Silicon Valley Bank (SVB Financial Group Inc), bank terbesar ke-16 di Amerika Serikat, kolaps pada Jumat (10/3/2023), menjadikannya sebagai kegagalan bank terbesar di Amerika Serikat sejak krisis keuangan pada 2008 silam. 

Runtuhnya bank ini disebabkan oleh beberapa faktor, termasuk Federal Reserve yang meningkatkan suku bunga dari rekor terendahnya sejak tahun lalu untuk melawan inflasi, yang menyebabkan berbagai _start-up_ yang menjadi klien terbesar SVB menarik uangnya. Menjaga diri dari krisis finansial, para depositor lain pun berusaha menarik uangnya minggu ini karena kecemasan terhadap kesehatan keuangan dari bank tersebut. 

Menurut data Federal Deposit Insurance Corporation, bank yang berpusat di California itu sebelumnya memiliki aset total mencapai USD209 M atau sekitar Rp3,240 T. 

[Silicon Valley Bank](https://www.svb.com/global#:~:text=Investment%20banking%20that%20propels%20technology%2C%20life%20science%20and%20healthcare%20companies.) merupakan _investment banking_ yang mendorong perusahaan teknologi, _life science_, dan perawatan kesehatan. Bank ini menjadi saluran keuangan utama dalam sektor teknologi, _start-up, beserta para pekerjanya di AS. 

Tidak heran, runtuhnya bank yang telah berdiri sejak Oktober 1983 itu juga mempengaruhi industri kripto. Silicon Valley Bank menjadi bank kedua yang kolaps pada minggu ini, setelah keruntuhan bank ramah kripto lainnya yakni Silvergate Bank. 

##  Apa Kaitan Silicon Valley Bank dengan USDC?

Sejak [runtuhnya](https://www.google.com/url?q=https://www.coindesk.com/markets/2023/03/11/usdc-stablecoin-and-crypto-market-go-haywire-after-silicon-valley-bank-collapses/&sa=D&source=docs&ust=1678621527411398&usg=AOvVaw00Fv-Sli_HgEKhwCxYIsSo) SVB, stablecoin USDC yang diterbitkan oleh Circle Internet Financial tak lagi berpatok (_depegged_) dari USD 1. Tentunya ini menjadi kabar yang sangat buruk di dunia investasi kripto, mengingat _stablecoin_ merupakan pengembangan produk keuangan yang dirancang untuk menjadi tempat yang lebih aman bagi para investor untuk memarkirkan uang mereka. 

USDC/USDR Pair turun drastis sampai USD0,869 pada _crypto exchange_ Kraken pada Sabtu (11/3), jauh lebih rendah daripada tekanan pasar ketika runtuhnya FTX pada November 2022 lalu. 

![USDC:USDR turun drastis pada Sabtu (12:3).png](/uploads/USDC_USDR_turun_drastis_pada_Sabtu_12_3_df98e9ab4b.png)

>Circle telah mengonfirmasi pada Jumat malam, bahwa terdapat senilai USD3,3 M atau sekitar IDR511,5 Triliun total dana cadangan yang mendukung USDC, tersimpan pada Silicon Valley Bank. Jumlah ini merepresentasikan 8% dari total cadangan dana yang mendukung stablecoin USDC, yang mana merupakan stablecoin kedua terbesar di dunia, dengan _market cap_ senilai USD37 miliar. 

SVB merupakan salah satu dari enam perbankan yang digunakan oleh Circle untuk menyimpan aset cadangan dari USDC stablecoin.

Stablecoin memperoleh nilainya dari cadangan atau _reserve_. Maka dari itu, jika stablecoin USDC bernilai lebih dari USD43 miliar seperti sebelum keruntuhan SVB pada Jumat, maka seharusnya ada uang tunai atau instrumen pendapatan tetap seperti uang tunai yang tersimpan di suatu tempat untuk mendukungnya. 

Runtuhnya USDC mengembalikan harga BTC pada USD20,567 per 12 Maret 2022, 10:35 UTC. 

