih-alih menawarkan jaminan, peminjam harus segera membayar kembali uangnya.
- _Instant_ : Mendapatkan dan memenuhi pinjaman adalah proses yang panjang. Jika permintaan peminjam disetujui, Ia harus membayarnya kembali dengan teratur selama beberapa bulan atau tahun. Sedangkan dalam _flash loan_, pinjaman bersifat instan. _Smart contract_ untuk pinjaman harus dipenuhi dalam transaksi yang sama dengan yang dipinjamkan. Artinya, peminjam harus menggunakan _smart contract_ lainnya untuk melakukan perdagangan instan dengan modal pinjaman sebelum transaksi berakhir, yang biasanya terjadi dalam beberapa detik saja. 

Jenis pinjaman ini berguna dalam kasus tertentu, misalnya bagi _trader_ yang ingin cepat mendapat untung dari peluang arbitrase (pembelian dan penjualan barang yang sama dari dua pasar atau lebih) ketika dua pasar menetapkan harga aset kripto secara berbeda. Aave yang merupakan _lending_ platform Ethereum pelopor telah mengemukakan ide tersebut pada awal 2020. Konsep ini masih terbilang baru dan masih memiliki banyak kesulitan karena banyaknya peretasan. 

## FAQ terkait _flash loan_
### Bagaimana Ethereum bisa cocok dengan _flash loan_ ?
_Flash loan_ adalah salah satu eksperimen populer di tengah gerakan DeFi Ethereum, yang telah mengembangkan alternatif keuangan tanpa perantara. Sebaliknya, dengan menggunakan aplikasi DeFi, pengguna seharusnya lebih mengontrol instrumen keuangan, seperti pinjaman dan kontrak lainnya.

Para advokat berpendapat bahwa aplikasi DeFi dapat memberi lebih banyak kontrol kepada pengguna terkait keuangan mereka. DeFi juga meningkatkan antusiasme karena beberapa _trader_ berhasil mendapatkan keuntungan tinggi dari platform ini. 

### Mengapa harus menggunakan _flash loan_ ?
Pinjaman ini adalah salah satu cara yang berpotensi menghasilkan keuntungan besar tanpa harus mempertaruhkan uang pribadi. _Flash loan_ dapat digunakan untuk:
- Arbitrase: _Trader_ dapat menghasilkan uang dengan mencari perbedaan harga di sejumlah bursa yang berbeda. Katakanlah dua pasar memberi harga pizzacoin secara berbeda, yakni  Rp14 ribu di platform A dan Rp28 ribu di platform B. Seorang pengguna dapat menggunakan _flash loan_ dan menggunakan _smart contract_ terpisah untuk membeli 100 pizzacoin senilai Rp1,4 juta di platform A, lalu menjualnya senilai Rp2,8 juta di platform B. Peminjam kemudian langsung membayar kembali _flash loan_-nya. 
- _Collateral swap_: pertukaran jaminan untuk mendukung pinjaman pengguna dilakukan secara cepat untuk jenis jaminan lainnya.
- Biaya transaksi yang lebih rendah: _Flash loan_ menyatukan beberapa transaksi menjadi satu. Setiap transaksi memerlukan biaya sehingga _flash loan_ berpotensi mengeluarkan biaya transaksi yang lebih rendah.
### Bisakah kita menghasilkan uang dari _flash loan_?
Mungkin saja, asalkan peminjam telah meneliti secara menyeluruh mengenai platform yang meminjamkan uang. Beberapa orang telah menggunakan jenis pinjaman ini untuk mendapatkan uang dengan sangat cepat. Tetapi, pinjaman ini tentu memiliki risiko, seperti yang telah disebutkan di atas. 
### Bagaimana cara menggunakan _flash loan_?
_Flash loan_ tersedia di berbagai platform pinjaman DeFi berbasis Ethereum, seperti Aave dan dYdX. Awalnya, kedua platform ini menggunakan sistem yang rumit untuk pengguna yang awam terhadap teknologi, tetapi kini tampilannya sudah lebih mudah untuk digunakan. 
### Bagaimana jika peminjam tidak membayar _flash loan_ ?
Maka ia tidak akan mendapatkan pinjaman. Pinjaman ini berlangsung hanya dalam satu transaksi. Jika kedua belah pihak gagal mengikuti aturan, pinjaman tidak akan disetujui. Itulah keuntungan dari penggunaan _smart contract_. Aktivitas ini tidak akan dilakukan sebelum suatu kondisi terpenuhi.

Jadi, jika uang pinjaman tidak dibayar kembali oleh peminjam secara instan dalam transaksi, kontrak pintar hanya akan membalikkan transaksi dan menyerahkan uang kembali ke pemberi pinjaman.
### Seberapa amankah pinjaman flash?
_Flash loan_ telah menjadi sasaran empuk akan serangan penjahat yang menyebabkan kerugian hingga jutaan dolar AS. Ada berbagai cara agar mereka dapat memainkan mekanisme peminjaman ini. Hal ini tentu berkaitan dengan masalah Ethereum dan DeFi. Faktanya, _smart contract_ dapat dipermainkan jika tidak dicatat persis seperti yang dimaksudkan atau jika data yang mengalir ke dalamnya rusak atau dapat dieksploitasi. Beberapa ahli berpendapat bahwa masalah semacam ini akan hilang seiring dengan perkembangan teknologi, sementara yang lain percaya bahwa serangan ini akan tetap menjadi tantangan yang berkelanjutan bagi _flash loan_. 
## Bagaimana cara kerja _flash loan attack_ atau penyerangan _flash loan_?
Teknologi _flash loan_ baru  berjalan kurang dari satu tahun, namun sudah ada beberapa serangan dengan karakteristik yang berbeda-beda. _Ethereum trading_ dan _lending protocol_ bZX telah menjadi subjek serangan _flash loan_ di mana peminjam bisa memanipulasi pemberi pinjaman agar berpikir bahwa dia telah melunasinya secara penuh, padahal nyatanya benar-benar tidak seperti itu. Hal Ini dilakukan dengan mendorong harga _stablecoin_ yang digunakan untuk membayar kembali pinjaman dalam sementara.



