Bitcoin (BTC) adalah tipe aset digital yang dikenal dengan nama aset kripto atau _cryptocurrency_. Bitcoin bisa digunakan untuk membayar berbagai hal, tetapi lebih sering dianggap sebagai aset digital yang setara dengan emas. Aset kripto seperti bitcoin (dengan huruf awalan “b”) dinamakan “kripto” karena aset ini menyimpan informasi menggunakan kriptografi, dan mengkodekannya dengan cara khusus. Cara Jaringan Bitcoin atau “Bitcoin newtork” (Huruf besar “B”) menjalankan transaksi adalah dengan menyelesaikan masalah kriptografis. 

## Sejarah Bitcoin
_Cryptocurrency_ atau aset kripto diluncurkan pada Januari 2009 - segera setelah krisis finansial pada 2008. Bitcoin dengan cepat menjadi mata uang digital terdesentralisasi pertama yang sukses di dunia. “Terdesentralisasi” sederhananya berarti bahwa tidak ada satu pun entitas, perusahaan, atau pemerintahan yang memiliki atau mengontrol Bitcoin. Kenyataannya, siapapun yang memiliki koneksi internet bisa membantu cara kerja dan mengatur jaringan Bitcoin. 

Bitcoin diciptakan oleh developer anonim, atau beberapa developer, dengan nama samaran “Satoshi Nakamoto”. Sampai saat ini, belum ada yang mengetahui identitas asli Nakamoto. 

Transfer uang menggunakan [glossarytip word="bitcoin"]Bitcoin[/glossarytip] serupa dengan mengirim uang melalui e-mail. Transaksi dilakukan dengan cepat, dan yang terpenting, tidak membutuhkan bantuan dari pihak ketiga (seperti bank) untuk memproses transaksi. Ini merupakan salah satu keunggulan dari menggunakan bitcoin. Alih-alih mempercayakan bank untuk menahan dan transfer uang, aset kripto membiarkan orang-orang bisa mengontrol kekayaan mereka secara penuh tanpa campur tangan pihak ketiga. 

Serupa dengan _e-mail_, bitcoin juga tidak memiliki bentuk fisik. Artinya, pengguna tidak bisa menahan bitcoin seperti uang tunai di rekening bank. Semua aset kripto, termasuk bitcoin, hadir dalam bentuk digital dan setiap pencatatan data transaksi didistribusikan secara publik pada buku besar yang transparan yang disebut dengan blockchain. 

Satu bitcoin terdiri dari 100 juta unit yang lebih kecil yang disebut “satoshis”. Pikirkan itu sebagai satu dollar Amerika Serikat yang setara dengan 100 sen. Ini artinya setiap orang bisa membeli sampai sekecil 0.00000001 bitcoin dan bisa mengirimkannya ke orang lain juga dalam jumlah kecil. 

Persediaan bitcoin dibatasi sampai 21 juta koin. Ini artinya jumlah bitcoin yang beredar tidak akan lebih dari 21 juta koin. Limit pasokan ini telah diprogramkan pada sumber kode Bitcoin oleh Satoshi Nakamoto sejak pertama kali dirilis. 

Setiap kali block baru ditemukan melalui proses yang disebut dengan mining atau penambangan, sejumlah bitcoin tersebut akan diberikan kepada sang miner atau penambang dan hadiah tersebut dikenal dengan istilah block reward.  Setelah jumlah bitcoin di sirkulasi pasar sudah mencapai 21 juta, tidak akan ada bitcoin lagi yang beredar.


Bitcoin (BTC) adalah tipe aset digital yang dikenal dengan nama aset kripto atau _cryptocurrency_. 

Apa itu Bitcoin ?

Setelah mengetahui apa itu bitcoin, mari kita pelajari cara kerja bitcoin. Ada dua komponen utama dalam Bitcoin, yakni jaringan Bitcoin dan blockchain Bitcoin. _Bitcoin network_ atau jaringan Bitcoin merupakan sistem pembayaran elektronik _peer-to-peer_ yang online dan dioperasikan serta diatur oleh komunitas terdistribusi global yakni para kontributor yang disebut juga dengan istilah node. Node sederhananya adalah seseorang atau sekumpulan orang yang bertugas untuk memverifikasi dan/atau mencatat transaksi pada blockchain Bitcoin. Siapapun di dunia bisa berpartisipasi dalam jaringan dan menjadi node. Yang dibutuhkan adalah akses listrik dan koneksi internet yang baik. 


Blockchain Bitcoin merupakan database yang merekam seluruh transaksi bitcoin. Blockchain adalah teknologi buku besar terdistribusi yang melibatkan penyimpanan data transaksi pada block digital yang terhubung dengan chain atau rantai. Ketika seseorang ingin mengirimkan bitcoin kepada user lain, biasanya akan dikirimkan ke digital wallet (perangkat lunak yang berfungsi sebagai dompet digital) milik user tersebut. Sang pengirim harus menyiarkan transaksi tersebut ke semua node di jaringan Bitcoin. Pemberitahuan transaksi tersebut serupa dengan meneriaki semua orang, “Hey semuanya, aku memberikan si A senilai 0,5 BTC!”

Di dalam transaksi, orang yang mengirimkan bitcoin menyertakan wallet address atau alamat dompet digital user penerima koin dan jumlah koin yang dikirimkan. Alamat ini disebut dengan istilah public key.  Ada dua tipe kunci yang membentuk digital wallet kripto:
Private key: kode rahasia yang hanya boleh diketahui oleh pemilik wallet saja yang berfungsi untuk mengakses konten-konten yang ada di wallet. 
Public key: alamat yang bisa diketahui oleh publik untuk mengirimkan atau menerima aset kripto. 

Cara mudah untuk memahaminya adalah dengan mengibaratkan public key sebagai alamat rumah, semua orang bisa menemukannya dan mengirimkan apapun kepada alamat tersebut. Di sisi lain, private key diibaratkan sebagai kunci depan rumah. Itu adalah sesuatu yang disimpan baik-baik dan hanya bisa diakses oleh pemilik rumah saja. Transaksi ini ditandatangani secara digital oleh pengirim untuk menunjukkan legitimasi transfer, dan akan ada iuran kecil yang terpotong dan akan diberikan pada penambang yang akan mencatatkan transaksi tersebut ke blockchain. 

Node spesial pada jaringan Bitcoin, atau yang disebut sebagai mining nodes, kemudian akan bersaing untuk memenangkan hak untuk memasukkan transaksi tersebut dan transaksi lainnya ke block selanjutnya pada blockchain. Karena blockchain bitcoin itu publik dan bisa dijalankan oleh semua orang, maka dibutuhkan sistem yang menjamin bahwa seluruh pengguna yang berpartisipasi itu berniat baik. Caranya adalah dengan mengharuskan para mining node untuk memiliki beberapa hal seperti daya komputasi, waktu, dan listrik yang besar untuk bisa membuka kunci block selanjutnya pada blockchain. Ini dikenal dengan sebutan proof-of-work. Sebagai contoh, Bitcoin menggunakan tipe hashing function yang dikenal dengan SHA-256, yang mengambil input apapun dan mengubahnya menjadi kode 64-karakter. Jika kita mengambil kata “CoinDesk” dan mengubahnya ke kode hash SHA-256, maka kodenya akan menjadi: 7e7a91f75a4a765b2cecab3d093f3dfd586f2539ac0544765650b9a27c139e42. 

Menariknya, jika kita mengganti input bahkan hanya dengan satu karakter, maka hash-nya juga akan berbeda secara keseluruhan. Sebagai contoh, hash untuk “FoinDesk” adalah: 1ac19a9538d961d0df467764685481c7b83dbb9a7efd81ade098b541eb2d8061

Karena setiap hash itu sangat acak dan uni, hampir tidak mungkin untuk bisa memprediksi hash apa yang akan diperoleh dari tiap input. Ini yang membuat pencarian kode yang tepat untuk membuka kunci block Bitcoin baru itu sangat sulit. Pada dasarnya ini hanya merupakan trial and error sampai miner bisa menemukan hash yang tepat. 

Ketika seorang miner sukses menciptakan _hash_ yang tepat, mereka akan memenangkan hak untuk menambahkan batch baru dari sekumpulan transaksi ke dalam sebuah block baru dan menambahkannya ke dalam mata rantai (chain).  Block Bitcoin baru tersebut tercipta kira-kira setiap sepuluh menit. 

Sebagai imbalan atas usaha para miner, mereka akan menerima sejumlah bitcoin yang dikenal dengan istilah block reward, serta mendapatkan setiap iuran (fees) yang ada di dalam transaksi yang mereka masukan ke dalam block baru tersebut. Block reward Bitcoin dirilis berdasarkan jadwal yang sudah terprogramkan. Setiap 210,000 block, jumlah bitcoin yang akan diberikan kepada miner akan terbagi dua, proses ini dikenal dengan nama halving. Sistem ini perlahan akan mengurangi pasokan bitcoin baru yang masuk ke sirkulasi pasar sampai nanti tidak ada lagi koin Bitcoin yang bisa ditambang. 

Setelah transaksi disiarkan, para node di jaringan Bitcoin akan berebut untuk memverifikasinya. Mining node yang berhasil memasukkannya ke block baru pada blockchain dan mencatatnya secara permanen. Ini yang membuat setiap transaksi di blockchain itu immutable atau tidak bisa diubah. Karena setiap node di seluruh jaringan Bitcoin yang tersebar di seluruh dunia merekam kopian transaksi yang sama, maka siapapun yang berusaha untuk mengubah salah satu dari transaksi tersebut harus mampu untuk meretas perangkat semua orang dan mengubahnya, yang mana tentunya hampir tidak mungkin dilakukan. 



Ada dua komponen utama dalam Bitcoin, yakni jaringan Bitcoin dan blockchain Bitcoin. 

Bagaimana Cara Kerja Bitcoin?

Siapakah yang sebenarnya menciptakan bitcoin? Bitcoin pertama kali disebutkan pada dokumen teknikal sebanyak sembilan lembar yang dikenal dengan sebutan white paper. Berjudul “Bitcoin: A Peer-to-Peer Electronic Cash System”, dokumen ini dipublikasikan pada 31 Oktober 2008 oleh penulis dengan nama samaran Satoshi Nakamoto. Sangat sedikit informasi yang diketahui mengenai Satoshi Nakamoto, selain keahliannya dalam programming komputer dan ketertarikannya terhadap kriptografi. 
Dalam sebuah e-mail, Nakamoto mengatakan bahwa ia telah mengerjakan Bitcoin sejak pertengahan 2007. Dua tahun kemudian, protokol Bitcoin secara resmi diluncurkan. Kemudian, pada April 2011, Satoshi mengirimkan sebuah e-mail yang menyatakan “Aku telah berpindah fokus pada hal lain. Kini ini telah berada di tangan yang tepat yakni Gavin [Andresen] dan semuanya.” Kemudian Nakamoto menghilang selamanya. Menurut profil yang dibuat oleh Nakamoto pada situs web P2P Foundation, bionya menyatakan bahwa ia adalah seorang pria, berusia 35 tahun, dan berasal dari Jepang. Namun belum tentu fakta ini akurat. 

Nakamoto pun berusaha keras untuk menutupi identitasnya. Tetapi itu tidak menghentikan orang-orang untuk mengklaim gelar pencipta Bitcoin itu. Banyak orang yang mengakui bahwa dirinya adalah Satoshi selama beberapa tahun belakangan, termasuk kepala peneliti Craig Wright, penulis “The Generation Bitcoin” yaitu Jörg Molt, bahkan seorang pekerja di NHS Inggris yakni James Bilal Caan. 

Anggota komunitas kripto juga telah memiliki prediksi terhadap beberapa orang yang bisa jadi merupakan sang pencipta bitcoin, mereka adalah Hal Finney dan Nick Szabo. Hal Finney merupakan seorang ilmuwan komputer, insinyur perangkat lunak, dan anggota kelompok kriptografi pelopor yang dikenal sebagai istilah cypherpunks. Ia tinggal di kota kecil, yang juga ditinggali oleh seorang pria bernama Dorian Satoshi Nakamoto, yang mana banyak orang percaya menjadi orang yang menginspirasi Finney untuk membuat nama samaran tersebut. Finney juga menjadi orang pertama yang menerima transaksi bitcoin dari Satoshi Nakamoto pada 2009. Ia juga menjadi sosok pionir yang mengemukakan sistem Proof-of-Work di blockchain Bitcoin. 