## Pernyataan terbaru dari Circle 


Dikutip dari [CoinDesk](https://www.coindesk.com/business/2023/03/11/circle-to-cover-any-shortfall-in-usdc-reserves-sparking-stablecoin-rally/) pada 12 Maret 2023, 3:58 am, Circle Internet Financial menyatakan bahwa mereka akan “menutupi kekurangan apapun” dalam aset yang mendukung stablecoin USDC jika mereka tidak menerima keseluruhan cadangan kas sebesar USD3,3 M yang disimpan pada Silicon Valley Bank. 

Circle mengatakan bahwa mereka akan “mendukung USDC dan menutupi kekurangan apapun dengan menggunakan sumber daya perusahaan, dan akan melibatkan modal eksternal jika diperlukan.” 

Ini membuat harga BTC kembali ke USD20

55-12 Maret-Runtuhnya Silicon Valley Bank Buat Stablecoin USDC Depeg, Kok Bisa.jpg

large_55-12 Maret-Runtuhnya Silicon Valley Bank Buat Stablecoin USDC Depeg, Kok Bisa.jpg

medium_55-12 Maret-Runtuhnya Silicon Valley Bank Buat Stablecoin USDC Depeg, Kok Bisa.jpg

small_55-12 Maret-Runtuhnya Silicon Valley Bank Buat Stablecoin USDC Depeg, Kok Bisa.jpg

thumbnail_55-12 Maret-Runtuhnya Silicon Valley Bank Buat Stablecoin USDC Depeg, Kok Bisa.jpg

Runtuhnya Silicon Valley Bank Buat Stablecoin USDC Depeg, Kok Bisa?

Biro Investigasi Federal Amerika Serikat (FBI) dilaporkan telah melakukan penggerebekan di kediaman CEO Polymarket, Shayne Coplan, di New York. 

Menurut laporan dari [New York Post](https://nypost.com/2024/11/13/business/fbi-seizes-polymarket-ceos-phone-electronics-after-betting-platform-predicts-trump-win-source/) pada Rabu (13/11), penggerebekan berlangsung pada pukul 6 pagi waktu setempat. Coplan, yang saat itu masih terlelap, dibangunkan oleh petugas penegak hukum yang segera meminta akses ke perangkat elektroniknya. Hingga kini, alasan resmi penggerebekan belum diumumkan, tetapi seorang sumber menduga tindakan ini bermotif politik.

Sumber tersebut menyebut operasi ini sebagai “teater politik yang buruk,” dan menilai bahwa penggerebekan sebenarnya bisa dihindari. Menurutnya, FBI dapat memperoleh perangkat yang dimaksud melalui jalur hukum, tetapi memilih cara ini untuk menciptakan sensasi media. 

Hal ini dikaitkan dengan ramalan platform Polymarket yang memperkirakan kemenangan Donald Trump atas Wakil Presiden Kamala Harris dalam Pemilu 2024, berbeda dengan hasil survei tradisional.

Polymarket dikenal sebagai platform prediksi yang memungkinkan publik memahami berbagai peristiwa penting, termasuk pemilu, tanpa memungut biaya atau mengambil posisi tertentu dalam perdagangan. Data yang dihasilkan pun terbuka untuk umum sebagai bentuk layanan publik.

“Polymarket adalah platform netral dan non-partisan. Kami hanya menyediakan wawasan berbasis data untuk publik, tanpa bias,” ungkap narasumber dari perusahaan tersebut.

## CEO Polymarket Buka Suara

Pasca penggerebekan, Coplan memberikan tanggapan melalui media sosial X. Dalam salah satu unggahannya, ia menyindir dengan pesan, “ponsel baru, siapa ini?” dan menceritakan peristiwa tersebut secara terpisah.

Coplan juga menyampaikan kritik terhadap pemerintah saat ini yang dianggap menggunakan kekuasaan untuk menjatuhkan perusahaan yang dinilai terkait dengan lawan politik. 

“Kami berkomitmen untuk tetap non-partisan. Para petahana seharusnya melakukan introspeksi diri dan menyadari bahwa pendekatan pro-bisnis mungkin dapat mengubah nasib mereka dalam pemilu ini,” tutur Coplan.

Polymarket telah menjadi populer selama Pemilu Presiden AS, dengan nilai taruhan yang mencapai miliaran dolar AS. Trader Polymarket secara konsisten memperkirakan Donald Trump sebagai pemenang, yang terbukti akurat. 