Flash loan merupakan salah satu fitur DeFi yang paling inovatif dan kontroversial.


Apa Itu Flash Loan?

Uniswap merupakan bursa kripto terdesentralisasi terdepan yang berbasis pada blockchain Ethereum. 

Sebagian besar _trading_ kripto terjadi di bursa terpusat seperti Coinbase dan Binance. Platform-platform tersebut diatur oleh otoritas tunggal yang mengharuskan pengguna untuk menempatkan dana di bawah kendali mereka dan menggunakan sistem _order book_ tradisional untuk memfasilitasi _trading_ tersebut. 

_Trading_ berbasis _order book_ adalah ketika _order_  jual dan beli ditampilkan dalam sejumlah daftar yang juga menyertakan total harga yang ditempatkan pada setiap _order_. Jumlah _order_ penjualan dan pembelian terbuka atas suatu aset dikenal juga dengan _market depth_ atau kedalaman pasar. Agar perdagangan yang menggunakan sistem ini dapat berjalan dengan sukses, _buy order_ harus dicocokkan dengan _sell order_ dengan sisi berlawanan dari _order book_ untuk jumlah dan harga aset yang sama, begitu juga sebaliknya.

Sebagai contoh, jika ingin menjual satu BTC pada harga USD33,000 di _Centralized Exchange_ (CEX), maka _trader_ harus menunggu pembeli muncul di sisi lain _order book_ yang ingin membeli dengan harga yang sama atau lebih tinggi dari harga bitcoin saat itu. 

Masalah utama dari jenis sistem ini terletak pada likuiditasnya, yang dalam konteks ini mengacu pada kedalaman dan jumlah _order_ yang ada di order book pada waktu tertentu. Jika likuiditasnya rendah, artinya _trader_ mungkin tidak dapat memenuhi _order_ penjualan dan pembelian. 
## Apa itu Uniswap?
Uniswap adalah jenis bursa yang sangat berbeda dengan jenis pertukaran terdesentralisasi, yang artinya bursa ini tidak dimiliki oleh suatu entitas dan menggunakan jenis model _trading_ baru yang disebut dengan _automated liquidity protocol_ atau protokol likuiditas otomatis.

Platform Uniswap didirikan pada 2018 di dalam blockchain Ethereum, yakni merupakan blockchain kedua terbesar di dunia berdasarkan kapitalisasi pasar. Maka dari itu, Uniswap kompatibel dengan semua token dan infrastruktur ERC-20 termasuk layanan _wallet_ Ethereum yakni MetaMask dan MyEtherWallet.

Uniswap juga sepenuhnya _open-source_, artinya siapapun dapat menyalin kode untuk menciptakan pertukaran terdesentralisasi mereka sendiri. Bursa ini juga memungkinkan pengguna untuk mendaftarkan ttoken di bursa secara gratis. Karena Uniswap adalah pertukaran terdesentralisasi (DEX), berarti pengguna mempunyai kendali penuh terhadap dana mereka kapan pun, yang mana berlawanan dengan bursa _centralized exchange_ (CEX).

Hak kendali penuh terkait kata sandi pribadi dapat mengurangi resiko kehilangan aset jika pertukaran tersebut diretas. Uniswap saat ini adalah platform DeFi terbesar keempat dan memiliki aset kripto senilai lebih dari USD3 miliar atau senilai Rp 42 triliun yang tersimpan di dalam protokolnya.
## Cara kerja Uniswap
Uniswap berjalan pada dua _smart contract_; yaitu _exchange contract_ dan _factory contract_. _Smart contract_ merupakan program komputer otomatis yang dirancang untuk melakukan fungsi tertentu ketika suatu kondisi terpenuhi. Dalam hal ini, _Factory smart contract_ digunakan untuk menambahkan token baru ke platform, dan _exchange contract_ memfasilitasi semua pertukaran token. Token berbasis ERC20 apa saja dapat ditukar dengan jenis token lain di platform Uniswap v.2 yang telah diperbarui.
## _Automated liquidity protocol_
Cara Uniswap memecahkan masalah likuiditas dari pertukaran terpusat adalah melalui _automated liquidity protocol_ atau protokol likuiditas otomatis. Protokol ini bekerja dengan memberi insentif kepada para _trader_ di bursa untuk menjadi penyedia likuiditas atau _liquidity providers_ (LP). Artinya, pengguna Uniswap bersama-sama mengumpulkan uang mereka untuk menggabungkan dana yang digunakan untuk mengeksekusi semua transaksi _trading_ yang terjadi di dalam platform. Setiap token yang terdaftar memiliki _pool_ sendiri yang dapat dikontribusikan oleh pengguna, dan harga untuk setiap token ditentukan berdasarkan algoritma matematika yang dijalankan oleh komputer.