Kemudian Nick Szabo juga merupakan seorang ahli komputer. Szabo menguraikan mata uang digital terdesentralisasi pertama, bernama bitgold, pada 1998. Banyak fitur desain bitgold yang digunakan pada pembuatan bitcoin. Kaitan yang menarik antara Szabo dan Nakamoto yaitu adalah bahwa Hal Finney dan tokoh-tokoh terkemuka lainnya pada saat itu memiliki kontak rutin dengan pencipta Bitcoin. Namun, tak pernah ada pesan yang terkirim antara Szabo dan Nakamoto. 

Hal menarik lainnya adalah bahwa di kebudayaan Jepang, nama tengah itu diletakkan di depan, menjadi Nakamoto Satoshi. “NS” secara kebetulan merupakan inisial dari Nick Szabo. Dalam sebuah e-mail antara Nakamoto dan Hal Finney pada 2009, sang pencipta Bitcoin juga membicarakan bagaimana alamat bitcoin yang mereka hasilkan secara random kebetulan berisi inisial mereka. (1NSwywA5Dvuyw89sfs3oLPvLiDNGf48cPD). Sampai saat ini hampir tidak mungkin bagi kita untuk mengetahui identitas asli dari sang pencipta Bitcoin. Namun, memang lebih baik seperti ini adanya mengingat pergerakan aset kripto yang juga masih terus berevolusi. 



Sampai sekarang belum diketahui siapa pencipta bitcoin. 

Siapakah Pencipta Bitcoin?

(Disclaimer): 
_Konten baik berupa data dan/atau informasi yang tersedia pada CoinDesk Indonesia hanya bertujuan untuk memberikan informasi yang bisa dijadikan rujukan/referensi belaka, dan tidak boleh ditafsirkan sebagai saran untuk berinvestasi. Apa yang disebutkan dalam artikel ini bukan merupakan segala jenis dari hasutan, rekomendasi, penawaran, atau dukungan untuk membeli dan menjual aset kripto apapun. Perdagangan di semua pasar keuangan pasti melibatkan risiko dan bisa mengakibatkan kerugian atau kehilangan dana. Sebelum berinvestasi, seseorang harus selalu melakukan penelitian menyeluruh dan mencari nasihat dari profesional._

Untuk membeli bitcoin, dibutuhkan empat hal yaitu: 
_Bitcoin wallet_
_Bitcoin exchange_
_Proof of identity_
_Payment method_

Dompet bitcoin sederhananya adalah tipe perangkat lunak yang menyambungkan dengan jaringan Bitcoin. Ketika ada bitcoin wallet baru diciptakan, public key dan private key berfungsi sebagai alamat pengiriman/penerimaan dan menjadi kunci untuk membuka wallet masing-masing. Penting untuk dicatat bahwa user jangan pernah memberikan private key kepada pihak ketiga, sama seperti kamu tidak memberikan kunci rumah atau PIN ATM kepada orang lain. 

Ketika mengatur akun pada bitcoin exchange, seluruh platform akan memiliki built-in servis wallet digital yang secara otomatis menyimpan bitcoin milikmu. Meski begitu, ini tidak dianggap aman. Bahkan platform yang paling aman sekalipun bisa diretas dan kamu tetap berkemungkinan untuk kehilangan saldo yang ada di dalamnya. Para pengguna direkomendasikan untuk segera mentransfer bitcoin yang dibeli dari exchange dan memindahkannya ke layanan wallet yang lebih aman. 

_Hardware wallet_ merupakan alat berbentuk fisik berukuran kecil yang bisa menyimpan bitcoin secara offline, dan ini dianggap sebagai opsi paling aman untuk menyimpan kripto. Tiga perusahaan terdepan yang menyediakan solusi hardware wallet yakni Ledger, Trezor, dan KeepKey. “Selalu langsung membeli aset kripto situs vendor resmi agar yakin bahwa kamu mendapatkan alat yang otentik yang belum dibongkar. Ada juga beberapa jumlah perangkat lunak dompet bitcoin gratis yang bisa diunduh di laptop dan ponsel. Untuk daftar dompet bitcoin yang telah di peer-review,  segera kunjungi bitcoin.org. 

Setelah memiliki wallet, kamu kini harus menuju exchange yang memungkinkan user untuk sign up, dan terhubung ke rekening bank untuk membeli bitcoin. Untuk orang yang suka berpergian, ada cara yang mudah dan gratis, yakni dengan mengunduh aplikasi mobile trading yang bisa memungkinkan user membeli bitcoin dalam satu klikan saja. Untuk sign up, dibutuhkan SIM, KTP, atau paspor sebagai bukti kebenaran alamat. Setelah sign up, user harus mengisi deposit yang saldonya diisi dari rekening bank yang terhubung. 




Setelah mengetahui arti, cara kerja, dan asal Bitcoin, berikut adalah cara membelinya. Sebelum beralih ke sini, perlu diketahui bahwa:


Ini Cara Membeli Bitcoin 

Bitcoin 101

Crash Course

BTC-101.jpg


Ethereum merupakan platform perangkat lunak atau _software_ berbasis _blockchain_ yang pertama kali digagas pada 2013 dan diluncurkan resmi pada 2015. Serupa dengan Bitcoin, Ethereum juga memiliki mata uang atau aset kriptonya sendiri yang dapat digunakan sebagai alat pertukaran  melalui internet, yang disebut dengan ether (ETH).

Perbedaannya dengan Bitcoin, Ethereum juga memungkinkan para _developers_ atau pengembang untuk membuat aplikasi mereka sendiri di atas _blockchain_ Ethereum. Hal ini mirip dengan aplikasi yang sering kamu gunakan di smartphone. 

Jadi, perbedaan utama dari kedua jaringan Bitcoin dan Ethereum yakni aplikasi yang dibuat di jaringan Ethereum bersifat decentralized_ atau terdesentralisasi. Inilah yang melahirkan istilah _decentralized applications_, atau dapps.
 
Lalu, apa maksud dari semua ini? Jadi ketika kita melihat aplikasi biasa di _smartphone_, mereka biasanya berjalan dan dikembangkan oleh satu perusahaan, seperti Snapchat, Pocket dan Google Maps. Perusahaan-perusahaan ini cenderung memiliki kepemilikan penuh terhadap aplikasi tersebut dan seringkali mengumpulkan informasi-informasi dari pengguna, menyimpannya, dan menggunakannya untuk tujuan bisnis, seperti menjual iklan. Dengan kata lain, informasi pribadi pengguna akan digunakan demi kepentingan keuntungan perusahaan. 

Jika pemerintah ingin menutup satu aplikasi, maka mereka secara teoritis mereka bisa mendatangi perusahaan tersebut dan meminta perusahaan untuk menutup segala operasinya. Jika aplikasi tersebut berada di bawah yurisdiksi pemerintah, maka pemerintah juga berwenang untuk memaksa perusahaan aplikasi untuk tutup. Hal ini yang membuat aplikasi biasa lebih rentan tersandung sensor dan bermasalah dengan pemerintah. 

Di sisi lain, apa yang akan terjadi jika terdapat aplikasi yang berjalan secara otonom, tidak membutuhkan perusahaan untuk mengaturnya, dan tidak dapat ditutup oleh pemerintah, atau siapapun? Inilah yang menjadi esensi dari aplikasi terdesentralisasi. Ketahanan terhadap sensor menjadi alasan besar mengapa dapps menarik bagi banyak orang. 

Mudahnya, kamu bisa menjadikan internet sebagai contoh yang bagus. Tidak ada yang memiliki internet dan tidak mungkin untuk menutup apapun yang ada di internet secara keseluruhan saat ini.  Ini disebabkan karena Internet memungkinkan semua orang bebas menyebarkan informasi, yang mana kebebasan ini tidak pernah ada sebelumnya. Hal ini tentunya mampu menciptakan dunia di mana ada banyak layanan-layanan yang hadir secara _online_, contohnya adalah e-commerce dan media sosial. 

Dapps juga memberikan cara baru bagi kita dalam urusan finansial. Kini, kita dapat meminjam atau meminjamkan uang langsung kepada siapapun di dunia ini tanpa harus melalui perantara bank. Maka dari itu, mengirimkan uang kepada orang yang tinggal di suatu negara yang tidak memiliki fasilitasi perbankan yang memadai seperti hipotek tak akan lagi menjadi masalah jika sudah ada dapps. 

Dengan dapps, kamu bisa melewati masalah-masalah tersebut dan meminjam langsung dari orang yang berada di manapun di dunia ini hanya dengan bermodalkan _smartphone_ dan koneksi internet.

Karena dapps berjalan secara otonom, tidak ada yang mengumpulkan data kamu dan menjualnya ke pihak ketiga. Hal ini merupakan keuntungan yang besar jika kamu khawatir terhadap keamanan data privasimu. 



Ethereum pertama kali digagas pada 2013. 

Apa Itu Ethereum? 

Ethereum dapat dipecah menjadi 3 komponen utama, yakni Jaringan Ethereum, Blockchain Ethereum, dan _Ethereum Virtual Machine_ (EVM). Jaringan Ethereum mirip dengan jaringan Bitcoin, termasuk pemeliharaan dan pengoperasiannya yang dilakukan oleh sekelompok grup kontributor terdistribusi yang dikenal dengan istilah _node_. _Node_ ini menjalankan beberapa tugas, termasuk menyebarkan dan mencatat transaksi, begitu juga menambahkan catatan transaksi tersebut ke blockchain Ethereum.

Sama juga dengan Bitcoin, Ethereum memiliki mata uang atau aset kripto sendiri yang dinamakan ether (ETH). Aset digital ini menjadi bahan bakar pada ekosistem Ethereum. Segala aktivitas yang berjalan pada Ethereum, entah itu pergerakan dana antara _wallet_ atau ketika pengguna ingin menggunakan dapps, semua aktivitas itu akan disimpan di blockchain sebagai data transaksi. Untuk memasukkan data transaksi ke blockchain, terdapat biaya yang harus dibayarkan kepada penambang, bahan bakar ini disebut sebagai _gas fee_. 

Biaya bahan bakar atau _gas fee_ ini  beroperasi dengan sistem lelang. Pengguna yang memasukkan biaya bahan bakar yang lebih besar, maka transaksi mereka akan lebih cepat dimasukkan ke blockchain. 

Ethereum bahkan menggunakan sistem _Proof-of-Work_ yang seruoa juga dengan sistem yang berjalan pada jaringan bitcoin ketika menambahkan blok baru ke blockchain mereka. Namun, saat ini Ethereum pelan-pelan berusaha untuk tidak menggunakan pertambangan lagi demi sistem yang lebih efisien.

Terlepas dari beberapa kesamaan antara jaringan Bitcoin dan Ethereum, terdapat satu perbedaan signifikan yang membuat blockchain Ethereum lebih rumit dibandingkan blockchain Bitcoin. Jaringan Ethereum bukanlah hanya sebagai buku besar terdistribusi  untuk mencatat transaksi, Ethereum juga harus menjalankan sebuah program komputer spesial yang dikenal dengan istilah _smart contract_. 

_Smart contract_ memang terdengar mewah dan keren, namun itu sebenarnya hanya bagian dari kode yang bisa secara otomatis mengirimkan transaksi ketika mereka menerima input tertentu. Dikembangkan oleh tim Ethereum, kontrak pintar adalah alat ajaib yang bisa membuat dapps bekerja dan dapat dibuat oleh _developer software_ untuk melakukan banyak sekaligus. Sebagai contoh,  kamu dapat membuat sebuah dapp dengan kontrak pintar yang secara instan memberikan pinjaman uang kepada satu pihak setelah pihak tersebut mendepositkan jumlah dana jaminan yang sesuai ke dalam suatu alamat _crypto wallet_. Dalam hal ini, input_ yang memicu kontrak pintar untuk menjalankan transaksi adalah dengan **penerimaan dana kepada _wallet_ tertentu.** Sederhana, bukan? 

Jadi, hanya dengan satu program komputer sederhana, kamu dapat membuat aplikasi yang bisa memberikan pinjaman uang kepada orang tanpa harus diawasi dan dijalankan oleh seseorang. Ini bisa menjadi inovasi yang praktis, cepat, dan efisien. 