Polymarket sebelumnya menjadi sorotan setelah mencapai kesepakatan dengan Commodity Futures Trading Commission (CFTC) pada 2022. Berdasarkan perjanjian tersebut, Polymarket diwajibkan untuk memblokir akses layanan bagi warga Amerika Serikat. 

Namun, laporan dari [CoinDesk](https://www.coindesk.com/business/2024/11/13/fbi-reportedly-raids-polymarket-ceos-home/) mengungkapkan bahwa beberapa pengguna Amerika tetap dapat mengakses platform ini melalui Virtual Private Network (VPN), yang memungkinkan mereka menghindari pembatasan tersebut. Juru bicara CFTC menegaskan bahwa Polymarket harus mematuhi ketentuan kesepakatan, termasuk larangan menerima bisnis dari warga AS.

**Baca juga: [Analis Prediksi Pasar Kripto Bakal Bullish Jika Trump Menangkan Pilpres AS](https://www.coindesk.id/berita/analis-prediksi-pasar-kripto-bakal-bullish-jika-trump-menangkan-pilpres-as)**



FBI menggerebek CEO Polymarket, Shanye Coplan, dan menyita perangkat elektronik miliknya.

CEO Polymarket, Shayne Coplan. Sumber: CoinDesk

ceo-polymarket.avif

FBI Gerebek Kediaman CEO Polymarket

[Bybit](https://www.bybit.com/en/press), _exchange_ terbesar kedua di dunia berdasarkan volume perdagangan, baru-baru ini memperkenalkan fitur inovatif bernama [Bybit On-Chain Earn](https://www.bybit.com/en/earn/pos). Fitur ini membuka akses yang lebih luas bagi pengguna untuk berpartisipasi dalam model Earn berbasis Proof-of-Stake, dengan berbagai manfaat tambahan yang menarik.

Menurut rilis pers pada Senin (4/11/2024), Bybit On-Chain Earn dirancang untuk memberikan pengalaman _staking_ yang sederhana, menghilangkan kerumitan teknis, dan memudahkan pengguna dalam mengakses peluang _staking_ melalui platform Bybit. Fitur ini telah dapat dinikmati pengguna sejak 30 Oktober 2024.

"Bybit On-Chain Earn akan mengubah pengalaman _staking_ menjadi lebih mudah, membuka pintu bagi lebih banyak pengguna CeFi untuk berpartisipasi dalam ekosistem desentralisasi. Peluncuran ini merupakan langkah menuju revolusi dalam interaksi pengguna dengan teknologi blockchain, menggabungkan kesederhanaan dengan peluang yang lebih besar. Bybit berkomitmen menciptakan ruang yang inklusif, memberdayakan pengguna untuk turut aktif berkontribusi pada blockchain yang mereka pilih,” ungkap Joan Han, Sales and Marketing Director di Bybit.

Han menambahkan, fitur On-Chain Earn memiliki tujuan utama menjembatani pengalaman terdesentralisasi dengan pengguna dari layanan terpusat. Adapun, Bybit ingin berkolaborasi dengan berbagai proyek dalam ekosistem, membangun Crypto Ark, sebagai gerbang menuju dunia aset digital. 

Crypto Ark sendiri telah menjadi slogan yang menggambarkan platform ini sebagai jembatan antara dunia digital dan dunia nyata serta sebagai penggerak infrastruktur masa depan.

## Manfaat On-Chain Earn

Bybit On-Chain Earn memungkinkan pengguna untuk melakukan _staking_ pada beragam aset kripto unggulan, seperti ETH dan SOL, hanya dengan beberapa kali klik, tanpa perlu repot dengan aspek teknis _staking_. 

Pengguna juga dapat menikmati peluang keuntungan dari kenaikan pasar sekaligus berkontribusi pada keamanan dan desentralisasi blockchain melalui Bybit On-Chain Earn. Dengan _staking_ pada blockchain pilihan mereka, pengguna secara otomatis berkontribusi terhadap keberlangsungan protokol tersebut.