Dengan sistem ini, pembeli atau penjual tidak perlu menunggu pihak terkait untuk muncul dan menyelesaikan transaksi. Mereka dapat mengeksekusi transaksi _trading_ apapun secara instan dengan harga yang telah diketahui asalkan ada likuiditas yang cukup untuk memfasilitasinya.

Sebagai imbalan untuk pengumpulan dana tersebut, setiap LP akan menerima token yang merepresentasikan kontribusi mereka terhadap _pool_. Sebagai contoh, jika _trader_ berkontribusi sebesar USD10,000 ke _liquidity pool_ yang menampung total USD100,000, maka _trader_ tersebut akan menerima token 10% dari _pool_ tersebut.

Kapan pun LP memutuskan untuk berhenti, mereka akan menerima sebagian dari total biaya cadangan relatif terhadap jumlah yang dipertaruhkan di _pool_ tersebut. Token yang mereka dapatkan kemudian akan dihancurkan.

Setelah pembaharuan Uniswap v.2, diperkenalkanlah biaya protokol baru yang dapat diaktifkan atau dinonaktifkan melalui pemungutan suara komunitas dan pada dasarnya mengirimkan 0,05% dari setiap 0,30% biaya perdagangan ke dana Uniswap untuk membiayai pengembangan selanjutnya. Saat ini, opsi biaya ini dimatikan, namun, jika biaya tersebut diaktifkan, maka LP akan menerima 0,25% dari biaya trading tersebut.
## Bagaimana harga token ditentukan
Alih-alih menggunakan sistem _order book) di mana harga setiap aset ditentukan oleh pembeli tertinggi dan penjual terendah, Uniswap menggunakan _automated market maker_ (AMM) yang merupakan metode alternatif untuk menyesuaikan harga suatu aset berdasarkan penawaran dan permintaannya menggunakan persamaan matematika yang sudah lama ada. Sistem ini bekerja dengan menaikkan dan menurunkan harga koin tergantung pada rasio banyaknya koin yang ada di _pool_ masing-masing.

Penting untuk diingat bahwa setiap kali seseorang menambahkan token ERC-20 baru ke Uniswap, orang tersebut harus menambahkan sejumlah token ERC-20 yang dipilih dengan jumlah yang sama dari token ERC-20 lainnya untuk memulai pool likuiditas.

Persamaan untuk menghitung harga setiap token adalah x*y=k, dimana jumlah token A adalah x dan jumlah token B adalah y. K adalah nilai konstan alias bilangan yang tidak berubah.

Misalnya, Angga ingin menukar chainlink (LINK) dengan ether menggunakan _pool_ LINK/ETH Uniswap. Angga menambahkan sejumlah besar LINK ke dalam _pool_ yang meningkatkan rasio LINK di _pool_ ke ether. Karena nilai K harus tetap sama, maka biaya ether meningkat sementara biaya tautan di _pool_ tersebut menurun. Jadi, semakin banyak LINK yang dimasukkan Angga, semakin sedikit ether yang dia dapatkan karena harganya meningkat.

Ukuran _liquidity pool_ juga menentukan berapa banyak harga token akan berubah selama transaksi. Semakin banyak uang atau likuiditas dalam _pool_, semakin mudah juga untuk melakukan _trading_ yang lebih besar tanpa menyebabkan harga turun sebanyak itu.

![Grafik token dalam pool oleh Vitalik Buterin pencipta Ethereum. ](/uploads/Grafik_vitalik_buterin_coindesk_5dded78cae.png)


## _Arbitrage trader_
_Arbitrage trader_ memiliki kemampuan khusus dalam menemukan perbedaan harga di berbagai bursa dan menggunakan kesempatan tersebut untuk mendapatkan keuntungan. Misalnya, jika bitcoin diperdagangkan di Kraken seharga 508 juta rupiah dan Binance seharga 507 juta rupiah, trader dapat membeli bitcoin di Binance dan menjualnya di Kraken untuk mendapatkan keuntungan yang lebih mudah. Jika dilakukan dengan volume besar, trader dapat menghasilkan keuntungan yang cukup besar dengan risiko yang relatif rendah.

Apa yang dilakukan _arbitrage trader_ di Uniswap adalah dengan cara menemukan token yang diperdagangkan di atas atau di bawah harga rata-rata pasar dan membeli atau menjualnya sesuai dengan harga tersebut. Mereka melakukan ini sampai harga token dapat seimbang kembali dengan harga di bursa lain dan tidak ada lagi keuntungan dapat dikumpulkan.
## Cara menggunakan Uniswap
Menggunakan Uniswap relatif mudah, namun pengguna harus memastikan bahwa mereka sudah memiliki dompet kripto yang didukung ERC-20 seperti MetaMask, WalletConnect, dompet Coinbase, Portis, atau Fortmatic.