Kumpulan dari seluruh akun, saldo, dan kontrak pintar yang dibuat dan dijalankan di blockchain Ethereum kini merupakan bagian dari "state" milik Ethereum. Setiap kali blok baru yang berisi transaksi baru dan kode _smart contract_. ditambahkan ke blockchain Ethereum, maka _state_ Ethereum akan berubah. Maka dari itu, _state_ Ethereum akan selalu berubah.

Ketika kode _smart contract_ baru telah dibuat dan ditambahkan ke dalam blockchain, maka kontrak tersebut akan dijalankan dalam lingkungan komputer yang disimulasikan yaitu **Ethereum Virtual Machine** (EVM).
Perlu diingat bahwa _smart contract_ adalah program komputer yang akan melakukan sesuatu ketika suatu kondisi tertentu tercapai. Jadi, hanya dengan menaruhnya di dalam blockchain tidaklah cukup, maka dibutuhkan sesuatu yang dapat membuatnya memproses aksi-aksi tersebut.

Setiap _node_, yakni orang yang berpartisipasi dalam jaringan Ethereum dan bertugas memverifikasi dan mencatat segala transaksi, data, dan _state_, memiliki EVM mereka sendiri. Setiap _node_ menjalankan _smart contract_ di EVM mereka sendiri dan saling mengecek dengan node lain untuk memastikan agar mereka mendapatkan _output_ atau hasil yang sama. Hal ini mirip dengan sejumlah murid di kelas yang mengerjakan ujian dengan soal yang sama dan saling memeriksa jawaban satu sama lain demi memastikan bahwa jawaban mereka benar.



Ethereum dapat dipecah menjadi 3 komponen utama, yakni Jaringan Ethereum, Blockchain Ethereum, dan Ethereum Virtual Machine (EVM).

Bagaimana Cara Kerja Ethereum?

Ethereum merupakan hasil kerja _programmer_ asal Kanada-Rusia, Vitalik Buterin, ketika ia masih berusia 19 tahun. Sejak belia, Buterin telah dikenal sebagai orang yang berbakat dan memiliki ketertarikan terhadap matematika dan komputer. Menurut laporan, salah satu mainan favoritnya ketika masih anak-anak adalah Microsoft Excel. Dirumorkan juga bahwa ia belajar fasih berbicara bahasa Mandarin hanya dalam waktu beberapa bulan.

Sebelum menciptakan Ethereum, Buterin pernah membuat sebuah media yang berfokus pada kripto bernama Bitcoin Magazine pada 2011 bersama dengan temannya yang juga menyukai teknologi, Mihai Alisie. Dalam waktu yang berdekatan, Buterin juga ikutserta menulis sebuah paper tentang _Colored Coins_, yakni token yang merepresentasikan aset dunia nyata berdasarkan blockchain Bitcoin.

Pada 2013, dokumen yang ditulis oleh Buterin berjudul _Ethereum Whitepaper_ mengejutkan berbagai komunitas kripto. _Paper_ ini menjelaskan tentang blockchain baru, generasi kedua, yang tidak hanya memungkinkan orang untuk mengirim aset bernilai melalui internet seperti Bitcoin, namun juga memungkinkan para _developer_ atau pengembang untuk membuat aplikasi otonom yang terdesentralisasi
Dan ditenagai oleh program komputer tipe baru yang dikenal dengan istilah _smart contract_  atau kontrak pintar. _Ethereum Whitepaper_ tersebut berhasil menarik perhatian para penggemar kripto berpengaruh, yang kemudian ikut menjadi bagian dari _founding member_ Ethereum pada Desember 2013. Mereka termasuk CEO Decentral, Anthony Di Iorio, CEO IOG, Charles Hoskinson, Mihai Alisie, dan Amir Chetrit.

Pada 2014, terdapat tiga orang tambahan yang bergabung ke dalam tim Ethereum, yaitu mantan eksekutif Goldman Sachs, Joseph Lubin, dan dua _programmer_ komputer ahli yakni Gavin Wood dan Jeffrey Wilcke. Di tahun yang sama, Charles Hoskinson dan Amir Chetrit mundur dari jabatannya sebagai _co-founder_.  Pada 2015, giliran Anthony Di Iorio, Joseph Lubin, dan Mihai Alisie yang mundur untuk memulai proyek baru. Gavin Wood dan Jeffrey Wilcke juga berpindah dari Ethereum, meninggalkan Vitalik sebagai co-founder pertama sekaligus terakhir yang masih aktif bekerja di protokol tersebut.


Ethereum diciptakan oleh Vitalik Buterin ketika berusia 19 tahun. 

Siapa Pencipta Ethereum?

Hal-hal bergerak dengan sangat cepat di dunia kripto, dan teknologi Ethereum yang dibuat pada 2014 lalu itu telah dianggap ketinggalan zaman. Meski begitu, telah disiapkan proyek yang akan membangkitkan Ethereum kembali, yakni Ethereum 2.0. 

Ethereum 2.0, atau yang dikenal juga dengan istilah _Serenity_, merupakan _uprade_  besar yang bertujuan untuk membuat proyek kripto terbesar kedua di dunia ini menjadi lebih cepat, efisien, dan berskala.

Kamu mungkin telah mendengar bahwa pertambangan kripto membutuhkan energi yang besar. Dan meskipun hal itu baik untuk keamanan, mekanisme tersebut hanya dapat memproses jumlah transaksi yang terbatas per detik. Di kondisi sekarang, Ethereum mengonsumsi sekitar 44,49 terawatt hour (TWh) per tahunnya, yang setara dengan konsumsi energi tahunan satu negara Peru. Namun setelah peningkatan Ethereum 2.0, jaringan tersebut diantisipasi untuk setidaknya lebih hemat 99,95% dalam penggunaan energi. Penghematan energi ini mungkin terjadi karena Ethereum sedang berpindah dari jaringan yang menggunakan sistem pertambangan _Proof-of-Work_ menjadi sistem _Proof-of-Stake_. 

Disebut juga dengan istilah _Casper_, sistem _Proof-of-Stake_ Ethereum ini melibatkan pengguna jaringan untuk mengunci koin mereka agar dapat menjadi kontributor di jaringan, supaya tak lagi menggunakan alat komputer mahal dan mengonsumsi banyak energi. Setiap _staker_ harus mengunci 32 ether atau mengikuti _staking pool_ dan menggabungkan ether mereka dengan orang lain untuk berpartisipasi dalam membuat blok baru di blockchain PoS Ethereum.

Peningkatan Ethereum 2.0 berjalan dalam beberapa fase, dalam peningkatan awal meliputi:

- Phase 0: Rantai Beacon dan peluncuran _Proof-of-Stake_

- Phase 1: Menggabungkan blockchain Ethereum yang baru dengan yang lama.

- Phase 2: Pengenalan rantai "shard" dan teknologi roll-up
- Phase 3: Peningkatan keamanan


Phase 0 diluncurkan pada Desember 2020 dan Beacon merupakan blockchain terpisah dari Ethereum yang telah memperkenalkan sistem _Proof-of-Stake_. Beacon juga bertanggung jawab atas pembuatan blok baru, verifikasi transaksi, _staking reward_, dan mengatur blockchain Ethereum baru yang dinamakan _shard chain_.

Pada fase pengembangan besar selanjutnya, rantai Beacon Ethereum akan dihubungkan pada jaringan Ethereum utama yang kemudian menggantikan sistem _Proof-of-Work_ yang boros energi dengan _Proof-of-Stake_. Para _stakeholder_ jaringan yang dikenal dengan istilah _validator_ akan mulai memproduksi blok, memverifikasi transaksi, dan mengatur keamanan blockchain menggantikan penambang setelah Ethereum dan Eth 2.0 bergabung.

 Setelah penggabungan, akan dibutuhkan beberapa tambahan _upgrade_ minor. Tugas pengembang Ethereum selanjutnya adalah untuk memberikan izin _sharding_, yang akan menciptakan beberapa mini-blockchain baru. 

Setiap _shard_ bertanggung jawab untuk memverifikasi transaksi mereka sendiri, tanpa harus seluruh jaringan yang memverifikasi setiap transaksi. Rantai Beacon akan menjadi koordinator utama antara setiap _shard_, yang secara acak akan mengutus siapa _validator_-nya. 

Dengan berjalannya PoS dan _sharding_, pengembang Ethereum akan membuat pengembangan lebih lanjut untuk meningkatkan keamanan jaringan. Hal ini termasuk menambahkan fitur anonimitas untuk melindungi identitas _validator_ di balik proposal blok. Hal tersebut juga termasuk meningkatkan teknologi baru seperti _Verifiable Delay Function_ (VDF) untuk melindungi keacakan lebih jauh dari pengutusan _validator_ dan memungkinkan para penipu lebih sulit untuk mengganggu jaringan. 


Ethereum 2.0 dikenal juga dengan sebutan Serenity. 

Apa Itu Ethereum 2.0?

Ethereum 101

ETH-101.jpg



Hari-hari ini, tampaknya semuanya dapat dimonetisasi (di uangkan). Ekonomi kreatif, sederhananya, adalah era media yang terdesentralisasi. Mirip dengan perusahaan media tradisional, pembuat konten individu kini dapat memperoleh uang melalui berbagai metode  termasuk tautan afiliasi, sponsor, pendapatan iklan, penjualan digital, dan banyak lagi. Video kucing, tutorial rambut, dan resep TikTok yang kita bagikan kepada teman dan keluarga bisa dapat kita konsumsi.

Banyak pembuat konten yang berpenghasilan cukup konsisten dari konten untuk meninggalkan pekerjaan _fulltime_ (penuh waktu) mereka. Tetapi model saat ini memaksa pembuat konten untuk memberikan kendali dan sebagian besar pendapatan mereka ke platform seperti YouTube dan Spotify yang meng-hosting konten mereka dan membangun _audience_ (pemirsa) mereka. Sekarang, berkat crypto, artis, dan pembuat konten dalam ekonomi kreatif khususnya pembuatan konten baru ini, kita dapat menjelajahi alat baru yang dapat membantu mereka mempertahankan kepemilikan konten dan kekayaan intelektual mereka, atau bahkan berbagi kepemilikan dengan penggemar jika mereka mau.
Aplikasi yang memungkinkan kenyataan baru ini disebut [glossarytip word="dapps"]Dapps[/glossarytip], singkatan dari _decentralized application_ (aplikasi terdesentralisasi). Mari kita lihat apa itu _dapps_ dan bagaimana kreator menggunakannya.

## Apa itu _dapps_?
_Dapps_ adalah aplikasi berbasis [glossarytip word="Blockchain"]Blockchain[/glossarytip] yang menjalankan kode untuk fungsi atau kasus penggunaan tertentu. Mereka sama seperti aplikasi apa pun di _smartphone_ atau desktop Anda, dengan antarmuka _front-end_ yang memungkinkan pengguna untuk dengan mudah melakukan fungsi seperti mengklik, menggulir, mengetik ke bidang teks dan mengirimkan data atau konten untuk digunakan untuk tujuan tertentu. Dari sudut pandang pengguna, dapps sama dengan aplikasi biasa seperti Instagram kecuali satu perbedaan utama: _Dapps_ menggunakan teknologi blockchain di bagian belakang untuk merekam data yang ditautkan ke dompet kripto pengguna.

Ada dapps untuk semua kegunaan, termasuk tujuan keuangan, seperti protokol  [glossarytip word="defi"]DeFi[/glossarytip] yang memungkinkan pengguna _(swap)_ menukar suatu aset kripto  dengan aset kripto yang lain  dan yang lebih kreatif, seperti pasar untuk token yang tidak dapat dipertukarkan [glossarytip word="NFT"]NFT[/glossarytip].  

Dapps menggunakan kontrak pintar untuk merencanakan, melaksanakan, dan menyelesaikan transaksi secara otomatis. Ini agak menghilangkan kebutuhan untuk perusahaan terpusat seperti Meta untuk bertindak sebagai mediator, meskipun perusahaan yang membangun dapps masih mengajukan perjanjian dan kebijakan pengguna.






## Mengapa pembuat konten membutuhkan dapps?
Pengembang dan pembuat Web3 yang penuh harapan berpendapat bahwa kita memiliki kesempatan untuk menggunakan teknologi _dapps_ dengan bijak dan belajar dari beberapa kesalahan yang kami buat dengan platform Web2, seperti pelanggaran data dan model pembagian keuntungan terpusat yang menyedot pendapatan dan royalti dari pembuatnya sendiri.