Produk ini memiliki posisi unik untuk mendukung transisi pengguna dari dunia keuangan terpusat (CeFi) ke ranah keuangan terdesentralisasi (DeFi), memungkinkan mereka untuk memulai eksplorasi DeFi di lingkungan Bybit yang ramah pengguna. 

Di antara manfaat lainnya, pengguna Bybit juga bisa menikmati keuntungan berupa tingkat APR yang kompetitif serta manfaat tambahan, seperti _airdrop_ dan _reward_ lainnya.

Sejak didirikan pada 2018, Bybit telah mencatat lebih dari 50 juta pengguna di platformnya. _Exchange_ ini menyediakan layanan profesional bagi investor dan trader kripto dengan mesin pencocokan transaksi yang cepat, layanan pelanggan selama 24 jam, serta dukungan komunitas dalam berbagai bahasa. 

**Baca juga: [Bybit Gelar WSOT Futures Bot Tournament, Tawarkan Hadiah Hingga 400.000 USDT](https://coindesk.id/berita/bybit-gelar-wsot-futures-bot-tournament-tawarkan-hadiah-hingga-400-000-usdt)**

Bybit On-Chain Earn dirancang untuk memudahkan pengguna dalam mengakses peluang staking melalui platform Bybit. 

small_bybit-onchain-earn.jpg

thumbnail_bybit-onchain-earn.jpg

bybit-onchain-earn.jpg

Bybit Rilis On-Chain Earn, Mudahkan Staking Kripto dengan Benefit Tambahan

Korea Selatan melihat adanya lonjakan jumlah investor kripto di negaranya, yang turut mendorong volume perdagangan harian menyentuh angka tinggi.

Berdasarkan [survei](https://cointelegraph.com/news/south-korean-investors-rise-21-cex-profits-up-106-yoy) dari Unit Intelijen Keuangan (FIU) di bawah Komisi Jasa Keuangan Korea Selatan (FSC), investor kripto di Korea Selatan telah menyentuh 7,78 orang pada paruh pertama tahun 2024, menunjukkan peningkatan hingga 21% dari 6,45 juta investor pada semester kedua tahun lalu. 

Lonjakan ini mendorong volume perdagangan harian juga mengalami lonjakan tajam sebesar 67%, dari KRW3,6 triliun menjadi KRW6 triliun, dan kapitalisasi pasar kripto yang tumbuh hingga 27% menjadi KRW55,3 triliun.

Pertumbuhan minat investasi kripto yang tinggi di Korea Selatan telah mendorong laba operasi dari 21 perusahaan kripto meningkat hingga 106% mencapai KRW590 miliar. FIU menjelaskan bahwa fenomena ini sebagian besar dipicu oleh arus modal ke dalam Exchange Traded Funds (ETF) Bitcoin di Amerika Serikat, serta adanya dukungan kebijakan terhadap aset virtual dari sejumlah kandidat presiden AS. 

Sementara itu, sebanyak lebih dari 37% investor kripto Korea Selatan mengalokasikan dana mereka ke Bitcoin (BTC), diikuti Ether (ETH) sebesar 11%, XRP (XRP) sebesar 10,6%, Dogecoin (DOGE) sebesar 2,8%, dan Ethereum Classic (ETC) sebesar 2,7%. 

Kendati demikian, rata-rata alokasi investasi kripto masih tergolong rendah, dengan 67% investor atau lebih dari 5,28 juta investor memiliki portofolio bernilai di bawah KRW500.000. Sebaliknya, hanya 10% atau sekitar 780.000 investor yang memiliki aset digital senilai lebih dari KRW10 juta.

Lebih lanjut, pasar kripto di Korea Selatan didominasi oleh laki-laki, yang berjumlah sekitar 5,29 juta atau 68% dari total investor. Di antaranya, investor laki-laki berusia 30-an mencapai 1,58 juta, diikuti kelompok usia 40-an sebanyak 1,5 juta, serta investor lainnya yang berusia di bawah 30 tahun dan di atas 50 tahun.

Peningkatan jumlah investor kripto ini juga dibarengi dengan volatilitas pasar kripto yang meningkat. Menurut FIU, Maximum Drawdown (MDD), sebuah indeks yang mengukur kerugian maksimum dari puncak hingga titik terendah dalam suatu periode, telah mencapai 70% sepanjang semester pertama 2024, jauh lebih tinggi dibandingkan dengan indeks KOSPI yang hanya memiliki MDD sebesar 14%. 