Setelah pengguna memiliki salah satu dompet itu, mereka perlu menambahkan beberapa koin ether ke dalamnya agar bisa melakukan _trading_ di Uniswap dan membayar biaya gas (biaya transaksi Ethereum). Pembayaran _gas_ bervariasi tergantung pada berapa banyak orang yang menggunakan blockchain tersebut. Sebagian besar layanan _wallet_ yang kompatibel dengan ERC-20 memberikan pengguna tiga pilihan saat melakukan pembayaran melalui blockchain Ethereum, yakni lambat, sedang, atau cepat. Lambat adalah pilihan termurah dan cepat adalah yang paling mahal, sedangkan sedang ada di antaranya. Pilihan ini menentukan seberapa cepat transaksi akan diproses oleh penambang jaringan Ethereum.


- Buka https://uniswap.org
- Klik “_Use Uniswap_” di pojok kanan atas.
- Buka “_Connect wallet_” di sudut kanan atas dan pilih dompet yang pengguna miliki.
- Masuk ke dompet pengguna dan izinkan untuk terhubung ke Uniswap.
- Akan muncul opsi di halaman ini untuk menukar token secara langsung menggunakan opsi _drop-down_ di sebelah sesi “_from_" dan "_to_".
- Pilih token yang ingin ditukar, masukkan jumlahnya dan klik “_swap._”
- Jendela pratinjau transaksi akan muncul dan pengguna perlu mengkonfirmasi transaksi di dompet ERC-20 pengguna.
- Tunggu hingga transaksi ditambahkan ke blockchain Ethereum. Pengguna dapat memeriksa status transaksi dengan menyalin dan menempelkan ID transaksi ke https://etherscan.io/. ID transaksi akan tersedia di dompet pengguna dengan melihat transaksi di riwayat transaksi.

## Token UNI Uniswap
Uni adalah token asli dari Uniswap yang merupakan token governance atau token tata keola. Token ini memberikan hak kepada pemilik untuk memilih perkembangan dan perubahan baru pada platform, termasuk bagaimana token yang dicetak harus didistribusikan ke komunitas dan pengembang serta setiap perubahan pada struktur biayanya. 

Token UNI awalnya dibuat pada September 2020 dalam upaya untuk mencegah pengguna berpindah ke saingannya yaitu DEX SushiSwap. Satu bulan sebelum token UNI diluncurkan, SushiSwap yang merupakan cabang dari Uniswap telah memberi hak insentif kepada pengguna dari Uniswap untuk memungkinkan pengalokasian dana pengguna dari SushiSwap ke platform baru dan menghadiahi mereka dengan token SUSHI. Token ini adalah jenis token baru yang memberi pengguna hak tata kelola terkait dengan protokol baru serta jumlah proporsional dari semua biaya transaksi yang dibayarkan ke platform.

Uniswap menanggapinya dengan membuat 1 miliar token UNI dan memutuskan untuk mendistribusikan 150 juta di antaranya kepada pengguna yang pernah menggunakan platform tersebut. Setiap orang menerima 400 token UNI, yang pada saat itu berjumlah lebih dari USD1000 atau senilai Rp14 juta.

Uniswap adalah bursa kripto otomatis berbasis ethereum dengan governance token atau token tata kelola, yakni UNI.


Apa Itu Uniswap?

Yearn.Finance berhasil menarik perhatian banyak orang pada musim panas 2020, setelah tokennya yakni YFI, melonjak dari senilai USD3 sampai sekitar USD30,000 dalam beberapa bulan. 

Yearn.Finance ditemukan oleh pengembang asal Afrika Selatan, Andre Cronje, yang telah mengerjakan berbagai proyek aset kripto. Cronje meluncurkan Yearn pada awal 2020, menawarkan kemudahan bagi mereka yang ingin berinvestasi aset kripto secara otomatis untuk memperoleh _yield_ atau hasil tertinggi. 

Segera setelah diluncurkan, para pengguna pun dengan cepat langsung bergabung dengan Yearn, mengunci sekitar USD1,5 miliar ke dalam platform tersebut pada September 2020. Pada puncaknya yakni November 2021, total nilai yang terkunci (TVL) di dalam jaringan mampu melampaui USD6 miliar. 

Sementara harga token mulai menurun sejak itu, platform DeFi ini masih menawarkan _yield_ atau hasil lebih dari 20% setiap tahunnya, yang mana membuat Yearn menjadi menarik bagi investor di tengah masa-masa inflasi yang tinggi. 

## Apa itu Yearn.Finance?


Yearn.Finance telah menjadi salah satu pelopor dalam _Decentralized Finance_ (DeFi). DeFi merupakan istilah umum dari layanan keuangan otomatis berbasis blockchain yang memungkinkan investor untuk meminjam, meminjamkan, dan memperoleh hasil dari aset kripto mereka. 

Dibuat di atas blockchain Ethereum, Yearn.Finance merupakan protokol _smart contract_ yang cara kerjanya serupa dengan _marketplace_ Amazon untuk produk-produk kripto yang menarik. Yield.Finance menggabungkan penawaran yang ditawarkan protokol DeFI lainnya seperti Aave, Curve, dan Compund, yang mana dapat membantu para investor untuk menemukan _yield_ tertinggi di pasar, dan mengoptimalisasikan investasi aset kripto mereka untuk _return_ terbaik melalui “_profit switching_”. Sederhananya, pengguna bisa memindahkan dana secara otomatis dan memperoleh suku bunga yang maksimal. 
 
_Yield_ bisa diperoleh dari _gas fee_, _trading fee_, _staking rewards_, dan bunga pinjaman. 
## Apa yang bisa dilakukan dengan Yearn?