Jika Web3 bekerja seperti yang diinginkan oleh pengguna awal, [glossarytip word="dapps"]Dapps[/glossarytip] akan membuka potensi penghasilan yang lebih tinggi dan transparansi yang lebih besar bagi artis dan pembuat konten yang secara tradisional mendapatkan ujung pendek dari pendapatan di platform tradisional.

Misalnya Spotify, mengenai pembayaran artis, ini adalah salah satu platform streaming Web2 yang paling akan datang. Spotify menerbitkan data pendapatannya untuk artis yang berkontribusi setiap tahun. Hanya 1.040 artis yang menghasilkan USD 1 juta (Rp 15 milyar)  dalam hasil streaming di Spotify tahun lalu, dan hanya 16.500 artis yang menghasilkan lebih dari USD 50.000 (Rp 750 juta) nyaris seperti gaji kelas menengah di AS. Kisah sukses mewakili sebagian kecil dari 8 juta artis yang berkontribusi di Spotify (meskipun hanya 2,6 juta). juta menyumbangkan lebih dari 10 lagu).

Tingkat Frustrasi yang terlihat dalam paradigma Web2 tidak sepenuhnya salah Spotify: Penerbitan tradisional dan/atau platform streaming dalam bentuk apa pun harus menjawab pemangku kepentingan besar di industri masing-masing. Beginilah cara model pendapatan tradisional selalu berhasil. Spotify membayar lebih dari USD 1 miliar (Rp 15 Triliun) kepada pemegang hak penerbitan musik tahun lalu, dan industri rekaman menghasilkan USD 4 miliar (Rp 60 Triliun) dari streaming saja, menurut penyedia layanan.

## Bagaimana dapps akan membantu pembuat konten?
Ekonomi kreatif sekarang berjumlah 50 juta orang dan dapat memberikan “perubahan yang sangat disambut baik” dari model pekerjaan harian tradisional, kata salah satu pendiri Calaxy, Solo Ceesay dalam artikel Rolling Stone baru-baru ini.

Menurut tweet dari perusahaan venture capital crypto terkemuka, yaitu Andreessen Horowitz, platform Web3 membayar USD 174.000 (Rp 2,61 miliar)  per pembuat pada tahun 2021. Sebagai perbandingan, Meta membayar 10 sen per pengguna, dan YouTube membayar USD 2,47 per saluran, dengan total USD 15 miliar (Rp75 Triliun).

Tentu saja, ada lebih sedikit pengguna yang saat ini membuat di platform terdesentralisasi daripada di platform Web2 tradisional. Tetapi menurut perwakilan ConsenSys, MetaMask, dompet penyimpanan mandiri [glossarytip word="Ethereum"]Ethereum[/glossarytip] terkemuka, sekarang memiliki 30 juta pengguna aktif bulanan, banyak di antaranya membuka dompet mereka selama hype [glossarytip word="NFT"]NFT[/glossarytip] tahun 2021.

Sekarang begitu banyak pendukung, penggemar, kolektor, dan investor memilikinya. bergabung dengan crypto dan Web3, mereka yang berada di industri melihat alasan untuk terus membangun dan menyempurnakan produk dengan mempertimbangkan pemberdayaan pencipta.

“Kami melihat bentuk gelembung yang sangat spesifik di sekitar NFT [gambar profil] PFP,” kata pemimpin produk global MetaMask, Taylor Monahan. “Tapi saya pikir keinginan sekolah lama untuk memberdayakan orang masih ada.”

Menurut Monahan, perbincangan yang menonjol di antara tim MetaMask adalah tentang bagaimana melayani musisi, artis, dan kreator. “Bagaimana kami memberi materi iklan kemampuan untuk memisahkan semua orang yang saat ini menghalangi mereka, mencegah mereka mengakses nilai yang pada akhirnya mereka ciptakan?” dia bertanya.

Namun, hingga dapps yang muncul saat ini diuji secara luas dan biasa seperti Facebook, pembuat Web3 perintis kemungkinan akan mengalami beberapa coba-coba saat pengembang bereksperimen dan berinovasi.

## Contoh dapps
Pengembangan Dapp adalah industri yang sedang berkembang, dan permintaan terus meningkat. Pembuat konten membutuhkan alat yang membantu mereka “dengan sangat sederhana memanfaatkan teknologi Web3 untuk dapat memamerkan karya seni mereka,” kata Nayana Singh, pemimpin produk global untuk Infura, sebuah perusahaan perangkat lunak [ticker iso="ETH"]Ethereum[/ticker]. Sementara itu, ada beberapa tren dan prakiraan yang perlu diperhatikan:

## Pasar NFT
Pasar NFT mungkin adalah jenis _dapp_ terpenting yang harus diketahui pembuat konten, kata eksekutif industri musik, mantan kurator YouTube dan pemimpin komunitas P00LS Melanie McClain.

Misalnya, pembuat konten dapat mengunggah video ke pasar NFT berbasis [Ethereum](https://www.coindesk.id/harga/ethereum) Rarible dan mengkodekan kontrak pintar untuk mendistribusikan persentase tertentu dari royalti dari semua penjualan pasar sekunder ke dompet yang dipilih oleh pembuatnya. Jika Anda memiliki tim kolaborator, seperti desainer grafis, produser, editor, dll., Anda dapat menambahkan dompet mereka ke kontrak pintar dan membagikan royalti dari penjualan di masa mendatang.

OpenSea adalah _marketplace_ (pasar) NFT paling populer, tetapi McClain berpendapat bahwa pembuat konten harus mempertimbangkan untuk membuatnya sendiri. Sangat mungkin (dan sepadan dengan investasinya, kata McClain) untuk mengumpulkan tim pengembangan dan membangun pasar dengan fungsionalitas seperti situs web.

“Semuanya kembali ke gagasan memiliki tempat di mana Anda dapat menceritakan kisah Anda,” kata McClain. “OpenSea sangat bagus,” katanya, tetapi popularitasnya telah menarik beberapa kolektor yang lebih tertarik pada harga dasar daripada artisnya.

Membuat pasar NFT Anda sendiri bukanlah persyaratan, tetapi jauh lebih mudah diakses dibandingkan yang Anda perkirakan berkat sumber daya seperti GitHub, pustaka kode sumber terbuka, dan Zora, protokol pasar NFT yang menawarkan perangkat pengembang untuk orang-orang yang tidak. tidak tahu bahasa pengkodean. Ini tidak akan sesederhana (belum, bagaimanapun) seperti membangun situs web Squarespace, tetapi McClain memperkirakan bahwa pasar berpemilik akan menjadi standar bagi pembuat konten di masa mendatang.

Pendekatan ini memungkinkan Anda mengontrol narasi dan mint di [glossarytip word="Blockchain"]Blockchain[/glossarytip] dan/atau dunia metaverse yang paling Anda sukai. Ini juga memungkinkan Anda menjadi lebih mengenal pengguna yang datang ke situs Anda, McClain mengatakan: “Ini benar-benar seperti memiliki pengguna aktif setiap hari dengan cara yang sama seperti kita melihat platform media sosial. Marketplace adalah langkah pertama untuk mewujudkannya.”

Contoh kasus: LimeWire kembali, hanya saja tidak seperti yang kita pikirkan. Kembalinya jaringan berbagi musik peer-to-peer sekolah lama dari kematian adalah waktu yang tepat untuk Web3 karena dibangkitkan sendiri dalam bentuk platform [glossarytip word="NFT"]NFT[/glossarytip] berbasis musik.

## Platform streaming

Audius mungkin adalah platform streaming musik Web3 yang paling banyak dibicarakan. Ini berjalan pada token sosial, khususnya memberikan _reward_ token **AUDIO**. Pengguna mendapatkan token untuk mengunggah musik, mendengarkan lagu artis lain, dan berbagi favorit mereka dengan teman dan komunitas yang lebih luas. Token **AUDIO** juga merupakan token tata kelola, artinya pemegang audio memiliki suara dalam perubahan tertentu pada Audius dan dapat memberikan suara pada proposal yang diajukan di blockchain.
Audius memiliki lebih dari 5 juta pengguna aktif, menurut situs webnya. Pengguna dapat  _staking_ token **AUDIO** mereka untuk mengamankan jaringan, sehingga mendapatkan hadiah DeFi sebesar 7%.

## Platform sosial
Mirip dengan platform streaming, platform sosial yang berpusat pada pembuat konten memungkinkan penggemar mendapatkan token untuk terlibat dengan dan berbagi konten. Misalnya, P00LS merilis musik biasa dan memungkinkan artis merilis token mereka sendiri sehingga penggemar dapat menyimpannya di dompet mereka.

Perbedaan antara mendapatkan token dan membelinya penting, kata McClain: “Ketika datang ke pasar kami, orang mendapatkan token. Mereka tidak membeli token dengan [ETH](https://www.coindesk.id/harga/ethereum). Mereka tidak membeli dengan kartu kredit.”

Penggemar memperoleh penghasilan melalui keterlibatan dengan pasar P00LS dan konten pembuat konten favorit mereka. Ada pilihan untuk membaca tentang artis dan mengikuti kuis untuk mendapatkan hadiah.

“Orang-orang mengetahui hal-hal yang mereka pedulikan dan mereka ingin pelajari lebih lanjut, kemudian mendapatkan imbalan untuk itu – saya pikir perlu ada lebih dari itu,” kata McClain.

Platform sosial yang memberi penghargaan kepada penggemar sangat menguntungkan bagi pengikut setia, kurator, dan pembuat tren. Pemimpin pemikiran dan pembuat selera yang memperkirakan artis yang sedang naik daun di TikTok, misalnya, jarang (jika pernah) melihat imbalan uang ketika prediksi mereka menjadi kenyataan. Di Web3, kata McClain, orang harus dihargai karena menjadi penggemar sejak awal karier artis atau karena memengaruhi pembuat keputusan tingkat industri tentang apa yang sedang populer. Memiliki selera tinggi seharusnya membuat seseorang menjadi ahli materi pelajaran yang dikenal di Web3 dan membuka proses yang lebih baik untuk memberi kompensasi kepada mereka yang memengaruhi pembuat keputusan industri teratas.

“Apa cara, di Web3, bahwa kita tidak dapat meninggalkan mereka dan tidak hanya memberi mereka poin brownies, tetapi benar-benar memberi mereka token, memberi mereka ekuitas, memberi mereka sesuatu yang benar-benar dapat memiliki nilai?” tanya McClain.

## Intinya
Dukungan untuk dapps dan ekonomi kreatif khususnya kreator konten yang sepenuhnya terdesentralisasi terus berkembang, terutama mengingat Meta mengumumkan biaya kreator yang tinggi, hingga 47%. Pembuat konten menginginkan cara untuk mencegah biaya yang berlebihan, menentukan struktur royalti mereka sendiri, dan mempertahankan agensi atas kekayaan intelektual dan basis penggemar mereka.

Untuk artis baru, memperoleh keahlian Web3 mungkin terasa seperti banyak tekanan, tetapi pengembang dan pakar industri memperkirakan ekonomi pencipta pada akhirnya akan membuat segalanya lebih baik dan lebih menyenangkan bagi artis dan penggemar.






Platform seperti YouTube, TikTok, dan Instagram telah memungkinkan pembuat konten untuk memonetisasi konten mereka, tetapi itu datang dengan masalah pendapatan dan kontrol - yang dapat diatasi oleh aplikasi Web3.

Apakah Dapps (Decentralized Application) akan menjadi masa depan Ekonomi Kreatif?


Kripto adalah industri yang berkembang pesat dan beragam, rumah bagi beragam organisasi, dari perusahaan terstruktur tradisional yang menjalankan layanan seperti pertukaran terpusat hingga platform terdesentralisasi yang dijalankan oleh kontributor anonim.

Industri ini berkembang pesat, tetapi menderita [kekurangan bakat yang serius](https://www.coindesk.com/business/2022/02/24/plenty-of-money-and-no-one-to-pay-crypto-teams-face-hiring-crunch-at-ethdenver/). Rata-rata industri untuk [pengembang crypto adalah USD120.000 (Rp 1,8 Miliar)](https://web3.career/web3-salaries), menurut data situs [web3.career](web3.career) daftar pekerjaan berdasarkan pengiriman anonim. Dalam beberapa kasus, paket kompensasi tahunan untuk insinyur berpengalaman dapat [mencapai USD 750.000 (Rp 11,25 miliar)](https://web3.career/senior-solidity-engineer-silo-finance/20929) atau (menurut satu pekerjaan yang di-tweet) [lebih dari USD 900.000 (Rp 13,5 miliar)](https://twitter.com/crypto_condom/status/1488961339561230336).