“Dengan volatilitas harga yang lebih tinggi dibandingkan paruh kedua 2023, keputusan investasi yang bijaksana sangat diperlukan,” tutup FIU.

**Baca juga: [Bappebti Rilis Aturan Baru untuk Perkuat Regulasi Perdagangan Aset Kripto](https://www.coindesk.id/berita/bappebti-rilis-aturan-baru-untuk-perkuat-regulasi-perdagangan-aset-kripto)**

Investor kripto di Korea Selatan telah menyentuh 7,78 orang pada paruh pertama tahun 2024, menunjukkan peningkatan hingga 21% dari 6,45 juta investor pada semester kedua tahun lalu.

medium_korea-selatan.jpg

small_korea-selatan.jpg

thumbnail_korea-selatan.jpg

korea-selatan.jpg

Korea Selatan Catat Lonjakan Investor Kripto pada Paruh Pertama 2024

MicroStrategy, perusahaan publik dengan kepemilikan Bitcoin terbesar di dunia, mengumumkan rencana ambisius untuk mengumpulkan dana sebesar USD42 miliar selama tiga tahun ke depan untuk memperbesar cadangan Bitcoin mereka. 

Berdasarkan [rilis pers](https://www.microstrategy.com/press/microstrategy-announces-third-quarter-2024-financial-results-and-announces-42-billion-capital-plan_10-30-2024) pada Rabu (30/10/2024), CEO MicroStrategy, Phong Le, menguraikan "21/21 Plan," yang mencakup penggalangan dana melalui ekuitas senilai USD21 miliar dan penerbitan obligasi konversi sebesar USD21 miliar.

"Sebagai perusahaan yang menjadikan Bitcoin sebagai aset pembendaharaan, kami berencana memanfaatkan modal tambahan ini untuk membeli lebih banyak Bitcoin sebagai cadangan aset perusahaan, dengan tujuan untuk mencapai imbal hasil BTC yang lebih tinggi," ungkap Phong Le.
Dalam laporan pendapatan kuartal ketiganya, MicroStrategy membeberkan bahwa BTC Yield atau imbal hasil Bitcoin mereka sepanjang tahun 2024 telah mencapai 17,8%. Sebagai catatan, BTC Yield ini merupakan indikator kinerja utama (KPI) yang dikembangkan oleh Chairman Michael Saylor dan tim untuk mengukur  efektivitas perusahaan dalam mengakuisisi BTC secara bernilai tambah.

Ke depannya, mereka menargetkan peningkatan BTC Yield tahunan sebesar 6% hingga 10% pada periode 2025-2027.

Pada September lalu, perusahaan berhasil menyelesaikan penawaran obligasi konversi bernilai USUSD1,01 miliar dengan suku bunga 0,625% yang jatuh tempo pada tahun 2024, di mana sebagian besar dari pendanaan ini diarahkan untuk pembelian 7.420 BTC senilai USUSD458,2 juta.

Saat ini, MicroStrategy masih menjadi perusahaan publik dengan kepemilikan Bitcoin terbesar di dunia mencapai 252.220 BTC yang saat ini bernilai USUSD18,2 miliar.
Di penghujung kuartal, perusahaan masih memiliki cadangan dana sekitar USUSD891,3 juta dari penggalangan modal sebelumnya, sebagai bagian dari strategi akuisisi jangka panjang mereka.

**Baca juga: [MicroStrategy Kembali Borong Hampir 12 Ribu Bitcoin](https://www.coindesk.id/berita/micro-strategy-kembali-borong-hampir-12-ribu-bitcoin)**

CEO MicroStrategy, Phong Le, menguraikan “21/21 Plan,” yang mencakup penggalangan dana melalui ekuitas senilai USD21 miliar dan penerbitan obligasi konversi sebesar USD21 miliar.

Runtuhnya Silicon Valley Bank Buat Stablecoin USDC Depeg, Kok Bisa?

Pelajari Lebih Lanjut

Berlangganan pada Newsletter mingguan kami

Cerita Terkait