Pertama-tama, pengguna harus menghubungkan _crypto wallet_ atau dompet kripto kepada protokol Yearn.Finance. Terdapat beberapa pilihan _wallet_ yang tersedia, mulai dari _hot wallet_ sampai _cold storage_, dan semuanya bisa terhubung dengan Yearn. 

Pengguna dapat mendepositokan aset kripto mereka ke akun Yearn mereka melalui beberapa blockchain yang terintegrasi dengan protokol Yearn, yakni Ethereum, Fantom, dan Arbitrum. Kemudian, pengguna bisa memperoleh hasil dengan memilih _lending pool_ dan strategi-strategi yang disebut _vault_ atau brankas. 

_Vault_ memungkinkan pengguna memegang aset yang mereka inginkan sekaligus memperoleh hasil dalam aset tersebut sehingga mereka bisa meningkatkan tumpukan aset. Misalnya, seorang pengguna yang memegang SUSHI, yakni token DEX SushiSwap, bisa memperoleh token SUSHI lagi dengan membiarkan Yearn menggunakan kepemilikan mereka. 
## Apa itu token YFI?
YFI adalah _native governance token_ atau token tata kelola dari Yearn. 
Ketika diluncurkan pada Juli 2020, YFI berhasil menarik perhatian orang-orang karena sang pembuatnya, Andre Cronje, tidak memisahkan token tersebut untuk dirinya sendiri atau untuk perusahaan, seperti yang biasanya dilakukan oleh sebagian besar penerbit aset kripto. Sebaliknya, Cronje mendistribusikan semua token YFI kepada pengguna yang telah memiliki simpanan di _liquidity pool_ utama tertentu yang menguntungkan proyek Yearn.

Awalnya, pasokan token YFI yang beredar hanya sejumlah 30,000 YFI, dan semuanya telah didistribusikan. Kemudian, telah ditambahkan sebanyak 6,666 koin. Menurut dokumen dari YFI, token ini bisa dicetak lagi jika terdapat suara yang cukup dari sistem _voting_ pengguna. Jadi untuk memiliki token YFI, maka pengguna harus membelinya. 

Mereka yang memegang YFI dapat memberikan usulan dan memiliki suara (_vote_) atas pengambilan keputusan terkait beberapa perubahan tertentu yang akan dilakukan pada platform. Untuk melakukan ini, mereka harus mempertaruhkan token YFI mereka. Setelah suara diberikan, koin akan dikunci selama tiga hari. Pemilih akan mendapatkan sedikit biaya atas partisipasi mereka dalam proses pengambilan keputusan.

### Perkembangan-perkembangan pada Yearn 

### Standarisasi

Pada April 2022, Yearn mengesahkan standar ERC-4626 baru, yang mana merampingkan desain untuk _yield_bearing token_ pada blockchain Ethereum. Berkat standar baru tersebut, para pengembang tak perlu lagi menulis kode baru ketika ingin membuat _custom vault_ untuk setiap aplikasi DeFi yang baru. Kini mereka dapat membangun pada standar baru tersebut. . Itu juga bisa membuat _interface_ bersama untuk token yang disimpan di _vault_.


Para pengembang mengatakan bahwa standarisasi  ini memungkinkan peralihan antar protokol yang lebih mudah dan dapat membuka inovasi dalam keuangan terdesentralisasi (DeFi). 

### Merger

Setelah diluncurkan, Yearn bekerjasama atau bergabung dengan serangkaian proyek DeFi lainnya seperti platform _yield seeker_ yakni Pickle Finance, _hedging protocol_ yaitu Hegic, _money market_ yakni Cream, dan portal DeFi institusional yaitu Akropolis. Tujuan dari kemitraan-kemitraan ini untuk memperluas penawaran Yearn dalam menjadi pembangkit tenaga listrik untuk _yield farming_. 
## _Hack_

Pada Februari 2021, _lending pool_ milik Yearn.Finance yakni DAI, mengalami eksploitasi sehingga mengakibatkan kerugian sebesar USD11 juta. Penyerang berhasil lolos dengan mengantongi USD2,8 juta.
Eksploitasi adalah ancaman konstan terhadap kepemilikan pengguna dalam keuangan terdesentralisasi (DeFi). _Chainalysis_ melaporkan bahwa pencurian DeFi bertambah hingga USD2,3 miliar pada 2022. Jika dana pengguna dicuri, maka kemungkinan besar dana tersebut tidak akan pernah bisa kembali.



Yearn-Finance, merupakan pelopor dari DeFi, yang bertujuan untuk menjadi seperti “Amazon” di dunia DeFi dengan investasi otomatis dan yield yang lebih dari 20%. Lantas, bagaimana cara Yearn?


Apa itu Yearn?



[ticker iso="AAVE"]AAVE[/ticker] adalah platform pinjaman [glossarytip word="defi"]DeFi[/glossarytip] yang terutama dibangun pada blockchain [glossarytip word="Ethereum"]Ethereum[/glossarytip]. Ini memungkinkan Anda mengambil pinjaman cryptocurrency seketika menggunakan cryptocurrency lain yang Anda miliki sebagai jaminan. [Aave](https://www.coindesk.id/harga/aave) juga memungkinkan pengguna untuk meminjamkan crypto mereka untuk mendapatkan bunga.