Bukan hanya pengembang [glossarytip word="Blockchain"]blockchain[/glossarytip] yang dicari. Industri crypto memiliki banyak pekerjaan non-teknis yang tersedia, dan bagi mereka yang benar-benar ahli dalam apa yang mereka lakukan, potensi keuntungannya sangat besar.

![Gaji pekerjaan di industri crypto (sumber : web3.career)](/uploads/Gaji_pekerjaan_di_industri_crypto_b704bc898a.png)

Tetapi jika keinginan Anda untuk bekerja di crypto hanya tentang uang, Anda mungkin kesulitan. Crypto adalah industri yang sangat sulit,  atau bahkan budaya untuk masuk atau terus berjalan tanpa hasrat dan rasa ingin tahu tentang sektor yang berkembang pesat.
“Kebanyakan orang bekerja di industri. Crypto bukan industri, crypto adalah komunitas," Fredrik Haga, salah satu pendiri perusahaan analitik blockchain Dune Analytics, menulis dalam sebuah posting blog tahun lalu.

"Baik dalam arti bahwa orang-orang di seluruh dunia berkumpul untuk membuat sistem keuangan yang lebih baik, tetapi juga sebagai fenomena budaya.... Bekerja di kripto berarti keluar dengan posting pemasaran konten LinkedIn dan setelan 'hidup sangat serius dan saya' "Saya sangat profesional' tanpa jiwa. Dengan obrolan Twitter, Telegram dan Discord, meme dank, hackathon, dan semua warna dan keanehan yang membuat hidup menjadi menyenangkan dan menarik," tulisnya.

## Pahami dasar-dasar kripto
Persyaratan pertama dari sebagian besar pekerjaan kripto adalah Anda memahami kripto. Tentu saja, itu tidak berlaku untuk semua pekerjaan, karena beberapa mungkin terbuka untuk seseorang yang ingin tahu dan bersemangat tentang kripto dan mau belajar.
Ada banyak sumber online gratis untuk belajar mandiri, termasuk konten Belajar Kripto CoinDesk Indonesia. Sumber daya lain untuk diperiksa meliputi:

1. Perusahaan modal ventura a16z memiliki versi [_crypto canon_](https://a16z.com/2018/02/10/crypto-readings-resources/) sendiri dan [_canon NFT_](https://future.a16z.com/nft-canon/) (non-fungible token) yang lebih spesifik.
2. Tascha Che, seorang ekonom, memiliki kursus kilat, thread Twitter besar tentang ekonomi kripto.
3. Untuk peran yang lebih teknis, Anda perlu memahami cara kerja [_smart contract_](https://www.ibm.com/topics/smart-contracts#:~:text=Next%20Steps-,Smart%20contracts%20defined,intermediary's%20involvement%20or%20time%20loss.). [Panduan terperinci](https://cryptocoven.mirror.xyz/A622VSRm8-9oLzc8l3oFGmfnFUZQmDQ3Wx3ObhSlhsc) dari pengembang yang menulis kontrak pintar pertamanya untuk Crypto Coven, proyek NFT yang populer, adalah awal yang baik.

## _"Do" crypto_
Sebagian besar pekerjaan di crypto peduli tentang pengalaman crypto Anda, yang bisa berbeda dari apa yang mungkin Anda pikirkan secara tradisional. Ini tidak selalu tentang memiliki pekerjaan sebelumnya di perusahaan crypto, tetapi tentang memiliki pengalaman “melakukan crypto.” Itu bisa berarti berbagai hal seperti perdagangan dengan leverage, menyediakan likuiditas, _lending and borrowing_, [glossarytip word="yieldfarming"]yield farming[/glossarytip], _flipping_ [glossarytip word="NFT"]NFT[/glossarytip], memenuhi syarat untuk [glossarytip word="airdrop"]airdrop[/glossarytip], berkontribusi pada organisasi otonom terdistribusi, menerbitkan pemikiran di [Mirror.xyz](www.mirror.xyz)
Tergantung pada pekerjaannya, pewawancara sering menyelidiki ini dengan mengajukan pertanyaan seperti:
1. Apa protokol DeFi favorit Anda dan mengapa?
2. Pernahkah Anda mencoba mengoptimalkan yield di DeFi? Bagaimana?
3. Koleksi NFT mana yang Anda sukai dan mengapa?

## Temukan niche Anda
Crypto adalah hutan besar. Anda mungkin sudah mulai membeli sedikit [glossarytip word="Bitcoin"]bitcoin[/glossarytip] di [glossarytip word="exchange"]exchange[/glossarytip] seperti Binance, tetapi hal berikutnya yang Anda tahu, Anda menghabiskan berjam-jam di aplikasi perpesanan Discord sehingga Anda dapat masuk daftar putih untuk prapenjualan NFT.

Beberapa tertarik ke sektor play-to-earn, dan karenanya mereka akan mengetahui hal baru terpanas di sektor game online itu dan akan mencobanya. Mereka akan memahami ekonomi di baliknya karena mereka telah melihatnya berkali-kali.

Yang lain suka sering ke [glossarytip word="dao"]DAO[/glossarytip]. Mereka suka bekerja menuju tujuan bersama sebagai bagian dari komunitas. Mereka memahami cara kerja tata kelola DAO dan dapat menavigasi jalan mereka melalui obrolan Discord yang berantakan.

Niche Anda juga bisa terbatas pada [glossarytip word="Blockchain"]blockchain[/glossarytip] tertentu, meskipun Anda harus memilih dengan bijak. Memiliki fokus laser pada [ticker iso="BTC"]Bitcoin[/ticker] akan berguna dalam pekerjaan [Bitcoin](https://www.coindesk.id/harga/bitcoin), tetapi dapat membatasi Anda dari peran yang melibatkan protokol di jaringan lain.

Energi dan rentang perhatian harian Anda terbatas, jadi pilihlah niche Anda dengan bijak, terutama setelah bereksperimen dengan berbagai bidang kripto.

## Ubah kontribusi Anda menjadi pekerjaan
Salah satu cara umum untuk dipekerjakan di crypto adalah mendapatkan perhatian atas kontribusi seseorang pada proyek. DAO akan sering merekrut orang-orang di organisasi mereka yang membantu mem-bootstrap proyek. Di sini, pedomannya sederhana: Terlibat dalam server Discord, lakukan panggilan komunitas, dan selesaikan sesuatu.

Kontribusi Anda tidak harus spesifik untuk proyek; itu juga bisa membantu memajukan industri. Salah satu cara umum untuk menunjukkan kompetensi dalam crypto adalah dengan menerbitkan artikel Medium atau [Mirror.xyz](www.mirror.xyz) tentang berbagai topik. Ini tidak hanya baik untuk penelitian, media atau peran berorientasi analisis, tetapi juga untuk operasi di mana pemahaman tentang infrastruktur yang mendasari adalah yang terpenting.

## Di mana mencari pekerjaan kripto
Pekerjaan di industri Crypto tidak selalu diiklankan secara luas dan sering melewati situs tradisional seperti LinkedIn. Terkadang posting pekerjaan akan menjadi pengumuman Discord sederhana untuk memastikan hanya mereka yang ada di komunitas yang akan melamar.
Banyak perusahaan crypto menggunakan situs berikut untuk menemukan bakat:
1. [https://cryptocurrencyjobs.co](https://cryptocurrencyjobs.co)
2. [https://cryptojobslist.com](https://cryptojobslist.com)
3. [https://crypto.jobs](https://crypto.jobs)
4. [https://angel.co]/(https://angel.co/)



Ada banyak pekerjaan crypto, tetapi apakah Anda harus menjadi ahli crypto untuk memenuhi syarat? Inilah cara mendapatkan pekerjaan di crypto.

Hal yang perlu diketahui untuk mendapatkan pekerjaan di industri kripto


Jika Anda mempertimbangkan untuk membeli atau menjual crypto, tentu Anda akan membutuhkan _exchange crypto_. _Exchange crypto_ adalah pasar digital tempat sebagian besar perdagangan jual beli crypto terjadi. Beberapa contoh _crypto exchange_ seperti [Binance](https://www.binance.me/en), Kraken, [ticker iso="UNI"]Uniswap[/ticker], [ticker iso="CAKE"]Pancakeswap[/ticker] dan sebagainya. Sebagian [glossarytip word="exchange"]exchange[/glossarytip] tersentralisasi dan menggunakan model bisnis yang mirip dengan institusi tradisional seperti New York Stock Exchange. Tetapi kini muncul juga exchange terdesentralisasi. Di sini, kami menjelaskan pro dan kontra dari kedua tipe exchange tersebut.

[glossarytip word="DEX"]Decentralized exchanges (DEXs)[/glossarytip] telah muncul selama lima tahun terakhir untuk menyaingi [glossarytip word="CEX"]Centralized exchanges (CEXs)[/glossarytip] yang ada. Singkatnya, DEX bertujuan untuk menawarkan biaya transaksi yang lebih rendah, memungkinkan pengguna secara langsung memegang aset kripto mereka sendiri dan menghindari beberapa beban peraturan. Di sisi lain, mereka menghadapi biaya kompensasi penyedia likuiditas mereka untuk jenis risiko khusus yang disebut [glossarytip word="impermanentloss"]impermanent loss[/glossarytip].  

CEXs menawarkan keuntungan mereka sendiri juga. Mereka umumnya menawarkan lebih banyak likuiditas dan jaminan peraturan yang lebih kuat, yang dapat menjadi sangat penting bagi klien institusional. Semua ini dijelaskan di bawah ini.

## DEX dibangun di atas kekurangan CEX
[glossarytip word="DEX"]DEX[/glossarytip] bertujuan untuk menyelesaikan transaksi lebih cepat dan lebih murah dibandingkan [glossarytip word="CEX"]CEX[/glossarytip]. Mereka melakukan ini dengan memotong entitas perantara yang memotong biaya transaksi di CEX. Whitepaper 2018 dari DEX terbesar di dunia yaitu [Uniswap[(https://www.coindesk.id/harga/uniswap), menyatakan "ekstraksi tanpa sewa." Ini bertujuan untuk melindungi penggunanya dari biaya tambahan yang ditimbulkan dalam menghasilkan keuntungan bagi perantara yang menjalankan CEX. Bancor, yang diluncurkan pada 2017 dan menggambarkan dirinya sebagai DEX pertama, menganjurkan pendekatan desentralisasi seperti ini:

1. Likuiditas pada pertukaran aset tradisional secara historis disediakan oleh segelintir kecil perusahaan perdagangan profesional dengan akses yang dibutuhkan perizinan dan alat khusus. Ini memusatkan likuiditas di tangan beberapa aktor yang dapat menarik aset mereka selama periode volatilitas dan membatasi perdagangan aset saat pengguna sangat membutuhkannya.

Pada akhir tahun 2021, DEX [Uniswap](https://www.coindesk.id/harga/uniswap) terkemuka membebankan biaya transaksi 0,05% pada perdagangan USD 100.000 yang diambil sampelnya oleh perusahaan akuntan global KPMG. Sedangkan CEX seperti Binance, Coinbase, dan Kraken masing-masing mengenakan biaya 0,1%, 0,2% dan 0,2%.



DEX menggunakan protokol "automated market maker" untuk menentukan harga aset tanpa badan terpusat yang mengatur perdagangan. Pendekatan umum adalah mekanisme “produk konstan”, yang menentukan harga yang ditawarkan sebagai fungsi rasio total cadangan DEX dari setiap aset yang terlibat. Ini memiliki keuntungan untuk menjaga cadangan dalam keseimbangan relatif: Jika ada aset yang menjadi langka, itu akan menjadi sangat mahal.


Namun demikian, [glossarytip word="DEX"]DEX[/glossarytip] masih cenderung menawarkan harga aset yang kurang lebih sama dengan [glossarytip word="CEX"]CEX[/glossarytip]. Ini karena trader dapat dengan cepat meperoleh keuntungan dari perbedaan harga maupun melalui [glossarytip word="arbitrase"]arbitrase[/glossarytip]. Jika suatu [glossarytip word="liquiditypool"]pool[/glossarytip] tertentu berisi sedikit [ETH](https://www.coindesk.id/harga/ethereum), itu akan membuat _trader_ menjual [ticker iso="ETH"]ETH[/ticker] ke dalam _pool_ dengan harga lebih tinggi daripada yang ditunjukkan pasar yang lebih luas. Trader dapat dengan mudah mendapatkan keuntungan dengan membelinya di pasar yang lebih luas dan menjualnya ke _pool_. Saat trader menjalankan transaksinya, volume di _pool_ akan naik, mengurangi harga yang ditawarkan sampai sesuai dengan pasar yang lebih luas.