Orang yang meminjam dana membayar bunga, orang yang menyetor dana mendapatkan bunga, sama seperti di bank, tetapi tidak ada bank atau manajer pinjaman yang mengambil keputusan. [glossarytip word="smartcontract"]Smart Contract[/glossarytip] yang merupakan kumpulan kode yang secara otomatis mengeksekusi transaksi ketika kondisi tertentu terpenuhi, menggantikan perantara.

Mekanisme utama yang memungkinkan Aave berfungsi adalah bahwa simpanan masuk ke dalam sesuatu yang disebut [glossarytip word="liquiditypool"]liquidity pool[/glossarytip] yang kemudian dapat digunakan oleh protokol untuk memberikan pinjaman kepada orang lain. _Pool_ besar crypto ini memungkinkan kode untuk dapat masuk dan menarik dana untuk pinjaman dalam skala dan sesuai permintaan. 

_Smart Contract_ mengotomatiskan transaksi, yang berarti segala hal  dari meminjamkan hingga meminjam terjadi hampir secara instan, tetapi itu juga berarti jika Anda tidak dapat membayar kembali pinjaman Anda secara tepat waktu, tidak ada yang meminta lebih banyak waktu atau menjelaskan situasi yang sulit. _Smart Contract_  cerdas yang mengatur keputusan protokol akan melikuidasi aset Anda persis sesuai dengan aturan kode, tanpa pandang bulu.

[Aave](https://www.coindesk.id/harga/aave) dibuat oleh tim pembuat kode yang dipimpin oleh Stani Kulechov. Ini diluncurkan pada November 2017 sebagai ETHLend dan berganti nama pada September 2018 menjadi nama saat ini (yang berarti "hantu" dalam bahasa Finlandia).

Protokol tersebut telah berkembang menjadi salah satu protokol peminjaman mata crypto terbesar, bersama dengan saingannya Compound dan MakerDAO. Pada saat penulisan ini, Aave memiliki lebih dari USD 5,38 miliar [glossarytip word="TVL"]TVL[/glossarytip] di berbagai [glossarytip word="Blockchain"]Blockchain[/glossarytip].

## Meminjamkan aset di Aave

Pengguna dapat supply (memasok) beberapa aset kripto ke [ticker iso="AAVE"]AAVE[/ticker] seperti stablecoin seperti tether [ticker iso="USDT"]USDT[/ticker] atau [ticker iso="USDC"]USDC[/ticker], serta token seperti [ticker iso="ETH"]ETH[/ticker], [ticker iso="BTC"]BTC[/ticker], dan masih banyak lagi. Tingkat bunga tahunan bervariasi menurut aset, berdasarkan blockchain, berdasarkan penawaran dan permintaan, dan akhirnya menurut versi Aave yang Anda gunakan. Saat ini, ada tiga iterasi protokol: Aave version1, v2 atau v3 masing-masing membawa peningkatan ke jaringan.

Menurut platform analitik [DeFi Llama](https://defillama.com/), Aave v2 tetap menjadi pasar pinjaman publik terbesar, dengan USD 5,29 miliar di TVL. Aave v3, sebagai perbandingan, memiliki USD 1,47 miliar di TVL. Pasar terbesar Aave adalah Aave Arc, protokol peminjaman [glossarytip word="defi"]DeFi[/glossarytip] yang diizinkan yang digunakan oleh lembaga keuangan, seperti Binance dan Coinbase.

Aave v3, yang diluncurkan pada Maret 2022, memangkas biaya transaksi dan memungkinkan komunitas untuk memilih stablecoin yang disetujui untuk pinjaman dan jaminan. Khususnya, iterasi ketiga protokol tidak mendukung lapisan dasar Ethereum. 

Hanya mendukung layer-2 Ethereum seperti Arbitrum dan [ticker iso="OP"]Optimism (OP)[/ticker], dan blockchain layer 1 lainnya seperti Polygon (MATIC) dan [ticker iso="FTM"]Fantom (FTM)[/ticker]. Iterasi kedua (v2) mendukung Ethereum secara natif, ditambah [ticker iso="MATIC"]Polygon (MATIC)[/ticker] dan [ticker iso="AVAX"]Avalanche (AVAX)[/ticker].

Untuk memasok aset di Aave, pergilah ke pasar, dan pilih blockchain dan versi Aave yang ingin Anda _supply_. Misalnya, dalam contoh ini, kami telah memilih Arbitrum dan Aave v3:

![AAVE Market](/uploads/AAVE_Market_5dc551acce.png)

Setelah dipilih, Anda dapat menggulir daftar "Asset to supply", pilih aset yang ingin Anda pinjamkan, lalu tekan _"supply"_. Pada titik ini, Anda akan memasukkan jumlah aset yang ingin Anda berikan dan mengonfirmasi transaksi di dompet dalam browser, seperti MetaMask. Pengembalian bervariasi menurut aset; pada tulisan ini, memasok USDC pada Aave v3 di jaringan Arbitrum memberikan pengembalian tahunan sebesar 0,43%.

![AAVE Supply](/uploads/AAVE_Supply_06182275d6.png)

## Meminjam aset

Meminjam aset bekerja dengan cara yang sama, hanya sebaliknya. Anda harus menyediakan aset sebagai jaminan terlebih dahulu sebelum Anda diizinkan untuk meminjam. Jumlah maksimum yang dapat Anda pinjam tergantung pada seberapa banyak Anda menyetor, serta metrik yang disebut "_health factor_ (faktor kesehatan)", yang merupakan angka yang mewakili keamanan aset yang Anda setorkan sebagai jaminan terhadap aset yang dipinjam. Semakin tinggi angka itu, semakin baik, tetapi menjaga angka itu di atas 1 adalah kunci untuk keamanan deposit Anda.

Protokol ini mungkin paling terkenal karena mempopulerkan “_flash loans_” yaitu pinjaman kripto instan yang tidak memerlukan jaminan apa pun, selama pinjaman dapat dilunasi dalam transaksi yang sama.

_Flash loans_ menjadi terkenal pada awal 2020-an setelah beberapa pembuat kode menggunakannya untuk membebani sistem protokol [glossarytip word="defi"]DeFi[/glossarytip] lainnya. _Flash loans_ untuk sementara dapat menurunkan harga token dengan memanipulasi rasio dana dalam kumpulan likuiditas. Ini memungkinkan penipu untuk mendapatkan token dengan harga murah dan menghabiskan dana di protokol terkait .

## Tata kelola dan token Aave

Pada Oktober 2020, [ticker iso="AAVE"]Aave[/ticker] meluncurkan token tata kelolanya sendiri dengan kode [ticker iso="AAVE"]AAVE[/ticker]. Token diluncurkan di tengah popularitas “[glossarytip word="yieldfarming"]yield farming[/glossarytip]” musim panas itu, yang memungkinkan para pedagang untuk mencetak token tata kelola dengan menggunakan berbagai protokol.

Meskipun token ini memiliki utilitas asli yaitu tata kelola, dalam praktiknya mereka lebih umum diperdagangkan sebagai aset keuangan yang nilainya bergantung pada proyeksi terkait nilai protokol [glossarytip word="defi"]DeFi[/glossarytip]. Token [AAVE](https://www.coindesk.id/harga/aave) naik dari harga USD 53 pada Oktober 2020 ke level tertinggi USD 666 pada Mei 2021. Token AAVE telah jatuh selama sisa tahun ini, terakhir sekitar USD 85 pada September 2022.

Anda juga dapat melakukan [glossarytip word="staking"]staking[/glossarytip]_ token AAVE dalam Aave Safety Module yang merupakan _pool_ besar cadangan yang dapat dimasukkan oleh protokol jika protokol tersebut terlilit hutang. Protokol ini menawarkan [glossarytip word="APR"]APR[/glossarytip] hingga 6,69% per tahun. Anda dapat melakukan _staking_ di menu **Stake** 

![Staking AAVE](/uploads/Staking_AAVE_d0bb19e973.png)

Aave menghubungkan _borrower_ (peminjam) dan _lenders_ (pemberi pinjaman) crypto secara langsung, menghilangkan kebutuhan akan perantara.

Memahami Crypto Lending Platform terpopuler, yaitu AAVE



Di kripto khususnya pada permukaannya, Anda akan menemukan banyak fragmentasi dalam industri yang sering kontras satu sama lain.

Keruntuhan pasar crypto pada musim semi 2022 memunculkan perbedaan utama dalam industri kripto: keuangan terpusat (CeFi) dan keuangan terdesentralisasi (DeFi).
Dalam bagian ini, kita akan mengeksplorasi karakteristik CeFi dan DeFi.

## Poin perbedaan DeFi vs CeFi 
### DeFi
DeFi adalah kependekan dari _“Decentralized Finance”_, istilah umum untuk berbagai aplikasi keuangan yang dibangun di atas blockchain. Aplikasi atau platform ini biasanya dibuat menggunakan [glossarytip word="smartcontract"]smart contract[/glossarytip], yang merupakan potongan kode yang menentukan aturan yang dijalankan oleh protokol DeFi.

Pengguna yang berinteraksi dengan _smart contract_ (kontrak pintar) DeFi melakukan hal serupa yang akan mereka lakukan dalam keuangan tradisional (atau keuangan kripto terpusat), seperti meminjam uang, memberikan pinjaman, atau memperdagangkan aset. Satu-satunya perbedaan adalah bahwa semua itu terjadi tanpa perantara, dan seluruh operasi berjalan dengan kode.

Protokol DeFi termasuk tetapi tidak terbatas pada pertukaran spot seperti [ticker iso="UNI"]Uniswap[/ticker], platform perdagangan derivatif seperti GMX, platform perdagangan opsi seperti Opyn dan platform pinjaman seperti [Aave](https://www.coindesk.id/harga/aave). Industri DeFi memiliki aset USD 69 miliar (Rp 1.035 Triliun) pada Agustus 2022, menurut DefiLlama, sebuah situs yang melacak [glossarytip word="TVL"]TVL[/glossarytip] di DeFi.

Sebagian besar protokol DeFi berkoordinasi melalui organisasi otonom terdesentralisasi, atau DAO, di mana pemegang token tata kelola seperti [Uniswap](https://www.coindesk.id/harga/uniswap) . memutuskan masalah, seperti alokasi perbendaharaan atau perubahan tokenomik. Pengambilan keputusan dan transaksi melalui protokol transparan melalui penjelajah [glossarytip word="blockchain"]blockchain[/glossarytip] publik, seperti Etherscan.