## Impermanent loss, Masalah besar bagi DEX

_Liquidity provider_ (penyedia likuiditas) memiliki risiko _impermanent loss_. _Liquidity provider_ berhak untuk menarik sebagian dari nilai _pool_ yang mereka deposit, bukan jumlah pasti dari token yang mereka masukkan. Hal ini tidak dapat menjanjikan semua penyedia jumlah token mereka yang tepat, karena rasio berbagai token yang disimpan di _pool_ berubah saat perdagangan terjadi. Tetapi ketika rasio menyesuaikan untuk mencerminkan harga pasar yang lebih luas saat ini, _pool_ akan secara progresif berisi lebih banyak token apa pun yang kehilangan nilainya, dan sebaliknya.

Ini berarti bahwa _liqudity provider_ akan cenderung pada akhirnya menarik lebih banyak token yang kehilangan nilainya dan lebih sedikit dari yang memperoleh nilai, dibandingkan dengan aset awal mereka. Oleh karena itu, mereka akan berakhir lebih miskin daripada jika mereka hanya memegang aset mereka secara pribadi. Dalam praktiknya, DEX umumnya memberikan kompensasi kepada penyedia likuiditas melalui biaya transaksi.

## Kustodian dan non-kustodian
Perbedaan DEX dan CEX dari sisi pengguna adalah tujuan pengguna untuk memegang kripto mereka sendiri secara langsung atau mempercayakannya ke _exchange_. CEX biasanya mengharuskan pengguna menempatkan aset dalam kustodian mereka sebelum berdagang.

Memegang aset Anda secara mandiri memiliki kendali penuh atas mereka. Namun disisi lain, tanpa kehati-hatian, kunci pribadi bisa hilang atau hancur, membuat aset terkait tidak dapat diambil kembali. Welshman James Howells membuang _hard drive_ pada tahun 2013 dan kehilangan akses ke 7.500 [ticker iso="BTC"]Bitcoin[/ticker] yang akan bernilai lebih dari USD 330 juta, pada Februari 2022. Dia telah berulang kali dan tidak berhasil mengajukan banding ke dewan lokal untuk membiarkan dia menggali TPA (Tempat Pembuangan Akhir).


## Regulasi (peraturan)
Meningkatnya popularitas [glossarytip word="DEX"]DEX[/glossarytip] mungkin sebagian mencerminkan keberhasilan mereka dalam menghindari beberapa rintangan peraturan. Perusahaan yang membangun DEX menghindari bertindak sebagai perantara keuangan atau rekanan dan tidak harus memenuhi standar _know-your-customer_ (KYC) atau ALM (anti-pencucian uang) karena beroperasi secara mandiri. ShapeShift dulunya adalah [glossarytip word="CEX"]CEX[/glossarytip] sampai CEO-nya mengatakan perusahaan kehilangan 95% penggunanya sebagai akibat dari langkah-langkah KYC yang dipaksakan untuk diterapkan pada tahun 2018. Pada tahun 2021, Shapeshift dengan jelas berputar dan menjadi DEX untuk mengabaikan masalah ini.

## Likuiditas
DEX mungkin lebih sulit daripada CEX ketika mengalami peningkatan trader/ investor yang lebih besar. Untuk satu hal, karena DEX belum dapat bersaing menawarkan likuiditas sebesar yang dimiliki CEX. Ketika DEX bertemu dengan likuiditas yang tidak mencukupi, pesanan besar dapat menghadapi biaya tambahan yang tidak direncanakan yang disebut _“slippage”_. Selain itu, investor institusional menghadapi AML dan rintangan peraturan lainnya dan mungkin kesulitan untuk berurusan dengan [glossarytip word="exchange"]_exchange_[/glossarytip] yang tidak tunduk pada persyaratan serupa.

Sergej Kunz, salah satu pendiri aggregator likuiditas DEX bernama 1inch Network, mencatat tahun lalu bahwa bank dan _hedge fund_ lambat untuk terlibat dengan keuangan terdesentralisasi (DeFi) karena hambatan peraturan mereka sendiri. Meskipun ini adalah DEX, perusahaannya sekarang berencana untuk meluncurkan produk yang sesuai yang disebut 1inch Pro, khusus untuk melayani klien ini.

Protokol agregator baru seperti 1inch telah muncul secara khusus untuk membantu investor yang lebih besar menghindari masalah likuiditas saat menggunakan DEX. 1inch mengumpulkan pendanaa USD 12 juta pada tahun 2020 dalam putaran pendanaan yang dipimpin oleh Pantera Capital.

Hal yang perlu Anda ketahui dalam memutuskan jenis _exchange_ DEX atau CEX yang akan Anda gunakan adalah :
1. Jika Anda terutama tertarik pada kemudahan penggunaan dan tidak nyaman dengan kendali penuh atas dompet Anda sendiri, maka CEX mungkin merupakan pilihan terbaik untuk Anda.
2. Jika biaya yang lebih rendah dan kontrol yang lebih besar atas dana Anda sendiri adalah yang paling penting bagi Anda, maka DEX adalah cara yang tepat.


Decentralized Exchange (DEX) semakin populer sebagai cara non-kustodial untuk memperdagangkan crypto tanpa perlu perantara.


Apa perbedaan CEX (Centralized Exchange) dan DEX (Decentralized Exchange)? 


Komunitas kripto di Twitter bisa menjadi sumber referensi pertanyaan, jawaban, penjelasan, dan spekulasi yang terus berkembang dari setiap sudut komunitas kripto. Twitter telah menjadi salah satu platform utama di mana ide-ide dipertukarkan, orang-orang dan proyek-proyek mengumumkan tonggak kemajuan mereka, mengeluarkan pemikiran pribadi mereka atas suatu proyek kripto Jika Anda baru mengenal Crypto Twitter, berikut adalah dari mana harus memulainya.

## Crypto personalities dan orang-orang yang harus di _follow_ (diikuti)
Langkah pertama Anda untuk bergabung dengan Crypto Twitter (#cryptotwitter) adalah mulai mengikuti beberapa akun utama di Twitter, tetapi dengan kebisingan dan volume subjek seperti crypto, mungkin sulit untuk mengetahui dari mana harus memulai.

Untuk mengumpulkan stok suara yang sehat di feed Anda, pendekatan yang berguna mungkin untuk memecah kerumunan crypto ke dalam kategori seperti pengembang, penulis, investor, dan sebagainya. Mungkin Anda ingin fokus pada satu kategori. Atau Anda mungkin ingin memilih beberapa nama besar dari masing-masing untuk memulai.


## Pendiri dan visioner Crypto
Pertama-tama, ada penggerak dan pelopor dunia kripto, orang-orang yang secara pribadi mengembangkan atau mengelola entitas kripto besar. Tim yang mendirikan [glossarytip word="Ethereum"]Ethereum[/glossarytip] adalah beberapa pemimpin di bidang ini. Akun mereka akan membuat Anda tetap _up to date_ dengan blockchain layer 1 tersebut, serta perkembangan dalam berbagai proyek yang sekarang mereka kerjakan.

[Vitalik Buterin](https://twitter.com/VitalikButerin) mungkin adalah pendiri Ethereum yang paling terkenal. Dia menulis white paper ketika dia baru berusia 19 tahun. Hari-hari ini, dia men-tweet campuran komentar yang sedang berjalan tentang debat crypto terbaru dan komentar filosofis yang menggugah pikiran. Sebagian besar postingannya sama sekali bukan tentang crypto, tetapi pertanyaan politik atau moral yang lebih luas. Dia mengajukan pertanyaan yang menantang kepada pengikutnya sesering dia menyatakan pandangannya sendiri.

Rekan pendiri Ethereum, [Gavin Wood](https://twitter.com/gavofyork) , telah mendirikan Polkadot, salah satu pesaing terbesar Ethereum. Postingannya biasanya ringkas, berfokus pada kripto dan teknis. Dia me-retweet banyak komentar kripto dari suara lain juga. Dan [Joseph Lubin](https://twitter.com/ethereumJoseph) mendirikan ConsenSys, inkubator aplikasi [Ethereum](https://www.coindesk.id/harga/ethereum), setelah memainkan perannya dalam mendirikan Ethereum itu sendiri.

Pendiri [glossarytip word="Bitcoin"]Bitcoin[/glossarytip] sedikit lebih sulit untuk diikuti di Twitter karena tidak ada yang tahu siapa yang mendirikan [Bitcoin](https://www.coindesk.id/harga/bitcoin). Tetapi jika Anda sangat tertarik dengan Bitcoin, ada sejumlah akun yang didedikasikan sepenuhnya untuk berbagi berita tentang [Bitcoin](https://www.coindesk.id/harga/bitcoin). Dua akun twitter untuk yang cukup populer terkait Bitcoin adalah **@DocumentingBTC** dan **@BTC_Archive**.

Pendiri [glossarytip word="CEX"]CEX[/glossarytip] juga patut di _follow_. Contohnya pendiri Binance, yaitu  Changpeng Zhao, lebih dikenal sebagai CZ, men-tweet pandangan dan pembaruan tentang perusahaannya sendiri dan ruang yang lebih luas hampir setiap hari. Pendiri Coinbase Brian Armstrong juga sangat aktif di Twitter, sering berbagi berita dan wawasan tentang regulasi crypto, di antara bidang lainnya. Dan pendiri FTX Sam Bankman-Fried juga memiliki banyak hal untuk dikatakan, cenderung ke arah nada yang lebih teknis.

## Penulis kripto dan pembuat konten kripto
Setelah Anda memencet "follow" pada beberapa visioner awal crypto, Anda mungkin melihat orang-orang yang telah membuat nama dan bahkan karier menulis tentang subjek tersebut. Selain penulis populer, beberapa akademisi dan peneliti spesialis juga aktif di Twitter. Dalam kategori ini, Anda mungkin ingin membidik pada tingkat detail teknis yang sesuai dengan latar belakang Anda sendiri.

![Crypto Twitter](/uploads/Crypto_Twitter_41032bc41f.png)

[Andreas Antonopoulos](https://twitter.com/aantonop)  adalah nama yang terkenal di daerah ini. Dia adalah seorang konsultan, podcaster, dan penulis yang juga telah membuat katalog konten YouTube yang mendalam untuk membantu orang memahami kripto. Tweet-nya sering menawarkan penjelasan singkat tentang konsep crypto atau mengambil sikap tentang topik hangat. Jika tujuan Anda adalah untuk mengedukasi diri sendiri tentang crypto, tetapi Anda tidak memiliki banyak latar belakang teknis, Anda mungkin menghargai karyanya. Podcaster dan penulis [Laura Shin](https://twitter.com/laurashin)  juga memposting banyak konten video, wawancara, berita dari pihak ketiga, dan konten lain yang dirancang untuk membuat Anda tetap mengikuti perkembangan percakapan.

Jika Anda ingin menyeimbangkan pembelajaran Anda, Anda mungkin tertarik untuk menambahkan beberapa orang yang skeptis terhadap Web3 ke daftar Anda seperti editor Wikipedia Molly [White's Web3 is great](https://twitter.com/web3isgreat)  atau [Jackson Palmer](https://twitter.com/ummjackson) , pendiri dogecoin yang sejak itu menjadi kritikus kripto.

## Investor crypto dan _crypto funds_ 
Kategori penting ketiga dari karakter kripto adalah investor. Beberapa dari orang-orang ini bertanggung jawab untuk memindahkan begitu banyak uang sehingga mungkin layak untuk mendengarkan pemikiran mereka, walaupun mungkin Anda tidak setuju dengan mereka. Beberapa tokoh yang populer seperti [Ari David Paul](https://twitter.com/AriDavidPaul) , pendiri BlockTower Capital. Atau [Cathie Wood](https://twitter.com/cathiedwood), CEO dan pendiri Ark Invest.
Jika Anda secara khusus ingin mengikuti investor terkenal, cukup cari _crypto investment funds_ terbesar dan kemudian cari nama manajer mereka di Twitter. Mereka mungkin tidak membagikan strategi mereka, tetapi Anda mungkin mempelajari sesuatu yang baru.