### CeFi
CeFi terlihat seperti bisnis keuangan tradisional. Perusahaan CeFi adalah perusahaan swasta yang terutama berurusan dengan aset blockchain seperti cryptocurrency atau [glossarytip word="NFT"]NFT[/glossarytip] (non-fungible token). Tidak ada _smart contract_ open-source yang mendukung operasi mereka (mereka sama sekali tidak dibangun di blockchain), dan mereka membuat aturan mereka sendiri di balik pintu tertutup, seperti yang dilakukan perusahaan swasta lainnya. Pengguna yang berinteraksi dengan mereka pada dasarnya adalah pelanggan yang membayar.

CeFi tidak sama dengan TradFi, atau _Traditional Finance_ (keuangan tradisional), yang beberapa contohnya seperti J.P. Morgan Chase atau BNY Mellon. Di luar crypto, TradFi hanya dikenal sebagai sektor keuangan.
Bisnis CeFi mencakup platform pinjaman seperti BlockFi dan [glossarytip word="exchange"]exchange[/glossarytip] seperti FTX.

![Perbedaan DeFi, CeFi, dan TradFi](/uploads/Perbedaan_Defi_Cefi_Tradfi_d4faf5f398.png)

DeFi menggunakan prinsip _permissionless_, artinya siapa pun dapat menggunakan aplikasi keuangan yang tersedia di blockchain. Bisnis CeFi menggunakan protokol DeFi. Faktanya, Celsius Network juga merupakan salah satu pemain terbesar di pasar DeFi sebelum perusahaan tersebut bangkrut pada Juni 2022.

## Hal yang mengerikan dari CeFi
Runtuhnya Terra pada Mei 2022 menunjukkan bagaimana seluruh ekosistem dapat meledak sebagai akibat dari desain yang tidak berkelanjutan di [glossarytip word="defi"]DeFi[/glossarytip]. Itu juga memiliki efek domino pada CeFi melalui _hedge fund_ crypto salah satunya Three Arrows Capital (juga dikenal sebagai 3AC), yang banyak diinvestasikan di Terra dan telah meminjam miliaran dolar dalam cryptocurrency dari pemberi pinjaman CeFi untuk melakukan investasi semacam itu dan mengejar strategi berisiko lainnya di industri kripto.

Pendiri 3AC menyebut Terra sebagai salah satu dari dua faktor utama kehancurannya. Yang lainnya adalah investasi di Grayscale Bitcoin Trust (Grayscale Investments dimiliki oleh Digital Currency Group, yang juga memiliki CoinDesk).

Pemberi pinjaman CeFi terlalu percaya diri pada 3AC dan meminjamkan dana tersebut tanpa mendapatkan jaminan yang memadai. Ketika pasar crypto jatuh, 3AC gagal membayar kembali pinjamannya. Investor mengklaim bahwa dana yang tidak berfungsi berutang kepada mereka USD 2,8 miliar (Rp 42 Triliun).

Tiga penyebab utama menjelaskan runtuhnya pemberi pinjaman CeFi utama:
1. Hasil yang tidak berkelanjutan : Pemberi pinjaman CeFi menawarkan hasil yang tinggi. Mereka mencapainya dengan menginvestasikan dana pelanggan dalam protokol DeFi yang berisiko seperti Terra. Ketika protokol tersebut runtuh, pemberi pinjaman CeFi tidak dapat terus membayar hasil tinggi.
2. Kurangnya transparansi : Pemberi pinjaman CeFi terstruktur sebagai perusahaan swasta dengan operasi bisnis dan neraca yang jauh dari pengintaian. Protokol DeFi beroperasi melalui kontrak pintar publik dan forum tata kelola.
3. Pinjaman tanpa agunan : Pemberi pinjaman CeFi menawarkan persyaratan pinjaman yang disesuaikan, yang dalam kasus 3AC, berarti pinjaman dengan agunan dan bahkan tanpa agunan, yang mengekspos mereka pada risiko keuangan yang tinggi. Meminjam di DeFi biasanya dijamin berlebihan.

Meskipun _yield_ yang tinggi membuat orang tertarik, mereka tidak selalu bermasalah selama mereka didukung oleh pasar uang yang sah di mana tingkat ditentukan secara dinamis oleh penawaran dan permintaan. Sayangnya, itu tidak terjadi dalam hal ini.


Decentralized Finance (DeFi) atau Keuangan terdesentralisasi adalah nilai inti dalam kripto, tetapi platform DeFi dapat memiliki kurva pembelajaran yang curam. Platform Centralized Finance (CeFi) atau keuangan terpusat dapat memberikan titik masuk yang lebih mudah dan lebih akrab bagi orang-orang.

Perbedaan CEFI dan DEFI

DeFi

Learn

learn-defi-coindesk.jpg

Apa itu Automated Market Maker (Coindesk Indonesia)

learn-amm-coindesk.jpg

learn-dex-coindesk.jpg

Apa Itu Total Value Locked (TVL) dan Mengapa Itu Penting Pada DeFi? (Coindesk Indonesia)

learn-tvl-coindesk.jpg

Ini Cara Memilih Game Kripto Play To Earn yang Paling Menguntungkan (Coindesk Indonesia)

learn-play-earn-coindesk.jpg

GameFi: Ini Cara Memperoleh Aset Kripto dengan Bermain Game Online (Coindesk Indonesia)

0	NuCypher	GRT
1	NuCypher	GRT
2	NuCypher	GRT
3	NuCypher	GRT
4	NuCypher	GRT

Belajar tentang DeFi

Kursus Kripto

Topik Lainnya