## Twitter threads, retweets and lists
Setelah Anda menemukan seseorang yang Anda sukai atau anggap menarik, Anda dapat dengan cepat menemukan lebih banyak lagi dengan melihat siapa yang mereka retweet serta orang-orang yang berinteraksi dengan mereka. Anda dapat melihat bagian "Tweet & Replies" di profil manapun untuk melihat tidak hanya _thread_ yang mereka mulai, tetapi juga orang-orang yang mereka balas. Anda dapat melacak jalur dengan cara ini melalui komunitas online. Jika ragu, ikuti: Anda selalu dapat berhenti mengikuti nanti.
Trik bagus lainnya yang sedikit disembunyikan oleh Twitter adalah menemukan seseorang yang Anda sukai dan melihat apakah mereka telah membuat daftar Twitter mereka sendiri. Misalnya, Taylor Monahan, yang memiliki sumber daya yang disematkan untuk pemula di profilnya, juga memiliki daftar kurasi yang dia buat atau temukan dan ikuti sendiri:



Untuk melihat apakah seseorang memiliki daftar, cukup tambahkan /lists ke akhir URL profil mereka, misalnya Taylor Monahan https://twitter.com/tayvano_/lists  akan membawa Anda ke daftar di atas. Anda dapat mengikuti daftar yang dibuat orang lain secara grosir atau menggunakannya untuk menambahkan individu dari daftar manapun yang membuat penasaran kripto Anda.




## Keunikan profil Twitter kripto: NFT dan nama “**.eth**”
Bahkan jika Anda sudah menjadi pengguna Twitter yang rajin, Anda mungkin masih bingung dengan beberapa hal yang dimasukkan orang kripto di profil mereka.

Beberapa anggota komunitas crypto suka menampilkan aset crypto mereka secara visual kepada audiens digital mereka dengan menampilkan "gambar profil (PFP) NFTs" muncul. Beberapa pemegang [glossarytip word="NFT"]NFT[/glossarytip] suka menjadikan karya seni yang relevan sebagai gambar profil mereka, menyatakan diri mereka sebagai pemilik yang bangga dan sering kali menandakan hasrat mereka tentang kripto secara umum.

Twitter sendiri telah mengakui dan benar-benar mendorong praktik tersebut, dengan menawarkan untuk memverifikasi apakah pengguna memiliki NFT yang terkait dengan gambar profil mereka. Mulai Januari 2022, Anda dapat mengatur gambar profil Twitter Anda ke NFT Anda dan mendapatkan batas heksagonal khusus untuk menunjukkan keasliannya. Orang lain dapat menyalin dan menempelkan gambar jika mereka mau, tetapi mereka tidak akan mendapatkan batasnya.

Orang-orang Crypto terkadang memasukkan nama **.eth** mereka di profil mereka juga. Ini pada dasarnya adalah cara mengumpulkan semua dompet dan situs web kripto orang itu di bawah satu tautan, alih-alih memberikan daftar URL dan alamat dompet. Sebagian besar kehidupan digital penggemar kripto dapat dikumpulkan, seolah-olah, di satu tempat. Misalnya, Vitalik Buterin membuat nama pengguna Twitternya **vitalik.eth**.

Penyedia sistem sebenarnya adalah aplikasi terdesentralisasi (dapp) yang disebut Ethereum Naming Service [ticker iso="ENS"]ENS[/ticker] dan nama-nama itu sendiri adalah NFT yang dapat diperdagangkan.

Seperti semua media sosial, trik untuk mendapatkan hasil maksimal dari crypto Twitter adalah menemukan bagian yang paling menambah hidup Anda, menghindari bagian yang tidak dan mencoba untuk tidak menghabiskan sepanjang hari untuk itu.


Mengikuti #cryptotwitter dapat membantu Anda tetap mendapat informasi tentang berita, percakapan, dan kontroversi terbaru yang penting di dunia cryptocurrency.

Memulai dan memahami Crypto Twitter


Hampir tiga tahun setelah panduan "aturan perjalanan" yang kontroversial dikeluarkan oleh Financial Action Tax Force [(FATF)](https://www.fatf-gafi.org/), regulator dan penyedia layanan aset virtual [(VASP)](https://www.fatf-gafi.org/glossary/u-z/) masih menghadapi tantangan ekonomi dan teknis dalam menerapkan aturan ini. Sementara VASP, yang termasuk tetapi tidak terbatas pada pertukaran kripto, layanan dompet, dan solusi kustodian kripto, adalah fokus utama dari peraturan ini, implementasi massal diharapkan perlahan tapi pasti berdampak pada cara Anda berinteraksi dengan kripto.
Dalam panduan ini, kami akan membahas semua yang perlu Anda ketahui tentang aturan _crypto travel rule_ dan bagaimana hal itu akan memengaruhi aktivitas kripto sehari-hari Anda.

## Apa itu _crypto travel rule_ (aturan perjalanan kripto)?
Pada tahun 2019, Gugus Tugas Aksi Keuangan, sebuah badan antar pemerintah yang memprakarsai kebijakan [anti pencucian uang](https://www.fincen.gov/history-anti-money-laundering-laws) (AML) untuk G-7 dan sekitar 30 negara maju lainnya, merekomendasikan pendekatan terkoordinasi untuk memerangi pencucian uang dan pendanaan teroris. Aturan, yang secara resmi dikenal sebagai [FATF Reccomendation #16](https://sumsub.com/blog/what-is-the-fatf-travel-rule/), mengharuskan VASP untuk mengomunikasikan informasi pencetus dan penerima manfaat transaksi kripto yang melebihi ambang batas tertentu. Lebih khusus, peraturan mengharuskan VASP untuk bertukar informasi mengenai identitas originator dan penerima setiap kali jumlah yang ditransaksikan di atas USD 1.000.

Intinya, setiap kali crypto senilai lebih dari USD 1.000 ditransaksikan antara dua pihak, penyedia layanan crypto pengirim diharapkan untuk mengomunikasikan informasi pengenal pribadi [(PII)](https://www.dhs.gov/privacy-training/what-personally-identifiable-information) pengirim ke penyedia layanan crypto penerima dan sebaliknya. Meskipun ini diberikan, negara anggota dapat memilih untuk menafsirkan panduan ini dan menerapkan versi yang paling sesuai dengan industri kripto lokal mereka.

Misalnya, ambang batas di mana aturan perjalanan kripto dimulai di AS adalah USD 3.000 (yaitu, aturan mulai berlaku ketika nilai transaksi kripto melebihi USD 3.000). Dalam kasus seperti itu, VASP diharuskan untuk bertukar informasi mengenai jumlah yang ditransaksikan, tanggal pelaksanaan dan identitas penyedia layanan kripto.

Swiss dikenal memiliki versi aturan perjalanan yang ketat, di mana regulator memerlukan identifikasi dompet pribadi yang berinteraksi dengan VASP lokal.
Selain informasi tambahan yang diperlukan oleh masing-masing regulator, FATF merekomendasikan data berikut harus dikirimkan bolak-balik oleh VASP:
1. Nama pengirim dan penerima
2. Alamat pengirim
3. Nomor rekening pengirim dan penerima
Aturan perjalanan sudah ada sebelum rekomendasi FATF 2019. Pada awalnya, peraturan tersebut ditujukan untuk bank dan lembaga keuangan sebagai bagian dari inisiatif untuk memitigasi pencucian uang. Intinya, tindakan FATF pada tahun 2019 hanya memperluas aturan ini sehingga peraturan AML yang ada dapat direplikasi di industri kripto. Perlu disebutkan bahwa sebelum penerbitan aturan perjalanan crypto pada tahun 2019, Jaringan Penegakan Kejahatan Keuangan [(FinCEN)](https://www.fincen.gov/), di bawah Undang-Undang [Kerahasiaan Bank AS (BSA)](https://www.ots.treas.gov/topics/supervision-and-examination/bsa/index-bsa.html), telah memberlakukan aturan serupa pada VASP yang beroperasi di dalam yurisdiksinya.


Oleh karena itu, tidak seperti kebanyakan negara, AS tidak perlu merumuskan peraturan baru dari awal untuk mematuhi rekomendasi FATF. Di bawah aturan ini, FinCEN mewajibkan penyedia layanan aset kripto untuk mengonfirmasi bahwa transaksi kripto tidak berasal dari atau tidak dikirim ke negara atau perusahaan yang terkena sanksi.

## Mengapa aturan perjalanan kripto penting?
Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, tujuan inti dari penerbitan peraturan ini adalah untuk memblokir pendanaan teroris dan pencucian uang. Di bawah ini adalah alasan lain mengapa aturan perjalanan itu penting:
1. Aturan perjalanan memastikan bahwa bisnis crypto mematuhi sanksi.
2. Memudahkan penegak hukum untuk memanggil data transaksi.
3. Ini adalah regulasi kripto pertama yang diterapkan secara global, dan berpotensi membuka pintu untuk regulasi kripto yang lebih seragam.

## Apa saja tantangannya?
Tantangan pertama yang terkait dengan _crypto travel rule_ (aturan perjalanan crypto) berkisar pada pendekatan yang tidak seragam untuk penerapan peraturan ini di berbagai wilayah. Seperti disebutkan sebelumnya, persyaratan aturan perjalanan berbeda dari satu negara ke negara lain. Oleh karena itu, VASP dibebani dengan tugas untuk menggabungkan sistem kepatuhan diri yang kuat yang akan mempertimbangkan persyaratan yang berbeda dari berbagai negara dan menerapkannya sesuai dengan itu. Ketidakseragaman aturan perjalanan crypto secara populer disebut "Sunrise Problem."

Mengingat bahwa VASP diharuskan untuk bertukar rincian transaksi, maka diperlukan sistem komunikasi yang interoperable sehingga VASP dapat dengan mudah menerima dan mengirim PII. Ini berarti keseluruhan industri kripto harus merangkul pendekatan kolaboratif untuk menghasilkan standar data dan komunikasi yang ideal.

Dapat dimengerti, ini agak sulit karena industri kripto secara historis menyukai model operasi yang terdesentralisasi. Yang mengatakan, penyedia layanan kripto mulai menerima situasi ini, dengan banyak mengadopsi protokol yang dirancang khusus untuk membantu transfer dan pengumpulan data terenkripsi. Contoh protokol ini adalah OpenVASP, Shyft, TRISA dan TRP.

Lebih penting lagi, industri kripto telah mencapai konsensus mengenai format pesan data tunggal untuk semua protokol aturan perjalanan. Format ini disebut IVMS 101.

Pokok pembicaraan utama lainnya adalah efek yang dirasakan dari masuknya regulasi aset digital oleh faksi komunitas crypto. Beberapa percaya bahwa peraturan seperti aturan perjalanan memberdayakan regulator dengan alat dan data yang diperlukan untuk mengawasi dan memberi sanksi kepada pengguna crypto.

Juga layak disebutkan adalah risiko keamanan yang jelas yang akan dihadapi VASP saat mengirimkan informasi pengguna. Sangat penting untuk menyiapkan sistem keamanan tambahan yang akan melindungi data pengguna dari risiko tersebut.

Terakhir, ada risiko kepatuhan privasi data yang diekspos oleh aturan perjalanan kepada VASP. Sebanyak VASP mencoba untuk mematuhi aturan perjalanan, mereka harus memastikan bahwa tindakan mereka selaras dengan undang-undang privasi data yurisdiksi tempat mereka beroperasi.

## Apa artinya ini bagi Anda?
Hal pertama yang harus Anda pikirkan adalah Anda mungkin perlu melepaskan sebagian dari privasi Anda untuk terus berinteraksi dengan pasar kripto.

Anda juga harus mengetahui setidaknya nama penerima Anda dan mereka yang mengirimkan pembayaran kepada Anda. Dan karena masih ada tantangan yang terkait dengan aturan perjalanan, tidak ada yang mengatakan bagaimana ketidakefisienan salah satu sistem kepatuhan akan memengaruhi pengalaman pengguna Anda.

Pada fase awal revolusi regulasi ini, Anda mungkin tidak dapat melakukan transaksi, tergantung pada status kepatuhan VASP Anda dan rekanan Anda.







Langkah ini penting untuk mencegah pelaku jahat menggunakan aset digital untuk mencuci uang. Ini memengaruhi semua orang yang mencoba-coba cryptocurrency mulai dari pertukaran hingga investor sehari-hari.

Apa itu Crypto Travel Rule


Sekarang hampir semua orang berbicara tentang berapa banyak energi yang dikonsumsi pertambangan [glossarytip word="bitcoin"]Bitcoin[/glossarytip]. Hanya untuk menyalakan satu transaksi BTC membutuhkan lebih dari [2.264 Kilowatt-hour (kWh)](https://www.statista.com/statistics/881541/bitcoin-energy-consumption-transaction-comparison-visa/)  listrik. Tapi bukan hanya [ticker iso="BTC"]bitcoin[/ticker] yang memiliki masalah ini. _cryptocurrency_ lain yang juga menggunakan mekanisme konsensus _proof of work (PoW)_ yang sama menghadapi masalah yang sama.

Karena semakin banyak investor menempatkan nilai lebih pada perusahaan yang menekankan prinsip-prinsip _environmental, social and governance_ (ESG). Terutama bagian lingkungan, pembuat _cryptocurrency_ mungkin harus segera menjawab pertanyaan: Apakah mungkin _crypto_ menjadi _go green_ (ramah lingkungan)?

## Pergeseran menuju industri _cryptocurrency_ yang lebih hijau
Meningkatnya kesadaran akan konsumsi energi kripto, tekanan dari orang-orang yang sangat berpengaruh seperti Elon Musk (yang menghentikan pembayaran bitcoin di Tesla karena dampak lingkungan kripto) dan tindakan keras di negara-negara besar seperti China mendorong industri kripto untuk beradaptasi.

Menanggapi peristiwa ini, proyek-proyek blockchain baru dan yang sudah ada mengeksplorasi segala sesuatu mulai dari migrasi ke sistem validasi yang kurang intensif energi hingga menjelajahi penambangan berbasis energi terbarukan. Ethereum mungkin adalah salah satu contoh paling menonjol dari proyek _cryptocurrency_ terkemuka yang beralih dari PoW ke sistem proof-of-stake (PoS), dengan tujuan mengurangi konsumsi energi secara keseluruhan hingga 99,95%.

Tidak seperti PoW, PoS memilih validator berdasarkan berapa banyak token natif proyek yang mereka kunci dalam [glossarytip word="smartcontract"]smart contract[/glossarytip] yang di- [glossarytip word="staking"]staking[/glossarytip]. Semakin banyak token yang dikunci seseorang, semakin besar peluang mereka untuk dipilih oleh protokol untuk menambahkan data baru ke [glossarytip word="Blockchain"]blockchain[/glossarytip].

Mirip dengan penambangan, validator terpilih menerima sejumlah token yang baru dicetak sebagai _reward_ atas partisipasi mereka. Salah satu manfaat terbesar dari sistem ini dibandingkan penambangan kripto adalah persyaratan perangkat keras secara signifikan lebih rendah, yang berarti lebih banyak orang dapat menjadi validator. Ini, pada gilirannya, meningkatkan desentralisasi proyek dan selanjutnya meningkatkan keamanan jaringan. Ini juga memiliki manfaat tambahan untuk mengurangi jumlah energi yang dibutuhkan untuk memberi daya pada jaringan.

Ada juga insentif keuangan yang berkembang untuk meningkatkan jejak karbon _cryptocurrency_ karena kebijakan lingkungan lebih membebani proses pengambilan keputusan investor dan regulator meningkatkan fokus mereka pada penggunaan energi crypto.


## Bisakah crypto menjadi lebih _sustainable_ (berkelanjutan)?
_Developer_ dan pendukung kripto melakukan upaya menuju keberlanjutan untuk ekosistem [glossarytip word="Blockchain"]blockchain[/glossarytip] dan kripto. Organisasi seperti [Crypto Climate Accord](https://cryptoclimate.org/accord/), misalnya,  menuju tujuan agar semua blockchain ditenagai oleh energi terbarukan pada tahun 2025, dan bahkan telah menghasilkan [dokumen audit 32 halaman](https://cryptoclimate.org/wp-content/uploads/2021/12/RMI-CIP-CCA-Guidance-Documentation-Dec15.pdf) untuk menghitung dampak lingkungan dari _cryptocurrency_. Dalam [laporan](https://bitcoinminingcouncil.com/wp-content/uploads/2021/07/2021.07.01-Mining-Council-Press-Release-Q2.pdf) yang baru-baru ini dirilis, Dewan Penambangan Bitcoin mensurvei 32% jaringannya dan mengklaim penggunanya menambang dengan campuran energi terbarukan 67%.

Beberapa faktor mempengaruhi keberlanjutan dan dampak lingkungan dari _cryptocurrency_. Penggunaan energi adalah salah satu yang paling sering dikutip, tetapi bukan hanya crypto mana yang paling banyak menggunakan daya. Anda juga harus memperhitungkan kombinasi sumber daya yang berasal.

Berapa banyak operasi penambangan yang ditenagai oleh sumber energi terbarukan, jika ada? Sistem validasi apa yang mereka gunakan? Berapa banyak peralatan fisik yang diperlukan untuk menambang koin baru?

## Energi yang dapat diperbarui dan digunakan kembali untuk pertambangan
Operasi penambangan seperti Equinor dan Crusoe Energy telah menggunakan kembali pembangkit listrik konvensional yang tidak digunakan atau kelebihan gas dari pengeboran yang biasanya dibakar menjadi operasi penambangan listrik. Namun, para kritikus telah menunjukkan bahwa ini tidak menghilangkan emisi berbahaya dan hanya [memindahkannya](https://www.reuters.com/business/sustainable-business/oil-drillers-bitcoin-miners-bond-over-natural-gas-2021-05-21/) ke industri yang berbeda dan dapat mendorong pengeboran lebih lanjut.

Ada juga upaya untuk menggunakan ladang tenaga surya atau angin untuk menggerakkan pertambangan sepenuhnya dengan energi terbarukan. Perusahaan teknologi yang berbasis di Houston, Lancium, misalnya, mengumumkan rencana untuk mengucurkan USD 150 juta (Rp 2,25 Triliun) ke pabrik pertambangan terbarukan pada tahun 2022. Dan meskipun ini terpuji secara teori, mungkin tidak mungkin secara finansial untuk membangun pabrik terbarukan untuk menggerakkan mata uang kripto yang secara tak terduga bisa anjlok di nilai. Nilai Bitcoin cenderung tetap tinggi bahkan saat berayun, tetapi kripto lain mungkin tidak dapat membenarkan biaya pembangkit energi yang sama sekali baru hanya untuk menambangnya.

Untuk mengatasi kekurangan ini, pembuat sistem crypto dan _blockchain_ baru mencari desain yang lebih hemat energi.





## _cryptocurrency_ mana yang ramah lingkungan?
Beberapa _cryptocurrency_ yang lebih baru telah memasukkan energi terbarukan ke dalam model operasional mereka, memasangkannya dengan metode validasi alternatif untuk membuat token yang menggunakan energi jauh lebih sedikit daripada pendahulunya.
1. [Cardano](https://www.coindesk.id/harga/cardano) adalah _cryptocurrency_ PoS yang dibangun di atas blockchain peer-review, yang dikembangkan oleh salah satu pendiri [Ethereum](https://www.coindesk.id/harga/cardano). Orang-orang membeli unit Cardano untuk menjadi anggota jaringan alih-alih menambang koin baru, yang berarti ia menggunakan energi yang lebih kecil daripada sesuatu seperti Bitcoin. Struktur ini juga memungkinkan Cardano meningkat untuk memenuhi peningkatan permintaan tanpa peningkatan konsumsi daya yang eksponensial.
2. [Stellar](https://www.coindesk.id/harga/stellar) adalah jaringan blockchain hemat energi yang menggunakan _cryptocurrency_ lumen (XLM) untuk memfasilitasi pembayaran global. Mekanisme konsensusnya beroperasi lebih cepat daripada proof-of-work dan bahkan proof-of-stake, mengandalkan sekelompok node tepercaya untuk mengotentikasi transaksi. Orang-orang dapat memperdagangkan fiat dan _cryptocurrency_ melalui jaringan Stellar, dan menggunakannya sebagai cara untuk mengirim hal-hal seperti pembayaran pengiriman uang lintas batas tanpa menimbulkan biaya yang mahal atau waktu transaksi yang lama.
3. [Nano](https://nano.org/) adalah kripto berenergi rendah lainnya yang telah ada sejak 2015. Itu tidak bergantung pada penambangan, melainkan menggunakan teknologi “blockchain lattice” yang menciptakan blockchain pengguna untuk semua orang di jaringan Nano. Transaksi dikonfirmasi oleh Open Representative Voting (ORV), di mana perwakilan yang dipilih oleh anggota jaringan bertindak sebagai validator. Ini memungkinkan pengguna bertransaksi peer-to-peer di blockchain mereka sendiri daripada harus menggunakan blockchain jaringan utama, mengurangi waktu dan energi.
4. [Hedera Hashgraph](https://hedera.com/) adalah _cryptocurrency_ yang dapat menyaingi pemroses pembayaran utama seperti Visa dalam hal transaksi per detik sambil menggunakan energi yang jauh lebih sedikit daripada bitcoin. Transaksi diproses secara paralel, bukan linier, membuat Hedera lebih cepat daripada _cryptocurrency_ lama seperti bitcoin dengan perusahaan yang mengklaim hingga 100.000 transaksi per detik dapat diproses melalui jaringannya. Pembuat Hedera juga menggunakan jaringannya untuk membangun proyek keberlanjutan seperti perangkat lunak pelacakan energi [Transisi Daya](https://www.ptvolts.com/what-we-do) mereka.
5. [Gridcoin](https://gridcoin.us/) menggunakan kekuatan dari komputer idle yang terhubung ke jaringannya untuk penelitian ilmiah melalui [Berkeley Open Infrastructure for Network Computing (BOINC)](https://boinc.berkeley.edu/). Ini menggunakan proof-of-stake dan pengguna mendapatkan imbalan dengan algoritma proof-of-research. Gridcoin telah ada sejak 2013, dan beberapa proyek yang saat ini menggunakan daya dari jaringannya termasuk pemetaan galaksi Bima Sakti melalui MilkyWay@Home.

Ini hanyalah beberapa dari _cryptocurrency_ baru yang sedang dikembangkan dengan mempertimbangkan keberlanjutan.

Kemajuan dalam mekanisme konsensus dan fokus pada pemanfaatan sumber energi terbarukan akan menurunkan biaya lingkungan keseluruhan jaringan _cryptocurrency_ dan blockchain dengan adopsi yang luas. Masih ada masalah [limbah](https://www.epa.gov/international-cooperation/cleaning-electronic-waste-e-waste) elektronik dari operasi penambangan lama yang harus ditangani, tetapi mata uang kripto non-PoW akan menurunkan permintaan untuk membangun rig penambangan yang lebih baru dan lebih besar di masa depan, yang berpotensi mengurangi pemborosan tersebut.





Tertarik untuk berinvestasi di crypto tetapi khawatir tentang _carbon footprint_ (jejak karbon) dan masalah konsumsi listrik yang menuai kritik?

Dapatkah Crypto Go Green? dan Bagaimana cara berinvestasi di crypto yang mementingkan lingkungan?

Industri

Learn

Dapps akan menjadi masa depan Ekonomi Kreatif (Coindesk Indonesia)

learn-dapps-coindesk.jpg

Hal yang perlu diketahui untuk medapatkan pekerjaan di industri kripto (Coindesk Indonesia)

learn-job-coindesk.jpg

Apa perbedaan CEX (Centralized Exchange) dan DEX (Decentralized Exchange)?  (Coindesk Indonesia)

learn-cex-dex-coindesk.jpg

Memulai dan memahami Crypto Twitter (Coindesk Indonesia)

learn-twitter-coindesk.jpg

Apa itu Crypto Travel Rule (Coindesk Indonesia)

learn-crypto-travel-coindesk.jpg

Dapatkah Crypto Go Green? dan Bagaimana cara berinvestasi di crypto yang mementingkan lingkungan? (Coindesk Indonesia)

0	NuCypher	GRT
1	NuCypher	GRT
2	NuCypher	GRT
3	NuCypher	GRT
4	NuCypher	GRT

Belajar tentang Industri

Kursus Kripto

Topik Lainnya